Anda di halaman 1dari 9

REVIEW BUKU FIKIH MUNAKAHAT

Oleh :
Nama: Siti Yusrona Daulay
NIM: 2020100171
Ruang: PAI- 7
Dosen Pengampu: Uswatun Hasanah SH, M.Ag
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY
PADANG SIDIMPUAN
T.A 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan
kepada kita beribu-ribu nikmat diantaranya nikmat iman dan islam serta nikmat kesehatan dan
kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Mereview Buku Fikih Munakahat

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan bagi kita
semua.

Padang Sidempuan, 15 November 2022


PEMBAHASAN

A. Identitas Buku
Judul :Fiqih Munakahat
Pengarang :Abdul Aziz Rusman Lc. M.Si
Penerbit :UD. Pustaka Timur Padangsidimpuan
Tahun Terbit: 2020
Nomor ISBN: -
Halama :95
Foto Buku :

B. Sinopsis Buku
Perkawinan dalam bahasa Arab disebut nikah. Menurut Syara’ hakikat nikah
adalah aqad ( ikatan) antara seorang pria dengan wanita untuk membolehkan keduanya
bergaul sebagai suami istri.
Dalam perkawinan ada beberapa macam pernikahan jahiliyah yaitu: pertama,
seorang laki-laki meminang kepada wali Sang wanita, kemudian memberinya mahar lalu
menikahinya, kedua, nikah Al- istidlo’, yaitu seorang suami menyuruh istrinya untuk
bergaul( bersetubuh) dengan si pulan supaya mendapatkan keturunan yang baik, dan
ketiga, yaitu sekelompok orang ( kurang dari sepuluh) menggauli seorang wanita.
Hukum Pernikahan ada 5 yaitu: 1. Wajib, yaitu seseorang yang sudah mampu
secara finansial, sehat rohani dan jasmani, dan nafsunya bergejolak, sehingga ia takut akan
terjerumus kedalam perzinahan jika ia tidak menikah, 2. Sunnah, yaitu seseorang yang
berkemampuan secara finansial, sehat rohani dan jasmani namun ia masih mampu
mengendalikan hawa nafsunya, 3. Makruh, yaitu seorang yang lemah syahwat badan tidak
mampu memberi nafkah batin bagi isterinya , 4. Haram, yaitu seorang yang tidak
berkemampuan memberi nafkah lahir dan batin bagi istrinya, finansial sangat rendah dan
iapun lemah syahwat, 5. Mubah, seorang yang berkemampuan menjaga kehormatan diri
dan agamnya dan tidak ada alasan yang mewajibkan atau mengharamkannya setelah kita
mengenal hukum dari pernikahan maka rukun dari pernikahan yaitu: calon suami, calon
istri, dihadiri oleh para saksi, ijab kabul, dan wali. Dalam pernikahan ada istilah meminang
adalah salah satu tahapan awal proses pernikahan yaitu pihak calon suami melihat calon
istri terlebih dahulu sebelum menikahi calon istri.
Dalam pernikahan ada istilah mahar yaitu mas kawin salah satu unsur penting
dalam proses pernikahan. Dan mahar berfungsi untuk menghargai kaum wanita atau mahar
itu adalah pemberian dari yaitu sesuatu yang berharga, boleh berupa materi dan nonmateri.
mahar diserahkan sebelum campur atau bersetubuh masih dianggap sebagai pemberian
tetapi setelah suami istri itu sudah bercampur maka mahar yang sudah diserahkan kepada
istri adalah merupakan suatu kewajiban bagi suami.
Dan adapun cara mencari jodoh adalah menikahi wanita-wanita yang baik bagimu
dan juga menikahi wanita itu karena empat perkara itu Karena kecantikannya, hartanya,
keturunannya dan agamanya akan tetapi menikahi wanita karena agama akan dapat
keselamatan dunia dan akhirat. Dan dalam Islam kita dilarang menikahi yang merupakan
mahram kita yaitu baik dari keturunan, karena tali pernikahan, dan karena sepersusuan.
Dan menikah adalah suatu ibadah yang dianjurkan oleh Nabi SAW. Setelah calon
suami atau istri itu resmi menikah mereka dianjurkan untuk saling berdoa dan meminta
kepada Allah SWT tentang kebaikan jodohnya, ini bertujuan agar terhindar dari berbagai
