Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PNC PADA NY.

L
DENGAN POST PARTUM SPONTAN
DI RUANG ALAMANDA

Oleh :

Ika wulandari
P07120118017

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TINGKAT 2A/SEMESTER IV
2020

14 post partum form .erp


FORMAT LAPORAN KASUS PRAKTIK
KEPERAWATAN MATERNITAS (POST NATAL CARE)
PRODI DIII KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

Nama Mahasiswa : ika wulandari


NIM : P07120118017

A. PENGKAJIAN

Tanggal masuk : 16 April 2020 Jam masuk : 09.00 wita


Ruang / kelas : Alamanda / II Kamar no. : 101
Tgl. Pengkajian : 16 April 2020 Jam : 10.00 wita

1. IDENTITAS
Nama pasien : Ny.Y Nama suami : Tn. D
Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Suku bangsa : Sasak Suku bangsa : Sasak
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Lingsar Alamat : Lingsar
Status kawin : Menikah Status kawin : Menikah

2. RIWAYAT KEPERAWATAN
 Keluhan Utama (alasan masuk RS) :
Pasien mengatakan nyeri pada daerah kemaluan.

 Keluhan Saat dikaji :


Pasien mengatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama ketika duduk dan
berjalan. Pasien mengatakan ASI tidak keluar.
P : pasien mengatakan nyeri akibat luka jahitan perineum
Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: pasien mengatakan nyeri pada bagian perineum
S: pasien mengatakan skala nyeri diangka 5
T: pasien mengatakan nyeri hilang timbul dan terasa saat bergerak dan duduk

15 post partum form .erp


a. RIWAYAT OBSTETRI
1) riwayat menstruasi
- Menarche,umur : 15 tahun Siklus :teratur ( ) tidak ( √ )
- banyaknya : 3 kali ganti pembalut Lamanya : ± 7 hari
- HPHT : 1 Juli 2019 keluhan :-

2) riwayat kehamilan , persalinan ,nifas yang lalu

Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak


n Umur Penyul penyul laseras infek perdarah p
tahun jenis Penolong jenis BB
o kehamilan it it i si an j
40 minggu - spont bidan - - - - P 31 5
1 2020 an 00 0
gra c
m m

3) genogram

4) Post partum sekarang


 Riwayat persalinan sekarang
Pasien datang ke Puskesmas pada hari Selasa pada tanggal 14 April 2020
diantar suami dan ibunya dengan G1P0A0 hamil 40 minggu. Kala I
berlangsung ± 4 jam, pada pukul 10.00 wita, pembukaan 8 cm dengan his 5
kali dalam 10 menit durasi 45 detik dan meningkat hingga lengkap 10 cm jam
11.00. Kala II berlangsung 15 menit, mulai pembukaan lengkap 10 cm pada
pukul 11.00 wita dan bayi lahir pada jam 11.15 wita dengan spontan,
persentase belakang kepala, jenis kelamin perempuan, berat badan lahir 3100
gram, panjang badan 50 cm, langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan,
kesadaran umum ibu dan bayi baik. Kala III berlangsung selama 15 menit,
plasenta lahir lengkap jam 11.30 wita. Observasi kala IV yaitu TTV pasien
dalam batas normal tekanan darah 110/70 mmhg, suhu 36,6⁰C, nadi
80x/menit, RR 20x/menit, tinggi fundus uteri setelah plasenta lahir 2 jari
dibawah pusat, kontraksi baik, konsistensi keras, kandung kemih kosong,
lochea rubra, pengeluaran darah selama proses persalinan yaitu pada kala I ±
30cc, kala II ± 50cc, kala III ± 75cc, kala IV ± 150cc, jumlah pengeluaran
darah yang dialami yaitu ± 305cc.
 Tipe persalinan ( √ ) spontan ( ) bantuan

16 post partum form .erp


 Lama persalinan :
Kala I : 4 jam
Kala II : 15 menit
Kala III : 15 menit
Kala IV : 2 jam

Rencana perawatan bayi (√) sendiri ( ) orang tua ( ) lain lain


Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi
o breast care : pasien mengatakan tidak tahu tentang cara merawat payudara
o perineal : pasien mengatakan tidak tahu tentang cara merawat perineal
o nutrisi : pasien mengatakan tahu tentang makanan apa saja yang akan
diberikan pada bayinya
o senam nifas : pasien mengatakan tidak tahu tentang cara senam nifas
o KB : pasien mengatakan tidak pernah menggunakan KB jenis
apapun sebelumnya
o Menyusui : pasien mengatakan akan memberikan asi eksklusif pada
bayinya

