STUDI FENOMENOLOGI:
PENGEMBANGAN MODEL PENUGASAN PRIMARY NURSING DI
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (25.500.000)
DIBIAYAI OLEH:
OLEH:
Ns. Gita Adelia, M.Kep NIDN: 1010128804
i
ii
COVER
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................................
LAMPIRAN 3 KUINTASI.................................................................................................
ii
iii
iii
1
DAFTAR TABEL
BAB 1 PENDAHULUAN
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
Primary nurse dalam peran ini memastikan bahwa rencana perawatan disusun
menggunakan pendekatan yang holistik meliputi aspek fisik, spiritual, mental, dan
emosional.
4. Collaborator
Primary nurse bekerja dalam tim dengan semua anggota tim perawatan kesehatan
serta pasien dan keluarga. Primary nurse mengkoordinasikan perawatan,
memastikan bahwa tim interprofessional bekerja secara kooperatif demi
kepentingan pasien.
5. Guide
Primary nurse mengembangkan rencana untuk memastikan bahwa pasien dan
keluarga menerima informasi yang diperlukan. informasi yang diberikan
tergantung pada situasi yang dialami pasien dan keluarga saat itu. Dalam peran
ini, primary nurse memastikan bahwa pasien dan keluarga dapat berfungsi
sebagai tim dalam perawatan dengan memastikan bahwa mereka memiliki
informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan tentang perawatan.
6. Leader
Primary nurse sebagai pemimpin, bertanggungjawab memastikan bahwa tim
kesehatan bekerja sebagai tim untuk kepentingan pasien. Primary nurse
mengadvokasi dan berbicara atas nama pasien.
9
10
10
11
11
12
Nilai humanistik
alturistik
Menyediakan
12
lingkungan
Kepekaan terhadap
psikologis, fisik,
diri dan orang lain
sosial budaya, dan
spiritual
Pemecahan masalah Ungkapan perasaan
yang sistematis positif dan negatif
13
1. Reconnaissance
Tindakan 2. Plannning 13
3. Acting & Observing
4. Reflecting
14
Desain Penelitian
peneliti harus bekerja dalam kelompok untuk memahami atau memperbaiki situasi
14
15
salah satu dari 20 rumah sakit Perguruan Tinggi Negeri dengan status yang sama
Kebudayaan/Dikti.
2025 di wilayah Indonesia Barat. Misi Rumah Sakit USU meningkatkan mutu
Dokter, Dokter Spesialis dan tenaga kesehatan serta mutu Pelayanan Kesehatan
terpadu antara berbagai cabang ilmu kedokteran dan kesehatan maupun ilmu-ilmu
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini berdasarkan 1 siklus action research.
Kegiatan penelitian dimulai dari persiapan hingga seminar hasil penelitian adalah
15
38
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb
Perumusan
masalah
Penyusunan
proposal
penelitian
Seminar
proposal
Pelaksanaan
penelitian
Pengolahan
data hasil
penelitian
Seminar
hasil
38
39
3. Partisipan
Pendekatan yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive
sampling. Purposive sampling atau dikenal juga dengan istilah judgmental sampling didasarkan
pada keyakinan bahwa pengetahuan peneliti tentang populasi dapat digunakan untuk memilih
partisipan yang memahami masalah yang diteliti (Polit & Back, 2014).
purposive sampling peneliti memutuskan dengan sengaja untuk memilih seluas mungkin
partisipan atau mungkin memilih subjek yang dinilai khas dari populasi yang bersangkutan atau
memiliki pengetahuan tentang isu-isu yang diteliti. Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti
menetapkan yang menjadi partisipan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 12 orang partisipan
meliputi (a) direktur medik dan keperawatan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara, (b)
kepala bagian pelayanan medik dan keperawatan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara, (c)
kepala seksi keperawatan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara, (c) ketua mutu Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara, (d) komite keperawatan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara,
4. Pengumpulan Data
Data mengacu pada kumpulan informasi yang terorganisasi, biasanya hasil dari pengalaman,
pengamatan, eksperimen. Data dapat terdiri dari angka, kata, atau gambar, terutama karena
pengukuran atau pengamatan dari sekumpulan variabel (Yin, 2011). Peneliti melakukan
pengumpulan data di ruang rawat inap rumah sakit Universitas Sumatera Utara dengan jumlah
partisipan sebanyak 12 partisipan dan sampai partisipan mencapai saturasi data.