keburukan. Suami adalah pemimpin dan wanita adalah ibu rumah tangga. Dan pada saat
suami istri akan melakukan hubungan kelamin sebagai menolaknya mereka sangat
dianjurkan untuk berdoa terlebih dahulu kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar dijauhkan
dari mereka setan dari anak yang mungkin akan lahir terhindar dari kejahatan setan.
Selain itu dalam pernikahan Islam juga menganjurkan untuk mengadakan walimah
atau sering disebut dengan pesta peperkawinan. Dalam pernikahan adalah sangat
dianjurkan hukumnya adalah sunnah muakkadah dan menghadiri undangannya adalah
wajib, dan walimah merupakan suatu usaha pemberitahuan secara resmi bahwa kedua
putra dan putri itu telah menikah.
Namun di dalam suatu pernikahan itu kadang timbul masalah yang dapat
menimbulkan talak yaitu melepaskan ikatan pernikahan dari pihak suami dengan perkataan
tertentu. Talak juga bisa timbul dari pihak istri dengan melakukan khulu’ atau tebus talak.
Dan ini adalah sesuatu yang sangat sensitif karena pengaruhnya bukan hanya dirasakan
oleh si suami istri itu sendiri, tetapi juga akan dirasakan oleh banyaknya dalam keluarga
dan terutama pada anak-anak. Oleh karena itu, Allah SWT sangat marah. Dan rujuk
adalah kembalinya suami kepada istri karena penyesalan suami istri setelah berpisah
beberapa waktu. Dan ini hanya berlaku pada istri yang ditalak 1 dan ditalak 2 dan dirujuk
sebelum habis masa iddah. Dan juga dijelaskan mengenai khulu’ dan fasakh. Khulu’ dapat
diartikan dengan tembus talak itu dari pihak si istri karena si istri ingin berpisah dari
suaminya. Akan tetapi khuluk bisa terjadi apabila sudah melalui persetujuan dari suami
istri Dan fasakh adalah pembatalan pernikahan dan disetujui oleh pihak suami dan istri.
Dan zihar ucapan suami yang menyerupakan istrinya dengan ibu kandungnya,
seperti perkataan si suami kepada istrinya yaitu: Kau bagiku seperti punggung ibuku. Dan
untuk menebus ataupun menghapus perkataannya harus membayar kafarat zihar yaitu
memerdekakan seorang budak perempuan , apabila tidak dapat seorang budak yaitu wajib
berpuasa dua bulan berturut-turut apabila ia tidak mampu memberi makan 60 orang
miskin.
Dan dalam pernikahan terdapat istilah Li’ an dan Ila’ . Li’ an adalah seorang suami
menuduh istrinya berzina. Tuduhannya dalam li’ an harus dibuktikan dengan
menghadirkan empat orang saksi laki – laki. Dan Ila’ adalah suami bersumpah tidak akan
mencampuri istrinya selama 4 bulan atau lebih dan apabila suami ternyata tidak bersikap
baik kepada istrinya maka hakim memberikan dua pilihan alternatif yaitu: suami kembali
baik dengan istrinya dengan membayar kaffarot yaitu memerdekakan seorang budak, atau
puasa 2 bulan berturut-turut, atau memberi makan 60 orang miskin. dan kedua yaitu suami
mentalak atau menceraikan istrinya.
Dan yang terakhir yaitu hadhonah adalah pemeliharaan atau pengasuhan anak-anak
yang masih kecil. Dan hukumnya adalah wajib. Apabila terjadi perpisahan antara suami
istri sedangkan mereka ini mempunyai anak-anak maka ibu lebih berhak mengasuh anak-
anak itu daripada ayahnya. Para ulama fiqih berpendapat bahwa dalam hadhonah ini,
kerabat pihak ibu lebih didahulukan daripada dirawat pihak ayah. Dan seorang ibu yang
akan mengasuh anaknya haruslah mempunyai kecukupan, kecakapan, cukup dewasa,
berakal sehat dan beragama Islam. Sedangkan kebutuhan sandang pangan bagi ibu beserta
hadhonah anak yang diasuhnya adalah tanggung jawab sang ayah. Dan apabila anak-anak
sudah dewasa, mereka boleh mengatur diri mereka sendiri, apabila mereka dipandang
sudah mampu.

