TUGAS AKHIR
Dosen:
Edi Suharto, M.Sc., Ph.D.
Oleh:
Nuriyatuddin Khoyrun Nisa’
NRP. 23.01.004
• Berdasarkan data SIMFONI PPA pada Januari – Juni 2020 telah terjadi
3.087 kasus kekerasan terhadap anak, diantaranya 852 kekerasan fisik, 768
kekerasan emosional, dan 1.848 kekerasan seksual
• Berdasarkan data SNPHAR 2021 prevalensi kekerasan terhadap anak pada
usia 13-17 tahun dalam 12 bulan terakhir adalah 26,58% untuk perempuan
dan laki-laki 20,51%.
• Sementara prevalensi kekerasan terhadap anak sebelum usia 18 tahun
adalah sebesar 38,56% untuk perempuan dan 37,44% untuk kelompok
laki-laki
JENIS DAN DAMPAK CHILD ABUSE
• Child neglect adalah kegagalan orang tua atau pengasuh lainnya untuk
menyediakan kebutuhan dasar anak, seperti kegagalan dalam memberikan
pengawasan yang memadai, perawatan kesehatan, pakaian, atau tempat
tinggal, serta kebutuhan fisik, emosional, sosial, pendidikan serta
keselamatan.
• Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari BKKBN pada
Tahun 2021 angka stunting di Indonesia sebanyak 24,4% dan pada Tahun
2022 turun menjadi 21,6%
• Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ada 4,59% bayi di Indonesia
yang telantar pada Tahun 2022.
• Berdasarkan data Susenas yang diolah Bappenas, pada tahun 2022 anak
usia sekolah (7-18 tahun) yang tidak bersekolah mencapai 4.087.288 anak.
Angka tersebut meningkat dari 3.939.869 anak pada tahun 2021.
JENIS DAN DAMPAK CHILD NEGLECT
Mau bagaimana lagi, meski telah berumur 2,5 tahun, Soleman masih belum bisa
berjalan dan tak bisa dibiarkan duduk sendiri. Hal itu karena Soleman
mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Sutiyem pun pasrah menerima
keadaan Soleman karena kerterbatasan biaya untuk memeriksakan anak
keempatnya itu. Baginya cukup mantri yang diandalkan untuk menyembuhkan
Soleman dan tanpa penanganan lebih lanjut.
Kuswadi sang suami mendapatkan Rp 170 ribu dari per liter minyak cengkih
yang dijual. Namun untuk mengumpulkan 1 liter minyak membutuhkan waktu
yang sangat lama. Apalagi lahan penyulingan harus dia sewa, begitupun dengan
alat-alat penyulingan. Dengan keadaan seperti ini, tentu nasib pekerjaan
Kuswadi juga hampir serupa dengan sang istri.
Kuswadi harus berpikir dan berusaha keras perihal makanan. Sebabnya, nyaris
setiap hari jika uang semakin menipis, mereka hanya mengandalkan daun
singkong yang tumbuh di perkarangan sebagai lauk. Keluarga ini pun bersama-
sama menyantap nasi berikut daun singkong dari satu mangkuk plastik yang
sama dengan suapan yang saling bergantian
Keprihatinan keluarga pencari cengkih tersebut tak hanya sampai di situ, mereka
juga harus berjejalan di satu tempat tidur sempit bersama-sama saat malam hari.
Terkadang sang ayah mengalah dan tidur di ruang tamu di rumah berukuran 3x6
m ini. Sementara untuk urusan kakus dan mandi, Sutiyem dan suami
menumpang di rumah tetangga sedangkan anak-anak mandi di penampungan air
terdekat tanpa sekat
Daftar Pustaka
https://kekerasan.kemenpppa.go.id
https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data/0000/data/1371/sdgs_16/1
https://www.unicef.org/topics/child-abuse