Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEANEKARAGAMAN HEWAN INVERTEBRATA

“FILUM NEMERTINEA”

OLEH
KELOMPOK 2

1. AISYAH HAMID
2. PUTRI AZIZAH
3. RIZKA PUTRI ALTI
4. TENTY ANALICIA
5. TOHIROH DANUR R

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
FILUM NEMERTINEA
Nemertinea disebut juga Nemertea/ Rhynchocoela. Rhynchocoela adalah hewan yang
memiliki proboscis dan terkenal dengan sebutan Ribbon worms. Disebut Ribbon Worms karena
spesiesnya ada yang panjangnya mencapai 100 kaki atau 33 m, contohnyaLineus longissimus,
namun adapula yang panjangnya hanya 0,5cm, contohnya Dinonemertes investigatoris.

Nemertinea merupakan salah satu spesies hewan laut yang tidak bertulang belakang dengan
karakteristik tubuh berbentuk pipa dan berlubang, panjang, memiliki Rhyncocoel yang di
dalamnya terdapat proboscis yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa, memiliki duri yang
tajam untuk melindungi diri dan triploblastic(endoderm, mesoderm, ectoderm). Jenis
Rhynchocoela yang besar jika diganggu cenderung akan memotong dirinya, dan bagian anterior
melakukan regenerasi menjadi bagian cacing yang utuh sedangkan bagian posterior mati.
Proboscis yang putus juga dapat tumbuh kembali. Secara Ilmiah Nemertea filum dari hewan
invertebrata dengan mayoritas spesiesnya hidup di daerah laut. Filum ini tidak bersegmen dan
berukuran panjang serta tipis. Nemertea berkembang biak secara hermafrodit dan sebagian besar
melakukan fertilisasi internal.

Beberapa spesies dari Rhynchocoela, termasuk genus Lineus bereproduksi secara


aseksual dengan cara fragmentasi, artinya regenerasi terjadi setelah pemisahan. Kebanyakan
Rhynchocoela adalah dioecous, beberapa jenis air tawar dan darat adalah hermaprodit.
Umumnya telur menetas menjadi anak cacing, kecuali beberapa spesies laut mempunyai stadia
larva yang berenang bebas (larva pilidium). Phylum Rhynchocoela menurut berbagai sumber
memiliki 900 nama spesies yang dikarakteristikkan dari panjang pendeknya spesies tersebut.
Rhynchocoela hidup pada perairan yang airnya bersih dan segar. Potamonemertes sp
dan Dichonemertes sp merupakan contoh Rhynchocoela yang habitatnya di air yang bersih.
A. CIRI DAN KAREKTERISTIK NEMERTINEA
1. Bentuk tubuh panjang 2 cm - 2 m dan tidak beruas.
2. Warna merah, jingga, kuning, hijau, dan ada juga yang bergaris-garis. 
3. Rhynchocoela ini memiliki proboscis (semacam belalai yang dapat dijulurkan untuk
menangkap mangsa).
4. Tubuh cacing proboscis secara struktural adalah aselomata yang memiliki kantung kecil
yang penuh dengan cairan yang dianggap sebagai rongga tubuh (selom) protostoma

5. Kantung dan cairan secara hidrolik mengoperasikan suatu proboscis yang dapat
dipanjangkan sebagai alat bagi cacing tersebut untuk menangkap mangsanya.

6. Cacing proboscis panjangnya berkisar antara kurang dari 1 mm sampai lebih dari 30 m.

7. Habitat air laut, air tawar, tempat lembab.

8. Cacing proboscis merupakan perenang aktif dan ada yang bersarang di pasir.

9. Proboscis memiliki saluran pencernaan sempurna dengan mulut dan anus.

10. Memiliki sirkulasi tertutup, darah terkandung dalam pembuluh dan sehingga dapat
dibedakan dari cairan dalam rongga tubuh.

