Anda di halaman 1dari 30

PENGGERAKAN DAN PEMBUDAYAAN

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT


(GERMAS)

DISAMPAIKAN OLEH :
Dr. Yunita
Dr Fungsional
PUSKESMAS PADANG SELASA
PALEMBANG, 25 NOVEMBER 2021
TUJUAN GERMAS
1. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak
menular, baik kematian maupun kecacatan
2. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan kare
na meningkatnya penyakit
3. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas pendu
duk; dan
4. Menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk un
tuk pengeluaran kesehatan
KEGIATAN POKOK GERMAS
Latar Belakang Program
GERMAS
1990 2017
PM PTM Cidera PM PTM Cidera
• Dalam kurun waktu 17
Perubahan Pola tahun terakhir, PTM
Penyakit 7% 6%
24%
menjadi penyebab utama
dari beban penyakit.
(Transisi Epidemiologi) • pembiayaan mahal 23,9%
37% 56% pengeluaran katastropik
70% • Di sisi lain, prevalensi
penyakit menular masih
Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2017) tinggi

2013 2018
26,1 33,5 Penduduk ≥ 10 tahun
• Peningkatan PTM akan
Faktor Risiko % % kurang aktivitas fisik
terus berlanjut seiring
Penyakit 2013 2018
meningkatnya faktor
risiko seperti kurang
Tidak Menular 29,3 28,8
Penduduk usia ≥ 10
aktivitas fisik, merokok
tahun merokok
% % dan kurang konsumsi
sayur dan buah
2013* 2018 Penduduk ≥ 5 tahun
kurang konsumsi buah
93,5 95,5
% % dan sayur
*2013 pada penduduk > 10 tahun
Sumber : Riskesdas (2018)
PENYEBAB PERUBAHAN POLA PENYAKIT

Kebiasaan Pola Makan yang Gangguan Obesitas


Kurang Aktivitas
Merokok Tidak Sehat Metabolik
Fisik
(tinggi GGL, kurang serat)
• Prevalensi perokok >15 th
sebesar 33,8% (no 3 di Dunia) • Penduduk • Penduduk Kurang • Hipertensi • Obesitas pada
• Dalam periode 5 tahun; usia >10 Konsumsi buah meningkat dari Penduduk
prevalensi perokok muda tahun kurang sayur : 93,5% 25,8% (2013) Dewasa
meningkat 1,9% dari 7,2% aktivitas fisik (2013) meningkat meningkat dari
menjadi 34,1%
(2013) menjadi 9,1% (2018) menjadi 95,5% 15,4% (2013)
meningkat • DM terjadi
• Tahun 2007-2018, perokok (2018) menjadi 21,8%
dari 26,1% kenaikan dari
pemula (10-14 th) meningkat • Proporsi • obesitas sentral
240% (dari 9,6% menjadi (2013) 6,9% (2013)
penduduk meningkat dari
23,1%) dan usia 15-19 menjadi (menjadi 8,5%
Kelebihan 26,6% di tahun
meningkat 140% (dari 36,3% 33,5% (2018) konsumsi gula (2018) 2013 (2013)
menjadi 52,1%) 4,8%, natrium menjadi 31%
• Konsumsi rokok elektronik bagi 18,3% dan lemak (2018).
usia 10-18 th meningkat drastis 26,5%.
dari 1,2% (2016) menjadi 10,9%
(2018
Sumber Data :Riskesdas: 2013-2018
Kendala GERMAS Tantangan
• Germas masih identik dengan sektor
kesehatan,
• (Bappenas, 2019)
• 3 propinsi dan 221 Kab/Kota belum
memiliki kebijakan germas.
Perilaku Komitmen lintas sektor, • Program Germas diartikan untuk
masyarakat yang daerah dan swasta masih mencakup seluruh program kesehatan,
belum kondusif rendah sehingga upaya yang dilakukan,
anggaran yang dialokasikan tidak fokus
dalam mengurangi PTM.
• Upaya germas masih dilakukan oleh
pemerintah.