Saturasi data berarti bahwa partisipan berada pada suatu titik kejenuhan dimana tidak ada
informasi baru yang didapatkan dan pengulangan data telah dicapai (Lobiondo-Wood & Haber,
2014). Secara umum, terdapat dua hal penting yang berkaitan dengan pengumpulan data yaitu:
39
40
e) panduan focus group discussion (FGD) pre dan post penyusunan blueprint model
Data yang diperoleh melalui kuisioner demografi dilakukan pengumpulan atau diisi oleh
partisipan sebanyak 1 (satu) kali yaitu pada pada tahap reconnaissance. Sedangkan kuisioner
pengetahuan perawat tentang model penugasan primary nursing, kuisioner kepuasan pasien dan
kuisioner kepuasan perawat pada penelitian ini akan dikumpulkan sebanyak 2 (dua) kali yaitu
Pengumpulan data yang dilakukan melalui FGD, juga dilakukan sebanyak 2 (dua) kali yaitu
pada tahap reconnaissance dan tahap refleksi. Setiap pertemuan FGD berlangsung selama 60
menit, dengan 3 kelompok FGD kelompok FGD yang terdiri atas 1-5 partisipan tiap kelompok,
wawancara ini dilakukan dengan cara meminta pendapat dan pengalaman partisipan secara
bersamaan (Lobiondo-Wood & Haber, 2014). Tidak berbeda dengan kuisioner pengetahuan
tentang primary nursing dan FGD, pengumpulan data menggunakan field notes dan photo log
dilakukan bersamaan dengan dilakukannnya kedua pengumpulan data tersebut yaitu di tahap
data demografi, kuisioner pengetahuan perawat tentang primary nursing, panduan FGD, format
40
41
field notes, format photo log dan perekam suara (voice recorder). Peneliti sebagai alat
pengumpul data penting untuk memiliki kemampuan dalam melakukan wawancara untuk
mendapatkan data yang mendalam dan nyata (Streubert dan Carpenter, 2011).
Alat pengumpul data lainnya dalam penelitian adalah kuisioner. Kuesioner merupakan alat
pengumpul data yang terdiri dari pertanyaan tertulis yang memerlukan tanggapan tertulis,
dirancang untuk mengumpulkan data individu tentang pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan
memungkinkan peneliti dapat menjaga dengan baik anonimitas partisipan dalam penelitian (Polit
Validitas
1. Validitas
Validitas adalah konsep yang kompleks, menunjukkan alat ukur yang digunakan dalam
penelitian benar-benar mengukur apa yang diukur (Burn, & Grove, 2005). Validitas memiliki
sejumlah aspek dan pendekatan penilaian. Pada penelitian ini, pendekatan penilaian yang
digunakan adalah content validity guna melihat cakupan area konten yang memadai.
Proses umum pelaksanaan action research secara singkat dibagi dalam 4 (empat) tahapan
meliputi planning, acting, observing dan reflecting (Kemmis, McTaggart & Nixon, 2015).
Reconnaissance
41
42
Reconnaissance atau dikenal juga dengan istilah preliminary study mengacu pada proses
pengumpulan informasi awal (Kemmis, McTaggart & Nixon, 2015). Kegiatan yang akan
dilakukan peneliti pada tahap ini meliputi (a) mengenal lokasi penelitian, (b) melakukan
Prolonged Engagement, (c) menilai pengetahuan partisipan terhadap tema yang akan
dikembangkan menggunakan FGD dan kuisioner, dan (d) memperhatikan pertimbangan terkait
etika penelitian.
Planning
Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini meliputi (a) menyusun timetable kegiatan
perumusan blueprint model penugasan primary nursing, (b) menentukan peserta yang terlibat
dalam perumusan blueprint model penugasan primary nursing, (c) menentukan jadwal kegiatan
sosialisasi blueprint model penugasan primary nursing, dan (d) menentukan jadwal persiapan
dan implementasi model penugasan primary nursing (Streubert, & Carpenter, 2011).
Reflecting
42
43
Tahapan reflecting merupakan tahap akhir dari penelitian action research. Tahap ini akan
menjelaskan dan menarik kesimpulan serta memperluas kajian output yang telah disusun
(Kemmis, McTaggart & Nixon, 2015). Pada tahap ini, kegiatan yang akan dilakukan berupa
penugasan primary nursing, kepuasan perawat setelah dilakukan implementasi model penugasan
primary nursing, kepuasan pasien setelah dilakukan implementasi model penugasan primary
nursing dan FGD guna memperoleh persepsi partisipan terhadap pelaksanaan model penugasan
primary nursing. Selanjutnya semua data yang diperoleh akan dianalisis dan ditarik kesimpulan.
