Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Memilih Jodoh dalam Islam
Dosen Pengampu: Fatma Nofriza, M.S.i.
Disusun Oleh:
Nur Rizqillah Al-Maulidah 1601015116
Lilis Damayanti 1601015067
Kelas 3D
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada
kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan pokok bahasan Memilih
Jodoh dalam Islam. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah BK Pra Nikah.
Makalah ini merupakan hasil dari tugas mandiri bagi para mahasiswa, untuk belajar dan
mempelajari lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan tentang kriteria memilih pasangan yang
ditinjau secara islam, beserta tips-tips memilih jodoh.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar cara berkelompok
kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan
yang diharapkan sehingga mahasiswa memahami bahwa banyak hal yang perlu ditinjau untuk
memilih pasangan hidup, salah satunya ditinjau dari perspektif Islam.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan pengembangan
penyusunan tugas makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa
menjadi pedoman dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
SIMPULAN ...........................................................................................................................18
SARAN ..................................................................................................................................18
Pernikahan adalah suatu peristiwa yang di dambakan oleh manusia normal pada
umumnya. Menikah juga merupakan sunnah nabi yang sangat di anjurkan. Pernikahan adalah
peristiwa yang sakral dan suci. Dan idealnya hanya dilakukan sekali seumur hidup,
khususnya bagi perempuan yang kebanyakan tidak mau di madu. Karena menikah ini juga
merupakan sunnah nabi SAW, banyak terdapat hadist-hadist yang menganjurkan untuk
menikah sampai pada proses yang paling pribadipun nabi sudah mencontohkannya.
Menikah sekali seumur hidup adalah hal yang didambakan oleh setiap orang. Tujuan
dari menikah sendiri agar terbentuknya keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah
tentunya memiliki beberapa faktor yang mendukung. Untuk mewujudkannya itulah pastilah
perlu melakukan seleksi terhadap pasangan yang akan dipilih untuk menjadi pendamping
dalam mengarungi bahtera keluarga ini. Agama telah memberikan setandar dan petunjuk
tentang cara mencari atau memilih pasangan hidup yang tepat.
Muslim atau Muslimah dalam memilih calon istri atau suami tidaklah mudah tetapi
membutuhkan waktu. Karena kriteria memilih harus sesuai dengan syariat Islam. Orang yang
hendak menikah, hendaklah memilih pendamping hidupnya dengan cermat, hal ini
dikarenakan apabila seorang Muslim atau Muslimah sudah menjatuhkan pilihan kepada
pasangannya yang berarti akan menjadi bagian dalam hidupnya. Wanita yang akan menjadi
istri atau ratu dalam rumah tangga dan menjadi ibu atau pendidik bagi anak-anaknya
demikian pula pria menjadi suami atau pemimpin rumah tangganya dan bertanggung jawab
dalam menghidupi (memberi nafkah) bagi anak istrinya. Maka dari itu, janganlah sampai
menyesal terhadap pasangan hidup pilihan kita setelah berumah tangga kelak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja pengertian jodoh?
2. Bagaimana kriteria pria dalam memilih jodoh secara islam?
3. Bagaimana kriteria wanita dalam memilih jodoh secara islam?
4. Bagaimana kiat mendekatkan jodoh secara islam?
5. Bagaimana kiat agar bisa memiliki keluarga yang bahagia?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan ini adalah agar generasi muda jaman sekarang tidak
memilih pasangan hidup hanya berdasarkan tampang, harta, kedudukan dan material
lainnya, namun juga mengetahui kriteria pria atau wanita ketika hendak memilih jodoh
secara islam serta memperhatikan kesiapan mental, finansial, iman, agama dan lain-lain.
Sehingga dapat terciptanya keluarga yang sakinah, mawadah dan warrahmah.