1. riwayat lingkungan
 kebersihan : pasien mengatakan lingkungan rumahnya cukup
bersih selalu disapu dan dipel setiap hari.
 bahaya : pasien mengatakan lingkungan rumahnya cukup aman
dan nyaman.
2. aspek psikososial
 persepsi ibu setelah bersalin
Pasien mengatakan senang bayinya lahir dalam keadaan sehat dan
mengatakan akan menunda dulu untuk kehamilan selanjutnya.
 apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan
sehari-hari? Bila ya bagaimana
Pasien mengatakan lebih banyak berbaring dan mengurangi untuk
beraktivitas dan saat beraktivitas dibantu oleh keluarga dan tidak
melakukan pekerjaan yang berat-berat.
 ibu tinggal dengan siapa?
Pasien mengatakan tinggal dengan suaminya
 siapa orang yang terpenting bagi ibu
Pasien mengatakan yang terpenting sekarang adalah bayinya sehat.
 sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini
Pasien mengatakan keluarganya sangat senang dengan kelahiran
anaknya.

17 post partum form .erp


 kesiapan mental menjadi ibu
Pasien mengatakan sudah mempersiapkan segala keperluan bayinya dan
sudah siap untuk menjaga dan merawat anaknya.
3. kebutuhan dasar khusus
a. pola nutrisi
 frekwensi makan 3x/hari
 frekwensi minum 800-
1000cc/hari
 nafsu makan
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan nafsu makan, nafsu
makan bagus dengan porsi satu piring dan selalu dihabiskan.
 jenis makanan rumah
Pasien mengatakan makan dengan nasi, lauk, cemilan, sayur dan buah.
 makanan yang tidak disukai /
alergi / pantangan
Pasien mengatakan tidak ada alergi atau pantangan makan maupun
minum.
b. pola eliminasi
BAK :
 Frekwensi ±4 x sehari
 Warna kuning
 Bau khas urine
 Keluhan -
BAB :
 Frekwensi 1x/hari
 Warna kecoklatan
 Konsistensi lembek
 Bau khas feses
 Keluhan :-
c. pola personal hygiene
 mandi
frekwensi 2x/ hari
sabun (√) ya ( ) tidak
 oral hygiene
frekwensi 2/ hari
waktu : ( √ ) pagi ( ) siang ( √ ) setelah makan
 cuci rambut
frekwensi 3x/ minggu
shampoo (√) ya ( ) tidak
d. pola istirahat tidur

18 post partum form .erp


 lama tidur : ± 6 jam/ hari 5 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang
hari
 kebiasaan sebelum tidur : Pasien mengatakan tidak mempunyai
kebiasaan tertentu sebelum tidur.
 Keluhan : Pasien mengatakan tidurnya kurang nyenyak dan terkadang
susah tidur karena nyeri pada kemaluannya dan terbangun karena
anaknya menangis pada malam hari.

e. pola aktivitas dan latihan


 kegiatan dalam pekerjaan : pasien mengatakan belum melakukan
banyak aktivitas dan lebih banyak berbaring.
 waktu bekerja : pasien mengatakan tidak melalukan aktivitas ibu
rumah tangga seperti biasanya dulu karena belum bisa beraktivitas
seperti biasanya.
 olah raga : pasien mengatakan tidak pernah berolahraga.
 frekwensi : pasien mengatakan tidak banyak beraktivitas dan lebih
banyak berbaring.
 kegiatan waktu luang : pasien mengatakan menghabiskan waktu
luangnya dengan tidur walau hanya sebentar.
 keluhan dalam aktifitas : pasien mengatakan susah untuk beraktivitas
karena nyeri pada kemaluannya dan aktivitas dibantu oleh keluarga.
f. pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
 merokok : Pasien mengatakan tidak merokok
 minuman keras : Pasien mengatakan tidak minum minuman
keras
 ketergantungan obat: Pasien mengatakan tidak memiliki
ketergantungan obat tertentu

4. pemeriksaan fisik
Keadaan umum : sedang Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmhg Nadi : 101x/menit
Respirasi : 20x/menit Suhu : 36,6 ⁰C
Berat badan : 55kg Tinggi badan : 160 cm

Kepala :
 bentuk normal
 ketombe tidak ada
 rambut tidak berminyak
 kutu tidak ada
 pertumbuhan rambut merata
 lesi tidak ada
 benjolan tidak ada

