Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

“DISPEPSIA”

PADA PASIEN Ny. S

RUMAH SAKIT UMUM POLEWALI

OLEH

NAMA : Erliwati

NIM :B0218315

C1 LAHAN C2 INSTITUSI

PRODI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT


LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Dyspepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klini yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di
perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan (arif,2000).
Dyspepsia merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari nyeri ulu hati, mual, kembung,
muntah, rasa penuh, atau cepat kenyang, sendawa (dinamika,2001) Sindrom dyspepsia merupakan
kumpulan gejala yang sudah di kenal sejak lama terdiri dari rasa nyeri epigastrium, kembung, rasa
penuh, serta mual-mual.

B. Etiologi
seringnya, dyspepsia disebabkan oleh ulkus lambung atau penyakit acid reflux. Jika anda
memiliki penyakit acid reflux, asam lambung terdorong ke atas menuju esofagus (saluran muskulo
membranosa yang membentang dari faring ke dalam lambung). Hal ini menyebabkan nyeri di dada.
Beberapa obat-obatan, seperti obat anti-inflammatory, dapat meyebabkan dyspepsia. Terkadang
penyebab dyspepsia belum dapat ditemukan. Penyebab secara runic adalah :
1. Menelan udara (aerofagi)
2. Regungitasi air balik, refluks) asam dari lambung
3. Iritasi lambung (gastritis)
4. Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis
5. Kanker lambung
6. Peradangan kandung empedu (kolestritis)
7. Intoleransi laktoso (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya)
8. Kelainan gerakan usus
9. Stress psikologis, kecemasan, atau depresi.
10. Infeksi helicobacter pylory
Penyebab dyspepsia dapat dibedakan menjadi dua :
- Dyspepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai penyebabnya (misalnya
: tekak peptic, gastritis, pankreatitis, kolestitis).
- Dyspepsia non organik atau dyspepsia fungsional atau dyspepsia non ulkus (DNU), bila tidak
jelas penyebabnya.

C. Manifestasi klinis
Klasifikasi klini praktis, didasarkan atas keluhan / gejala yang dominan, membagi dyspepsia
menjadi tiga tipe :
1. Dyspepsia dengan keeluhan seperti ulkus, dengan gejala :
a. Nyeri epigastrum terlokalisasi
b. Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antacid
c. Nyeri saat lapar
d. Nyeri episode
2. Dyspepsia dengan gejala seperti dismotilitas, dengan gejala seperti :
a. Mudah kenyang
b. Perut cepat terasa penuh saat makan
c. Mual dan muntah
d. Upper abdominal boathing
e. Rasa tak nyaman bertambah saat makan
3. Dyspepsia non-spesifik (tidak ada gejala seperti kedua tipe di atas)
Sindroma dyspepsia dapat bersifat ringan, sedang, dan berat serta dapat akut atau kronis
sesuai dengan perjalanan penyakitnya. Pembagian akut dan kronik berdasarkan atas jangka waktu
tiga bulan
Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan sendawa
dan suara usus yang kerasa (borborigmi). Pada beberapa penderita makan dapat memburuk nyeri.
Pada penderita lain makan bias mengurangi nyerinya gejala lain meliputi nafsuh makan yang
menurun, mual, sembelt, diare dan flatulensi (perut kembung)
Jika dyspepsia menetap selama beberapa minggu atau tidak memberi respon terhadap
pengobatan atau disertai penurunan berat badan atau gejala lain yang tidak bias maka penderita
harus menjalani pemeriksaan.
D. Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas, zat-zat seperti nikotin
dan alcohol serta adanya kondisi kejiwaan stress, pemasukan makanan menjadi kurang dapat
mengakibatkan erosi pada lambung akibat gesekan antara dinding-dinding lambung. Kondisi demikian
dapat mengakibatkan peningkatan produksi HCL yang akan merangsang terjadinya kondisi asam pada
lambung. Sehingga rangsangan di medulla oblongata membawa implus muntah sehingga intake tidak
adekuat baik makanan maupun ciran.
E. Patway