BAB II
PENDAHULUAN
A. Pengertian Jodoh
Pengertian 'jodoh' secara bahasa (semantik) adalah pasangan yang pas, atau
pasangan yang sesuai di antara keduanya. Secara terminologi, 'jodoh' adalah pasangan
yang saling membutuhkan, atau pasangan yang sesuai, cocok, untuk saling menerima
dan memberi. Oleh karena itu kata jodoh memiliki makna yang lebih spesifik dari kata
suami, istri, atau pasangan hidup, sebab di sana terdapat penjelasan sifat lebih khusus dari
sekedar pasangan hidup. Dalam bahasa Arab, kata yang bermakna jodoh seperti yang
terdapat dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan.
Konsep jodoh menurut islam merupakan bagian dari konsep takdir, artinya hal
tersebut sudah menjadi ketentuan allah sejak zaman azzali untuk manusia, dalam kitab
lauhful mahfud-nya sesungguhnya allah telah menciptakan jodoh sesuai dengan kualitas
diri serta keimanan yang pas bagi hamba-hambanya dan untuk dipertemukan diwaktu
yang tepat. jadi tidak ada istilah terlalu cepat atau terlalu lambat untuk ikrarnya sebuah
jodoh karna segala hal sangatlah mungkin bagi Allah. lalu jodoh yang bagaimana yang
diridhoi allah SWT.
Jodoh yang diridhoi oleh Allah SWT tentu saja adalah jodoh yang diikat oleh akad
atau melalui ikatan pernikahan yang sah, seperti dalam fiman Allah QS ar-ruum: 21 dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. Dari ayat tersebut kita bisa
lihat bahwa tujuan pernikahan adalah memberikan rasa tentram dan damai, dimana
seorang istri dapat memberikan rasa tenang kepada suaminya dengan kelembutan yang
dimiliki begitu juga sang suami dapat menciptakan rasa tenang untuk istrinya sebagai
pemimpin keluarga dan imam yang bertanggung jawab.
Ternyata segala sesuatu itu sudah ditentukan oleh Allah yang sudah di tulis di
lauhful mahfudz. Dan kalau jodoh adalah takdir dari Allah SWT. Jodoh yang diridhoi
oleh Allah SWT adalah pernikahan yang sah. Dan jika seseorang ingin mencari jodoh
yang di inginkanya, semisal istri yang solehah maka dia harus memantaskan dirinya
menjadi pribadi yang soleh juga, insyallah ia akan dapatkan karna Allah SWT.
5. Dapat memimpin
Allah berfirman dalam Q.S. An-Nisaa' ayat 34 :"Laki-laki adalah
pemimpin kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas
sebagian lainnya dan karena mereka telah membelanjakan sebagian harta
mereka...".
Fungsi suami sebagai pemimpin dalam rumah tangga adalah meluruskan
kesalahan istri, meninggatkan ketaqwaan istri, memperluas pengetahuan dan
pemahaman istri mengenai tanggung jawabnya terhadap suami dan keluarga,
menolong istri memecahkan kesulitan yang dihadapi dan mendorong istri untuk
meningkatkan kemampuan intelektual dan mentalnya dalam menghadapi
kehidupan sehari-hari terutama dalam mendidik anak-anak.
6. Berprilaku Halus
Rasulullah saw bersabda: "Orang mu'mim yang paling baik imannya yaitu
yang paling baik akhlaqnya; dan orang yang paling baik di antara kamu yaitu
orang yang sangat baik kepada istrinya."(H.R. Bukhari).
Kehidupan rumah tangga tidak selalu berjalan dengan mulus. Hampir
setiap saat muncul permasalahan yang bisa menimbulkan perselisihan ,
pertengkaran dan percekcokan antara suami istri. Bila suami orang yang
berperilaku atau kejam, ia tidak akan segan-segan berbuat kasar dan kejam kepada
istrinya. Sudah tentu perlakuan kasar semacam ini tidak diinginkan oleh setiap
istri walau berbuat salah.
B. SARAN
Dengan dikembangkannya ilmu tentang memilih jodoh secara islam, diharapkan
agar pembaca mampu memahami isi materi dan mampu mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari, cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang
suci dan sejati. Dan hendaknya pembaca mampu membangun cinta karena Allah bukan
karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia
beriman dan berakhlaq mulia. Sehingga mampu membangun bahtera rumah tangga
hingga menuju Jannah-Nya.
DAFTAR PUSTAKA