Komitmen Lintas Sektor


• 267 kab/kota belum menjadi Kota Layak Anak
Lingkungan (fisik social) Upaya pembudayaan • 337 Kab/kota belum menjadi KKS (Kemenkes,
yang sehat masih germas dan 2020)
rendah pemberdayaan • 489 Kab/kota tidak ada car free day.
• 117 kab/kota belum menjadi Kawasan Tanpa
masyarakat belum
Rokok
optimal
PENGGERAKAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG GERMAS

• Kegiatan penggerakan masyarakat dapat dilakukan secara daring (online)


maupun konvensional (offline), dengan menyampaikan minimal 2 (dua)
pesan Germas yang dilakukan minimal 3 kali setahun dengan melibatkan lintas
sektor/swasta/dunia usaha/ormas/UKBM/mitra potensial.
• Kegiatan dapat berupa :
Kampanye, Penyebarluasan informasi melalui Media Luar Ruang, media sosial
dan atau melalui Webinar.
• Pelibatan lintas sektor/swasta/dunia usaha/ormas/UKBM/mitra potensial dll,
adalah adanya keterlibatan aktif dari lintas sektor /swasta/dunia
usaha/ormas/UKBM/mitra potensial dll, sebagai penyelenggara dalam
melakukan upaya penggerakan masyarakat
PENDEKATAN PELAKSANAAN
GERMAS
• Advokasi/Audensi/Loby kepada Pimpinan Daerah &
Lembaga legislative daerah (DPRD I/II)
Advokasi • Advokasi /Audensi/Loby LS (antar dinas/OPD)
• Advokasi /Audensi/Loby lintas sektor; swasta, ormas
LSM, Akademisi, organisasi profesi dan sebagainya

• Melakukan Kerjasama antara Dinas/OPD juga


legislative daerah (DPRD)
Kemitraan • Melakukan Kerjasama dengan mitra Swasta
• Kerjasama dengan Ormas/LSM, Akademisi,
organisasi profesi dan sebagainya

• Membentuk forum Germas Provinsi &


Kabupaten/Kota
Pemberdayaan Masyarakat • Membentuk dan membina kelompok olahraga,
pemerhati lingkungan, dan lainnya
• Pemberdayaan kelompok rentan dan masyarakat
lainnya
SASARAN PEMBUDAYAAN GERMAS

LSM, Ormas, profesi,


akademisi, dll

Lingkungan Klp. Masy,


Individu Keluarga Pemerintah,
Masyarakat
Swasta
Kawasan, Lingkungan
K/L, Pemda Provinsi,
umum, tempat tinggal dll
Pemda Kab/Kota, Dunia
Usaha, dll
DI SEMUA TATANAN
PENDIDIKAN TEMPAT KERJA FASYANKES TEMPAT UMUM RUMAH TANGGA
PAUD, TK, SD, SMP, Kantor Pemerintah, RS, Puskesmas, Balai, Stasiun, Terminal, Seluruh Anggota
SMA, Perguruan Swasta, dan tempat Pustu, Klinik dsb Pasar, T4 Ibadah, dll Rumah Tanga
Tinggi
PEMBAGIAN PERAN DALAM PEMBUDAYAAN GERMAS

TINGKAT PUSAT TINGKAT PROVINSI TINGKAT KAB/KOTA TINGKAT PUSKESMAS

• Penetapan kebijakan • Penetapan kebijakan Spesifik Tk • Penetapan kebijakan Spesifik Tk • Advokasi Pimpinan
• Menyusun Roadmap Provinsi Kab/Walkot Kecamatan
• Menetapkan Pedoman • Sosialisasi Pedoman • Malaksanakan Starategi • Membanguan Area
Pembudayaan Germas Pembudayaan Germas Komunikasi Germas
• Menyusun Starategi Komunikasi • Malekasanakan Starategi • Advokasi Pimpinan Daerah • Melaksanakan Germas di
• Advokasi K/L, Pemerintah Komunikasi Kab/Kota, tokoh Mas, Tokoh Semua tatanan
Daerah • Advokasi Pimpinan Daerah Prov Agama, Ormas, Swasta • Mengembangkan Germas
• Kerjasama dengan mitra dan Kab/Kota • Kerjasama dengan mitra di UKBM, Sekolah, tempat
potensial • Kerjasama dengan mitra potensial Tk Provinsi ibadah, tatanan umum,
• Publikasi dan sosialisasi potensial Tk Provinsi • Publikasi dan sosialisasi Tingkat dsb
Nasional • Publikasi dan sosialisasi Tingkat Provinsi • Kerjasama dengan mitra Tk
• Koordinasi dan Penggerakan Provinsi • Koordinasi dan penggerakan Puskesmas (ormas, LSM,
lintas sektor dalam • Koordinasi dan penggerakan lintas sektor (OPD) dalam DU)
pembudayaan Germas lintas sektor (OPD) dalam pembudayaan Germas • Menumbuhkan gerakan
• Menggerakan unsur internal pembudayaan Germas • Menggerakan unsur internal dan budaya germas di
Kementerian Kesehatan • Menggerakan unsur internal Dinas Kesehatan sebagai agen2 tingkat Desa/kawasan
Dinas Kesehatan sebagai agen2 perubahan • Koordinasi dan
perubahan penggerakan lintas Tk
Kecamatan