Stimulant kimiawi Termal Erosit

Iritasi lambung Nyeri epigastrium

kecemasan Dyspepsia

Nutrisi kurang dari Anoreksia


kebutuhan

Perubahan keseimbangan cairan dan eletrolit

F. Pemeriksaan laboratarium
1. Laboratorium : lebih banyak di tekankan untuk menyingkirkan penyebab organic lainnya seperti
antara lain pankreatitis kronis, DM. pada dyspepsia biasanya hasil laboratarium dalam batas normal.
2. Pemeriksaan radiologi yaitu, OMD dengan kontras ganda, serologi helicobacter pylori.
3. Endoskopi
a. CLO (rapid urea tets)
b. Patologi anatomi
c. Kultur mikroorganisme jaringan
d. PCR ( polymerase chain reaction)
G. Penatalaksanaan
Berdasarkan consensus nasional penanggulangan helicobater pylori 1996 ditetapkan skema
penalaksanaan dyspepsia yang dibedakan bagi sentra kesehatan dengan ttenaga ahli (gastroenterology
internis) yang disertai faslitas endoskopi dengan penatalaksanaan dyspepsia dimasyarakat pengobatan
dyspepsia mengenal beberapa golongan obat yaitu :
1. antasid 20-150 ml/hari
2. antikoligernik
3. antagonis reseptor H2
4. penghambat pompa asam (proton pump inhibitor =PPI
5. Sitoprotektf
6. Golongan prokigenik
7. Psikoterapi dan spikofarmaka (obat anti- depresi dan cemas)
Penatalaksanaan non farmakologi yaitu :

1. Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asama lambung


2. Menghindari factor resiko seperti alcohol makanan yang pedas obat-obatan yang berlebihan nikotin
rokok dan stress
3. Atur pola makan.

FORMATPENGKAJIANKEPERAWATANMEDIKALBEDAH

REKAMAN ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN AWAL KEPERAWATAN UMUM


DIRUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH
A. IDENTITAS

Nama :Ny. S RuangRawat : Alamanda


Umur :49 Tahun No. Rekam Medik : 108954

Pendidikan :SMA Tgl/JamaMasuk :18/10/2021 : 00:00 wita

Pekerjaan :IRT Tgl/JamPengambilanData: 19/10/2021 13:34 wita

Suku :Bugis-Mandar DiagnosaMasuk :Dispepsia

Agama :Islam Cara masuk : (√)Berjalan () Kursi Roda () Brankar

Status perkawinan:Kawin Pindahan Dari : IGD

Alamat : Asrama kodim1402

Sumber Informasi : melalui pengkajian dan Rekam medik

B. RIWAYATKESEHATAN

Keluhan Utama Nyeri bagian ulu hati


Keluhan saat ini Terkadang merasakan nyeri pada bagian ulu hati di malam hari

()Tidakpernahopname(√)Pernahopnamedengansakit: Usus buntu Di RS: pelamonia

Pernahmendapatpengobatan:()Tidak (√)Ya

BBSebelumSakit: 64 Kg Pernah Operasi : (√) Tidak () Pasca Operasi Hari Ke:

C. KEADAAN UMUM

Kesadaran : (√)CM ()Somnolen ()Apatis ( )SoporosKoma ( ) Koma

Pasien Mengerti Tentang Penyakitnya : ( )Tidak (√ )Ya

D. KEBUTUHAN DASAR

RASA NYAMAN NYERI


- Suhu:35,50C ( ) Gelisah (√)Nyeri ( ) Skala Nyeri:3 (0-10)

- Gambarannyeri:Nyeri mendadak saat bergerak

- LokasiNyeri: ulu hati Frekuensi:nyeri berturut-turut selama 3 hari Durasi :2-4 menit

- ResponEmosional: nyeri Lain-lain:terkadang nyeri bagian ulu hati pada malam hari

