Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN..........................................................................................................................................................2
1. Latar Belakang...................................................................................................................................................2
2. Rumusan Masalah..............................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................................3
1. Teori perkembangan karir menurut ginzberg....................................................................................................3
2. Teori perkembangan karier dari Super..............................................................................................................6
3. Teori pemilihan karir Roe..................................................................................................................................7
5. Teori Holland...................................................................................................................................................10
BAB III.........................................................................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................................................................13
Kesimpulan...............................................................................................................................................................13
2. Teori perkembangan karier dari Super, ada 2 aspek yang terdapat pada teori ini, yaitu: konsep dasar dan
Palangi karier kehidupan...........................................................................................................................................13
3. Pemilihan karir Roe ada 4 macam, yaitu:........................................................................................................13
4. 6 tipe kepribadian menurut Holland, yaitu:.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................................14

BAB I

BIMBINGAN KARIR 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Konsep bimbingan karir pada dasarnya untuk membantu seseorang dalam memahami dirinya
sendiri, memahami dunia kerja, karir dan lingkungannya. Serta mengembangkan rencana dan
kemampuan membuat keputusan yang bermakna bagi masa depannya. Pada usia remaja masih
banyak anak yang mempertanyakan dirinya untuk apa dan jadi apa karir hidupnya kemudian
hari. Kesuksesan menekuni profesi, pekerjaan, jabatan karier tertentu memerlukan suatu upaya
secara berkesinambungan melalui perjalanan panjang yang hendaknya sudah mulai diarahkan
sejak awal kehidupan individu/siswa sampai akhir hayatnya. Perjalanan karier yang panjang itu
diklasifikasikan kedalam tiga massa, yaitu: masa persiapan karier serta kehidupan setelah karier
atau disebut juga masa pensiun.
2. Rumusan Masalah
1. Apa teori perkembangan karir menurut Ginzberg?
2. Apa teori perkembangan karir menurut Super?
3. Apa teori pemilihan karir menurut Teori Roe?
4. Apa teori perkembangan karir menurut Teori Holland?

BAB II

PEMBAHASAN

BIMBINGAN KARIR 1
1. Teori perkembangan karir menurut ginzberg
Proses pemilihan karir menurut ginzberg dan teman sejawatnya diklarifikasikan dalam tiga
tahapan:
1. Masa fantasi
Masa ini berlangsung pada usia 10-12 tahun (masa sekolah dasar). Pada masa ini,
proses pemilihan karir masih bersifat sembarangan . pilihan pekerja pada masa ini hanya
didasari atas kesan yang hanya dapat melahirkan kesenangan semata. Pilihan pekerjaan
ini diperoleh dari pengamatan anak-anak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Mendekati masa fantasi, anak akan menunjukkan reorientasi secara berangsung-angsur.
Merefleksikan preferensi karier melalui aktivitas yang berhubungan dengan karier, yang
pada akhirnya akan mengarahkan mereka untuk mencapai kepuasan abstrak. ‘Fungsi
kepuasan’ yang merupakan penggerak mereka dalam melakukan aktivitasnya.
Anak-anak yang masih kecil, digerakkan oleh motif-motif intrinsic. Misalnya: Membuat
pie lumpur karena mereka suka bermain dengan lumpur. Dalam masa ini, anak-anak suka
berpura-pura melakukan aktivitas kerja yang biasanya dilakukan oleh orang dewasa.
Mereka berpura-pura menjalani profesi tertentu sebagai aktivitas bermainnya. Anak-anak
pada masa ini, umumnya tidak hanya memilih satu profesi ketika bermain, mereka
memilihuntuk berganti-ganti dalam menjalani profesi khayalannya
Kesimpulannya, pada masa fantasi, anak-anak mulai mengembangkan pilihan
kariernya melalui aktivitas permainan yang mereka lakukan. Mereka mengabaikan
realita, kemampuan dan potensi yang mereka miliki, dan pandangan zaman akan
pekerjaan pekerjaan yang berada dalam khayalan mereka.(Ginzberg, 1951)
2. Masa tentatif
Masa ini berlangsung antara usia 11 tahun sampai 18 tahun, yakni masa anak bersekolah
di SMP dan SMA. Masa ini diklarifikasikan dalam 4 tahapan, yaitu:
a. Tahap minat
Tahap ini berlangsung pada usia 11-12 tahun yang mana individu mulai
menyadari kebutuhan untuk mengidentifikasi karir mereka. Pada tahap ini ,
identifikais akan pilihan karier direflesikan dengan memperhatikan aktivitas apa
yang mereka senangi dan tidak mereka senangi. Pilihan dipertimbangkan dari
potensi yang mereka miliki yang kemudian akan memberikan kesenanga yang

