OLEH :
KELOMPOK VI
Mengetahui:
⃝ Gangguan penciuman : -
HIDUNG
⃝Kemerahan : pada benjolan dieher kanan ⃝Bengkak: pada leher kanan karena
adanya benjolan. ⃝Drainase:-
⃝Nyeri pada benjolan dileher kanan menjalar ketelinga ⃝Lesi:-
Catatan:
Konjungtiva tampak anemis
Pembesaran kelenjar limpa pada leher kanan.
⃝ Asimetri: ⃝ Takipnea ⃝ Crackles :
⃝Kanan atas/bawah ⃝Kiri atas/bawah
⃝Bentuk dada : Simetris ⃝ Bradipnea : ⃝ Sputum-warna :
RESPIRASI
⃝Batuk :⃝Dispnea
⃝Ronchi ⃝ Kanan
⃝Kiri atas/bawah ⃝ Modulasi O2: -via : -
Catatan :
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, pengembangan dada normal, tidak ada bunyi nafas
tambahan.
⃝ Takikardi : - ⃝Iregular:- ⃝ Tingling:- ⃝ Edema:-
⃝ Bradikardi: - ⃝ Murmur:- ⃝ Mati rasa :- ⃝ Nadi tidak teraba: Teraba
VASKULAR
KARDIO
Crt < 2 detik, nadi teraba regular, bunyi jantung 1 (S1) dan jantung 2 (S2) lub dub.
⃝ Distensi:- ⃝ Hipoperistaltik :-
⃝ Anoreksia:- ⃝ Diare:- ⃝ Inkontinensia:-
⃝ Rigiditas:- ⃝ Hiperperistaltik :- ⃝ Disfagia:- ⃝ Konstipasi:- ⃝ Ostomi:-
INTESTINAL
Catatan:
Pasien mengeluh tidak napsu makan
Pasien sulit membuka mulut karena benjolan pada leher kanannya.
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak napsu makan dan makanan yang diberikan tidak
dihabiskan (hanya habis 3-4 sendok).
⃝ penurunan BB > 10% satu bulan terakhir: ⃝ Dekubitus : stage 1/2/3/4
⃝ perubahan nafsu makan lebih dari 3 hari: ⃝tube feeding
⃝ Diare-frekuensi : /hari ⃝ Malnutrisi
NUTRISI
Catatan :
Pasien mengeluh tidak napsu makan
⃝ Disuria ⃝ Hesitansi ⃝ Nokturia ⃝Folley ⃝ Menopause ⃝ Lendir
GENITOURINARI/
GINEKOLOGI ⃝ Frekuensi ⃝ Inkontinensia ⃝hematuria ⃝ Urostomy ⃝ Kehamilan
Catatan :
Pasien BAK mandiri tanpa menggunakan kateter.
Catatan :
Tampak pembengkakan di leher kanan pasien
Kulit teraba hangat
Tampak atrofi pada ekstremitas bawah
Tampak pitting oedema pada tangan kanan
Kondisi fisik 1. Sangat 2. Buruk 3. Sedang 4. Baik 3
buruk
Kondisi mental 1. Stupor 2. Konfu 3. Apatis 4. Sadar 4
NORTON SCALE (Skin Risk Assessment)
si
Aktivitas 1. Ditempa 2. Kursi 3. Jalan 4. Jalan 4
t tidur roda dengan Sendiri
bantuan
Mobilitas 1. Tidak 2. Sanga 3. Agak 4. Bebas 4
mampu t terbatas bergerak
bergerak terbat
as
Inkontinensia 1. Inkontin 2. Selalu 3. Kadang- 4. Inkontin 4
en urin inkont kadang en
dan alvi inen inkontin
urin enurin
Ket : Skor 19
< 12 : resiko tinggi decubitus, 12-15 resiko sedang decubitus,
16-20 : resiko rendah
Mengendalikan 0. Perlu 1. Kadang 2. Mandiri 2
rangsang pencahar perlu
BAB pencahar
Mengendalikan 0. Pakai 1. Kadang tak 2. Mandiri 2
rangsang BAK kateter/ tak terkendali
terkendali
Membersihkan diri 0. Butuh 1. Mandiri 1
bantuan
Melepas dan memakai 0. Tergantung 1. Tergantung 2. Mandiri 2
celana, membersihkan, orang pada
menyiram jamban lainpada beberapa
setiap kegiatan
kegiatan
BARTEL INDEX (Function
mampu dibantu
memotong
makanan
Berubah posisi dari 0. Tidak 1. Dibantu 2. Dibantu 1
berbaring ke duduk mampu lebih dari 2 atau 2
orang orang
Berpindah/berjalan 0. Tidak 1. Dengan 2. dibantu 1
mampu kursi roda orang
Memakai baju 0. tergantung 1. sebagian 2. mandiri 2
dibantu
Naik turun tangga 0. tidak 1. sebagian 2. mandiri 2
mampu dibantu
Mandi 0. tergantung 1. mandiri 1
Total Skor 13
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang, 5-8 :
ketergantungan berat, 0-4 : ketergantungan ringan
CATATAN :
- Pasien mengatakan mudah lelah dan lemas setelah beraktivitas.
- Pasien mengatakan sebagian aktivitasnya dibantu oleh keluarga
Riwayat jatuh 3 bulan Tidak = 0 Ya = 25 0
terakhir
Diagnosis medis Tidak = 0 Ya = 15 15
sekunder> 1
Alat bantu jalan Dibantu orang Penopang = 15 Furniture = 0
=0 30
FALL RISK
No. RM : 896068
Inisial Pasien : Tn. B
No. Data Fokus Analisa Masalah
1. DS : Agen cedera biologis Nyeri akut
Pasien mengeluh nyeri pada leher kanan
Pasien mengeluh nyeri menelan
P : Benjolan pada leher kanan
Q : ditusuk-tusuk
R : Leher kanan
S : 8 NRS
T : ±1 menit
DO :
Pasien tampak meringis
Tampak benjolan pada leher kanan bengkak, kemerahan dan
nyeri.
Vital sign :
TD :120/80 mmHg
ND : 112 x/ menit
SB : 37.90C
RR : 24 x/ menit
2. DS : Ketidakmampuan makan, Ketidakseimbangan nutrisi kurang
Pasien mengeluh sakit menelan kurang asupan makanan dari kebutuhan tubuh
Pasien mengaluh tidak napsu makan
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak napsu makan dan
makanan yang diberikan tidak dihabiskan (hanya habis 3-4
sendok).
DO :
Pasien sulit membuka mulut karena benjolan pada leher
kanannya.
Mukosa mulut kering
Tampak porsi makan dari RS hanya dihabiskan 3-4 sendok
IMT : 19,3 kg/m2
Pasien tampak kurus
3. DS: Kelesuan Fisiologis Keletihan
Pasien mengeluh mudah lelah dan lemas ketika beraktivitas. (anemia)
Pasien mengatakan sebagian aktivitasnya dibantu oleh
keluarga.
DO:
Pasien tampak lemas dan kurang energy.
Pasien tampak mudah lelah jika beraktivitas.
Nilai bartel index : 13
Atrofi pada kedua ekstremitas bawah
Konjungtiva anemis.
Hemoglobin : 10 gr/dl
Hematocrit : 32 %
4. Faktor resiko: Resiko ketidakseimbangan
Pasien tidak nafsu makan elektrolit
Kalium 2.1 (mEq/L)
Hemoglobin : 10 gr/dl
Hematocrit : 32 %
No. RM : 896068
Inisial Pasien : Tn. B
5. Risiko perdarahan
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
24 September 2019 25 September 2019 26 September 2019
Jam 07.00 Jam 09.00 Jam 00.15
Membina hubungan saling percaya Observasi vital sign sebelum transfusi Penatalaksanaan pemberian transfusi
dengan klien dan keluarga klien TD : 150/90 mmHg Hasil :
Hasil : N : 104 x/ menit Transfusi trombosit 8 unit (bag)
Klien dan keluarga kooperatif P : 23 x/menit Jam 06.00
Melakukan pengkajian awal S : 36.70C Mengukur TTV
menggunakan format pengkajian yang Jam 10.00 Hasil :
telah disediakan Penatalaksanaan pemberian transfusi TD : 120/60 mmHg
Hasil : Hasil : N : 106 x/ menit
Hasil pengkajian terlampir pada lembar Transfusi trombosit 6 unit ( bag ) P : 16 x/menit
pengkajian Cek lab hasil pembekuan darah (koagulai ) S : 37.50C
Klien mengatakan gusinya mudah PT = 11.4
berdarah pada saat sikat gigi APTT = 21.2
Memonitoring hasil lab
Hasil :
PLT : 50.000 (trombositopeni)
Monitoring penggunaan obat
antikoagulan
Hasil :
Klien tidak mengkonsumsi obat
antikoagulan
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
S: S: S:
O: O: O:
PLT : 50.000 (trombositopeni) PLT : 50.000 (trombositopeni) PLT : 50.000 (trombositopeni)
A : Risiko perdarahan A : Risiko perdarahan A : Risiko perdarahan