19 post partum form .erp


 nyeri tekan tidak ada

Mata :
 kelopak mata tidak ada bintil
 gerakan mata normal
 konjungtiva tidak anemis
 sclera tidak ikterik
 akomodasi normal
 pupil isokor
hidung :
 reaksi alergi tidak ada
 sinus normal
 tidak ada pengeluaran darah maupun secret dari hidung
 tidak ada polip hidung
 tidak ada lesi
 tidak ada nyeri tekan

mulut dan tenggorokan :


 gigi geligi bersih, tidak berlubang dan tidak ada karies
 kesulitan menelan tidak ada
 mukosa bibir lembab

dada dan axila :


 mammae membesar ( √ ) ya ( ) tidak
 areola mammae mengalami hiperpigmentasi
 papilla mammae dikedua mammae menonjol
 colostrums keluar warna kekuningan
 dilatasi vena tidak ada
 tegang : iya
 puting menonjol
 benjolan/tumor/massa tidak ada
 payudara bersih
 nyeri tekan tidak ada
 lesi tidak ada

pernafasan :
 jalan nafas lancar
 suara nafas vesikuler
 menggunakan otot bantu nafas : tidak
 tidak ada suara nafas tambahan

20 post partum form .erp


sirkulasi jantung :
 kecepatan denyut apical 101x/menit
 irama S1 S2 (lub dub)
 kelainan bunyi jantung tidak ada
 sakit dada tidak ada

Abdomen
 bentuk abdomen terlihat agak buncit/bulat
 mengecil : iya
 linea & striae ada
 luka bekas operasi tidak ada
 TFU 2 jari bawah pusat
 Kontraksi ada
 Fundus teraba keras
 Nyeri tekan abdomen tidak ada
 Distensi vesika urinaria tidak ada
 Kebersihan : terlihat bersih
 Distensi abdomen tidak ada
 Peristaltic usus 12x/menit
 Umbilicus menonjol

Genitourinary :
 Perineum : jahitan episiotomy derajat 2 didinding perineum sepanjang
3cm R : tidak ada, E : tidak tampak kebiruan, E: tidak ada edema, D:
tidak ada pengeluaran push pada jahitan, A : penutupan luka baik,
jahitan tidak rembes
 Episiotomy ada
 Edema tidak ada
 Lochea rubra
 Vesika urinaria kosong
 Perdarahan tidak ada
 Kebersihan : cukup bersih
 Rectum tidak ada hemoroid

ekstemitas (integumen / muskuloskeletal) :


 Kebersihan : terlihat bersih tidak ada kotoran
 Turgor kulit baik kembali <2 detik
 Warna kulit sawo matang
 Kontraktur ekstremitas tidak ada
 Kesulitan pergerakan tidak ada
 CRT normal kembali < 2 detik

21 post partum form .erp


 Tanda Homan tidak ada
 Denyut nadi distal 80x/menit
 Rabaan/akral hangat
 Refleks patella +2 (normal)
 Refleks babinsky tidak ada
 Tidak ada edema
 Tidak ada varises
data penunjang
1. Laboratorium
14 April 2020

Nilai
Pemeri Hasi Sat
Rujuk
ksaan l uan
an
Darah
Rutin
Hemogl 14.4 13.5 – 9/
obin 17.5 dl
Lekosit 13.3 4 – 10 Rib
u
Eritrosit 4.73 4.5 – Juta
6.8
Hematr 43.1 40 – %
okit 50
Monosit 0.4 0.2-1.0
Granula 11.5 2-4
sit
Trombo 22,1 150 – ribu
sit 400
Limfosit 10.5 25-40
%
Monosit 2.8 2-8
%
Granula 86.6 50-80
sit %
SGOT 18 >29
SGPT 9 >25
Ureum 15-
47
kreatini 0.50 <1
n
2. USG
3. rontgen
4. terapi yang didapat

pemeriksa,

22 post partum form .erp


(ika wulandari)