11. Cacing proboscis tidak memiliki jantung, tetapi darah didorong oleh otot yang memeras
semua pembuluh.

12.  Rhynchocoela apabila diganggu akan memotong sebagian tubuhnya, bagian anterior


melakukan regenerasi, dan bagian probosicisyang putus dapat hidup kembali
13. Beberapa spesies dari Rhynchocoela memiliki rhapdit di dalam probosisnya.
14. Beberapa juga memiliki kemampuan luar biasa untuk mengkloning: jika Anda memotong
cacing nemertea menjadi dua, masing-masing pihak akan tetap independen dan hidup.
2. KLASIFIKASI NEMERTINEA

1   KLASIFIKASI RHYNCHOCOELA

Kingdom         :Animalia

Subkingdom    :Metazoa

Superphylum   :Lophotrochozoa

Phylum            :Nemertea

Rhynchocoela dibagi menjadi dua kelas yaitu:

1.      Sub kelas Anopla (tanpa style)

a.         Ordo paleonemertini (paleonomertea), probosis berbentuk tabung sederhana,


genus tubulanus carinina.

b.         Ordo heteronermertini (heteronermertea), probosis berbentuk tabung sederhana


genus cerebatulus.

2.      Sub kelas Enopla (dilengkapi dengan probosis)

1.         Ordo hoplonemertinin (hoplonemertea) semua anggota memiliki stylet cadangan.

2.         Ordo bedellonermertini (Svetlana et al., 2004).


Tubuh Rhynchocoela berbentuk pipih dan mempunyai panjang 2 cm – 2 m, tipis, memiliki
jaringan dan organ. Rhynchocoela tidak memiliki pigmen sepertiAnnelida, tubuhnya sangat
halus, dan tidak mempunyai tangan, kaki, warna ada yang pucat, namun ada yang cerah
(merah, jingga kuning, hijau, dan bergaris-garis). Hewan ini mempunyai proboscis (semacam
belalai yang dapat dijulurkan untuk menangkap mangsa. Saluran pencernaan lengkap (usus-
anus) dengan peredaran darah tertutup. Berikut merupakan ciri-ciri dari Rhynchocoela yang
lain, yaitu:

·         Memiliki sistem peredaran darah lebih maju dari pada phylum sebelumnya

·         Anus terdapat dibagian posterior

·         Dalam hal pencernaan lebih maju daripada Platyhelminthes

·         Bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi. Seksual dengan cara fertilization
(pembuahan)

  Reproduksi

Reproduksi Rhynchocoela dilakukan dengan aseksual dan seksual, aseksual yaitu dengan cara


fragmentasi atau pembelahan tubuh, bagian tubuhRhynchocoela kecil dari induk yang akan
tumbuh disebut cyst. Secara seksual dilakukan dengan cara pembuahan. Perkembangan telur
dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Perkembangan secara langsung yaitu
telur dapat tumbuh langsung menjadi Rhynchocoela kecil, sedangkan secara tidak langsung
dengan cara, telur akan tumbuh menjadi larva dan perlahan-lahan akan mengalami
metamorfosis. Perkembangan secara tidak langsung ini, telur memiliki tiga macam bentuk larva
yaitu telur akan menjadi larva pilidium, desor atau iwata. Telur yang akan menjadi
larva pilidium terlihat seperti helm dengan lempengan silia. Silia digunakan untuk bergerak
secara teratur pada arus air kearah mulut, agar makanan dapat masuk ke larva.
Larva iwata hanya terjadi pada satu sepesies yaitu micrura akkeshiensis dan dapat berenang
bebas. Sedangkan larva desor merupakan karakteristik dari lineus rubber, dan tidak dapat
berenang.

Sistem pencernaan makanan

Rhynchocoela memiliki sistem pencernaan yang lengkap terdiri atas mulut di anterior yang
berhubungan dengan usus yang lurus sepanjang badan dan anus sepanjang posterior. Di
belakang mulut terdapat kerongkongan, kemudian perut lalu usus hingga anus. Pada saat
makanan dicerna, proboscis dan sistem pencernaan berkerja secara bersamaan

Sistem Ekskresi
Rhynchocoela memiliki organ nefridium yang disebut
sebagaiprotonefridium. Protonefridium tersusun dari tabung dengan ujung membesar
mengandung silia. Di dalam protonefridium terdapat sel api yang dilengkapi dengan silia. Tiap
sel api memiliki flagela yang gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa zat sisa
ditarik ke dalam sel api

   Sistem respirasi

Rhynchocoela tidak memiliki organ atau jaringan khusus yang digunakan untuk berespirasi,
mereka berdifusi melalui permukaan tubuh (Arkadiy, 2004).

5   Pertahanan diri

Rhynchocoela tidak memiliki pertahanan diri, tetapi Rhynchocoelamemiliki daya regenerasi


yang sangat tinggi. Selain itu Rhynchocoela juga memiliki probocis yang dapat mengeluarkan
racun (Thiel & Raise, 1993).

6   Sistem peredaran darah

Rhynchocoela memiliki sistem peredaran darah tertutup. Pembuluh darahnya mempunyai


beberapa lapisan otot yang mengkerut, sehingga darah dapat mengalir

.7   Sistem otot

Rhynchocoela memiliki suatu dinding tubuh yang berotot yang terdiri otot melingkar dan otot
membujur. Otot Rhynchocoela digunakan untuk mengerakkan tubuhnya (Roe, 1976).

VI.8   Sistem syaraf

Rhynchocoela memiliki system jaringan syaraf yang sangat baik, dengan simpul syaraf pusat di
kepala dan suatu jaringan syaraf yang menghubungkan berbagai organ tubuh dengan
sensor. Rhynchocoela juga memiliki jaringan syaraf utama yang menghubungkan dengan organ
perasa. Organ perasa ini meliputi organ alir kepala hingga sensor lubang
kecil. Rhynchocoela juga memiliki banyak mata. Mata Rhynchocoela terletak dekat syaraf pusat
(Arkady, 2004).

Sumber: Mizz nha, 2010.

Gambar 4.3. Gambar mata kecil pada rhynchocoela

BAB V
PERANAN RHYNCHOCOELA

V.1   MANFAAT DAN KERUGIAN

Rhynchocoela mempunyai keuntungan dan kerugian di dalam dunia perikanan. Keuntungannya


yaitu Rhynchocoela lebih menyukai hidup pada perairan bersih,  sehingga dapat digunakan
sebagai bio indikator air bersih. Rhynchocoela juga bersifat parasit sebab sepesies ini hidup
dibagian luar kerapak kepiting. Rhynchocoela ini dapat memakan telur kepiting dalam jumlah
banyak sehingga dapat merugikan peternak kepiting

DAFTAR PUSTAKA

Arkadiy.  2004. Biota colombiana. Jakarta: Erlangga.

Kajihara. 2006. Pembagian Ilmu Biologi, Hokkaido University, Jepang.

 Zoological Journal Of The Inneansociety, 2009, 157, 264 – 294.

Kuris. 2007. Jurnal dari Biologi Pengetahuan Laut, University de Sao Paulo, Perancis.Journal of


Natural History, 40(15-16): 915-930.

Maslakova, et al. 2004. Palaeonemertea  nemertea. Graduate School of


ScienceWashington. Zootaxa 1163: 1–47

Megan . 2005. Type Of Heteronemertea Larva From The Carribben Sea, University Of


Purto  Mayagues, Nomor 3 : 528 – 543.

Mizz nha. 2010. Avertebrata. Yogyakarta: UGM.


Roe. 1976. Nemertea Hoplonemertea Monostilifera Amphiporidae. The George Washington
University, Washington DC, Nomor 118(3):483–498. 2005.

Takakura. 1992. Zoological magazine,  University of Gothenburg, Tokyo (japanes).

Thiel, et al. 1998. Biologi nemertea. Kluwer Academic, Netherland.

Thiel, et al. 2001. Biologi nemertea, Kluwer Academic,  The George Washington University,


Netherland. 118(3):483–498. 2005.

