Anda di halaman 1dari 22

FISIOLOGI TIDUR

Rony Girsang
Feliana
Adryan Supit
Pembimbing:
Dr. dr. Junita Maja P. S., Sp.S(K)
FISIOLOGI TIDUR
 Tidur merupakan suatu periode istirahat untuk tubuh dan
pikiran, dimanamata umumnya tertutup dan kesadaran hilang
sebagian atau seluruhnya, sehingga terjadi penurunan gerakan
tubuh dan respon terhadap stimulus eksternal
 Tidur normalnya adalah keadaan tidak sadarkan diri di mana
otak relatif lebih responsif terhadap rangsangan internal dari
pada ekternal namun masih dapat dibangunkan dengan stimulus
normal.
FISIOLOGI TIDUR

 Tidur merupakan proses aktif


 Akitvitas otak tidak menurun secara
keseluruhan.
 Selama stadium tidur tertentu, pengambilan O2
oleh otak bahkan meningkat dibandingkan saat
kondisi bangun.
Klasifikasi Tidur
 Sistem klasifikasi untuk tingkatan tidur yang
dipakai adalah dari Rechtschaffen dan Kales
yaitu
 dengan pemeriksaan EEG
 electrooculogram (EOG)
 electromyogram (EMG)
 5 tingkatan pola tidur :
 4 tingkatan tidur dalam yang disebut non REM (non
rapid eye movement) atau slow wave sleep (SWS)
 REM (rapid eye movement) atau paradoxical sleep (PS).
Klasifikasi Tidur
 Slow wave Sleep/ (NREM)
 Aktivitas korteks serebri menurun, tanda-
tanda vital menurun
 REM (rapid eye movement) sleep
 Mimpi, perubahan tanda-tanda vital,
inhibisi dari neuron motorik somatik
Klasifikasi Tidur
 Keadaan tidur normal antara fase NREM dan
REM terjadi secara bergantian antara 4-7 kali
siklus semalam.
 Bayi baru lahir total tidur 16-20 jam/hari, anak-
anak 10-12 jam/hari, kemudian menurun 9-10
jam/hari, separuhnya adalah tidur REM
 Pada umur diatas 10 tahun dan kira-kira 7-7,5
jam/hari pada orang dewasa.
JUMLAH JAM TIDUR
Usia Jumlah Jam
0-2 bulan 12-18 jam
3-11 bulan 14-15 jam
1-3 tahun 12-14 jam
3-5 tahun 11-13 jam
5-10 tahun 10-11 jam
10-17 tahun 8.5-9.25 jam
Dewasa 7-9 jam
Fase Fisiologi Tidur

REM
NREM
NREM tahap
tahap IV
NREM III
tahap II
NREM
tahap I
Non REM
• Pada waktu non REM sleep gelombang otak makin
lambat dan teratur
• Tidur makin dalam serta pernafasan menjadi lambat
dan teratur.
• Mendengkur terjadi pada waktu tidur NREM.
• 4 tingkatan NREM dikenal dengan tingkt 1,2,3 dan 4.
• Tidur yang paling dalam adalah pada tingkat 4, dan
aktivitas 1istrik paling dalam.
REM
• Tidur REM lebih dangkal, ditandai dengan
gerakan bola mata cepat di bawah kelopak
mata yang tertutup.
• Pada waktu REM, orang tidak lagi
mendengkur, nafas menjadi tak teratur, aliran
darah ke otak bertambah dan temperatur
tubuh naik, disertai banyak gerakan tubuh.
• Gelombang 1istrik tampak seperti tingkat 1
dari tidur.
Siklus Non REM dan REM
• Orang dewasa yang sehat bila sudah tertidur akan masuk ke
dalam tingkat 1, diikuti tingkat 2,3 dan 4, kemudian kembali
lagi ke tingkat 1 dan setelah 2 periode, siklus itu akan lengkap
setelah diikuti oleh periode REM antara 5 sampai 15 menit.
• Putaran akan berlangsung 4-5 kali dengan penambahan
periode REM pada tahap berikutnya, disertai pengurangan
periode NREM (terutama pada tingkat 3 dan 4).
• Pada orang yang tidur selama 8 jam, akan menjalani 2 jam
tidur REM dan 6 jam tidur NREM.
Tahap – Tahap Tidur
• Tahap 1 : NREM (stage of drowsiness) • Tahap 3 : NREM
 Tahap meliputi tingkat paling dangkal * Orang yang tidur jarang bergerak
dari tidur
 Tahap berakhir beberapa menit
* Otot-otot dalam keadaan santai
penuh
 Gelombang α waves menghilang

 EEGvoltase rendah dan muncul


* Amplitudo gelombang δ tinggi.
gelombang delta sekali-kali * Frekuensi menurun 1-2/dtk dan
amplitudo meningkat sekitar 100υV
• Tahap 2 : NREM (light sleep)
* Tahap 2 merupakan periode tidur • Tahap 4 : NREM
bersuara * Tahap tidur terdalam
* Kemajuan relaksasi, pasien sulit
bangun
* Tanda-tanda vital menurun secara
* Sleep spindle dapat terlihat
bermakna dibanding selama jam
terjaga.
* EEG12-15 Hz
* Gelombang δ menjadi dominan
dengan frekuensi rendah dan
amplitudo tinggi.
Jenis-Jenis Gelombang Otak Pada EEG Normal
EEG

Awake, mata terbuka


Perbandingan tidur REM dan NON-REM
Karakteristik REM sleep Non-REM sleep

Rapid eye movement + -

Tidur + -

Muscle twitching + -

Denyut Nadi Beravariasi Stabil

Tekanan Darah Beravariasi Stabil

Respirasi Beravariasi Stabil

Suhu tubuh Beravariasi Stabil

Neurotransmiter Noradrenaline serotonin


Teori Tidur
 Teori pasif
 Tidur disebabkan proses inhibisi aktif

 Neuronal Centers, Neurohumoral Substances


 Neuronal centers
 Nukleus raphe pada medulla & pons bawah
 AktivasiNREM

 Nukleus raphe sekresi Serotonin


 Locus Cereleus Pons
 AktivasiREM

 Noradrenaline dilepaskan
 Inhibisi ARAS
 Berrespon untuk kesadaran karena
koneksi aferen dan eferen dengan
korteks serebri.
PERANAN NEUROTRASMITER

• Dipengaruhi oleh hasil metabolisme asam amino trypthopan 


bertambahnya jumlah trypthopan  serotonin yang terbentuk meningkat
 mengantuk/tidur. Jika terhambat  tidak bisa tidur/jaga.
serotonergik • terletak pada nukleus raphe dosalis di batang otak

• Neuron yang banyak mengandung norephineprin terletak di badan sel


nukleus cereleus di batang otak. Jika terjadi kerusakan  penurunan atau
adrenergik hilangnya REM tidur

• Pengaruh histamin sangat sedikit mempengaruhi


histaminergik
PERANAN NEUROTRASMITER

• Pemberian prostigimin intra vena  episode tidur REM  gambaran EEG


sep : keadaan jaga
• Ggn aktifitas kholinergik sentral yang berhubungan dengan perubahan
kolinergik tidur  orang depresi  pemendekan latensi tidur REM

• Beberapa hormon seperti : ACTH, GH, TSH, dan LH. Hormon ini
disekresi oleh kelenjar pituitary anterior melalui hipatalamus patway
• Sistem ini mempengaruhi pengeluaran neurotransmiter norepinefrin,
hormon dopamin, serotonin  mengatur mekanime tidur dan jaga
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai