Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Peminangan Dan
Mahar Dalam Islam”. Tidak lupa kami juga berterimakasih kepada dosen Mata kuliah Fiqh
yaitu bapak Dr. Azni, M. Ag yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam
melancarkan menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang
ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
(Kelompok 8)
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. ................................................................................................................................. 2
B. .................................................................................................................................. 5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 9
B. Saran........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu meminang atau khitbah?
2. Apa saja dasar hukum meminang atau khitbah?
3. Apa saja syarat-syarat meminang atau khitbah?
4. Bagaimana melihat wanita yang akan dipinang atau dikhitbah?
5. Apa saja hikmah peminangan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu meminang atau khitbah?
2. Untuk mengetahui apa saja dasar hukum meminang atau khitbah?
3. Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat meminang atau khitbah?
4. Untuk mengetahui bagaimana melihat wanita yang akan dipinang atau dikhitbah?
5. Untuk mengetahui apa saja hikmah peminangan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN TEORI.
1. Pengertian Meminang Atau Khitbah
Khitbah menurut bahasa berasal dari akar kata khathaba, yakhtubu, khatbanwa khitban
artinya adalah pinangan. Menurut istilah syara’ khitbahadalah permintaanseorang pria kepada
seorang wanita agar mau menikah dengannya. Dan lelakitersebut datang kepada perempuan
dan keluarganya yang bersangkutan untukmeminta restu kepada keluarga perempuan yang
bersangkutan.
Kata khitbah secara bahasa adalah seseorang yang meminang seorangperempuan pada suatu
kaum, jika ian ingin menikahinya. Pengertian khitbah tersebutterdapat dalam buku Ali Yusuf
As-Subki. Dan terdapat pula dalam buku Abdul AzizMuhammad Azzam dan Abdul Wahhab
Sayyed Hawwas. Yang mengartikan khitbahadalah permintaan seorang pria kepada seorang
wanita tertentu dari keluarganyauntuk menguasainya untuk kebersamaan hidup. Dan
4
diartikan juga sebagai cara untukmenampakkan kecintaannya untuk menikahi seorang wanita
yang halal dinikahi
secara syara’.
yang dipercayai. Meminang dalam agama islam diperbolehkan terhadap gadismaupun janda
yang sudah telah habis masa iddahnya.
Dalam buku fighus sunnah, sayyid sabiq memberikan pengertian meminangadalah seorang
lelaki meminta kepada seorang perempuan untuk menjadi istrinyadengan cara yang sudah
biasa terjadi ditengah-tengah masyarakat. Peminangan dalamilmu figh disebut khitbah, yaitu
artinya permintaan.
2. Dasar Hukum Khitbah
Memang peminangan bukanlah hal wajib tetapi ini sudah menjadi kebiasaanatau tradisi yang
telah dilakukan di masyarakat sekitar. Peminangan ini menjadilandasan awal untuk
selanjutnya ke proses pernikahan atau bisa disebut langkah awalsebelum prosesi pernikahan
yang akan dilakukan. Tetapi peminangan ini sudah diaturdalam hukum islam, baik dalam Al-
Qur’an maupun hadis. AlQur’an yang menjadipedoman umat islam dan hadis adalah sumber
ajaran agama islam setelah Al-Qur’anDalam Al-Qur’an dasar peminangan dijelaskan dalam
surat Al-Baqarah ayat235
Artinya :
5
“dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita
Meskipun sudah terdapat hukum yang mendasari peminangan atau khitbahdalam ajaran
islam itu bahwa disunahkan tetapi bisa menjadi haram. Terdapatbeberapa alasan yang
mendasari nya yaitu :
A,.Haram meminang wanita jika masih dalam masa iddah dari perceraian denganlaki-laki
lain dengan talak raj’i sama keadaanya untuk dipinang baik dengan terusterang ataudengan
sindiran.