Masalah Keperawatan :ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

(√)Nyeri ()Hipertermia ( )Hipotermia

NUTRISI KEBERSIHAN PERORANGAN


- TB:158Cm BB6 4 : kg - Kebiasaanmandi: 1x/hari
- Kebiasaanmakan:3 x/hari Teratur (√ ) Tidak teratur () - Cuci rambut : 1 x/hari
- Keluhan saat ini:nyeri ulu hati - Kebiasaan gosokgigi: 1x/hari
()TAK(√)TidakNafsumakan (√)Mual ( ) Muntah - Kebersihan badan : (√) Bersih ( )Kotor
()Sukar/SakitMenelan()Sakitgigi()Stomatitis - Keadaan rambut : (√)) Bersih ( ) Kotor
(√)Nyeriuluhati/salahcernah,yangberhubungandengan - Keadaan kulit kepala : (√) ) Bersih ( )Kotor
pasien telatmakan, pasien tidak suka makan daging ayam - Keadaan kuku: ( )Pendek(√) panjang ( ) Bersih ( )Kotor
- Di sembuhkan dengan: - Keadaan vulva/perineal : ( ) Bersih ( ) Kotor: Px privasi
- Pembesaran tiroid: tidak ada - Keluhansaatini:(√)TAK()Eritema()gatal-gatal()luka
- Penampilan lidah:tidak ada Bising Usus: x/menit - Integritaskulit:(√)TAK()Jaringanparut()kemerahan
()laserasi()userasi()ekimosis()lepuh()Drainase
- () terpasangInfus (Up infus)
- Luka bakar :
(dimulaitgl:18/okt/2021 Jeniscairan:NaCl
tidak ada
tpmDipasang di: tangan kiri pasien
(Derajat/Persen)
- Porsi makan yang di habiskan: ¾ dari porsi makan
- Tandailo kasi dengan menggambar bentuk depan dan
- Makanan yang di sukai:
belakang tubuh
- Diet:
- Keadaan Luka: ( ) Bersih ( )Kotor
- Lain-lain:
- Lain-lain :-
Masalah keperawatan : tidak ada Masalah Keperawatan: tidakada
()Ketidakseimbangannutrisi:kurangdarikebutuhan ()Penurunan Rawatdiri
()Ketidakseimbangannutrisilebihdarikebutuhan ( ) Gangguan integritas kulit
CAIRAN AKTIVITAS & LATIHAN
- Kebisaanminum: 700cc/hari Jenis: - Aktivitas waktu luang: nonton Tv
Air mineral Aktivitas/Hoby : tidak ada
- Turgor kulit : ()Kering ( ) Tidak elastic (√ )Baik - Kesulitan bergerak : (√) Tidak () Ya
- Punggung kuku:Normal - Kekuatan otot:

- Warna: Merah muda - Tonus otot:


- Keluhan saatini: : ( ) Tidak ()Ya
- Pengisiankapiler:
- Mata cekung : (√ ) Tidak () Ya :Ka/Ki () Nyeri Otot () Kaku otot ( ) LemahOtot
- Konjungtiva: Sklera: ()Kelelahan ()Amputasi ( ) Deformitas
- Edema : (√ ) Tidak ( ) Ya :Ka/Ki Kelainan bentuk ekstremitas:
- Terpasang infuse : () Tidak (√ )Ya: - Pelaksanaan aktivitas : ( ) Mandiri (√) Parsial ( )Total
18tts/menit di; tangan cairan: NaCl - Jenis aktifitas yang perlu dibantu:tidak ada
- Lain-lain: Up Infuse - Lain-lain: -

Masalah Keperawatan Masalah Keperawatan


()Penurunan volume cairan () Hambatan mobilitas fisik: tidak ada
()Kelebihan volume cairan

