Abstrak: Penelitian merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan secara ilmiah untuk
menemukan jawaban atas permasalahan. Penelitian diartikan sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data yang dimaksud adalah
dengan menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantatif maupun
kualitatif tergantung tujuan penelitian. Salah satu langkah dalam melakukan penelitian
adalah dengan mengumpulkan data yang akan dipakai sebagai bahan pengambilan
kesimpulan untuk mendapatkan jawaban penelitian.Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan berbagai metode sesuai dengan tujuan dan karakteristik penelitian. Data yang
telah dikumpulkan perlu dicek keabsahannya untuk dikenali validitasnya. Pengecekan
data untuk memperoleh keyakinan terhadap kebenaran data pada penelitian kualitatif
dapat dilakukan dengan triangulasi. Triangulasi merupakan metode sintesa data terhadap
kebenarannya dengan menggunakan metode pengumpulan data yang lain atau berbagai
paradigma triangulasi. Data yang dinyatakan valid melalui triangulasi akan memberikan
keyakinan terhadap peneliti tentang keabsahan datanya, sehingga tidak ragu dalam
pengambilan kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukan.
47
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010
(46‐62)
48
Bachtiar, Meyakinkan Validitas
Data...
49
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010
(46‐62)
(diadaptasi dari Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen. 1993 : 380)dalam: Lexy J. Moleong:
2000 : 31)
50
Bachtiar, Meyakinkan Validitas
Data...
51
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010
(46‐62)
beberapa pertimbangan, yaitu: (a) bahwa proses daripada basil. Hali ini
penyesuaian metode kualitatif lebih disebabkan oleh hubungan bagian-
mudah apabila berhadapan dengan bagian yang sedang diteliti akan lebih
kenyataan-kenyataan ganda. (b) metode jelas bila diamati dalam proses. Peran
kualitatif menyajikan secara langsung proses dalam penelitian kualitatif besar
hakikat hubungan antara peneliti dengan sekali.
responden. (c) metode kualitatif Iebih h. Ciri ke delapan, adanya "batas" yang
peka dan lebih dapat menyesuaikan diri ditentukan oleh "fokus". Bagaimanapun,
dengan banyak penajaman pengaruh penetapan fokus sebagai masalah
bersama dan terhadap pola-pola nilai penelitian penting artinya dalam usaha
yang dihadapi. menemukan batas penelitian. Bila tidak
d. Ciri keempat adalah analisis data secara ada pembatasan berdasarkan fokus,
induktif Analisis data secara induktif rnaka penelitian akan dapat ngelantur
digunakan dengan pertimbangan: (a) tidak ada batas berhentinya.
proses induktif lebih dapat menemukan i. Ciri kesembilan, adanya kriteria khusus
kenyataan-kenyataan ganda sebagai untuk keabsahan data. Peneliti harus
yang terdapat dalam data. (b) analisis Iebih dulu meredefinisikan validitas,
induktif Iebih dapat membuat hubungan objektivitas, dan keabsahan data. Bila
peneliti-responden menjadi eksplisit dan tidak objektivitas akan gagal karena
dapat dikenal. (c) analisis induktif dapat penelitian kualitatif memberi
menguraikan latar secara penuh dan kesempatan interaksi antara peneliti
dapat membuat keputusan tentang dapat dengan responden, dan peranan nilai.
tidaknya pengalihan kepada latar j. Ciri kesepuluh, desain yang bersifat
lainnya. (d) analisis induktif lebih dapat sementara. Penelitian kualitatif harus
menemukan pengaruh bersama yang menyususll desain penelitian secara
mempertajam hubungan. (e) analisis terus mellerus disesuaikan dengan
induktif dapat memperhitungkan niIai- kenyataan di lapangan, jadi tidak dapat
nilai secara eksplisit sebagai bagiam dari mengunakan desain yang didisusun
struktur analitik. secara ketat dan kaku.
e. Ciri kelima adalah teori dari dasar k. Ciri kesebelas, hasil penelitian
(grounded theory). Peneliti berangkat ke dirundingkan dan disepakati bersama.
lapangan dalam keadaan kosong, tidak Hasil penelitian kualitatif mengendaki
menduga-duga Iebih dulu keadaan di agar pengertian dan hasil interpretasi
lapangan. Setelah sampai di lapangan, yang diperoleh dirundingkan dan
peneliti mempercayai apa yang dilihat disepakati oleh manusia yang dijadikan
sehingga ia harus berusaha benar-benar sumber data.
menjadi netraL Dalam hal ini peneliti
tidak berasumsi bahwa sudah cukup
4. METODE PENGUMPULAN
yang diketahui untuk memahami bagian-
bagian penting sebelum mengadakan
DATA
penelitian.