BIMBINGAN KARIR 1
instrinsik. Pada masa ini anak-anak cenerung melakuakn aktifitas yang sesuai
minat dan kesukaan mereka dengan tanpa mempertimbangkan banyak faktor.
setelah mereka menyadari bahwa minatnya berubah-ubah maka individu akan
menayakan kepada dirinya tentang kemampuan yang dimilikinya untuk
melakukan suatu pekerjaan.
b. Tahap kapasitas
Tahap ini berlangsung pada usia 12-14 tahun. Pada tahap ini, anak mulai
memperkenalkan ide tentang “kemampuan” terhadap perkembangna karier
mereka. Mereka mulai mengevaluasi kemampuan yang mereka miliki untuk
setiap aktifikas yang mereka lakukan. Pada tahap ini mereka mulai mengurangi
identifikasi terhadap peran ayah sebagai konsekuensi dari pilihan karier dan mulai
mempertimbangkan pengaruh orang lain.
c. Tahap nilai
Tahap ini berlangsung pada usia 15-16 tahun. Dimana anak muali menginjak
masa remaja dan melakukan perubahan-perubahan dalam pilihan karier mereka.
Pada tahap ini remaja:
 Mulai memikirkan bagaimana memberikan layanan untuk masyarakat.
Mereka mulai menyadari bahwa pekerjaan yang dilakukan seharusnya
tidak hanya memberikan kepuasan bagi diri merekasendiri. Namun juga
bisa memberikan makna bagi orang lain di sekitarnya.
 Individu mulai menyatukan minat dan kapasitas yang dimilikinya.
 Muncul pula konspsi tentang gaya hidup dari masing-masing profesi yang
berbeda.
 Mulai mengembangkan pemahaman tentang suatu profesi.
 Mulai sensitif terhadap komitmen pemilihan karier mereka.
d. Tahap transisi
Masa transisi berlangsung pada usia 17-18 tahun. Pada tahap ini individu
akan memadukan orientasi-orientasi pilihan yang dimilik sebelumnya (minat,
kapasitas dan nilai) untuk dapat direalisasikan dalam kehidupannya. Tahap ini
dikenal juga dengan tahap pengenalan secara gradual terhadap persayaratan kerja,
pengenalan minta, kemampuan, imbalan kerja, nilai dan perspektif waktu.

BIMBINGAN KARIR 1
selainitu, remaja juga dihadapkan pada kenyataan bahwa untuk perlu membuat
keputusan karier yang bersifat segera, konkrit dan relistis. Sehingga mereka
mampu bertanggung jawab terhadap karier yang telah mereka pilih.
Tahap ini mulai mengisyaratkan individu untuk mengujicobakan
kemampuan yang mereka miliki. Mereka mulai mempelajari jnis persiapan
memasuk dunia kerj, mempertimbangkan yang akan diperoleh dari suatu
pekerjaan,serta keputusan unuk menunda pernukahan karena konsentrasi pada
persiapan kerja.
3. Masa relistik
Masa ini berlangsung pada rentang usia 18-22 atau 24 tahun (masa perkuliahan). Pada
masa ini, okupasi terhadap pekerjaan telah mengalami perkembangan yang realistis.
Masa ini dibedakan menjadi 3 tahap(Ginzberg, 1951):
a. Tahap eksplorasi
Tahap eksplorasisasi adalah menerapkan pilihan-pilihan yang dipikirkan
pada masa tentatif akhir dan belum berani mengambil keputusan dengan
memberikan penilaian atas pengalaman atau kegiatan yang berhubungan dengan
pekerjaan dalam keterkaitannya terhadap tuntutan kerja yang sebenarnya.
Tahap ini dimulai ketika individu memasuki duniaperkuliaha. Pada masa ini,
biasanya remaja menunjukkan sikap na’if terhadap gaji yang diberikan
kepadanya.
b. Tahap kristalisasi
Tahap kristalisasi adalah tahap di mana penilaian yang dilakukan individu
terhadap pengalaman atau kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan
baik yang berhasil ataupun yang gagal akan mengental dalam bentuk pola-pola
karier/ vokasional yang jelas. Secara lebih khusus dapat dijelaskan bahwa pada
tahap ini, remaja yang mulai beranjak lebih matang, Mereka mulai
mendefinisikan dengan jelas, jabatan apa dalam pekerjaan itu yang ingin mereka
hindari. Dalam pada ini, proses pengambilan keputusan karier segera didesak dan
motif yang menggerakkan mereka untuk mengambil suatu pekerjaan semakin
kuat.
c. Tahap spesifikasi