ELIMINASI OKSIGENIASI

- KebisaanBAB: x/hari BAK: - Nadi:67 x/menit Pernafasan:22 x/menit


- Menggunakan laxsan:( √ )tidak()ya. - TD:110/95 mmHg Bunyi Nafas:bronko
Jenis: - Sirkulasi oksigenasi : ( )TAK ( )Pusing ( )Sianosis ( )
- Menggunakan diuretik : (√ ) tidak ( ) ya. akral dingin ( ) clubbingfinger
Jenis: - Dada : () TAK ( ) retraksi dada ( ) nyeridada
- Keluhan BAK Saai ini: ()berdebar-debar()defisiensitrackhea()bunyijantung
( ) Retensi urin ( ) inkontinensia urin ( ) disuria Normal(frekwensi: x/m ( )Mur-mur ( )gallop
( )Keseringan ()Urgensi ( )Nocturia - Riwayat penyakit : ( ) bronchitis ()Asma
- Peristaltik usus: ()Tuberkulosis()Empisema()hipertensi()demam rematik
(√ ) tidak ada peristaltik ( ) Hiperperistaltik ( ) flebitis ( )kesemutan
- Keluhan BAB saat ini:t - Lain-lain: riwayat penyakit gastritis
(√ ) Belum pernah BAB selama di RS
- Abdomen :
Lunak/keras :lunak
Massa: Ukuran/lingkar Abdomen:
- Terpasang kateter urine : (√) Tidak ()ya
(dimulai tgl: di:
- Penggunaalkohol: Jumlah/frekwensi:
- Lain-lain:
Masalah keperawatan Masalah keperawatan

( ) Diare ( ) Konstipasi ( ) Inkontinen ( ) Retensi urin ( ) Bersihan jalan nafas tidak efektif
( ) Inkontinen Urin ( ) Disuria ( ) Keseringan ( ) Urgensi ( ) Intoleran aktifitas ( ) Pola nafas tidak efektif
()Ggnpertukarngas()PenurunanCurahJantung
()Risikoganguanperfusijaringan.......................
TIDUR DAN ISTIRAHAT PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA
- Kebiasaan tidur : (√)Malam ()Siang - Refleksi : () TAK ( )kelumpuhan
- Lama Tidur :Malam:3-4 jam - Penglihatan : () TAK ( ) masalah:
- Kebiasaan tidur:n - Pendengaran: ( ) TAK ( ) masalah:
- Kebiasaan tidur : ( ) tidak (√ )Ya, - Penciuman : () TAK ( ) masalah:
- dipengaruhi oleh faktor:Nyeri - Perabaan : () TAK ( ) masalah:
- Lain-lain: - Lain-lain:

Masalah Keparawatan Masalah Keparawatan

() gangguan pola tidur ( ) Resiko Injury ( ) Resiko trauma ( )


Gannguan presepsisensorik

NEOROSENSORIS KEAMANAN

Status Mental : Alergi / sensitivitas :

Kesadaran : ( ) mengantuk ( ) letargi ( ) stupor Perubahan system imun sebelumnya :

( ) koma ( ) kooperatif ( ) menyerang ( ) delusi ( ) Penyebab :

halusinasi afek (gambarkan): Riwayat penyakit hubungan seksual (tanggal/tipe)

- Memori : saat ini :baik yang lalu: Perilaku resikotinggi: periksa:

- Kacamata: tidak Transfusedarah/jumlah:tidak Kapan:

- kontak lensa: tidak Gambaran reaksi:

- Alat bantu dengar : (√) tidak ( ) ya di: Riwayatcederakecelakaan:

- Ukuran/reaksipupil: mm ka/ki : isokor/anisokor Masalah punggung

- Facialdrop:()tidak()kakukuduk()tidak()ya Pembesaran nodus :

- Genggamantangan/lepas:ka/ki: postur: Kekuatan umum:

- Koordinasi:..............refleks patella ka/ki: Cara berjalan :

- Reflekstendomdalambisep/trisep:

- Kernig sign : ( ) tidak ( )ya

- Babinsky : ( ) tidak ( )ya

- Chaddock : ( ) tidak ( )ya

- Brudinsky : ( ) tidak ( )ya

Masalah Keperawatan : Masalah Keperawatan :

( ) Gangguan perfusi jaringan cerebral ( )Resiko injury b/d penurunan absorpsi VitK
()Ristiperluasaninfeksi(sepsis/seranganinfeksioportunistik

baru).