Dalam suatu penelitian selalu terjadi
f. Ciri keenam adalah deskriptif Data yang
dikumpulkan berupa kata-kata, tingkah proses pengumpulan data, dengan
menggunakan satu atau beberapa metode.
lakuJ perbuatan, gambar, dan bukan
angka-angka. Maka dari itu laporan Metode yang dipilih dan digunakan harus
sesuai dengan sifat dan karakteristik penelitian
penelitian akan berisi deskripi dari data.
Hal ini hendaknya dilakukan seperti yang dilakukan. Kualifikasi pengumpul data
perlu dipertimbangkan. Beberapa alat
orang merajut sehingga tiap bagian
ditelaah satu-persatu. Pertanyaan dengan pengambil data menyaratkan kualifikasi
tertentu bagi pengambil data. Misalnya
kata mengapa, alasan apa, dan
bagaimana ter:jadinya akan senantiasa beberapa tes psikologis tidak sembarang orang
mampu melakukannya. Beberapa instrument
dimanfaatkan oleh peneliti.
g. Ciri ketuhuh, lebih rnementingkan laboratorium, tidak sembarang orang mampu
52
Bachtiar, Meyakinkan Validitas
Data...
Kuantitatif Kualitatif
Tipe Observasi terstruktur Observasi partisipan
Wawancara baku Observasi bidang
Tes kertas dan pensil Wawancara mendalam
Kuesioner Dokumen dan artefak
Pernyataan pilihan Teknik tambahan
Karakteristik Instrumen digunakan dalam Data dikumpulkan tanpa suatu instrumen
pengumpulan data
Data ditampilkan dalam Data ditampilkan dalam bentuk kata-kata
bentuk angka
Keputusan a priori dalam Bukan merupakan keputusan a priori pada
presentasi data presentasi data; tergantung pada data yang
dikumpulkan
53
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010
(46‐62)
berkenaan dengan derajat akurasi desain atau banyak orang. Maka dari itu untuk kriteria
penelitian dengan hasil yang dicapai. kepastian atau objektivitas ini supaya tidak
Sementara validitas eksternal berkenaan menekankan pada orangnya, melainkan harus
dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian menekankan pada datanya. Sehingga
dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada kebergantungan bukan pada orangnya, tetapi
populasi dimana sampel tersebut diambil. pada datanya itu sendiri.
Dalam penelitian kualitatif peneliti harus
berusaha mendapatkan data yang valid untuk
6. TRIANGULASI
itu dalam pengumpulan data peneliti perlu
mengadalan validitas data agar data yang
Triangulasi adalah suatu pendekatan
diperoleh tidak invalid (cacat). Untuk
analisa data yang mensintesa data dari berbagai
menetapkan keabsahan data diperlukan teknik
sumber. Menurut Institute of Golbal Tech yang
pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan
tersedia secara online pada
data didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu.
http://www.igh.org/triangulation/ diunduh pada
Ada 4 (empat) kriteria yang dapat digunakan,
tanggal 29 Mei 2008, menjelaskan bahwa
yaitu: derajat kepercayaan (credibility),
Triangulasi mencari dengan cepat pengujian
keteralihan (transferability), kebergantungan
data yang sudah ada dalam memperkuat tafsir
(dependability), dan kepastian ( confirmability)
dan meningkatkan kebijakan serta program
Penerapan derajat kepercayaan pada dasarnya
yang berbasis pada bukti yang telah tersedia.
menggantikan konsep validitas
Dengan cara menguji informasi dengan
internal dari nonkualitatif. Fungsinya: (a)
mengumpulkan data melalui metoda berbeda,
melaksanakan inkuiri sehingga tingkat
oleh kelompok berbeda dan dalam populasi
kepercayaan penemuannya dapat dicapai (b)
berbeda, penemuan mungkin memperlihatkan
mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-
bukti penetapan lintas data, mengurangi
hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh
dampaknya dari penyimpangan potensial yang
peneliti pada kenyataan ganda yang sedang
bisa terjadi dalam satu penelitian tunggal.
diteliti. Kriteria keteralihan berbeda dengan
Triangulasi menyatukan informasi dari
validitas eksternal dari nonkualitatif. Bila pada
penelitian kuantitatif dan kualitatif,
penelitian nonkualitatif berdasarkan hasil
menyertakan pencegahan dan kepedulian
penelitian pada sampael dapat
memprogram data, dan membuat penggunaan
digeneralisasikan, pada pene1itian kualitatif
pertimbangan pakar. Triangulasi bisa
tidak dapat demikian. Meskipun kejadian
menjawab pertanyaan terhadap kelompok
empiris sama tetapi bila konteksnya berbeda
resiko, efektivitas, kebijakan dan perencanaan
tidak mungkin dapat digeneralisasikan.
anggaran, dan status epidemik dalam suatu
Kriteria kebergantungan merupakan
lingkungan berubah. Metodologi Triangulasi
substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian
menyediakan satu perangkat kuat ketika satu
nonkualitatif. Pada penelitian nonkualitatif bila
respon cepat diperlukan, atau ketika data ada
diadakan dua atau beberapa kali pengulangan
untuk menjawab satu pertanyaan spesifik.
dalam kondisi yang sama dan hasilnya secara
Triangulasi mungkin digunakan ketika koleksi
esensial sama, maka dikatakan reliabilitasnya
data baru tidak mungkin untuk hemat biaya.
tercapai. Pada penelitian kualitatif sangat sulit
Triangulasi menurut Susan Stainback
mencari kondisi yang benar-benar sama. Selain
dalam Sugiyono (2007:330) merupakan “the
itu karena manusia sebagai instrurnen, faktor
aim is not to determinate the truth about same
kelelahan dan kejenuhan akan berpengaruh.
social phenomenon, rather than the purpose of
Kriteria kepastian berasal dari konsep
triangulation is to increase one’s
objektivitas pada nonkualitatif. Dalam
understanding of what ever is being
kenyataannya sesuatu objektif atau tidak
investigated.” . Dengan demikian triangulasi
bergantung pada persetujuan beberapa orang
bukan bertujuan mencari kebenaran, tapi
terhadap pandangan, pendapat, atau penemuan
meningkatkan pemahaman peneliti terhadap
seseorang. Padahal pengalaman seseorang itu
data dan fakta yang dimilikinya.
sangat subjektif, dan akan dapat dikatakan
Menurut Wiliam Wiersma dalam
subjektif bila disepakati oleh beberapa orang
Sugiyono (2007:372); “Triangulation is
55
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010
(46‐62)
qualitative cross-validation. It assesses the pengecekan data dari berbagai sumber dengan
sufficiency of the data according to the berbagai cara dan berbagai waktu, sehingga
convergenceof multiple data source or multiple triangulasi dapat dikelompokkan dalam tiga
data collection procedures” Triangulasi dalam jenis, yakni triangulasi sumber, triangulasi
pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai teknik pengumpulan data dan waktu.
56
Bachtiar, Meyakinkan Validitas
Data...
57
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010
(46‐62)
pengamatan dapat berbeda dalam masing kelompok atau jenis stakeholder bahwa
mengamati fenomena yang sama. anda sedang mengevaluasi. Kemudian, yakin
Pengamatan dan wawancara dengan pada sejumlah orang untuk diperbandingkan
menggunakan dua atau lebih dari masing-masing kelompok stakeholder
pengamat/pewawancara akan dapat dalam evaluasi belajar. Sebagai contoh,
memperoleh data yang lebih absah. dimulai dengan menggunakan evaluasi satu
Sebelumya tim peneliti perlu program afterschool. Pertama Anda akan
mengadakan kesepakatan dalam mengidentifikasikan kelompok stakeholder
menentukan kriteria/acuan pengamatan seperti kaum muda dalam program, orang tua
dan atau wawaneara. mereka, guru sekolah, administrator sekolah,
e. Triangulasi metode staf program dan mengikuti secara sukarela.
Triangulasi metode adalah uasha Anda memutuskan untuk melakukan
mencek keabsahan data, atau mencek mendalam wawancara untuk memperkuat
keabsahan temuan peneIitian. penglihatan mendalam. Anda kemudian
Trianggulasi metode dapat dilakukan mewawancarai secara representatif terhadap
dengan menggunakan lebih dari satu setiap kelompok stakeholder. Anda akan
teknik pengumpulan data untuk triangulate dengan cara mencari hasil itu
mendapatkan data yang sama. adalah menyetujui pada semua kelompok
Pelaksanaannya dapat juga dengan cara stakeholder. Beban dari bukti adalah
cek dan recek. meyakinkan bahwa jika setiap stakeholder
cocok pada setiap jawaban, kemudian siapa
Triangulasi pada prinsipnya merupakan yang akan memperhatikan isu dari pandangan
model pengecekan data untuk menentukan dalam titik yang berbeda, melihat satu hasil
apakah sebuah data benar-benar tepat adalah lebih dari nampaknya akan satu benar-
menggambarkan fenomena pada sebuah benar sebuah hasil yang tepat. Jenis triangulasi
penelitian. Oleh karena itu banyak cara dapat ini adalah barangkali sebagian besar populer,
dilakukan berdasarkan data yang dimiliki paling mudah untuk diterapkan, dan yang
dalam penelitian itu sendiri. Denzin (1970), terutama sekali cocok untuk Extension dengan
Cohen & Manion (1994) dalam Alwasilah mengetahui stakeholder berbeda kelompok
(2008:150) mengemukakan beberapa format yang mempunyai kepentingan dalam program
triangulasi yakni: kita.