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. ANALISA DATA

NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH


1. S: Post partum Nyeri akut
 Klien ↓
mengatakan nyeri pada Luka episiotomy
daerah kemaluan ↓
P : pasien mengatakan nyeri Terputusnya kontinuitas
akibat luka jahitan jaringan
perineum ↓
Q: pasien mengatakan nyeri Pengeluaran mediator kimia
seperti ditusuk-tusuk (bradikinin)
R: pasien mengatakan nyeri ↓
pada bagian perinium Reseptor nyeri
S: pasien mengatakan skala ↓
nyeri diangka 5 Diteruskan ke thalamus
T: pasien mengatakan nyeri ↓
hilang timbul dan terasa Konteks serebri
saat bergerak dan duduk ↓
O : pasien tampak meringis Nyeri dipersepsikan
TTV ↓
TD : 110/70 mmHg Nyeri akut
Nadi : 101 x/menit
Suhu : 36,6 0C
RR : 20 x/menit
2. S : Pasien mengatakan nyeri Post partum Resiko Infeksi
pada luka jahitan perinium ↓
O : jahitan episiotomy derajat Luka episiotomy
2 didinding perineum ↓
sepanjang 3cm R : tidak Kuman pathogen dari luar

23 post partum form .erp


ada, E : tidak tampak ↓
kebiruan, E: tidak ada Reaksi jaringan terhadap
edema, D: tidak ada infiltrasi kuman pathogen
pengeluaran push pada ↓
jahitan, A : penutupan luka kurang pengetahuan
baik, jahitan tidak rembes perawatan luka
TTV ↓
TD : 110/70 mmHg Resiko infeksi
Nadi : 101 x/menit
Suhu : 36,6 0C
RR : 20 x/menit

3. S : Pasien mengatakan ASI Post Partum Ketidakefektifan


tidak keluar dan tidak tahu ↓ Pemberian ASI
Kontarksi duktus dan Alveoli
cara merawat payudara
tidak efektif
O : putting menonjol, areola ↓
mammae menghitam ASI tidak keluar

TTV
Ketidakefektifan Pemberian
TD : 110/70 mmHg ASI
Nadi : 101 x/menit
Suhu : 36,6 0C
RR : 20 x/menit

B. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (BERDASARKAN PRIORITAS)

1. Nyeri akut b/d agen injuri fisik (peregangan perineum, luka episiotomy, involusi
uteri) ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada daerah kemaluan, pasien
mengatakan nyeri akibat luka jahitan perinium, pasien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk, pasien mengatakan nyeri pada bagian perinium, pasien
mengatakan skala nyeri diangka 5, pasien mengatakan nyeri hilang timbul dan
terasa saat bergerak dan duduk, pasien tampak meringis, TD : 110/70 mmhg,
Nadi : 101 x/menit, Suhu : 36,6 0C, RR : 20 x/menit.

2. Resiko infeksi b/d luka episiotomy ditandai dengan adanya jahitan episiotomy
derajat 2 didinding perineum sepanjang 3cm R : tidak ada, E : tidak tampak
kebiruan, E: tidak ada edema, D: tidak ada pengeluaran push pada jahitan, A :
penutupan luka baik, jahitan tidak rembes.

3. Ketidakefektifan pemberian ASI b/d kontarksi duktus dan alveoli tidak efektif
ditandai dengan pasien mengatakan asi tidak keluar dan tidak tahu cara merawat
payudara.

24 post partum form .erp


III. RENCANA TINDAKAN :

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan  Lakukan  Mengetahui
agen injuri fisik tindakan pengkajian nyeri tingkat
(peregangan keperawatan secara pengalaman nyeri
perineum, luka selama 2x24 jam komprehensif klien dan
episiotomy, diharapkan nyeri termasuk lokasi, tindakan
involusi uteri) berkurang atau karakteristik, keperawatan yang
hilang dengan durasi, frekuensi, akan dilakukan
kriteria hasil : kualitas dan untuk mengurangi
 Klien faktor presipitasi nyeri
mengatakan (PQRST)  Mengidentifikasi
nyeri  Ukur TTV pasien penyimpangan
berkurang  Observasi reaksi dan kemajuan
dengan skala nonverbal dari sesuai intervensi
nyeri 3 ketidaknyamanan yang dilakukan.
 Klien terlihat  Ajarkan tentang  Reaksi terhadap
rileks, teknik relaksasi nyeri biasanya
ekspresi wajah nafas dalam ditunjukkan
tidak tegang,  Evaluasi dengan reaksi non
 Tanda-tanda keefektifan verbal tanpa
vital dalam kontrol nyeri disengaja.
batas normal :  Kaji kontraksi  Penanganan nyeri
suhu 36-370 C, uterus, proses tidak selamanya
N 60-100 involusi uteri. diberikan obat.
x/menit, RR  Anjurkan pasien Nafas dalam
16-24 x/menit, untuk membasahi dapat membantu
TD 120/80 perineum dengan mengurangi
mmHg air hangat tingkat nyeri
sebelum  Mengetahui
berkemih. keefektifan
 Anjurkan dan control nyeri
latih pasien cara  Mengidentifikasi
merawat penyimpangan
payudara secara dan kemajuan
teratur. berdasarkan
 Jelaskan pada ibu involusi uteri.
tetang teknik  Mengurangi
merawat luka ketegangan pada