KEGIATAN HARI INI


Aktivitas
Fisik

SPM PIS-PK

Kualitas
Lingkunga
Edukasi KONSEP INTEGRASI
dan

PEMBUDAYAAN
n Individu Perilaku
& Hidup
Kelua Sehat
rga

GERMAS
Kebijakan Germas sesuai
dengan tugas dan fungsi
8
KEGIATAN GERMAS ERA PANDEMIK

GERMAS SPESIFIK GERMAS SENSITIF


RUMAH TANGGA RUMAH TANGGA
Kesediaan Pangan, Keamanan
Cuci Tangan Pakai Sabun, Edukasi Gizi dan Mutu PELAYANAN

1
Seimbang/ASI Eksklusif/Aktivitas Fisik, Pangan, Peningkatan Produksi KESEHATAN
Tidak Buah dan Sayur
Merokok,
dan BuahPemberian
setiap Hari,
Menggunakan Jamban 1
ASI Eksklusif, Makan
Sayur
PELAYANAN
KESEHATAN Lokal, Pemilihan Sampah Rumah
Tangga, 5 Kebijakan dan
Pelayanan Medical
Check Up bagi ASN/TNI
Sehat, dll
.
5 Pemeriksaan
Kesehatan secara
PENDIDIKAN (SEKOLAH/PT) Pengawasan Peredaran dan
Penjualan Produk
POLRI/Para Pekerja di
Kebijakan Senam/Olahraga RS, Deteksi Dini
PENDIDIKAN Rutin, Edukasi Hidup Tembakau, Penyakit di
secara rutin, Kebijakan Cek
Sehat bagi Masyarakat, dll. Posyandu/Posbindu.
(SEKOLAH/PT) TEMPAT UMUM
2
Kesehatan secara Rutin,
Senam/Olahraga secara dll Kebijakan membawa bekal setiap
teratur, Kebijakan Kawasan Tanpa
hari ke Sekolah, Penyediaan Rokok, Kebijakan Pasar
2
Sarapan Sehat di Sarana dan Prasarana UKS,
Sekolah, Mencuci Rambut
Secara Seratur, Memotong
4 TEMPAT UMUM
Kebijakan Sekolah Sehat,
Pesantren Sehat, Kampus Sehat, 4 Sehat, Kebijakan Terminal
Sehat, Kebijakan Bandara
Sehat, Kebijakan
Kuku, Tidak Merokok di Pemeriksaan dll . Penyediaan Ruang
Sekolah/Kampus, dll Kesehatan di Terbuka Hijau Publik,
TEMPAT KERJA Penyediaan Fasilitas
3 Pasar/Terminal/Bandar
a Sehat, STBM Kebijakan pemberian ASI
Ekslusif selama 6 3 Sarana Olah Raga
K
(Sanitasi Total Masyarakat, Penyediaan
bln, melakukan aktivitas Sarana
TEMPAT KERJA Berbasis Masyarakat),
fisik di Tempat bagi Pejalan Kaki,
Pemeriksaan Kesehatan di Pos Menggunakan
Kerja, Snack Rapat dgn Buah, Kebijakan onektifitas
UKK, Tidak Merokok di Tempat Kerja, Jamban Sehat, Penggunaan Antar Moda, Kebijakan
Melakukan Olah Raga/Aktifitas Fisik di Membuang Sampah Tumbler/Botol Minum sendiri, Rumah Ibadah Sehat
Tempat Kerja, Menggunakan Jamban pada Tempatnya, Penyediaan Sarana dan Prasarana Pos
Sehat, Membuang Sampah pada Pemeriksaan Jentik UKK, Kebijakan Tempat Kerja/Kantor
Tempatnya, dll Nyamuk di Tempat Sehat, dll
. Umum, dll
9
I M P L E MEN TA S I G E R M A S D I E R A P E N
DEMI