C. Kelebihan dan Kekurangan Buku


Kelebihan Buku:
1. Bahasa yang digunakan dalam buku ini sangat mudah dipahami
2. Penjelasan setiap materi pada Buku ini sangat detail dan tidak berbelit belit
3. Penulis banyak mengutip referensi tentang materi- materi pada buku ini dari buku
lain, sehingga lebih memperluas wawasan Kita tentang guru
4. Pada buku ini juga banyak mencantumkan pendapat para ahli sehingga
memperkuat konsep/ defenisi pada buku ini
5. Penulis dalam menyajikan buku ini selalu disertai dengan dalil dari Al-Qur’an dan
Hadits. Jadi setiap teori ataupun pendapat selalu disertai dalil, karena pernyataan
dengan dalil dapat membuat buku ini dapat terpercaya dan layak dipahami oleh
banyak kalangan.
6. Buku ini memaparkan tentang pernikahan, hukum pernikahan, syarat dan rukun
nikah, meminang , mahar, mencari jodoh, kufu, pergaulan suami istri, larangan
nikah, talak dan rujuk, khulu’ dan pasakh, zhihar, li’ an dan Illa sehingga cocok
dijadikan sebagai sumber informasi bagi guru dan siswa
7. Dalam penyajian, penulis menggunakan bahasa formal sesuai dengan jenjang usia
dan sasaran pembaca yaitu calon guru sehingga mempermudah pembaca
memahami isi buku ini.