SEKSUALITAS

- Aktifmelakukanhubunganseksual:()tidak()ya Pria

- Penggunaan kondom: - Gangguan Prostat:

- Masalah-masalah/kesulitan seksual: - Sirkumsisi : ( ) tidak () ya Vasektomi : () Tidak ( )Ya

- Perubahanterakhirdalamfrekuensi/minatWanita - Payudara/testis :

- Usia menarke: privasi Tanda ( Obyektif)

- Thn, lamanya siklus: Pemeriksaan :

- Durasi: payudara/Penis/Testis :

- Periode menstruasi terakhir: Kulit genetalia/Lest:

- Perdarahan antarperiode

MasalaKeperawatan: ()Perdarahan ( ) Gangguancitratubuh ( ) Disfungsiseksualitas ( )

Gangguan pemenuhan kebutuhanseksualitas

KESEIMBANGAN & PENINGKATAN HUBUNGAN RESIKO SERTA INTERAKSI SOSIAL

- Lama perkawinan:16 thn , hidupdengan: suani - Sosiologis : (√)TAK ( ) menarikdiri


- Masalah-masalah kesahatan/stress: tidak ada (√)komunikasilancar ()komunikasitidaklancar ( )
- Cara mengatasi stress: afasia ( ) isolasi diri () amuk

- Orang Pendukung Lain: - Perubahan bicara: tidak ada

- Peran Dalam Struktur Keluarga:istri - Adanya laringektomi:-

- Masalah-masalahYangberhubunganDengan - Komunikasi verbal/nonverbal dengan keluarga/orang

Penyakit/Kondisi: terdekat lain: baik


- Psikologis: (√)Tak ()gelisah ()Takut - Spiritual : ( )TAK

( )Sedih ( )Rendah diri ( )Hiperaktif ( ) acuh tak acuh ( )Marah - Kegiatan keagamaan: istigfar, dzikir

( )Mudah Tersinggung - Lain-lain:-


( ) Merasa Kurang sempurna ( ) Eurofik ( ) tidak
Sabar
- Lain-lain:

Masalahkeperawatan: (√)kecemasan ()ketakutan ( ) koping individutidakefektif ( ) isolasidiri


()hambatan komunikasiverbal ()spiritual distress ()resiko merusakdiri ()harga diri rendah
E. PENYULUHAN DANPEMBELAJARAN
1. Bahasa dominan (khusus): bahasa indonesia
( ) Butahuruf:tidak Ô Ketidakmampuan belajar khusus:
( ) Keterbatasan kognitif :

2. Informasi yang telah disampaikan:


( ) pengaturanjambesuk ( ) hak dankewajibanklien ()tim/petugasyangmerawat Ô
lain-lain : informasi tentang sakit yang diderita
3. Masalah yang telah dijelaskan:
Ô perawatan diridirumahsakit ()obat-obatanyangdiberikan Ô lain-lain :
Obatyangdiresepkan(lingkaridosisyangterakhir):

Obat Dosis Waktu Diminumsecarateratur Tujuan

NaCl

omeprazol 40 mg 1 vital IV

Neorobian 1 vial 8 jam Drips

santagestik 1/3 intravena

Riwayat pengobatan, obat tanpa resep / obat-obatan bebas :


Obat-obatan jalanan / jamu :
Pemeriksaan fisik lengkap terakhir :
4. Factorresikokeluarga(tandaihubungan):
Ôdiabetesmellitus Ôtuberculosis Ôpenyakitjantung Ôstroke Ô TD tinggi
Ôepilepsy Ô penyakit ginjal Ôkanker Ôpenyakitjiwa Ôlain-lain

F. DATAGENOGRAM
A. DATAPEMERIKSAANPENUNJANG(diagnostik dan laboratorium)

DATA FOKUS

NamaPasien : Ny. S Dx.Medik :Dispepsia


Umur :49 Tahun Ruangan :Alamanda
JenisKelamin : Perempuan Tanggal :19/10/2021

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF

 Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati  Pasien terlihat cemas pada
dengan skala 3 kondisinya
 Porsi makan yang di habiskan hanya  Vital sign:
1/4  TD= 100/95
 Pasien mengatakan belom pernah BAB  N = 67x/menit
selama di rs  R = 22x/menit
 S = 35,4˚C
 Nyeri ulu hati/ salah cernah ,
yang berhubungan dengan pasien
telat makan
ANALISA DATA

NamaPasien :Ny.S Dx.Medik : Dispepsia


Umur :49 Tahun Ruangan : Alamanda
JenisKelamin :Perempuan Tanggal : 18/10/2021
MASALAH
No. DATA KEPERAWATAN
1 2 4
1. -Ds :
 Pasien mengeluh nyeri 1. Resiko Defisist nutrisi
pada bagian ulu hati berhubungan dengan
 Porsi makan yang di ketidakmampuan
habiskan hanya 1/4 mengabsorsi nutrien

