Anda di halaman 1dari 16

INDIKASI EEG

Bag/ KSM Neurologi FK Undip/RSUP Dr Kariadi


Semarang
EEG
(Elektroensefalografi)
• Suatu pemeriksaan yang dapat mendeteksi
adanya aktivitas elektrik di otak
menggunakan suatu elektroda yang
ditempelkan di kulit kepala. Aktivitas
tersebut muncul sebagai suatu gelombang.

• EEG merupakan salah satu alat diagnostik


pada epilepsi, dapat juga mendiagnosis
kelainan serebral lainnya
SEJARAH

Hans Berger
•German physiologist and
neuropsychiatrist
•Invented and named the
Electroencephalogram
•1924 : Recorded the first
EEG in humans (on a
pediatric family member)

He described the human alpha and beta


rhythms
EEG DIAGNOSTIC PATHWAY
INDIKASI KLINIS EEG
• Setelah onset pertama kejang
• Mengetahui tipe bangkitan/ kejang
• Diagnosis epilepsi
• Klasifikasi sindrom epilepsi
• Lokalisasi epilepsi untuk tujuan rencana bedah
epilepsi, termasuk rekaman EEG intrakranial
• Monitoring dan evaluasi terapi epilepsi
• Pada status epileptikus  menentukan epilepsi atau
pseudoepilepsi
EEG rutin tidak bermanfaat pada kondisi sbb:
•Kejang demam
•Kejang yang diprovokasi, misal akibat diare
•Migren atau nyeri kepala
•Autism, gangguan belajar, ADHD
•Gangguan psikiatri
MANFAAT EEG DALAM DIAGNOSIS
EPILEPSI

• 50% pasien epilepsi menunjukkan abnormalitas EEG


pada pemeriksaan pertama
• Kombinasi perekaman bangun dan tidur memberikan
hasil 80%
• Membantu diagnosis epilepsi  membedakan
bangkitan fokal atau general, idiopatik atau
simtomatik, atau bagian dari suatu sindrom epilepsi
GELOMBANG EEG
Attenuated during
movement
Seen during alertness, active
concentration

Relaxation,
closing of the
eyes

Drowsiness,
meditation, action
inhibition

Continuous
attention, slow
wave sleep

Abnormal waves
KEUNTUNGAN & KELEBIHAN EEG

• Alat untuk menilai • Biaya murah


fungsional otak sebagai • Bersifat non invasif
suplemen studi imajing
• Morbiditas rendah
• Memberikan bukti secara
langsung abnormalitas otak • Mudah diulang
tentang epilepsi • Portable / dapat dipindah
• Pemeriksaan yang bisa
menunjukkan aktifitas
epileptogenik pada pasien
epilepsi
KETERBATASAN EEG

• Mendeteksi disfungsi otak tapi tidak


menjelaskan etiologinya
• Sensitivitas 25 – 56%
• Spesifitas 78 – 98%
• Sering dijumpai artefak elektrik maupun
fisiologik
• Dipengaruhi oleh tingkat kesadaran, obat dan
hipoglikemi
KETERBATASAN EEG

 Lesi yang kecil dan dalam mungkin tidak akan


menujukkan abnormalitas EEG
 Data yang terbatas (EEG rutin)
 Dapat menampilkan zona epileptogenik yang
keliru lokasinya
Obat-obat yang Mempengaruhi
Gelombang EEG

• Benzodiazepine
• Antidepresan trisiklik
• Narkotik
• Neuroleptik
• SSRI
• Alkohol
How often and in which circumstances do non-
epileptic subjects show IED in the EEG?

• In healthy adults with no declared history of seizures,


the incidence of epileptiform discharge in routine
EEG was 0.5%.
• A slightly higher incidence of 2–4% is found in
healthy children
• The incidence increases substantially to 10–30% in
cerebral pathologies such as tumour, prior head
injury, cranial surgery, or congenital brain injury.
KESIMPULAN
• EEG penting untuk membantu diagnosis
kecurigaan adanya bangkitan
• EEG mempunyai beberapa keterbatasan
• Harus dikorelasikan dengan pemeriksaan
klinis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai