Oleh :
NURAENI
NIM.B0218314
2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah pencipta alam semesta atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang merupakan
persyaratan wajib bagi setiap mahasiswa yang ingin menyelesaikan studi mata kuliah
Keperawatan HIV-AIDS semester VI Universitas Sulawesi Barat.
Ucapan terima kasih penulis kepada pihak – pihak yang telah membantu dan
mendukung selama proses penyusunan :
2. Ibu yang telah memberikan semangat, motivasi, nasehat serta do’a yang
selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
D. Sintesi Grid...........................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired
Immune Deficiency Syndrome) telah sejak lama menjadi isu bersama yang
terus menyita perhatian berbagai kalangan di seluruh dunia, terutama sektor
kesehatan. HIV/ AIDS adalah masalah global yang melanda dunia banyak
dibanding dengan yang diketahui, apalagi orang yang terinfeksi HIV tidak
secara langsung akan menunjukkan gejala apapun. Hal ini ditambah lagi
dengan semakin meningkatnya penularan HIV melalui penggunaan jarum
suntik pada pengguna NAPZA (Injecting Drug User/IDU) secara bergantian.
(Pratikno, 2008).
Di Indonesia secara kumulatif pengidap infeksi HIV dan kasus AIDS
dari 1 Juli 1987 sampai dengan Maret 2013 terdapat sebanyak 147.106 orang,
dengan perincian sebanyak 103.759 orang pengidap HIV dan 43.347 orang
penderita AIDS, di mana dari jumlah tersebut sebanyak 8.288 orang di
antaranya telah meninggal. Namun jumlah tersebut diyakini masih jauh dari
jumlah yang sebenarnya dan masih akan terus meningkat. Dilihat dari jenis
kelamin sebagian besar kasus AIDS yakni 55,4% adalah laki-laki, 28,8%
perempuan dan 15,8% tidak menyebutkan jenis kelaminnya. Jika dilihat dari
kelompok umur, 81,7% berusia 20–49 tahun yang merupakan umur seksual
aktif dan usia produktif. Sementara berdasarkan kasus AIDS yang dilaporkan
Departemen Kesehatan sampai dengan bulan Maret 2013, Jumlah AIDS
tertinggi adalah pada wiraswasta (5.098), diikuti ibu rumah tangga (4.943),
tenaga nonprofesional/karyawan (4.467), buruh kasar (1.723), penjaja seks
(1.708), petani, peternak, nelayan (1.645), dan anak sekolah/mahasiswa
(1.086) (Dirjen P2PL Kemenkes RI, 2013).
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang
menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan
menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia. HIV termasuk golongan
retrovirus yang terutama ditemukan di dalam cairan tubuh seperti darah,
cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu.1 AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat
turunnya kekebalan tubuh akibat HIV.2 Seseorang yang tertular virus HIV
tidak langsung ke tahap AIDS karena membutuhkan waktu yang cukup lama
tergantung dari pola hidup orang itu sendiri.
AIDS pertama kali dilaporkan pada tahun 1981 di Amerika Serikat.
Secara global orang yang hidup terinfeksi HIV sebesar 36,9 juta pada tahun
2017.3 Kasus AIDS di Indonesia pertama kali dilaporkan pada tahun 1987 di
Bali. Jumlah kumulatif individu yang dilaporkan terinfeksi HIV sampai tahun
2017 adalah 242.699 orang, sedangkan untuk penderita AIDS tahun 2017
adalah 673 orang.4 Di Jawa Tengah, jumlah kumulatif penderita HIV yang
dilaporkan pada tahun 2017 sebanyak 11.754 orang, sedangkan untuk jumlah
kumulatif penderita AIDS yang dilaporkan pada tahun 2017 sebanyak 9.576
orang.5 Jumlah kumulatif penderita HIV sampai maret 2018 sebesar 4741
orang, sedangkan jumlah kumulatif penderita AIDS sampai maret 2018
sebesar 578 orang.6 Di Indonesia yang dilaporkan sampai maret tahun 2017
adalah pada kelompok Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 12.302 orang.7 Di
Jawa Tengah, kasus Ibu Rumah Tangga yang terkena AIDS 276 orang pada
tahun 2017.8 Di Kota Semarang menurut status pekerjaan penderita AIDS
golongan ibu rumah tangga menduduki peringkat kedua yaitu sebesar 97
orang.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaiman cara mengetahui penderita HIV/AIDS di Indonesia dan secara
Global ?
