Anda di halaman 1dari 10

UJI HIPOTESIS

Dr. Efyluk Garianto, M.Kes


Pendahuluan
Arti Hipotesis
Suatu anggapan, asumsi, dalil, dugaan sementara
, atau penjelasan suatu keadaan yg diamati yg
masih perlu dibuktikan atau disangkal
Suatu pernyataan sementara
Suatu dugaan dg penjelasan sementara yg belum
diuji, tetapi bisa diterima dan masuk akal.
Kesimpulan sementara atau dugaan logis tentang
keadaan populasi
Pendahuluan
Hipotesis dapat ditentukan berdasarkan penelitian atau
pengalaman. Misalnya seorang dokter menyatakan
bahwa wanita pengguna kontrasepsi hormonal suntik
lebih sering mengalami hypermenorhoe
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan
hasil statistik sampel dengan nilai hipotesis
Bila beda nilai statistik sampel dg nilai hipotesis cukup
besar maka kita menolak hipotesis.
Bila beda nilai tsb kecil maka kita menerima hipotesis
Pendahuluan
Dalam statistik hipotesis selalu dinyatakan sbg
hipotesis nol (Ho) yg berarti scr statistik tdk
ada perbedaan antara variabel yg
dibandingkan. Atau perbedaan antara kedua
variabel yg dibandingkan sama dengan nol.
Bila dlm uji hipotesis kita menolak hipotesis
berarti terdapat hipotesis lain yg diterima , yg
disebut hipotesis alternatif (Ha)
Pendahuluan
Contoh:
Ho: Tidak terdapat perbedaan kelengkapan
imunisasi balita pada ibu-ibu yg tingkat
pendidikannya rendah dengan ibu-ibu yang
berpendidikan tinggi
Ha: Terdapat perbedaan kelengkapan
imunisasi balita pada ibu-ibu yg tingkat
pendidikannya rendah dengan ibu-ibu yang
berpendidikan tinggi
Langkah-langkah Uji Hipotesis
1. Rumuskan hipotesis penelitian
2. Tentukan derajat kemaknaan (significance level).
Derajat kemaknaan yg lazim digunakan adalah 0,05
dan 0,01
3. Tentukan distribusi sampling. Tentukan metode
statistik yg akan digunakan untuk menghitung statistik
sampel
4. Tentukan kriteria menerima atau menolak hipotesis
nol pd derajat kemaknaan yg telah ditentukan
5. Buatlah kesimpulan yg tepat pd populasi yg
bersangkutan
Derajat Kemaknaan (Significance Level)

Batas utk menerima atau menolak hipotesis


nol yg dinyatakan dalam bentuk luas area dlm
distribusi normal
Menentukan apakah perbedaan antara nilai
statistik dan nilai parameter populasi
disebabkan oleh faktor kebetulan atau
memang berbeda
Derajat Kemaknaan (Significance Level)

Contoh:
Derajat kemaknaan 0,05 atau 5 %
menunjukkan bila kita lakukan pengujian
hipotesis sebanyak 100 kali akan terdapat 5
kali pengujian dgn nilai yg terletak di luar
daerah penerimaan.
Bila kejadian tsb tjd lbh dari 5 kali, maka
dianggap terlalu banyak utk menolak hipotesis
nol.
Untuk menentukan apakah variabel yg dibandingkan
berbeda scr bermakna atau tdk pd derajat kemaknaan
tertentu, digunakan derajat ketidak pastian (p).
Misal derajat kemaknaan 0,05 maka maksimal terdapat
5 kali pengujian yg tdp diluar daerah penerimaan dan
dinyatakan p < 0,05 atau perbedaan yg terjadi memang
berbeda.
Sebaliknya jika rata-rata sampel yg terdpt diluar
daerah penerimaan lebih besar dari 5 kali maka tdk dpt
ditoleransi yg berarti perbedaan yg tampak disebabkan
oleh faktor kebetulan dan dinyatakan p > 0,05.

Anda mungkin juga menyukai