Germas Pencegahan Penguatan Edukasi


REGULASI COVID di semua
Tatanan (AKB)
Jejaring Pencegahan

01 as
02 03
ama dengan berbagai
:
04
baran Informasi
unan Kebijakan Pencegahan Sektor ui Berbagai Media:
ermas dalam ovid:
endidikan

Penggerakan AKB Literasi


366 kebijakan Penggerakan AKB dengan 3 pesan melalui:
1. Kerjasama dengan 17 Ormas Skala Kesehatan::
1. ILM di TV dan Radio
kunci:
Di Sekolah, Kampus, Pesantren, di
di: 31 Provinsi
1. Tempat ibadah, Pasar,Terminal,
Nasional 2. Produksi dan penyebaran
2. 39 Dunia usaha dalam media: media cetrak, media
2. 269 Stasiun, Mall, Posyandu, Posbindu, menggalang donasi dan sosial, dan lainnya
Kab/kota Puskesmas, Rumah Sakit, Panti, dll implementasi AKB di Masyarakat 3. Seminar Online, Podcast,
talknshow, dialog dll
3. Kerjasama dengan 27 perguruan
tinggi
Adaptasi Kebiasaan Baru
Di Semua Tatanan

PENDIDIKAN KELUARGA FASYANKES TEMPAT TEMPAT UMUM


PAUD,TK, SD, Pakai Puskesmas, RS, KERJA Tempat Ibadah,
SMP, SMA, Masker,Tempat Klinik, Perkantoran Pasar, Terminal,
Perguruan Tinggi Cucitangan, Ibadah UKBM, dsb Pemerintah, Stasiun, Bus, Kereta
di rumah, jaga jarak, Swasta, dsb Api, Minibus, Kapal
olah raga rutin, Laut, Pesawat Udara,
konsumsi gizi dll
seimbang
Masyarakat perlu
"KEBIASAAN BARU" mempersiapkan
norma "kebiasaan

Gerakan Masyarakat
HIDUP BERSAMA baru" (new normal) hidup
bersama virus corona. Hal
Hidup
Sehat CORONA ini untuk mencegah
penularan
infeksi Covid-19 seiring
ADAPTASI KEBIASAAN BARU mulai dilonggarkannya
aktivitas---,
publik.
.
.. f} ~
~ I
-.....,- Gunakan ...... ......
masker tiap Tutup mulut Tidak berjabat Jaga jarak saat
keluar rumah saat batuk/ tang an/ diam/ berbicara
bersin berpelukan dengan orang lain

. ..
.. &!
MEMULA - -
~

...
. . ...
Lepas
... alas Bawa alat Tidak Mandi & ganti
...

I
kaki di luar makan meludah pakaian setelah
rumah personal sembarangan keluar rumah

. .
0
ADAPTAS ...
... makanan/
Cuci
..
Cuci tangan

I
barang belanjaan dengan sabun/
sebelum masuk cairan pembersih
kulkas sesering mungkin

KEBIASAA
LOKASI BERISIKO TINGGI
Kendaraan
umum (kereta
api, bus)

N 11!1
·11
1111
!
Ruang tertutup (kantor,
sekolah, tempat
ibadah, restoran)

B
II

H Ruang terbuka
SUMBER: SCMP, WHO, BNPB, KUMPARAN,
(pasar, tempat BANGKOK POST, URBAN MOBILITY DAILY
NASKAH: YOSEPHA PVSPARISA
olah raga) DESAIN PRETTY

ARU

1-2 MmR

TIDAK
LUPA
PAKAI
MASKE

RINSIP P ROTOKO KESEHATA


EDUKASI SEHAT PANGAN SEHAT LINGKUNGAN SEHAT AKTIVITAS FISIK DETEKSI
DINI
PENYAKIT

CARDIOVASCut.AR DIABET
DISEA
RESPIRATOR::! CONDIT ES
SE ION
Daya tahan Kelola penyakit comorbid
Perilaku hidup bersih & tubuh,
Konsumsi sehat, &
Tidak gizi istirahat cukup, olah
Merokok disinfeksi memperhatikan
seimban raga, kelola stress kelompok rentan
lingkungan
g
13
Inovasi Germas Di Era Pandemik