BIMBINGAN KARIR 1
Tahap spesifikasi adalah tahap pemilihan pekerjaan yang spesifik atau
khusus. Pada tahap ini, semua segmen dalam orientasi karier yang dimulai dari
orientasi minat, kapasitas, dan nilai, sampai tahap eksplorasi dan kristalisasi telah
dijadikan pertimbangan (kompromi) yang matang (determinasi tugas-tugas
perkembangan yang optimal) dalam memilih arah dan tujuan karier di masa yang
akan datang. Tahap ini merupakan tahap akhir dalam keseluruhan perkembangan
karier manusia. Dalam tahap ini, individu mulai mengelaborasi pilihannya denga
memilih pekerjaan yang lebih spesifik
Dari berbagai tahapan yang diklasifikasikan Ginzberg di atas, dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan pemilihan pekerjaan yang terjadi pada individu merupakan suatu pola pilihan karier
yang bertahap dan runtut, yang dinilai subjektif oleh individu dalam lingkup sosiokulturalnya
sejak masa kanak-kanak hingga awal masa dewasanya. Sehingga individu yang berhasil dalam
karier/pekerjaan (memiliki kepuasan kerja) adalah individu yang mampu mengidentifikasi,
mengarah, dan mengakomodasi semua orientasi minat, kapasitas, dan nilai ke dalam proses
kompilasi yang tepat dan dinamis. Namun, hal ini bisa saja tidak terjadi disebabkan adanya
perbedaan individual, baik dalam hal biologis, psikologis, maupun lingkungan yang tidak
mendukung,

2. Teori perkembangan karier dari Super


ada 2 aspek yang terdapat pada teori ini, yaitu:
1. Konsep dasar
Konsep dasar perencanaan karier Donal E Super, yaitu:(Ditinjau & Perspektif, 2019)
1. Dalam merencanakan karier, individu menyesuaikannya dengan konsep diri.
2. Setiap manusia memiliki potensi yang berbeda dalam diri. Pilihan pekerjaan
disesuaikan dengan potensi yang ada.
3. Konsep diri dalam individu tidak konsisten, melainkan berubah-ubah. Maka
banyak orang yang sukar dalam memahami konsep diri dengan baik. Untuk itu,
perlu adanya bimbingan bagi individu agar dapat memudahkan individu dalam
melihat konsep diri yang ada padanya.
2. Pelangi karier kehidupan (life-carier rainbow)

BIMBINGAN KARIR 1
Teori pelangi karier kehidupan dalam perencanaan karier, yaitu:(Ditinjau & Perspektif,
2019)
1. Perencanaan karier dilakukan sepanjang rentang kehidupan mulai dari
pertumbuhan hingga pada masa kemunduran.
2. Pelangi karier kehidupan menjelaskan tahap pertumbuhan dan perkembangan
mulai dari growth hingga declineyang di dalam setiap tahap memiliki usia,
peranan dan tugas yang dimainkan dalam merencanakan karier.
3. Super dalam teori pelangi kehidupan, menyatakan bahwa dalam merencankan
karier individu sudah dididik dari kecil, hal ini dinyatakan Super bahwa
perencanaan karier sudah dimulai pada usia individu 0 – 14 tahun, yaitu pada
masa growth.
4. Puncak kematangan dalam konsep diri terjadi pada masa pembentukan di usia 25
- 44 tahun. pada masa ini individu sudah mulai memahami konsep dirinya dalam
menentukan pekerjaan.

Ketrampilan dalam menghadapi tugas

Siswa yang sedang menjalani studi atau belajar dituntut untuk menyelesaikan tugas-tugas
tertentu untuk setiap mata pelajaran. Salah satu faktor penentu kesuksesan siswa dalam belajar
adalah sejauh mana siswa dapat menyelesaikan dengan baik tugas-tugas yang dituntut oleh guru.
Kemampuan dalam membuat tugas-tugas tersebut tidak dapat meningkat dengan sendirinya
tetapi perlu diupayakan melalui kerja keras dengan semangat dan kemauan yang kuat.

3. Teori pemilihan karir Roe


Konsep-konsep Teori pemilihan kariri menurut Roe
1. Pola mengalami masa kanak-kanak dan sikap orang tau serta hubungannya dengan
pemuasan kebutuhan anak
Ada beberapa teknik mengasuh yang telah dideskripsikan, dan semuanya memiliki
hubungan dengan cara orang tua berinteraksi dengan anak .
a. Perlindungan berlebihan (overprotecting) atau memberikan tuntutan yang
berlebihan pada anak.

BIMBINGAN KARIR 1
b. Mengabaikan anak, baik dengan mengabaikan kebutuhan fisik maupun yang lebih
signifikan, menolak anak secara emosional.
c. Penerimaan, bersifat santai (casual) dan apa adanya juga disertai dengan cinta
kasih.
Orangtua yang overprotectif akan dengan cepat memenuhi kebutuhan fisiologis anak
tapi akan kurang sigap didalam memenuhi kebutuhan anak akan cinta dan
penghargaan, dan ketika kebutuhan anak akan dipenuhi, biasanya itu diberikan
sebagai ganjaran yang ditujukan bagi perilaku-perilaku yang dianggap pantas secara
sosial saja. Ada orangtua yang memberikan tuntutan yang terlalu besar
(overmanding) dan ada orangtua yang overprotektif dan keduanya memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek yang penting.
2. Refleksi pengalaman masa lalu dalam pilihan pekerjaan
Pengalaman masa lalu memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan sikap
dasar, minat ataupun potensi-potensi yang kemudian akan mencerminkan pada kehidupan
anak dimasa dewasa, berkaitan dengan pribadi, reaksi emosi, kegiatannya, serta pilihan
pekerjaan.
3. Klarifikasi pekerjaan
Berikut tingkat klarifikasi pekerjaan:
a. Service, jenis layanan ini mengutamakan layanan kepada ornaglain. Pelayanan yang
ddimaksud adalah perhatian terhadap kebutuhan dan kesejahteraan oranglain.
Contohnya: pekerjaan sosial, konselor, layanan-layanan konsultasi, dan sebagainya
b. Business contact, jenis pekerjaan ini berhubungan dengan kegiatan tatap muka antara
dua orang atau lenih yang membicarakan keuntungan, investasi, real estate, dan
sebagainya.
c. Organization, jenis pekerjaan ini berhubungan erat dengan kegiatan managerial baik
disebuah perusahaan atau Lembaga-lembaga baik pemerintah atau swasta.
d. Technology, jenis pekerjaan ini berkaitan erat dengan produksi barang perwatan dan
transportasi untuk mendukung layanan jasa.
e. Outdoor, jenis pekerjaan ini berhubungan dengan kegiatan-kegiatan seperti
penyemaian dan penanaman tanaman-tanaman hutan, usaha-usaha pengeboran bahan