43
44
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan dianalisis dengan dua cara yaitu analisis
secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dianalisis menggunakan metode content analysis.
Content analysis adalah analisis data naratif untuk mengidentifikasi tema dan pola yang
44
45
Data kualitatif yang akan digunakan dalam content analysis adalah data yang diperoleh dari
hasil wawancara FGD antara partisipan dengan peneliti. Data ini dianalisis dalam bentuk tema-
tema dengan cara menemukan kesamaan dan perbedaan data dalam wawancara, dan kemudian
mengelompokkannya ke dalam kategori makna yang lebih luas, lebih abstrak, dan menyeluruh
4. Pertimbangan Etik
Pertimbangan etik adalah standar perilaku yang membedakan antara perilaku yang dapat
diterima dan tidak dapat diterima (Tappen, 2016). Untuk menjamin akuntabilitas kepada
partisipan, maka sebuah penelitian memerlukan perlindungan hak asasi manusia meliputi
45
46
Prinsip autonomy pada penelitian ini akan dicapai dengan cara memberikan kesempatan atau
pilihan kepada partisipan untuk mengikuti atau menolak pelaksaan penelitian menggunakan
informed consent. Informed consent adalah suatu prinsip legal yang berarti bahwa partisipan
memahami perlunya berpartisipasi dalam penelitian dan partisipan dengan sadar setuju untuk
46
47
4.1 BIAYA
Peralatan
47
48
Lain-lainnya
48
49
3 Persiapan Tempat
Kegiatan
B Pelaksanaan
1 Pembukaan
2 Penyampaian Materi
3 Diskusi / Tanya Jawab
4 Penutup / Foto Bersama
Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian dan hasil analisis penelitian berdasarkan
tujuan penelitian dibandingkan dengan penelitian terdahulu, pendapat para ahli atau teori apakah
hasil penelitian memperkuat, berlawanan atau menghasilkan hal yang baru. Pembahasan ini juga
mengulas proses pelaksanaan action research dengan judul pengembangan model penugasan
primary nursing di ruang rawat inap rumah sakit Universitas Sumatera Utara dan pelajaran yang
1. Tahap reconnaissance
pendekatan peneliti terhadap lokasi penelitian. Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti
pada tahap ini adalah mempertahankan kepercayaan partisipan dan pihak-pihak terkait
dan memiliki keterlibatan dalam waktu ± 2 semester dengan partisipan dan pihak-pihak
terkait yang ada di lokasi penelitian sebelum penelitian dilakukan sehingga peneliti telah
49
50
mempelajari atau memahami budaya, latar sosial, atau fenomena yang terdapat di lokasi
tersebut.
Prolonged engagement yang terbangun antara peneliti dan partisipan serta pihak-
pihak terkait juga berdampak pada terbinanya hubungan saling percaya dan keterbukaan
penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukan Korstjens dan Moser (2018)
kepercayaan, dan mengetahui serta mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian.
Hasil penelitian yang diperoleh pada tahap ini berdasarkan kegiatan diatas berupa
deskripsi lokasi penelitian meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan juga ancaman
yang didapat peneliti melalui pengumpulan data menggunakan kusioner dan FGD serta
2. Tahap planning
Pada tahap planning kegiatan yang dilakukan meliput 1) menyusun timetable, 2)
menyusun ide untuk menyelesaikan permasalahan dan menshare ide-ide yang telah
dikumpulkan terhadap orang-orang yang berkepentingan, dan 3) persiapan sosialisasi dan
impelementasi model penugasan primary nursing. Penyusunan timetable penelitian
bertujuan untuk menentukan tanggal dan kegiatan yang akan dilakukan serta pihak-pihak
yang akan dilibatkan pada tahap perumusuan blueprint model penugasan primary
nursing.
Alber (2011) timetable penelitian memudahkan peneliti untuk mencatat kegiatan
utama dan pengumpulan data utama serta memberi gambaran kepada peneliti tentang
batas waktu pengerjaan sebuah penelitian. Guna memudahkan proses ini, peneliti
berkoordinasi dengan Ketua Komite Keperawatan Universitas Sumatera utara.
50
51
51
52
Proses penelitian 1 siklus action research ini sesuai dengan tujuan penelitian telah
menghasilkan output berupa blueprint model penugasan primary nursing. Blueprint ini dapat
digunakan sebagai pedoman dalam implementasi model penugasan primary nursing diruang
rawat inap rumah sakit Universitas Sumatera Utara.