Inovasi Dompet Dhuafa


• Posyandu mobile merupakan salah satu langkah yang tepat di
tengah pandemi Covid-19 sebagai bagian menjaga kesehatanbagi
kelompok rentan baik ibu hamil maupun anak-anak; dengan
konsep door to door.
• Kegiatan posyandu mobile:
• edukasi konseling menyusui dan pemberian makan bayi an
d anak (PMBA),
• pendampingan intervensi gizi terpusat, praktek PMBA,
pemberian makanan tambahan (PMT) Gizi Seimbang,
• pemantauan berkala bagi ibu hamil maupun anak-anak an
d jejaring rujukan untuk tidakan selanjutnya.
• Ketahanan Pangan Keluarga:
• Budi daya ikan dalam ember,
• Tanam kangkong dalam ember,
• Bercocok tanam sayuran di lahan terbatas atau ruang
terbatas.
Untuk pemenuhan gizi keluarga di tengah pandemi
Covid-19
14
Inovasi Germas Di Era Pa ndemik
Inovasi Posyandu Desa di
Prambanan, Klaten.
• Posyandu door to door merupakan salah satu
dilakukan oleh kader di Desa Kebondalem, nan,
Pramba Klaten dengan cara mendatangi balita or.
door to do
• Kegiatan posyandu door to door:
• sosialisasi kepada ibu dan anak mengenai HBS)
penerapan pola hidup bersih dan sehat (P .
• Mulai dari menggunakan masker,
• Cuci tangan pakai sabun,
• Mengonsumsi makanan bergizi Ketahanan
Pangan Keluarga:
Untuk pemenuhan gizi keluarga di tengah
pandemi Covid-19

15
Gerak 17 Ormas Dalam Pencegahan COVID
KEGIATAN FILAN TROPI ORMAS KERJASAMA
K EG IATA N FILA N TRO P I O RG A N ISA SI K EM A SYA R A K ATA DENGAN KEMENKES RI
N YA N G SU DA H
B EK ER JA SA M A D EN G A N K EM EN K ES R I Sosialisasi dan edukasi COVID-19 :
Kampanye pencegahan penularan
• Pembagian masker
COVID-19 serta edukasi ODP dan
• Pembagian sembako keluarga
• Membuat flyer dan media informasi
COVID untuk jamaah dan masyarakat Pembekalan kepada
petugas penyemprotan
• Giat bersih dan penyemprotan disinfektan disinfektan
di tempat ibadah (masjid, gereja,
pura,vihara) dan sekolah Pemberian donasi APD ke RS
• Sosialisasi dan edukasi tentang COVID-19 Pemberian sarana CTPS dan
pemasangan hand sanitizer di
tempat ibadah
Pemberian sabun/ hand sanitazer
kepada masyarakat

17 ORMAS; Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Yayasan Jaringan Pesantren Nusantara (Yannur), Pengurus Pusat Muhammadiyah, Persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia, Fatayat Nahdlatul Ulama, PP Aisiyah,
Pengajian Al Hidayah, Dewan Masj
Wanita Persatuan, Aliansi Pita Putih I id Indonesia, Muslimat Nahdlatul Ulama, Wanita Hindu Dharma Indonesia, Kongres Wanita Indonesia, Dharma
ndonesia, DPP Pergerakan Wanita Nasional Indonesia, Persatuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di
Indonesia
Dunia Usaha Dalam Pencegahan COVID-19

Terdapat 35 Mitra Swasta yang turut mendukung bidang kesehatan dengan melakukan kegiatan
filantropi, khususnya dalam penanganan Covid-19 dengan ruang lingkup yaitu:

1. Edukasi 2. Publikasi 3. Dukungan Logistik 4. Implementasi 5. Penggerakan


Informasi Protokol Masyarakat
Edukasi kepada Membantu menyediakan
melalui Masyarakat
Sekolah dan
Penyebarluasan covid-
dukungan sarana bagi petugas di
tatanan tempat umum informasi
19 melalui berbagai
Menerapkan protokol Menggerakkan
saluran fasilitas kesehatan seperti:
seperti: pasar, terminal, media: TV, media sosial, radio dan Ventilator, APD, Rapid Test, pencegahan covid-19 bagi kelompok
masyarakat dalam
dan tempat ibadah keluarga dan karyawan di meingkatkan perilaku hidup
saluran lainnya masker N95 dan Surgical, hand
perusahaannya, mendukung bersih dan sehat di tatanan
sanitizer, suplemen dan
jaminan kesehatan karyawan keluarga maupun
mandiri
sabun bagi petugas kesehatan
lingkungan masyarakat
di RS.