BIMBINGAN KARIR 1
mineral dan gas bumi, usaha-usaha pengumpulan hasil hutan, kegiatan yang berkaitan
dengan kelutan, usaha pengangkaran binatang liar, dan lain sebagainya.
f. Sience, jenis pekerjaan ini berhubungan dengan pengembangan sebuah teori ilmu
pengetahuan dan bagaimana mengaplikasikannya.
g. General culture, jenis pekerjaan ini lebih mengutamakan kegiatan melestarikan dan
mentransmisikan budaa. Jenis pekerjaan ini memiliki perhatian terhadap aktivitas
manusia sebagai suatu kelompok daripada individu
h. Arts and entertainment, jenis pekerjaan ini membutuhkan orang-orang yang memiliki
keteramilan dalam bidang seni dan hiburan.
4. Tingkatan pekerjaan
a. Professional and managerial 1, kelompok ini memiliki ciri independent dan tanggung
jawab, innovator, creator, dan berposisi sebagai pimpinan dalam hal managerial dan
administrative yang memiliki tanggungjawab terhadap bidang-bidang didalamnya.
b. Professional and managerial 2, kelompok kedua ini memiliki perbedaan yang
signifikan dengan kelompok pertama diatas. Perbedaan yang jelas adalah; mereka
memiliki kemampuan untuk menginterpretasi kebijakan, memiliki kemampuan untuk
melaksanakan kebijakan dan memiliki pendidikn setingkat diploma
c. Semiprofessional and small business, kelompok ini memiliki kriteria sebagai berikut:
(1) memiliki tanggungjawab yang rendah terhadap oranglain. (2) mampu
melaksanakan kebijakan untuk dirinya sendiri. (3) memilki pendidikan setingkat
sekolah menengah.
d. Skilled, kelompok ini memerlukan magang atau pelatihan untuk dapat mengerjakan
kegiatan tertentu didalamnya.
e. Semiskilled, kelompok ini merupakan kelompok yang melakukan pekerjaan dengan
tidak memiliki otonomi sendiri, serta ijin untuk melaksanakan tindakan didasarkan
pada perintah.
f. Unskilled, kelompok ini mengerjakan tugas dengan tidak didasarkan pada
keterampilan tertentu. Kelompok ini tidak membutuhkan keterampilan atau
pendidikan tertentu dan dalam melakukan tugasnya.

BIMBINGAN KARIR 1
5. Teori Holland
Holland mengemukakan ada enam Tipe kepribadian murni, yang jarang terjadi jika sama sekali
dalam bentuk murni. Keenam tipe “murni” biasa disebut dengan RIASEC, sebagai berikut
(Usmawati, 2019):
1. Realistic (realistis)
 Tipe orang-orang yang berurusan dengan lingkungan yang objektif, konkrit, dan
sikap fisik yang manipulatif.
 Mereka menghindari tujuan dan tugas-tugas yang menuntut subjektivitas, ekspresi
intelektual atau seni, atau kemampuan sosial.
 Mereka digambarkan sebagai pribadi yang maskulin, fisik yang kuat, tidak ramah,
emosional yang stabil, dan materialistis.
 Mereka lebih memilih bidang pertanian, teknik, terampil-perdagangan, dan
pekerjaan yang berhubungan dengan mesin.
 Mereka menyukai kegiatan yang melibatkan keterampilan motorik, peralatan,
mesin, peralatan, dan struktur, seperti olah raga, kepramukaan, kerajinan, dan
kerja toko
 Lingkungan relistik berada di stasiun pengisian, toko mesin, pertanian, sebuah
situs konstruksi, dan toko tukang cukur. (Usmawati, 2019).
2. Investigative (investigasi)
 Tipe orang-orang yang menghadapi lingkungan dengan menggunakan akal-
memanipulasi ide, kata, dan simbol.
 Mereka lebih memilih panggilan ilmiah, tugas teoritis, membaca, mengumpulkan,
aljabar, bahasa asing, dan aktivitas kreatif seperti seni, musik, dan seni pahat.
 Mereka menghindari situasi sosial dan melihat diri mereka sebagai orang yang
tidak ramah, maskulin, gigih, ilmiah, dan tertutup.
 Mereka berprestasi terutama dalam bidang akademik dan ilmiah, serta biasanya
buruk sebagai pemimpin
 Lingkungan bagi investigasi pada umumnya laboratorium penelitian, konferensi
kasus diagnosis; perpustakaan, dan kelompok kerja ilmuwan, matematikawan,
atau insinyur penelitian.(Usmawati, 2019).
3. Artistic (artistik)