◉ Time triangulation
◉ Space triangulation 7.2 Triangulation Penyelidik
◉ Combined levels of triangulation
◉ Theoritical triangulation Triangulasi Penyelidik mencakup
◉ Investigator triangulation penggunaan beberapa penyelidik
◉ Methodological triangulation berbedapenilai dalam satu evaluasi proyek.
Secara tipikal, hal ini akan menjelma sebagai
Selain itu menurut Lisa A. Guion (2002) satu tim evaluasi yang terdiri dari kolega anda
dalam http://www.igh.org/triangulation/ yang di dalam anda mem-program area/bidang studi.
diunduh tanggal 2 Mei 2008. Jenis Triangulasi Dalam rangka untuk triangulate, setiap penilai
terdiri dari: berbeda akan mempelajari program
◉ Data triangulation, menggunakan metoda kualitatif sama
◉ Investigator triangulation, (wawancara, observasi, studi kasus, atau
◉ Theory triangulation, kelompok fokus). Penemuan dari setiap penilai
◉ Methodological triangulation, and akan dibandingkan. Jika penemuan dari penilai
◉ Environmental triangulation yang berbeda tiba di kesimpulan sama,
kemudian kebenaran ditetapkan. Jika
7.1 Data Triangulation kesimpulan berbeda pada hakekatnya, maka
penelitian lebih lanjut diarahkan pada
Triangulasi data mencakup penggunaan membongkar "benar-benar" dan "tertentu"
berbeda sumber data/informasi. Sebuah temuan. Masing-masing orang akan
strategi kunci harus menggolongkan masing- mempunyai observasi sama memeriksa lembar
58
Bachtiar, Meyakinkan Validitas
Data...
59
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010
(46‐62)
61
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010
(46‐62)
triangulation atau berdasarkan cara dijumpai hasil data triangulasi yang tidak
pengambilannya seperti: Data triangulation, “match” dengan hasil data awal, maka perlu
Investigator triangulation,Theory dilakukan triangulasi lagi dengan pendekatan
triangulation, Methodological triangulation, yang berbeda hingga ditemukan hasil yang
and Environmental triangulation. benar-benar signifikan. Kekuatan penelitian
Perencanaan terhadap triangulasi yang kualitatif terletak disini. Jadi dia tidak
akan dilakukan perlu ditindaklanjuti dengan langsung menjustifikasi hasil data semata, atau
pelaksanaan triangulasi tersebut. Pelaksanaan berhenti pada angka-angka yang kadang
tersebut dilakukan mirip dengan proses kurang benar menyajikan fenomena suatu
pengambilan data awal namun, instrumen yang penelitian. Proses pengecekan hasil triangulasi
digunakan telah berkembang sesuai dengan terhadap hasil data awal yang sebelumnya
data awal yang sudah masuk, sehingga telah diperoleh merupakan kegiatan inti dari
nantinya akan ditemukan kecocokan hasil data communicating result. Secara rinci tertuang
yang sekaligus akan memeberikan keyakinan dalam tabel berikut ini:
bahwa data tersebut benar-benar valid. Jika
62
Bachtiar, Meyakinkan Validitas
Data...
Tempat duduk diatas akan dapat dikumpulkan perlu dicek keabsahannya untuk
berfungsi dengan baik untuk diduduki apabila dikenali validitasnya. Pengecekan data untuk
ditopang oleh ketiga kaki. Jika salah satu tidak memperoleh keyakinan terhadap kebenaran
mendukung maka fungsi tempat duduk data pada penelitian kualitatif dapat dilakukan
tersebut tidak akan tercapai. Pentingnya dengan triangulasi.
triangulasi sangat nampak jika dijumpai: Triangulasi merupakan metode sintesa
a. Suatu fenomena yang dikaji data terhadap kebenarannya dengan
memerlukan penjelasan lebih lanjut menggunakan metode pengumpulan data yang
b. Suatu fenomena yang amat kompleks lain atau berbagai paradigma triangulasi. Data
memerlukan penjelasan yang yang dinyatakan valid melalui triangulasi akan
komprehensif memberikan keyakinan terhadap peneliti
c. Dua metode dibandingkan. tentang keabsahan datanya, sehingga tidak
d. Suatu aspek kontroversial perlu ragu dalam pengambilan kesimpulan terhadap
dievaluasi. penelitian yang dilakukan.
e. Penelitian studi kasus perlu diperjelas.
63
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010
(46‐62)
64