Thiel, et al. 1993. Status Of Nemertea As Predator in Marine Ecosystem,   Kluwer Academic,


Netherland. Hydrobiologia 456: 21–32, 2001.

Yulianus. 2010. Geologi laut. Jakarta: Erlangga.

Rhynchocoela

Rhynchocoela adalah hewan yang memiliki proboscis dan terkenal dengan sebutan Ribbon
worms. Disebut Ribbon Worms karena spesiesnya ada yang panjangnya mencapai 100 kaki atau
33 m, contohnyaLineus longissimus, namun adapula yang panjangnya hanya 0,5cm,
contohnya Dinonemertes investigatoris.

Rhynchocoela merupakan salah satu spesies hewan laut yang tidak bertulang belakang dengan
karakteristik tubuh berbentuk pipa dan berlubang, panjang, memiliki Rhyncocoel yang di
dalamnya terdapat proboscis yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa, memiliki duri yang
tajam untuk melindungi diri dan triploblastic(endoderm, mesoderm, ectoderm).

Jenis Rhynchocoela yang besar jika diganggu cenderung akan memotong dirinya, dan bagian
anterior melakukan regenerasi menjadi bagian cacing yang utuh sedangkan bagian posterior
mati. Proboscis yang putus juga dapat tumbuh kembali.

Beberapa spesies dari Rhynchocoela, termasuk genus Lineus bereproduksi secara aseksual


dengan cara fragmentasi, artinya regenerasi terjadi setelah pemisahan. Kebanyakan
Rhynchocoela adalah dioecous, beberapa jenis air tawar dan darat adalah hermaprodit.
Umumnya telur menetas menjadi anak cacing, kecuali beberapa spesies laut mempunyai stadia
larva yang berenang bebas (larva pilidium).

Phylum Rhynchocoela menurut berbagai sumber memiliki 900 nama spesies yang
dikarakteristikkan dari panjang pendeknya spesies tersebut. Rhynchocoela hidup pada perairan
yang airnya bersih dan segar. Potamonemertes sp dan Dichonemertes sp merupakan contoh
Rhynchocoela yang habitatnya di air yang bersih.

2.2.            Fisiologi

Tubuhnya Rhynchocoela adalah bilateral simetri dan dorsoventrally flattened, berbentuk pipa
dan berlubang, tubuh memiliki lebih dari dua sel, memiliki jaringan dan organ, panjang dan tipis
seperti cacing.

Rhynchocoela tidak memiliki pigmen seperti annelida, tubuhnya halus. Mereka tidak punya
anggota badan, seperti kaki atau tangan. Memiliki warna yang terang dan mata kecil yang
berwarna gelap dan letaknya berada di depan dekat pada dasar. Ciri – ciri yang lain adalah
sebagai berikut :

·      Memiliki system pencernaan makan dengan satu jalan yaitu, dimulai dari mulut dan diakhiri
pada anus.

·      Memiliki system peredaran darah dengan pembuluh darah.

·      Memiliki susunan syaraf yang baik dan mempunyai otak.

·      Rongga tubuh rhynchocoela dipenuhi oleh sel-sel mesoderm yang membentuk jaringan
parenkim; yang tersisa hanyalah rongga tubuh bagian anterior yang disebut rinkosel

·      Memiliki proboscis yang digunakan untuk mendapatkan mangsa.

·      Bereproduksi secara aseksual dengan menggunakan fragmentation (pemecahan) dan


regeneration (pembaharuan) dan seksual dengan cara fertilization (pembuahan).

·      Biasanya bergerak dengan combinasi cilia yang meluncur dan peristaltic otot sebagai daya
pengggerak, bergerak dengan berombak-ombak, seperti ular laut.

·      Termasuk spesies karnivora dan merupakan predator.


·      Hidup di air laut, pada tempat yang kondisi airnya bersih.