B..Haram meminang wanita yang sudah dipinang orang lain. Dijelaskan bahwa ketikawanita
sudah dipinang dan memberikan jawaban untuk menerima maka haramhukumnya meminang
perempuan tersebut sampai ia membatalkan pinangantersebut. Ini sama hal nya dengan yang
dijelaskan dalam buku Saleh Bin Fauzan.Dan terdapat juga di dalam sabda Nabi Saw, yaitu
Artinya :“ dilarang meminang seorang wanita yang berada dalam pinangan seorang laki-laki
3.Syarat-Syarat Khitbah
6
Perempuan yang dalam masa iddah karena talak bain, maka meminang dengancara
sirri.
Melihat seorang yang dipinang itu tidak berdosa (diperbolehkan) oleh islamasalkan
melihatnya dalam batasan-batasan yang wajar dan semestinya, serta melihatitu semata-mata
untuk kepentingan ketika meminang.Mengenai bagian badan wanita yang diperbolehkan
dilihat ketika dipinang,para fuqoha berbeda-beda pendapat. Menurut imam Malik
memperbolehkan hanyapada bagian muka dan dua telapak tangan. Sedangkan yang lain
seperti Abu DawudAzh-Zhahiry diperbolehkan melihat seluruh badan, kecuali dua kemaluan.
7
Sementarafuqaha yang lain melarang dan tidak memperbolehkan melihat sama
sekali.Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah diperbolehkan melihat dua telapak kaki,
duatelapak tangan, dan muka. Tetapi pendapat Abu Dawud Azh-Zhahiry telah ditolakoleh
mayoritas ulama, sebab pendapat mereka menyalahi ijma’ ulama dan menyalahi prinsip
tuntunan kebolehan suatu karena darurat diperkirakan sekadarnya.
Jadi dari penjelasan para ulama tersebut bahwa dari beberapa ulama terdapatyang
memperbolehkan memandang perempuan yang ingin dipinang atau dikhitbahdengan melihat
bagian tubuh nya yaitu hanya sebatas telapak tangan dan muka sajadan ada juga yang
menambahkan dengan kedua kaki dan terdapat juga yang tidakmemperbolehkannya sama
sekali.
5.Hikmah Peminangan
peminangan inikedua belah pihak dapat saling mengenal secara mendalam dan
mengenalkepribadian masing-masing
2) Menjaga kesucian diri menjelang pernikahan. Proses peminangan ini dapat lebihmenjaga
kesucian diri. Mereka akan merasa sedang dalam perjalanan menujurumah tangga
3) .Menumbukan ketentraman jiwa. Dengan proses peminangan ini akanmenimbulkan
perasaan kepastian kepada kedua belah pihak apabila prosespeminangan ini telah ada
jawaban penerimaan
4) .Sebagai penguat ikatan pernikahan yang akan dilaksanakan sestelah itu, karenadengan
peminangan ini kedua pihak dapat saling mengenal.
BAB II1
PENUTUP
SIMPULAN
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa meminang atau khitbah adalahpermintaan lelaki
kepada seorang wanita untuk menikah dengannya. Dan memintaizin kepada keluarga wanita
8
yang bersangkutan untuk mendapatkan restu darikeluarganya dan dengan khitbah atau
meminag ini dapat mempererat hubunganantara kedua pihak keluarga yang akan menjalankan
proses pernikahan. Dengankhitbah ini merupakan dapat dijadikan sebagai perantara untuk
mengenal perempuanyang ingin dinikahinya, bagaimana sifat-sifat wanita tersebut dan
bagaimanakeluarganya.Memang peminangan bukanlah hal wajib tetapi ini sudah menjadi
kebiasaanyang telah dilakukan di masyarakat sekitar kita. Peminangan ini menjadi
prosespermulaan untuk menuju ke proses pernikahan yang selanjutnya atau bisa
disebutlangkah awal sebelum prosesi pernikahan yang akan dilakukan. Tetapi peminanganini
sudah diatur dalam hukum islam, baik dalam Al-Qur’an maupun hadis. Di dalampemingan
ini terdapat syarat-syarat nya dan bagaimana hukum memandang ataumelihat perempuan
yang sudah di pinang serta hikmah yang terkandung dalamproses pemingan ini. Karena
proses peminangan atau khitbah ini memberikan hikmahdan keutamaannya.
Sarah
DAFTAR PUSTAKA