25 post partum form .erp


perineum dan luka perineum.
mengganti PAD  Melatih ibu
secara teratur mengurangi
setiap 3 kali bendungan ASI
sehari atau setiap dan
kali lochea keluar memperlancar
banyak. pengeluaran ASI.
 Atur posisi  Mencegah infeksi
pasien dan kontrol nyeri
 Kolaborasi pada luka
dokter tentang perineum.
pemberian  Agar pasien
analgesic merasa nyaman
 Mengurangi
intensitas nyeri
dengan menekan
rangsnag nyeri
pada nosiseptor
2. Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan  Kaji  Mengidentifikasi
luka episiotomi tindakan pengeluaran kelainan
keperawatan lochea, warna, pengeluaran
selama 2x24 jam bau dan jumlah. lochea secara
diharapkan infeksi  Kaji luka dini.
tidak terjadi perineum,  Keadaan luka
dengan kriteria keadaan jahitan. perineum
hasil :  Anjurkan pasien berdekatan
 tanda infeksi membasuh vulva dengan daerah
tidak ada, setiap habis basah
 luka berkemih mengakibatkan
episiotomi dengan cara kecenderunagn
kering yang benar dan luka untuk selalu
mengganti PAD kotor dan mudah
setiap 3 kali terkena infeksi.
perhari atau  Mencegah infeksi
setiap kali secara dini.
pengeluaran  Mencegah
lochea banyak. kontaminasi
 Pertahnakan silang terhadap
teknik septik infeksi
aseptik dalam
merawat pasien

26 post partum form .erp


(merawat luka
perineum,
merawat
payudara,
merawat bayi).
3. Setelah  Mengkaji  Mengetahui
Ketidakefektifan
dilakukan kondisi kondisi payudara
pemberian ASI
tindakan payudara pasien apakah
b/d kontarksi
keperawatan  Kaji ada kelainan atau
duktus dan alveoli
2x24 jam pengetahuan tidak
tidak efektif
diharapkan pasien  mengetahui
pasien mengenai tingkat
mengetahui cara laktasi dan pengetahuan
perawatan perawatan pasien dan untuk
payudara bagi payudara menentukan
ibu menyusui  Ajarkan cara intervensi
dengan kriteria merawat selanjutnya.
hasil : payudara dan  Meningkatkan
lakukan cara pengetahuan
 Pasien
brest care pasien dan
mengetahui
 Jelaskan mencegah
cara
mengenai terjadinya
perawatan
manfaat bengkak pada
payudara bagi
menyusui dan payudara
ibu menyusui
mengenai gizi  memberikan
 Pasien
waktu pengetahuan bagi
mengetahui
menyusui ibu mengenai
cara ibu
 Jelaskan cara manfaat ASI bagi
menyusui
menyusui yang bayi
yang benar
benar  mencegah
 Asi keluar
terjadinya
 Payudara
aspirasi pada bayi
bersih
 Payudara
tidak bengkak
 Bayi mau
menyusu

IV. TINDAKAN KEPERAWATAN :

27 post partum form .erp


TGL JAM DX TINDAKAN RESPON HASIL PARAF
KEPERAWATAN
16 12.00 1  Melakukan pengkajian nyeri  P: pasien Dhea
April wita secara komprehensif mengatakan nyeri
2020 termasuk lokasi, akibat luka jahitan
karakteristik, durasi, perineum
frekuensi, kualitas dan faktor Q: pasien mengatakan
presipitasi (PQRST) nyeri seperti ditusuk-
 Mengukur TTV pasien tusuk
 Mengobservasi reaksi R: pasien mengatakan
nonverbal dari nyeri pada bagian
ketidaknyamanan perineum
 Mengajarkan tentang teknik S: pasien mengatakan
relaksasi nafas dalam skala nyeri diangka 5