-Do :
 Vital sign:
 TD= 100/95
 N = 67x/menit
 R = 22x/menit
 S = 35,4˚C
2.
Ds :
2. Konstipasi
 Pasien mengeluh nyeri
berhubungan dengan
pada bagian ulu hati
ketidak cukupan serat
 Porsi makan yang di
habiskan hanya 1/4
 Pasien mengatakan belom
pernah BAB selama di rs
-Do :
 Vital sign:
 TD= 100/95
 N = 67x/menit
 R = 22x/menit
 S = 35,4˚C

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NamaPasien : Ny.S Dx.Medik : Dispepsia
Umur :49 Tahun Ruangan : Alamanda
JenisKelamin :Perempuan Tanggal :18/10/2021
TGL TGL
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN DITEMUKAN TERATASI
1. Resiko Defisist nutrisi berhubungan 18/10/2021
dengan ketidakmampuan
mengabsorsi nutrien

2. Konstipasi berhubungan dengan 18/10/2021


ketidak cukupan serat
RENCANA KEPERAWATAN

NamaPasien :Ny.S Dx.Medik : Dispepsia


Umur :49 Tahun Ruangan :Alamanda
JenisKelamin :Perempuan Tanggal :18/10/2021

PERENCANAAN
DIAGNOSA TUJUAN &
NO
KEPERAWATAN KRITERIA INTERVENSI RASION
HASIL AL
1 2 3 4 5
1. Resiko Defisist nutrisi Setelah dilakukan Observasi
berhubungan dengan tindakan - identifikasi status nutrisi
ketidakmampuan keperawatan 1x24 - dentifikasi makanan yang
mengabsorsi nutrien jam maka status diusukai
nutrisi membaik - identifikasi kebutuhan
dengan kriteria kalori dan jenis nutrien
hasil: - monitor asupan makanan
- Porsi makannya - monitor berat badan
di habiskan
- Verbalisasi Terapeutik
keinginan untuk - lakukan oral hygiene
meningkatkan sebelom makan, jika
nutrisi perlu
- Pengetahuan - berikan makan secara
tentang pilihan menarik dan suhu yang
makanan sehat sesuai
- Pengetahuan - berikan makanan tinggi
tentang standar kjalori dan tinggi protein
nutrisi yang - berikan makanan tinggi
tepat serat untuk mencegah
- Nafsu makan konsitipasi
baik - berikan suolemen jika
perlu

Edukasi

Kolaborasi
- kolaborasi pemberisn
medikasi sebelom
makan (mis. Pereda
nyeri antlemetik),
jika perlu
- kolaborasi dengan
ahlo gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan jika perlu
2. Konstipasi Setelah dilakukanObservasi
berhubungan dengan tindakan - periksa tanda dan
ketidak cukupan serat keperawatan 3x24 gejala konstipasi
jam kontinensia - periksa pergerakan
fekal membaik usus, karakteristik
dengan kriteria fases (konsistensi
hasil: bentuk volume dan
- Pengontrol warna
an - identifikasi faktor
pengeluara bresiko konstipasi
n fases (mis, obat-obatan,
meningkat tirah baring dan diet
- Defekasi rendah serat)
buang air - monitor tanda dan
besar gejala ruptur usus
membaik dan/atau peritonitis.
- Kondisi
kulit Terapeutik
perianal - anjurkan diet tinggi
membaik serat
- lakukan masase
abdomen, jika perlu
- lakukan evakuasi
fases secara manual,
jika perlu
- berikan enema atau
irigasi, jika perlu

Edukasi
- jelaskan etiologi
masalah dan dan
alasan tindakan
- anjurkan peningkatan
asupan cairan, jika
tidak ada
kontraindikasi
- latih buang air besar
secara teratur
- ajarkan cara
mengatasi
konstipasi /impaksi

kolaborasi
- konsultasi dengan
tim medis tentang
penurunan
/penonbgkatan
frekuensi suara usus
- kolaborasi
penggunaan obat
pencahar , jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai