NORMAL EEG

ENDANG KUSTIOWATI
RS. Dr Kariadi - Semarang
 Introduction
• Apa itu EEG “normal ”
– Batas2 kenormalan
• Mengetahui sifat gelombang
– Lokasi
– Frekuensi
– Pola
– Amplitudo
– Reaktifitas
• EEG bangun (sadar)
• EEG tidur

9/11/2019 2
• EEG :
• Menggambarkan keadaan otak pada saat
perekaman
• Tidak dapat menggambarkan keadaan otak
diluar saat perekaman

9/11/2019 3
VARIABEL-VARIABEL UTK DISKRIPSI AKTIVITAS EEG
 Ritme latar belakang normal dewasa

• Frekuensi : minimal 8 Hz setelah usia 3 tahun saat

bangun : ritme alfa
• Distribusi :
– Maksimal di otak bagian belakang
– Menyebar ke parietal, temporal, central
• Karakteristik :
– Sinusoidal, waxes & wanes
– Amplitudo : 20 – 70 µV
• Usia muda : lebih tinggi
• Kadang2 20% lbh tinggi di sebelah kanan

9/11/2019 5
 Interpretasi EEG
• Normal
o Tidak ada gelombang abnormal

• Abnormal :
o Pola epileptiform
o Pola non epileptiform
 Interpretasi EEG
Pengetahuan tentang :
 Variasi gelombang normal
 Variasi gelombang yang tidak jelas
signifikansi
 Variasi gelombang berdasarkan umur

Penting dalam membuat impresi yang akurat

untuk interpretasi klinis
 Interpretasi EEG
Identifikasi gelombang :
 Ciri gelombang (bentuk, reaktivitas)
 Frekuensi dan amplitudo
 Lokasi
 State of wakefulness

Menentukan gelombang normal atau abnormal

 Aktivitas EEG Normal In Awake
• Alfa
• Beta
• Teta
• Delta
• Mu rhythm
• Lambda waves
 Ritme Alfa
• Merupakan titik awal untuk analisa EEG
• Frekuensi 8 - 12 Hz
• Terdapat di regio posterior, saat relaks, sadar, tutup
mata.
• Berkurang (block) pada saat buka mata, mengantuk,
konsentrasi, stimulasi atau fiksasi visual.
• Amplitudo pada umumnya antara 20 - 60uV,
terkadang kanan > kiri.
• Asimetri antar hemisfer < 1Hz masih dianggap
normal.
Ritme alfa
Ritme alfa
Reaktivitas ritme alfa, buka mata  menurun
Ritme alfa & alpha squeak
•Ritme alfa normal, amplitudo kanan > kiri
•VES pada channel ECG
Asimetri gelombang alfa (menurun di sisi kiri)
 Ritme latar belakang abnormal
dewasa
• Perlambatan
• Distribusi
– Frontal : obat2an, anestesia
– General : alfa coma
• Amplitudo
asymetry : beda antara kedua hemisfer > 50%
• Reaktifitas
– Buka mata Reaktifitas berbeda antara kiri
– Stimulasi mental & kanan

9/11/2019 17
 Aktivitas Beta
• Frekuensi > 13Hz.
• Average voltage is 10 – 20 microvolts
• Terdapat di frontosentral, terutama saat
mengantuk, defek tulang kepala
• Asimetri amplitudo > 35% dianggap abnormal.
• Generalized beta activity pada umumnya akibat
drugs induced ( sering : benzodiazepin &
barbiturat).
• Gibbs : Frek. > 30-35 Hz disebut aktivitas gamma.
Two Main Types in Adults

Precentral type
predominantly over Generalized beta
the anterior and
activity, induced or
central regions, related
enhanced by drugs
to the function of the
sensorimotor cortex may attain amplitude
and reacts to over 25mV
movement or touch

Beta Activity
• Should not be misinterpreted as a focus of abnormal
fast activity

Beta Activity
Aktivitas beta general max bifrontal
 Ritme beta abnormal
• Asimetri
• Amplitudo :
– ↑ > 50% : skull defect
– ↓ > 50 % : abnormalitas struktural parenkhim otak
• General :
– Amplitudo mencapai 50 µV
• Ensefalopati atau efek medikasi (benzodiazepam)
– Amplitudo rendah : kecemasan

9/11/2019 24
9/11/2019 25
9/11/2019 26
 The term theta was coined by Gray Walter in
1944 when it was believed that this rhythm
was related to the function of the thalamus

Occurs as a normal rhythm

during drowsiness

Theta Activity
 Aktivitas Teta
• Frekuensi 4 - <8 Hz.
• Terdapat di daerah midline.
• Dapat terdapat lebih banyak saat
hiperventiasi, mengantuk dan tidur.
• Normal terdapat saat tidur NREM.
• Tidak didapatkan pada saat tidur REM.
• Bisa didapatkan pada orang tua, di daerah
temporal (bilateral atau dominasi pada satu
sisi)  normal
 THETA ACTIVITY