 Mengevaluasi keefektifan T: pasien mengatakan

kontrol nyeri nyeri hilang timbul

 Mengkaji kontraksi uterus, dan terasa saat

proses involusi uteri. bergerak dan duduk

 Menganjurkan pasien untuk  TD: 110/70 mmHg

membasahi perineum dengan Nadi : 101 x/menit

air hangat sebelum Suhu : 36,6 0C

berkemih. RR : 20 x/menit

 Menganjurkan dan latih  Pasien tampak

pasien cara merawat meringis

payudara secara teratur.  Pasien dapat

 Menjelaskan pada ibu tetang melakukan teknik

teknik merawat luka relaksasi nafas dalam

perineum dan mengganti dan merasa lebih

PAD secara teratur setiap 3 rileks

kali sehari atau setiap kali  Pasien terlihat dapat

lochea keluar banyak. mengotrol dengn

 Mengatur posisi pasien dengn teknik

 Kolaborasi dokter tentang relaksasi nafas dalam

pemberian analgesic  Terdapat kontrasi


pada uterus
 Pasien membasahi
bagian perineumnya
dengan air hangat
sebelum berkemih
 Pasien akan
mengatakan akan

28 post partum form .erp


merawat dan mejaga
kebersihan payudara
sesuai yang
dianjurkan
 Pasien mengatakan
akan melakukan apa
yang dianjurkan
 Pasien tampak
nyaman
 Pasien tampak lebih
nyaman dan rileks
16 12.30 2  Mengkaji pengeluaran  Tampak lochea rubra Dhea
April wita lochea, warna, bau dan warna merah, bau
2020 jumlah. amis
 Mengkaji luka perineum jumlahnya ±50cc
keadaan jahitan.  Terdapat jahitan
 Menganjurkan pasien episiotomy derajat 2
membasuh vulva setiap didinding perineum
habis berkemih dengan cara sepanjang 3cm.
yang benar dan mengganti  Pasien mengatakan
PAD setiap 3 kali perhari akan melakukan apa
atau setiap kali pengeluaran yang disuruh perawat
lochea banyak.  Tidak ada tanda-
 Melakukan perawatan luka tanda infeksi luka
pada perineum pasien tampak berish
 Mempertahnakan teknik pasien terlihat
septik aseptik dalam nyaman
merawat pasien (merawat  Tidak terdapat tanda-
luka perineum, merawat tanda infeksi pada
payudara, merawat bayi). perineum
16 13.00 3  Mengkaji kondisi payudara  Payudara teraba Dhea
April wita  Mengkaji pengetahuan kencang, areola
2020 pasien mengenai laktasi dan menghitam, puting
perawatan payudara menonjol, ASI
 Mengajarkan cara merawat belum keluar
payudara dan lakukan cara  Pasien mengatak
brest care tidak tahu cara
 Menjelaskan mengenai merawat payudara
manfaat menyusui dan  Pasien bisa
mengenai gizi waktu melakukan apa yang
menyusui diajarkan

29 post partum form .erp


 Menjelaskan cara menyusui  Pasien memahami
yang benar apa yang dijelaskan
dan dapat
mengulanginya
kembali
 Pasien dapat
mempraktikkan apa
yang dijelaskan

V. EVALUASI :

TANGGAL JAM DX EVALUASI PARAF


10.00 I S : klien mengatakan nyerinya berkurang skala 3 Dhea
18 April wita O : wajah pasien tampak rileks tidak tidak tegang
2020 TTV
TD : 120/80 mmhg
S : 36,9⁰C
N : 80x/menit
RR : 19x/menit
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
18 April 10.05 II S : pasien mengatakan merasa lebih nyaman Dhea
2020 wita O: tidak terdapat tanda-tanda infeksi, luka jahitan
masih tampak basah
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
 Menganjurkan pasien membasuh vulva
setiap habis berkemih dengan cara yang
benar dan mengganti PAD setiap 3 kali
perhari atau setiap kali pengeluaran lochea
banyak.
 Melakukan perawatan luka pada perineum
 Mempertahnakan teknik septik aseptik
dalam merawat pasien (merawat luka
perineum, merawat payudara, merawat
bayi).
18 April 10.10 III S : pasien mengatakan sudah tahu cara menyusui Dhea
2020 wita dengan benar, sudah tahu cara perawatan
payudara dan anaknya mau menyusu
O : ASI tampak keluar, payudara terlihat bersih,
payudara pasien tidak bengkak
A : masalah teratasi

30 post partum form .erp


P : intervensi dihentikan

(ika wulandari)

31 post partum form .erp

Anda mungkin juga menyukai