Kekurangan Buku

1. Yaitu terletak pada penggunaan kata bahasa Indonesia yang belum baku seperti
kata isteri seharusnya istri dan terdapat pada sebagian besar isi buku, dan kata
berfariasi seharusnya bervariasi yaitu terdapat pada halaman 23.
2. Dan terdapat kesalahan penulisan seperti kata (apbila) seharunya apabila, dan
(pemeliharaan) dan seharusnya pemeliharaan yaitu terdapat pada halaman 90,
dan penulisan suroh (ATHY- Tholaq ) dan seharusnya Ath- Tholaq yaitu
terdapat pada halaman 91. Penggunaan tanda titik jugaa masih terdapat
kesalahan seperti: ( c..Ada perempuan calon istri) dan seharusnya c. Ada
perempuan calon istri. Namun saya menyadari mungki itu adalah khilafah dari
sipenulis karena tidak ada manusia yang luput dari kekhilafan.
3. Dan mengenai isi buku sebagian materi ada yang tidak dijelaskan defenisinya
secara jelas sehingga pembaca sukar memahami maknanya seperti defenisi wali
dan meminang dan terlalu banyak dalilnya dan hanya sebagian dalil yang
dijelaskan. Dan materi yang ditulis tersebut terlalu tersirat..
D. Teknik kepenulisan
Setelah saya baca buku ini saya melihat bahwa tekhnik kepenulisan bahasa
bukunya sesuai dengan standar KBBI ( Kamis Besar Bahasa Indonesia), dan bahasa mudah
dipahami oleh pembaca, dan disetiap tema pembahasannya selalu disertai penulis dengan
keterangan dari setiap materi secara singkat dan ringkas, sebagai penutur sebaiknya
menyajikan kalimat yang ringkas, padat, padu, dan mudah dipahami. Ia juga perlu
menguasai penggunaan tanda baca dan teknik penulisan lain. Akan tetapi dalam buku ini
masih terdapat penggunaan tanda baca.
E. Hal Yang Disukai dan tidak Disukai dari Buku
Dari hasil buku yang saya baca diatas bahwa hal yang saya sukai dari buku ini
adalah adanya ringkasan dari setiap materi dan juga dilengkapi dengan dalil yang banyak
baik itu dari Al- Qur’an maupun dari hadits, dan juga bahasanya tidak bertele – tele
langsung ke point intinya, dan cover dari buku ini juga sangat menarik dan bagus.
Dan adapun hal yang tidak saya sukai dari buku ini adalah sebagian materinya
tidak dijelaskan secara lengkap dan mendetail dan juga dalam penulisan kata perkata masih
ada yang kurang dan ada juga yang berlebihan hurufnya , serta penggunaan tanda baca
dalam penulisan kata buku tersebut juga masih banyak yang salah mungkin karena
kekhilafan atau kesalahan dari penulis.
F. Analisis tentang isi Buku
Dalam buku ini isinya terdapat tema- tema yang bersifat fakta dan disertai dengan
dalil- dalil yang kuat baik dari Al Qur’an maupun hadits dan juga sesuai dengan kejadian
yang seperti yang terjadi sekarang dalam pernikahan menurut pandangan Islam ini dan
memberikan informasi yang berguna, dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
akan tetapi bahasa yang digunakan belum efektif seluruseluru. Akan tetapi menggunakan
kata- kata yang baik dan mampu menyampaikan isi pesan dari buku dan ejaan buku masih
terdapat kekurangan kata- kata yang salah dan pempataan tanda baca.dan dalam buku ini
kalimatnya tidak ambigu dan makna tulisan tidak bergeser.
Dan adapun hasil analisis tentang isi buku yaitu bahwa buku ini menceritakan
tentang fikih munakahat yaitu menjelaskan tentang pernikahan dan sebenarnya pernikahan
dengan perkawinan sangat berbeda yaitu kalau pernikahan adalah bersatunya antara laki-
laki dan perempuan sebagai suami istri melalui akad / ikatan yang sah sesuai dengan cara-
cara yang dibenarkan oleh syariat agama Islam. Dengan tujuan untuk membentuk keluarga
dalam berumahtangga serta membentuk keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Dan
adapun hakikat pernikahan itu adalah akad antara seorang laki-laki dan perempuan untuk
membolehkan keduanya melakukan hubungan suami istri. Serta menikah itu sangat
dianjurkan oleh agama Islam yaitu sebagaimana dalam Al- Qur’an menjelaskan bahwa
semua makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Itu berpasang-pasangan. Dan juga dalam
hadits Rasulullah juga menjelaskan bahwa pernikahan itu adalah bagian dari Sunnahnya
dan barang siapa yang tidak mengikuti Sunnahnya maka dia bukan umatku.
Dan juga dijelaskan bahwa mahram kita itu ada dari hubungan darah atau
keturunan dan karena tali pernikahan dan karena sepersusuan dan juga disini menjelaskan
tentang khitbah yaitu permintaan seorang calon suami kepada calon istrinya untuk
menikah dan berumah tangga dan khitbah itu juga dianjurkan oleh Rasulullah. Dan dalam
buku ini juga saya memahaminya tentang kafaah yaitu persamaan antara suami dan istri
baik itu harta maupun kedudukan. Dengan tujuan agar nanti setelah menikah tidak ada
permasalahan yang dapat berujung kepada perceraian. Dan juga walimah yaitu
perkumpulan antara keluarga mempelai laki-laki dan perempuan setelah akad nikah atau
acara makan-makan antara keluarga pengantin.
Dan saya juga dapat mengetahui bahwa hukum menikah itu adalah wajib, sunat
haram, makru dan mubah sesuai dengan keadaan dan situasi yang terjadi.
Tugas membuat video
Nama: Siti Yusrona Daulay
NIM: 2020100171
Assalamualaikumm Bu ini tugas video saya bu
https://youtu.be/kC6e-1GPueY

Anda mungkin juga menyukai