6-7 Hz
Frontocentral activity
region
Low Voltage
15-25 μV
Increased in
voltage
during
drowsiness
More
and mental
common
activation
in
Children
Aktivitas teta
 DELTA ACTIVITY

Activity with
frequency below 4 In the awake adult,
Hz rhythmical delta activity
is usually an abnormal
sign
 Aktivitas Delta
• Frek < 4Hz.
• Normal pada saat tidur NREM.
• Aktivitas delta polimorfik dapat 'normal' pada
keadaan tertentu, mis. PSWY (posterior slow
wave of youth).
NORMAL EEG ACTIVITY IN SLEEP
RECORDING
 EEG Tidur
Tahapan tidur
 Non Rapid Eye Movement (NREM)
– Tahap 1
– Tahap 2
– Tahap 3
– Tahap 4.
 Rapid Eye Movement.
 Aktivitas tidur
• NREM
• Tidur stadium I
– Tanda fisiologis
• Aktifitas ↓
• Kedipan mata menghilang
• Slow rolling eye movement
– Tanda EEG
• Aktifitas alfa ↓
• Aktifitas beta di frontosentral ↑
• Teta di posterior : jumlah ↑
• Vertex sharp transients (V waves)
• Positive Occipital Sharp Transients of sleep (POSTs)

9/11/2019 36
 Positive Occipital Sharp Transient of
sleep (POSTs)
• Muncul mulai tidur NREM tahap 1 (mengantuk) ,
jarang tampak saat REM.
• Terletak di oksipital.
• Polaritas positif, bentuk tajam (sharp), monofasik
atau difasik.
• Jarang terdapat pada anak < 3th.
• Amplitudo pada umumnya antara 20 - 75µV.
9/11/2019 38
Positive Occipital Sharp Transient of sleep (POSTs)
9/11/2019 40
 Gelombang Vertex (V wave)
• Monofasik atau difasik
• Terdapat di regio vertex.
• Amplitudo lebih tinggi dari gelombang
disekitarnya, pada anak-anak bisa mencapai
250µV.
• Sering dikacaukan dengan epileptiform
discharges.
Gelombang vertex
 Aktivitas tidur
• NREM
• Tidur stadium II
– Tanda EEG khas :
• Spindles
• K complexes
– Tanda EEG stad I (+)
– Alpha di oksipital sudah (-)

9/11/2019 43
 Tidur NREM tahap 2
• Gelombang alfa menghilang
• Terdapat sleep spindle dan K complex

Sleep spindle :
o Terletak di vertex, simetris, tidak tampak saat REM.
o Frek. Antara 11 – 18Hz

K complex :
o Polifasik / bifasik, amplitudo tinggi, durasi panjang,
biasanya diikuti sleep spindle
Sleep spindle
K complex
9/11/2019 47
 Aktivitas tidur
• Tidur stadium III/IV
– Tanda EEG stadium I menghilang
– Tanda EEG stadium II kadang masih ada
• Spindles
• K complexes
– Stadium III :
• Delta : amplitudo tinggi
: 30 dtk rekaman : 20 – 50%
– Stadium IV :
• Delta : amplitudo tinggi :
: 30 dtk rekaman : ≥ 50%

9/11/2019 48
 Tidur NREM tahap 3

• Didominasi gelombang lambat (teta dan

delta).
• Gelombang teta lebih banyak dibandingkan
gelombang delta.
 Tidur NREM tahap 4
• Didominasi gelombang lambat (teta dan
delta).
• Gelombang deta lebih banyak dibandingkan
gelombang teta.
 Aktivitas tidur

• Tidur fase REM ( Rapid Eye Movement)

– Tanda khas
• Gerakan bola mata cepat ke kiri dan kanan
• Aktifitas otot : ( - ) / sangat <
• Saw – tooth waves
±
– Gel. Monomorfik , bentuk gergaji di fronto temporal

9/11/2019 51
 Aktivitas tidur

• Tidur fase REM ( Rapid Eye Movement)

– Bisa terdapat :
• Nadi, respirasi ↑
• Aktifitas mirip alfa di posterior namun frek < alfa bangun
– Menghilangnya
V waves
POSTs
K Complex
Spindles

9/11/2019 52
 Tidur REM
• Muncul 20 – 30 menit setelah onset tidur.

