Anda di halaman 1dari 3

STROKE ISKEMIK

MRI
MRI tidak terdapat di seluruh fasilitas kesehatan dan pemeriksaannya membutuhkan waktu
yang cukup lama dibandingkan dengan CT, namun MRI memiliki sensitifitas dan spesifisitas
yang lebih tinggi dalam mendiagnosis infark akut (beberapa jam setelah onset).

Jenis-jenis MRI :
1) Diffusion Weighted Imaging (DWI)
2) Fluid Attenuated Inversion Recovery (FLAIR)
3) T2 Weighted Image
4) T1 Weighted Image

Diffusion Weighted Imaging (DWI)


DWI merupakan jenis MRI yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi stroke iskemik
akut. Pemeriksaan ini sangat sensitif dalam mendeteksi infark yang dini (30 menit) dan dalam
ukuran yang kecil. Peningkatan sinyal pada DWI dapat terlihat pada beberapa menit setelah
terjadi sumbatan pada arteri (otak mengalami iskemik)
Gambaran pada DWI bergantung pada waktu terjadinya stroke iskemik:
Akut (0-7 hari)
- Ditandai dengan hiperintensitas pada DWI
- Pada otak yang mengalami iskemik terjadi pelepasan mediator inflamasi yang
menyebabkan terjadinya ekstravasasi cairan dari pembuluh darah ke dalam jaringan
interstitital (vasogenik edema)
Subakut (1-3 minggu)
- DWI tetap hiperintensitas namun makin menurun
Kronis (>3 minggu)
- Sinyal DWI rendah

FLAIR dan T2 Wighted Imaging


Kurang sensitif dibandingkan DWI, pada pemeriksaan ini kelainan baru dapat terlihat
dalam beberapa jam setelah onset
Pada 6-12 jam, jaringan yang infark akan memberikan gambaran hiperintensitas dan
sinyal tersebut akan terus bertambah.
Sulkus menghilang dan mass efect akan terlihat jelas pada hari-hari pertama
Gambaran fogging terjadi 1-4 minggu setelah onset (dimana terjadi infiltrasi sel-sel
inflamasi ke dalam parenkim otak) dan setelah itu gambaran T2WI akan isodense
dengan parenkim otak yang normal.

T1 Weighted Imaging
Pada stroke iskemik, gambaran T1WI adalah hipointensitas dan merupakan kebalikan
dari T2WI/FLAIR

MRA
MRA merupakan modalitas yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis yang
berkaitan dengan pembuluh darah otak seperti penyakit stroke. Dengan MRA kita dapat
melihat gambaran rinci dari pembuluh darah dan aliran darah ke otak tanpa memasukkan
cairan kontras ke dalam pembuluh darah. Selain itu, MRA juga aman untuk ibu hamil karena
tidak menggunakan radiasi sinar X, prosedurnya pun lebih cepat dibandingkan dengan
angiogram kateter dan aman bagi pasien yang alergi dengan kontras. Namun, MRA hanya
baik dalam melihat pembuluh-pembuluh darah besar saja.

Anda mungkin juga menyukai