Anda di halaman 1dari 4

Persamaan Siklus litik dan Siklus Lisogenik

Siklus Litik
Pengertian Siklus Litik
Siklus litik atau lisis adalah siklus reproduksi (replikasi genom) virus yang pada akhirnya
menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis mengacu pada tahapan akhir dari infeksi, yaitu ketika
sel inang bakteri lisis atau pecah dan melepaskan virus-virus baru yang dihasilkan di dalam sel
inang tersebut. Virus yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus litik disebut dengan virus virulen.

Tahapan atau Fase Siklus Litik


Dalam daur litik, terdapat 7 fase atau tahapan, yaitu face adsorbsi, fase injeksi, fase eklifase, fase
sintesis, fase replikasi, fase perakitan dan fase lisis.

1. Fase Adsorbsi
Pada tahap adsorbsi, virus menempel pada permukaan dinding/membran sel inang. Tempat
penempelan virus terletak pada bagian yang mengandung protein tertentu yang dapat dikenali oleh
reseptor virus. Menempelnya virus pada dinding sel disebabkan oleh adanya reseptor pada ujung
serabut ekor virus. Daerah tempat penempelan virus tersebut dinamakan daerah reseptor (receptor
site/receptor spot)

2. Fase Injeksi/penetrasi
Pada tahap injeksi, virus melakukan penetrasi pada dinding atau membran sel dan masuk ke dalam
sitoplasma atau hanya memasukkan materi genetik (DNA atau RNA) ke dalam sel inang dengan
kapsid tetap berada di permukaan dinding atau membran sel inang.

3. Fase Eklifase
Pada fase eklifase, setelah bercampur dengan sitoplasma inang, DNA virus mengambil alih kendali
DNA inang. Materi genetik virus akan mengendalikan segala proses di dalam sel inang. Di sini,
materi genetik yang dibawa oleh virus digunakan untuk memproduksi protein yang diperlukan oleh
virus.

4. Fase Sintesis
Setelah virus berhasil mengendalikan seluruh aktivitas sel inang, selanjutnya virus akan
menggunakan sistem metabolisme sel inang untuk menghasilkan komponen-komponen virus,
seperti kapsid, ekor, serabut ekor dan kepala.
5.fase replikasi
Komponen-komponen virus yang sudah terbentuk pada tahap sintesis kemudian direplikasi
(digandakan) dalam jumlah yang sangat banyak. Proses replikasi komponen-komponen virus ini
menggunakan protein serta DNA dan RNA dari sel inang yang sudah dikuasai oleh virus.

6. Fase Perakitan
Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor dan serabut ekor akan
mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang sudah selesai
terbentuk, diisi dengan DNA virus sehingga terbentuklah virus baru yang telah utuh. Proses ini
dapat menghasilkan virus-virus baru sejumlah 100-200 buah.

7. Fase Lisis
Setelah terbentuk virus-virus baru yang sempurna, maka induk virus akan mengeluarkan enzim
lisozim untuk menghancurkan sel inang yang kemudian diikuti dengan pelepasan virus-virus baru.
Virus-virus baru ini kemudian akan mencari sel lain untuk kemudian menginfeksinya dan
melanjutkan siklus hidup mereka.
Siklus Lisogenik
Pengertian Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus reproduksi atau replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel
inang. Dengan kata lain bakteriofage akan membaur dengan sel inang (bakteri) dengan membentuk
profage, sehingga sel inang tidak terlisis (rusak) setelah akhir masa inkubasi virus.Dalam daur
lisogenik, proses replikasi virus akan mengikuti pembelahan sel bakteri.

Tahapan atau Fase Siklus Lisogenik

Dalam daur litik, terdapat 10 fase atau tahap, yaitu face adsorbsi, fase injeksi, fase penggabungan,
fase pembelahan, fase pemisahan, kemudian masuk ke siklus litik yaitu fase eklifase, fase sintesis,
fase replikasi, fase perakitan dan fase lisis. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar siklus lisogenik
pada reproduksi bakteriofage berikut ini
daur atau siklus lisogenik pada replikasi atau reproduksi virus
1. Fase Adsorbsi
Pada tahap ini, sama dengan apa yang terjadi pada siklus litik di atas, dimana virus akan menempel
pada dinding atau membran sel inang.

2. Fase Injeksi
Pada tahap ini virus akan memasukkan materi genetiknya ke dalam sel inang sama seperti pada
siklus litik.

3. Fase Penggabungan
Pada tahap ini, virus akan memutus rantai ikatan asam nukleat sel inang dan masuk ke dalam ikatan
tersebut untuk menghubungkan rantai asam nukleat yang putus tadi. Oleh karena itu, pada tahap ini,
virus tidak mengambil alih DNA sel inang, melainkan membaur membentuk satu kesatuan yang
disebut profage.

4. Fase Pembelahan
Pada fase ini, profage yang sudah terbentuk hanya akan bereplikasi ketika DNA sel inang
bersintesis dan melakukan pembelahan sel. Profage ikut membelah ketika DNA inang bereplikasi,
sehingga jumlah profage akan sama dengan jumlah DNA inang.

5. Fase Pemisahan
Pada tahap ini, virus mulai memasuki siklus litik. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa
reproduksi virus pada siklus lisogenik dapat berubah menjadi siklus litik karena dipicu oleh
lingkungan sekitar virus seperti radiasi atau zat kimia. Pada fase pemisahan, profage yang aktif
mulai memisahkan diri dari rantai DNA sel inangnya.

6. Fase Eklifase
Pada fase ini, virus akan mengambil alih semua kegiatan sel inang dimana materi genetik virus
akan mengendalikan seluruh proses metabolisme sel inang sama seperti pada daur litik.
7. Fase Sintesis
Setelah mengendalikan proses metabolisme sel inang, virus akan memproduksi
komponen-komponen tubuhnya yang meliputi kepala, kapsid, ekor dan serabut ekor yang masih
terpisah-pisah satu sama lain.

8. Fase Replikasi
Komponen virus yang sudah terbentuk pada fase sintesis kemudian direplikasi (digandakan)
sebanyak-banyaknya oleh virus dengan memanfaatkan protein dan asam nukleat sel inang.

9. Fase Perakitan
Sama seperti siklus litik, pada siklus lisogenik, virus akan mulai merakit tubuh mereka dari
komponen-komponen yang sudah terbentuk pada fase sintesis dan replikasi dan mulai memasukkan
asam nukleat (DNA atau RNA) ke dalam kapsid yang telah terbentuk. Setelah proses ini selesai,
maka terbentuklah virus baru yang telah sempurna.

10. Fase Lisis


Tahap lisis merupakan tahap akhir dari siklus atau daur lisogenik sempurna, dimana virus-virus
mulai dibebaskan dari sel inangnya secara eksplosif dengan menggunakan enzim lisozim yang
digunakan untuk menghancurkan sel inang.

1. Persamaan Siklus Litik dan Lisogenik


Adsorbsi

Siklus litik dan siklus lisogenik sama-sama memulai pengidentikasian sebuah virus dengan
adsorbsi atau penempelan. Fase ini ditandai dengan melekatnya ekor virus pada reseptor khusus
dinding bakteri.Metode yang digunakan dalam penempelan tersebut adalah Lock and Key. Hal ini
didasarkan atas kecocokan sebuah molekul protein antara sel inang dengan virus.

Penetrasi

Setelah proses penempelan, kedua siklus tersebut memiliki kesamaan tahapan lanjutan berupa
penetrasi atau penyuntikkan. Fase tersebut ditandai dengan masuknya DNA virus ke dalam bakteri
atau sel inang dengan meninggalkan kapsid di luar sel bakteri.

Anda mungkin juga menyukai