b. Bagaiamana itu family centered care pada ODHA ?
c. Bagaiman cara membuat sintesis Grid ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui penderita HIV/AIDS di Indonesia dan secara global
b. Untuk mengertahui trend issue terkait HIV/AIDS
c. Untuk mengetahui bagaimana itu family centered care pada ODHA
d. Dan mengetahui cara membuat sintesis Grid
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jumlah penderita HIV/AIDS Indonesia dan secara Global
Berdasarkan data dari UNAIDS, terdapat 36,9 juta masyarakat
berbagai negara hidup bersama HIV/AIDS pada 2017. Dari total penderita
yang ada, 1,8 juta diantaranya adalah anak-anak berusia dibawah15 tahun.
Selebihnya adalah orang dewasa, sejumlah 35,1 juta penderita. Masi
bersumber dari data tersebut, penderita HIV/AIDS lebih banyak diderita oleh
kaum wanita, yakni sebanyak 18,2 juts penderita. Sementara laki-laki
sebanyak 16,9 juta penderita. Tetapi 25% diantaranya, sekitar 9,9 juta
penderita, tidak mengetahui bahwa mereka terserang HIV atau bahkan
mengidap AIDS. Dan data per juni 2019, jumlah penderita HIV/AIDS di
Indonesia sebanyak 349,883. Melalui akun resmi twitter @kemenkesRI yang
dikutip infopublik senin (2/12), tahun 2016 estimasi jumlah orang dengan
HIV/AIDS (ODHA) sebanyak 640.433 dengan penyebaran keseluruh profinsi
di Indonesia. Antara tahun 2000-2018, infeksi HIV/AIDS turun 37%, dan
kematian terkait HIV/AIDS turun 45%, dan debanyak 13,6 juta jiwa selamat
karena konsumsi (ARV).
Sejak pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1987 diprovinsi
bali hingga desember 2018, HIV/AIDS melalui SIHA telah dilaporkan oleh
460 (89,9%) dari 514 kabupaten/kota diseluruh provinsi Indonesia. Hal ini
mengalami peningkatan dari laporan Triwulan IV pada 2017 pada desember
2017 yang baru mengjangkau 421 (81,9%) dari 514 kabupaten/kota diseluruh
Indonesia.
Jumlah kasus HIV yang dilaporkan dari tahun 2005sampai dengan
tahun 2018 mengalami kenaikan tiap tahunnya, jumlah komulatif intefensi
HIV yang dilaporkan sampai dengan desember 2018 sebanyak 327.282
(51,1% dari estimasi odha tahun 2016 sebanyak 640.443).
LANJUTAN
kepatuhan penanganan
pasien tersebut.
berobat, interaksi
Kecepatan
obat dan
diagnosis,
toksistas, serta
pertrimbangan
komorbit
proses penuaan
multipel yang lebih cepat
memiliki serta komorbid
pengaruh. yang ada pada
pasien harus
Dengan demikian diperhatikan
dibutuhkan, dengan
perdekatan pendekatan,
tersendiri dalam tailor-mode
menangani yang
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini saya berharap kepada para pembaca
dapat memberikan saran dan kritik yang membangun agar saya dapat
membuat makalah yang lebih baik dari makalah sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://infopublik.id/kategori/sosial-budaya/390058/data-juni-2019-penderitahiv-
aids-di-indonesia-sebanyak-349-883
https://id.m.wikipedia.org/wiki/daftar_negara_menurut_prevalensi_HIV/AIDS_
pada_orang_dewasa
https://turnbackhoax.id/2018/01/04/edukasi-isu-isu-mengenai-media-
penyebaran-hiv-aids/
https://id.scribd.com/presentation/376552186/KELOMPOK-5-family-centered-
pada-ODHA
http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/laporan_Triwulan_IV_2018.pdf,
diakses pada 4 juli 2019