Dosen pengampu :
Drs. Helmi Rustadi, M.Ag.
Disusun Oleh :
Segala puji hanya milik Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada Allah
kami mohon pertolongan atas segala urusan dunia dan akhirat. Segala keselamatan
dan kesejahteraan tetap tercurahkan kepada penghulu semua utusan dan pemimpin
kita Nabi Muhammad saw dan kepada keluarga, para sahabat yang mengikuti beliau.
Ammaa ba’du.
Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas segala taufik
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari dengan tersusun dan selesai makalah yang berjudul
“MUNAKAHAT, HUKUM NIKAH” karena bimbingan Bapak Drs. Helmi Rustadi,
M.Ag.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membimbing dan membantu menyusun makalah ini sampai selesai.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak luput dari kekurangan
maka dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang
membangun agar lebih sempurna.
Dengan harapan semoga semua kebaikan menjadi amal ibadah dan makalah
ini akan dapat bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan kerumitan dalam
berkomunikasi sesama manusia. Akhirnya mudah-mudahan makalah ini memiliki
fungsi sebagai mana yang diharapkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................... 2
BAB II................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN................................................................................................................. 3
A. Fithrah Manusia........................................................................................................... 3
B. Kebenaran Ilmu Pengetahuan........................................................................................ 3
C. Keindahan Seni............................................................................................................ 4
D. Kelemahan dan Kekurangan……………………………………………………………….5
BAB III...............................................................................................................................8
PENUTUP...........................................................................................................................8
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 8
B. Saran...................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernikahan adalah suatu hal yang membahagiakan. Karena dua insan yang saling
mencintai dapat berdampingan untuk membangun keluarga yang Sakinah, Mawaddah,
Warahmah. Bahkan tidak sedikit yang berjuang keras agar bisa menikah dengan orang
yang dicintainya. Selain itu, pernikahan juga dapat menyambung tali silaturrahmi antara
kedua pasangan tersebut. Tujuan pernikahan adalah untuk menegakkan agama Allah SWT,
dalam arti menaati perintah dan larangan Allah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Perkawinan atau pernikahan dalam islam merupakan ajaran yang berdasar pada
dalil-dalil naqli. Terlihat dalam dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah dan dinyatakan dalam
bermacam-macam ungkapan. Ajaran ini disyariatkan mengingat kecenderungan
manusia adalah mencintai lawan jenis dan memang allah menciptakan makhluknya
secara berpasang-pasangan adapun dasar-dasar dalil naqli tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Al-Qur’an
1
Christavianca Lintang, "Surat An-Nisa Ayat 3 Tanggung Jawab Tentang Poligami", April 09, 2022,
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6396362/surat-an-nisa-ayat-3-jelaskan-tentang-tanggung-jawab-poligami/amp
2
mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya dan
2. Hadist Nabi
2
Kristina, “Surat Ar-Rum Ayat 21 Tanda Kebesaran Allah SWT Dalam Pernikahan”, November 04, 2021,
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5794971/surat-ar-rum-ayat-21-tanda-kebesaran-allah-swt-dalam-pernikahan/amp
3
Perintah kawin kepada anak muda dalam hadist ini karena mereka
mempunyai kecenderungan tertarik atau punya sahwat terhadap lawan jenis,
oleh karena itu kalau ia mampu dari segi fisik, materi, dan mental hendaklah
ia kawin. Dan bagi yang tidak memenuhi syarat kemampuan tersebut (segi
fisik, materi dan mental) hendaklah ia berpuasa, karena dengan puasa
tersebut dapat menghilangkan bergejolaknya nafsu sahwat sehingga
terhindar dari zina dan dibalik itu ada hikmat Allah.3
3
Penulis, “Keutamaan Menikah dan Motivasi Didalamnya”, Desember 25, 2016,
https://www.wajibbaca.com/2016/12/keutamaan-menikah-dan-motivasi.html
4
C. Nikah & Hukumnya
2. Sunah, Bagi orang yang ingin punya keturunan, dan ia tidak takut akan berbuat zina
jika tidak nikah, baik dia ingin atau tidak, meskipun pernikahannya akan
memutuskan ibadah yang tidak wajib.
Tidak menjadi wajib melainkan sunnah jika seseorang sudah mampu dalam
finansial dam pemenuhan lahir batin, tetapi tidak takut akan tergelincir kepada
perilaku yang dilarang. Dilatarbelakangi pula dengan umurnya yang terbilang masih
muda.
Orang dengan keadaan seperti ini sebatas dianjurkan untuk menikah, tidak sampai
diwajibkan. Lantaran ia mampu menjaga dirinya dari perbuatan zina,
3. Makhruh, Bagi orang yang tidak mau menikah dan tidak mengharapkan keturunan,
dan pernikahan tersebut dapat memutuskan ibadah yang tidak wajib.
Bagi orang yang tidak punya penghasilan serta tidak mampu memenuhi kebutuhan
batiniah, tetapi calon istrinya rela dan memiliki harta cukup untuk menghidupi
mereka. Dengan kondisi seperti ini, maka menikah adalah makhruh bila dipandang
dalam islam.
4. Mubah, Bagi orang yang tidak takut akan zina, tidak berharap keturunan, dan tidak
memutuskan ibadah yang tidak wajib.
4
Azkia Nurfajrina, “5 Hukum Pernikahan Dalam Islam”, Januari 24, 2023, https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-
6530946/5-hukum-pernikahan-yang-berlaku-dalam-islam-dari-wajib-hingga-haram/amp
5
Dimana seseorang dalam kondisi stabil, tidak cemas akan terjerumus kepada zina,
dzalim atau membahayakan pasangannya jika tidak menikah. Tidak da pula
dorongan maupun hambatan untuk melakukan atau meninggalkan pernikahan. Dalam
keadaan ini, hukum menikah bagi seseorang yakni boleh.
5. Haram, Bagi orang yang membahayakan wanita, karena tidak ada kemampuan
melakukan senggama, tidak mampu memberi nafkah atau memiliki pekerjaan haram,
meskipun ia ingin menikah dan tidak takut berbuat zina.
5
Azkia Nurfajrina, "5 Hukum Pernikahan Dalam Islam", Januari 24, 2023, https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-
6530946/5-hukum-pernikahan-yang-berlaku-dalam-islam-dari-wajib-hingga-haram/amp
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya, terbentuknya keluarga dimulai dengan adanya perkawinan yang sah
baik menurut agama maupun ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Adapun tujuan
perkawinan secara garis besar adalah melaksanakan perintah Allah, mengikuti sunah
Rasul-Nya untuk mendapatkan kententraman hidup, memperoleh keturunan, memperluas
dan mempererat hubungan kekeluargaan.
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., S.H., M.Sy., MH., M.Pd. Muammar Gadapi Mtd, M.Sy. (, Kajian
Fiqih).