• Pada EEG rutin menemukan REM 

menggambarkan sleep deprivation.
REM sleep
 Respon terhadap stimulasi fotik
• Photic driving
• Photomyoclonic / photomyogenic response
• Photoparoxysmal respons
 Stimulasi fotik
• Driving :
– Regio posterior otak
– Frekuensi gelombang otak sesuai frekuensi
stimulus fotik
– Bisa sub / supra harmonic thdp stimulus fotik
– Muncul dan atau berhenti saat stimulus fotik
muncul dan atau berhenti (time lock)

9/11/2019 60
 Photic Driving
• Tampak lebih nyata pada saat tutup mata.
• Monofasik, terletak di oksipital bilateral.
• Bisa harmonik atau subharmonik dengan frekuensi
kedipan lampu, tampak lebih nyata pada kisaran
frekuensi ritme alfa pasien.
• Ampitudo bisa lebih tinggi di kanan.
• Asimetri photic driving mungkin merupakan petunjuk
abnormalitas.
• Unilateral photic driving, mengindikasikan
abnormalitas pada sisi tidak ada photic driving.
9/11/2019 62
9/11/2019 63
9/11/2019 64
Photic driving, bilateral, simetris
Photic driving, bilateral, asimetris
 Hiperventilasi
Normal :
• Dewasa : tidak ada perubahan / <
• Bila ada perubahan :
– Perlambatan general (tetha – delta ritmis)
– Tergantung pd : usia, usaha HV, postur tubuh,
kadar glukosa darah

9/11/2019 67
 Hiperventilasi
• Abnormal
– Slowing unilateral / fokal
– Amplitudo berbeda ≥ 50%
– Muncul gelombang epileptogenik / EEG seizure

9/11/2019 68
 Respon terhadap hiperventilasi
• Perlambatan normal : bilateral, menghilang
setelah HV dihentikan
• Bila stl HV berhenti, perlambatan tetap ada,
pikirkan : pasien tetap melakukan HV atau
hipoglikemi
• Kontra indikasi : gangguan jantung dan paru
yang berat, stroke fase akut, sickle cell
anemia.
Perlambatan saat hiperventilasi
 Varian gelombang normal
• Ritme Mu
• Gelombang lambda
• Ritme breach
 Ritme Mu
• Sinonim :
– Comb rhythm
– Precentral alpha
– Rolandic alpha
• 1/3 orang normal
• Frekuensi 1 Hz lbh lambat dr alfa
• Distribusi : presentral, uni/bilateral

9/11/2019 74
 Ritme Mu
• Karakteristik :
– Amplitudo : 20 – 60 µV
– Bentuk arkus, sisir
– Reaktifitas : berkurang dgn gerak aktif / pasif,
berfikir tentang gerakan / stimulus taktil

9/11/2019 75
 Ritme Mu
• Bentuk seperti sisir
• Terletak di sentral, bisa unilateral.
• Menggambarkan fungsi kortek sensori motor
• Menghilang dengan gerakan ekstremitas kontraateral
atau berpikir untuk menggerakkan ekstremitas
kontralateral.
• Apabila persisten, non reaktif dan berkaitan dengan
perambatan fokal  abnormal
Ritme Mu
 Ritme lambda
• Terdapat pd > 60% manusia
• Monofasik / bifasik, surface positive
• Distribusi oksipital

9/11/2019 78
 Ritme lambda
• Karakteristik :
– Amplitudo : 20 - 50 µV
– Durasi : 100 – 250 µsec
– Muncul pd saat :
• Melihat sesuatu yg menarik perhatian
• Gerakan bola mata sakadik dgn lirikan cepat
– Berkurang saat :
• Tegang, konsentrasi, fatique, tdk tertarik pd suatu obyek

9/11/2019 79
 Ritme lambda
• Terletak di oksipital, bilateral.
• Tampak saat sadar, menatap sesuatu obyek
(buka mata).
• Bentuk sharp, permukaan positif, amplitudo
lebih tinggi dari PDR (Posterior Dominant
Rhythm).
• Tidak terlihat pada anak < 1 th.
Gelombang lambda
 Breach rhythm
• Dalam frekuensi beta, amplitudo tinggi.
• Terletak pada daerah skull defect.
• Pada skull defect yang kecil (mis. burr hole) 
tidak menimbulkan breach rhythm.
Breach rhythm
 TAKE HOME MESSAGE
EEG :
• Menggambarkan keadaan otak pada saat
perekaman
• Tidak dapat menggambarkan keadaan otak
diluar saat perekaman
• EEG normal saat perekaman tidak berarti
normal diluar saat perekaman

9/11/2019 84
Thank you

85
LAMBDA WAVES
 Posterior Slow Wave of Youth (PSWY)
• Tampak di antara ritme alfa.
• Terletak di oksipital, saat tutup mata.
• Simetris, bisa lebih tinggi di kanan, asimetri >
50%  abnormal.
• Terdapat pada anak s/d remaja.
Contraindications
Significant cardiac or
cerebrovascular disease, or
respiratory dysfunction