·      Merupakan triploblastic (endoderm, mesoderm, dan ectoderm)

·      Termasuk genus Lineus

2.2.1.      Sistem fisiologi          

1)      Reproduksi

          Reproduksi Rhynchocoela secara seksual dilakukan dengan cara pembuahan dengan cara
menjadi jantan atau betina, karena spesies yang hidup pada perairan yang bersih biasanya
hermaprodit dan dapat membuahi sendiri. Pada beberapa spesies betina akan menyimpan
telurnya dan menetaskan turunannya yang masih kecil, kemudian gonad berkembang selama
beberapa waktu.

          Normalnya telur akan membentuk rangkaian seperti gelatin dan kemudian sperma
dikeluarkan di dekat rangkain tersebut, sehingga pembuahan terjadi diluar tubuh betina.
Perkembangan telur dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung (berkembang secara
langsung yaitu, dimana telur dapat tumbuh langsung menjadi Rhynchocoela kecil, seperti
manusia, sedangkan berkembang secara tidak langsung yaitu, telur akan tumbuh menjadi larva
dan kemudian mengalami metamorfosis untuk dapat menjadi Rhynchocoela kecil, seperti kupu-
kupu).

Pada perkembangan secara tidak langsung telur, ada tiga macam bentuk, telur akan menjadi
larva pilidium, larva Desor, atau  larva iwata. larva pilidium akan terlihat seperti helm  dengan
lempengan cilia. Cilia itu digunakan untuk bergerak secara teratur pada arus air kearah mulut,
agar makanan dapt masuk ke larva. Setelah beberapa waktu larva tersebut akan mengalami
metamorfosis menjadi Rhynchocoela kecil. Larva iwata hanya terjadi pada satu spesies
yaitu, Micrura akkeshiensis dan dapat berenang dengan bebas. Sedangkan larva desor
merupakan karakteristik dari Lineus rubber, dan tidak dapat berenang. 

Selain dengan seksual, Rhynchocoela dapat bereproduksi secara aseksual, yaitu dengan cara
fragmentasi atau pemecahan atau pembelahan tubuh, maksutnya adalah regenerasi setelah
terjadi pemisahan. Rhynchocoela memiliki kemampuan yang baik untuk memperbaharui
jaringan yang rusak. Bagian kecil dari induk yang akan tumbuh disebut dengan cyst.
2)      Sistem Pencernaan Makanan

          Sebagian besar Rhynchocoela termasuk karnivora, dan makanannya berupa invertebrate
kecil seperti annelida, crustacea baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, moluska dan
juga memakan telur invertebrate lainnya.

Yang membedakan Rhynchocoela dengan binatang lainnya adalah proboscis yang panjang,
berada di suatu rongga yang didalamnya terdapat cairan yang disebut dengan rhynchocoel dan
panjangnya lebih panjang dibanding tubuhnya. Rhynchocoela menggunakan proboscisnya
untuk melumpuhkan mangsanya. Mula-mula proboscis menangkap mangsa kemudian
melumpuhkannya dengan Rhynchocoel yang mengandung bisa. Proboscis akan melilitkan
tubuh mangsa dan akan mengeluarkan bisa terus-terusan hingga mangsanya mati.

            Pencernaan makanan dimulai dari rhynchodaeum yang merupakan bagian depan dari
proboscis. Lubang proboscis merupakan tempat penguraian yang lengkap dari mulut hingga
system pencernaan makanan. Dibelakang mulut terdapat kerongkongan pendek, kemudian
setelah kerongkongan terdapat suatu kantong yan besar kemudian perut lalu usus yang
membujur hingga anus. Usus rhynchocoela berbentuk tabung atau pipa yang bercilia. Pada saat
makanan dicerna, proboscis dan system pencernaan akan terbuka/ bekerja secara bersamaan.

3)      Sistem Ekresi

            Usus rhyncocoela pada dasarnya berbentuk tabung bercilia dan membujur dari mulut
hingga anus. System pengeluaran metabolisme pada sebagian besar berbentuk sepasang
saluran nephridial. Mungkin dalam satu binatang ada sekitar dua hingga tiga ratus pasang
saluran nephridial.

4)        Sistem Respirasi

            Rhynchocoela tidak memiliki organ yang khusus untuk berespirasi. Mereka berdifusi
melalui permukaan tubuhnya. Pada jenis P. corrugatus, oksigen mudah diserap oleh kulitnya
karena mereka memiliki metabolisme tubuh yang rendah sedangkan oksigen pada Antartika
memiliki level yang tinggi.

         

5)        Pertahanan diri
            Menurut sumber yang kami baca, Rhynchocoela tidak memiliki system pertahanan
tubuh, seperti cacing biasa. Namun Rhynchocoela memiliki daya regenerasi yang tinggi
sehingga bila ada jaringan rusak akan menjadi organisme baru. Cara berjalan Rhynchocoela juga
menyerupai ular laut. Selain itu Rhynchocoela memiliki proboscis yang dapat mengeluarkan
racun.

6)      Sistem peredaran darah

            Rhynchocoela memiliki system peredaran darah tertutup. Terdapat dua tipe pembuluh
darah, tetapi tidak memiliki jantung. Pembuluh darah mempunyai klep dan beberapa lapisan
otot yang dapat mengerut, sehingga darah dapat mengalir. Darah Rhynchocoela pada
umumnya tidak berwarna, namun pada beberapa spesies ada yang memiliki hemoglobin merah
atau hijau.

7)      Sistem syaraf

            Rhynchocoela mempunyai system syaraf yang berkembang baik dengan simpul syaraf
pusat di kepala dan suatu jaringan syaraf yang menghubungkan berbagai organ tubuh dengan
organ sensor. Mereka memiliki jarinan syaraf utama yang menghubungkan dengan organ
perasa. Organ perasa ini meliputi alir kepala hingga sensor lubang kecil.

Nemertea mempunyai banyak  ocelli ( mata kecil ). Mata mereka ini terletak dekat dengan
syaraf pusat.

8)       Sistem otot

            Rhynchocoela mempunyai suatu dinding tubuh berotot yang terdiri dari otot melingkar
dan otot membujur. 

      

2.3.            Klasifikasi Rhynchocoela

            Kingdom          : Animalia

            Subkingdom     : Metazoa

            Superphylum    : Lophotrochozoa


            Phylum : Nemertea

Rhynchocoela dibagi menjadi dua kelas yaitu:

1)      Anopla

Merupakan Rhynchocoela yang memiliki proboscis yang sederhana . Mulutnya membuka di


depan otak.

Contohnya kelas Anopla :

·           Ordo Paleonemertini

·           Ordo Heteronemertini (Famili : Lineidae, Genus : Lineus, Spesies :  Longissinus).

2)      Enopla

Merupakan Rhynchocoela yang memiliki proboscis yang lebih banyak atau komplit.

Mulut terbuka di belakang otak.

Contohnya kelas Enopla :

·           Ordo Bdellonemertini

Pada ordo ini hanya satu genus yang tidak memiliki stylet, yaitu Malacobdella yang mempunyai
tiga spesies komensal pada rongga mantel kerang lautndan satu spesies dalam rongga mantel
siput air tawar.

Spesies : Paranemertes, Amphiporus, Emplectonema dan Micrura.

2.4.            Keuntungan dan kerugian Rhynchocoela

Keuntungan dari Rhynchocoela adalah dapat dijadikan bio indikator air bersih. Sedangkan


kerugian dari Rhynchocoela yaitu Carcinonemertes sp yang bersifat parasit, karena spesies ini
hidup di bagian luar kerapak kepiting. Nemertea kecil ini memakan telur kepiting dalam jumlah
yang banyak sehingga dapat merugikan perekonomian, khususnya peternak kepiting. 
DAFTAR PUSTAKA

Suwigrya, S.1998.Avertebrata Air Jilid 1. Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB : Bogor.

Anda mungkin juga menyukai