- __
L-.o
. · _·--·---
._. . .. _ ......
~·-·-
~:.::::.::=.:;~.:..:-
.
... ---· __ •
__
. - ..---·---·
...... ........ _ ........ _ioc. __

;:;::-:i-::--···~--....-.- ...,..._e.,.n...._
.. ,._, ••OCMt.00
.......... ,.-11,.00
0
H A R A PA DA N D U K U N G A
N
DA L A G E R M AN
M S

Komitmen dan Dukungan Pemda dlm Perkuat Kerjasama dgn Mitra Potensial
01 Germas
Komitmen dan Dukungan Pemda dlm Germas
merupakan wujud daerah mendukung
03 Keterlibatan Mitra Potensial (Akademisi, Dunia Usaha,
Organisasi Profesi, Ormas) dlm Germas menjadi salah
satu kunci keberhasilan Germas
kebijakan berwawasan sehat.

Percepat Implementasi Germas Perluas Pelaksanaan Program Germas

02 Agar Germas bisa menjadi budaya di


masyarakat, maka operasionalisasi kegiatan
Germas harus mulai dari tatanan paling kecil,
04 Promosi dan perluasan pelaksanaan program
GERMAS di berbagai Tatanan dpt
meningkatkan kualitas pelaksanaan dan
mulai dari Tatanan Keluarga (Individu dan memelihara kesinambungan kegiatan 18
Keluarga), Sekolah,Tempat Kerja termasuk di Germas.
RS
DASAR PELAKSANAAN GERMAS DI KOTA PALEMBANG

1. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan


Masyarakat Hidup Sehat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan 
3. Peraturan Walikota Palembang No. 56 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kota Palembang
4. Surat Edaran No. 800/3747/Kesmas/VII/2018 Tentang Implementasi
Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Lingkungan Dinas
Kesehatan Kota Palembang
Tantangan Pencapaian Indikator GERMAS
(Di Era Pandemi dan Pembatasan Sosial di Kota Palembang)

1. Pemberlakuan PPKM
2. Pembatasan mobilitas
3. Pencegahan kerumunan
4. Tidak memungkinkan penggerakan massa yang tidak terkontrol
5. Adanya sistem kerja WFH/WFO sehingga koordinasi lambat
6. Perubahan pola koordinasi dari Luring menjadi Daring
Contoh Kegiatan Penggerakan:

RENOVASI PEMASANGAN SARANA CUCITANGAN


DI TEMPAT UMUM (PASAR) UNTUK MENCEGAH
PENULARAN COVID-19

• RAPAT KOORDINASI: LIBATKAN LINTAS SEKTOR,


SWASTA DAN ORMAS DLL
• PEMBAGIAN TUGAS DAN TENTUKAN LANGKAH
KEGIATAN
• KOLABORASI PELAKSANAAN
• RENOVASI SARANA CUCI TANGAN
• BENTUK TIM PENGENDALI UNTUK PERAWATAN
DAN PENGAWASAN
PENERAPAN GERMAS DI
DINKES KOTA PALEMBANG
(sebelum Pandemi COVID-19)
Pencegahan Covid 19 dengan GERMAS

1m

Cuci Tangan Pakai Masker Jaga Jarak Makan Dengan Rajin Berolahraga & Istirahat
Pakai Sabun Gizi Seimbang Yang Cukup

Minum Air 8 Gelas Makan makanan yg


Jaga Kebersihan Tidak Merokok Bila Demam & Sesak
/hari dimasak dengan
Lingkungan Nafas, Segera Ke
sempurna & jangan
fasilitas Kesehatan
makan daging yang
berpotensi menularkan

Jangan Lupa Berdoa


TERIMA KASIH

19

Anda mungkin juga menyukai