BIMBINGAN KARIR 1
 Tipe ini adalah individu yang menghadapi lingkungan dengan menciptakan
bentuk-bentuk seni dan produk.
 Mereka mengandalkan tayangan subjektif dan fantasi dalam mencari solusi untuk
masalah.
 Mereka lebih memilih bidang musik, seni, sastra, pekerjaan yang berhubungan
dengan drama, dan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan alam.
 Mereka tidak menyukai kegiatan dan peran yang bernuansa maskulin, seperti
perbaikan mobil dan atletik.
 Mereka melihat diri mereka sebagai pribadi yang tidak ramah, feminin, penurut,
introspektif, sensitif, impulsif, dan fleksibel (Usmawati, 2019).
4. Social people (sosial)
 Tipe ini adalah orang-orang yang menghadapi lingkungan dengan menggunakan
keahliannya dalam berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain.
 Mereka dilambangkan dengan ketrampilan sosial dan kebutuhan untuk interaksi
sosial.
 Mereka lebih memilih pendidikan, terapeutik, dan pekerjaan/panggilan religius
dan aktivitasnya, seperti gereja, pemerintah, layanan masyarakat, musik,
membaca, dan drama.
 Mereka melihat diri mereka sebagai individu yang ramah, alami, ceria,
konservatif, bertanggung jawab, berprestasi, dan penerimaan dirinya baik
(Usmawati, 2019).
5. Entrepising (giat)
 Tipe ini adalah orang-orang yang menghadapi lingkungan dengan cara
mengekspresikan kualitas petualang, dominan, antusias, dan impulsif.
 Dicirikan sebagai pribadi yang persuasif, verbal, terbuka, menerima diri, percaya
diri, agresif, dan exhibitionistic (suka menunjukkan kemampuan yang
dimilikinya), mereka lebih suka bidang penjualan, pengawasan, dan
panggilan/pekerjaan yang berkaitan dengan kepemimpinan dan kegiatan yang
dapat memuaskan kebutuhan akan dominasi, ekspresi verbal, pengakuan, dan
kekuasaan (Usmawati, 2019).
6. Conventional (konvesional)

BIMBINGAN KARIR 1
o Tipe ini adalah orang-orang yang menghadapi lingkungan dengan memilih tujuan
dan kegiatan yang membawa persetujuan sosial. Pendekatan mereka terhadap
masalah adalah stereotip, benar, dan tidak orisinal.
o Mereka menciptakan kerapihan, ramah, terkesan konservatif.
o Mereka lebih memilih tugas yang berhubungan dengan
ketatausahaan/administrasi dan tugas komputasional, teridentifikasi dengan bisnis,
dan menempatkan nilai tinggi pada sikap ekonomis.
o Mereka melihat diri mereka sebagai pribadi yang maskulin, cerdas, dominan,
dikendalikan, kaku, dan stabil dan memiliki lebih matematis dari bakat verbal
(Usmawati, 2019).

BIMBINGAN KARIR 1
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Teori perkembangan karir menurut ginzberg
1. Masa fantasi
2. Masa tentative
Tahap minat
Tahap kapasitas
Tahap nilai
Tahap transisi
3. Masa relistik
Tahap eksplorasi
Tahap kristalisasi
Tahap spesifikasi
2. Teori perkembangan karier dari Super, ada 2 aspek yang terdapat pada teori ini, yaitu:
konsep dasar dan Palangi karier kehidupan
3. Pemilihan karir Roe ada 4 macam, yaitu:
1. Pola mengalami masa kanak-kanak dan sikap orang tau serta hubungannya
dengan pemuasan kebutuhan anak
2. Refleksi pengalaman masa lalu dalam pilihan pekerjaan
3. Klarifikasi pekerjaan
4. Tingkatan pekerjaan
4. 6 tipe kepribadian menurut Holland, yaitu:
1. Realistic (realistis)
2. Investigative (investigasi)
3. Artistic (artistik)
4. Social people (sosial)
5. Entrepising (giat)
6. Conventional (konvesional)

BIMBINGAN KARIR 1
DAFTAR PUSTAKA
Ditinjau, S., & Perspektif, D. (2019). Perencanaan karier menurut teori donald e. super ditinjau
dari perspektif al-qur ’ an.
Ginzberg, A. (1951). Ginzberg ’s theory of career.
Usmawati, E. (2019). Konsep Dasar Pilihan Karir Berdasarkan Teori Holland. Artikel Teori
Karir Holland- PPPPTK Penjas Dan BK, 1997, 20.
http://p4tkpenjasbk.kemdikbud.go.id/artikel/

BIMBINGAN KARIR 1

Anda mungkin juga menyukai