STATUS EPILEPTICUS
Dr. Johannes H Saing, MKed(Ped),SpA(K)
Status Epilepticus (SE)
Defenisi
Kejang yang berlangsung terus menerus selama 30 menit atau lebih ATAU
berulang tanpa disertai pulihnya kesadaran diantara kejang
Insidensi
• 10 – 58 per 100.000 anak
• Sering pada usia < 1 tahun
Morbiditas
- Defisit neurologis permanen 37%
- Disabilitas intelektual 48%
- Kejang 3 – 56% Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus. IDAI 2016
Perjalanan Kejang
SE Super Refrakter
SE yang masih terjadi
SE Refrakter selama 24 jam setelah
SE yang masih berlanjut pemberian obat
kejang > 30 menit setelah
Status Epileptikus (SE) pemberian lini pertama
Kejang yang berlangsung dan kedua
terus menerus selama 30
menit ATAU berulang
tanpa disertai pulihnya
kesadaran diantara kejang
Trinka E, dkk. Epilepsia. 2015
Convulsive Status Epilepticus
(CSE)
• Aktivitas motorik
• 17 – 23 per 100.000 tiap tahun
• Mortalitas 3 – 5 %
Klasifikasi • Sekuele 34%
Status
Epileptikus
Nonconvulsive Status
Epilepticus (NCSE)
• Tanpa aktivitas motorik
(penurunan kesadaran)
• 14 – 34,3% pasien CSE
• 33,9% NCSE tanpa CSE
• Mortalitas dan morbiditas buruk Marawar R. Crit Care Research. 2018
Lu WY. Epilepsy.2018
Klasifikasi SE berdasarkan ILAE
Dengan gejala motorik Tanpa gejala motorik
• Defenisi:
- perubahan kesadaran, perilaku, fungsi autonom dari sebelumnya
- disertai continuous epileptiform
- tanpa tanda-tanda motorik yang nyata
- subtle motor signs: twitching, blinking, eye movements
• Belum baku
• Durasi 30 menit, > 10 menit, lebih singkat tanpa pulih kesadaran penuh
• Faktor resiko
- Perubahan kognitif dan perilaku
- Intractable epilepsy
- Ensefalopati (HIE, Metabolik)
- Perdarahan intrakranial
- Severe traumatic brain injury
- Post cardiac arrest
- Ensefalitis
• Gejala klinis
- Tidak spesifik
- Koma, gangguan kesadaran, agitasi
- Gangguan perilaku
- Gangguan tidur
- Subtle motor signs: automatism, clonic jerk, myoclonus,
eye twitching/deviation..
- Speech disorders: aphasia, speech arrest, disorganized speech
- Disfungsi autonom
2. Perbaikan klinis dan gambaran EEG spesifik dengan pemberian obat anti
kejang intravena
• Kategori:
• Electrical Status Epilepticus during Sleep (ESES)
• Atypical Abscense Status Epilepticus
• Tonic Status Epilepticus
Abend NS, Dlugos DJ. Pediatr Neurol.2007
Korff CM, Nordli DR. Pediatr Neurol.2007
1. ESES
• Karakteristik EEG: spike and wave difus 1.5 – 3.5 Hz pada 85 – 100% Non REM Sleep
• Berkaitan dengan berbagai sindrom epilepsi pada anak
• Benign Epilepsy with Centro-Temporal spikes (BECT)
• Landau-Kleffner Syndrome (LKS)
• Epilepsi ensefalopati dengan spike and wave kontinu selama tidur
• Terapi: Methylprednisolone IV dan Benzodiazepine (Midazolam) IV
• Usia
• Riwayat kejang
• Perkembangan abnormal
Pemeriksaan laboratorium
Diagnosis EEG
Diagnosis
• EEG monitoring
• Gambaran aktivitas kejang
• Gelombang paku, tajam, lambat yang ritmik dan minimal
memiliki frekuensi 1 Hz
• PLEDs (Periodic Lateralized Epileptiform Discharges), PGEDs
Pencitraan
• MRI Kepala
• Morbiditas dan mortilitas sesuai penyebab, terapi yang diberikan dan NCSE
• NCSE pada pasien koma merupakan prognosis yang paling buruk diantara
tipe NCSE lain
• Dari 49 pasien dewasa di ICU dengan NCSE
• Kejang > 1 jam, 57% mengalami kematian
• Durasi kejang, diagnosis terlambat dan etiologi merupakan hal yang mempengaruhi
luaran buruk
• Data anak
• 26.3% pasien anak meninggal akibat NCSE
• Gambaran EEG menunjukkan PLEDs (Periodic Lateralized Epileptiform Discharges)