Outcome dari penelitian ini adalah pihak rumah sakit menerima blueprint ini sebagai dasar
dalam menyusun pdanuan model penugasan primary nursing ruang rawat inap rumah sakit
Universitas Sumatera Utara. Selain itu pengembangan model penugasan primary nursing
berdampak pada peningkatan pengetahuan partisipan terhadap model penugasan primary nursing
serta kepuasan pasien dan perawat diruang rawat inap rumah sakit Universitas Sumatera Utara.
Pembelajaran utama yang penulis dapatkan dari hasil kegiatan penelitian ini adalah action
research merupakan salah satu bentuk penelitian yang sangat direcomendasikan bagi dunia
keperawatan karena bersifat inovatif dan aplikatif. action research menghasilkan output
penelitian yang berasal dari masukan dari berbagai pihak sehingga output yang dihasilkan
memiliki masukan yang kaya ilmu. Output yang dihasilkan dalam action research merupakan
output yang sesuai dengan kebutuhan lokasi penelitian. Pembelajaran lainnya yang didapat
52
53
peneliti dalam penelitian ini yaitu peneliti perlu melakukan banyak latihan terkait pengumpulan
data menggunakan FGD.
5. Keterbatasan penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah,
namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu:
1. Jumlah literature review terbaru terkait model penugasan primary nursing
masih sangat sedikit. Sedangkan literature review terbaru memberikan
informasi tentang permasalahan terkait model penugasan primary nursing
2. Penelitian bidang keperawatan yang menggunakan desain action research juga
sedikit, sedangkan jumlah penelitian action research yang banyak dapat
menjadi panduan sehingga memudahkan dalam memahami dan melaksanakan
penelitian ini.
53
54
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang berjudul pengembangan model
penugasan primary nursing di ruang rawat rumah sakit Universitas Sumatera Utara yaitu sebagai
berikut:
dan sesudah perumusan blueprint model penugasan primary nursing meningkat dari
primary nursing di ruang rawat inap rumah sakit Universitas Sumatera Utara
primary nursing di ruang rawat inap rumah sakit Universitas Sumatera Utara
54
55
4. Terbentuknya blueprint model penugasan primary nursing ruang rawat inap rumah
6.2 Saran
Bagi rumah sakit diharapkan blueprint model penugasan primary nursing sebagai
output dari penelitian ini, dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan model penugasan
DAFTAR PUSTAKA
Acar, I., &Butt, S. E. (2016). Modeling nurse-patient assignments considering patient acuity and
travel distance metrics. Journal of Biomedical Informatics. Volume 64, Page 192–206.
https://doi.org/10.1016/j.jbi.2016.10.006
Afiyanti, Y., & Rachmawati, I. N. (2014). Metodologi penelitian kualitatif dalam riset
keperawatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Aiyar, S., Ebeke, C., & Shao, X., (2016). The Impact of Workforce Aging on European
Productivity. International Monetary Fund
Alasad, J., Tabar, N. A., & AbuRuz, M. E. (2015). Patient satisfaction with nursing care :
measuring outcomes in an international setting. The journal of nursing administration.
Volume 45, Number 11, pp 563-568. DOI: 10.1097/NNA.0000000000000264
Alber, S. M. (2011). A Toolkit for Action Research. United Kingdom: Rowman & Littlefield
Publishers, Inc. Retrieved from www.bookfi.org
55
56
Alligood, M. R. (2014). Nursing Theory: Utilization & Application. 5th edition. United States:
Mosby, an imprint of Elsevier Inc. Retrieved from www. pdfdrive.com
American Nurses Association. (2012). ANA’s Principles for Delegation by Registered Nurses to
Unlicensed Assistive Personnel (UAP). Maryland: Silver Spring. ISBN-13: 978-1-55810-
477-8
Armstrong, S. J., Rispel, L. C., & Penn-Kekana, L. (2015). The activities of hospital nursing
unit managers and quality of patient care in South African hospitals: a paradox? Global
Health Action. Volume 8, page 26243. http://dx.doi.org/10.3402/gha.v8.26243
Atefi, N., Abdullah, K. L., & Wong, L. P. (2014). Job satisfaction of Malaysian registered
nurses: a qualitative study. British Association of Critical Care Nurses. doi:
10.1111/nicc.12100
Back, B. P. (2017). Professional Nursing: Concept & Challanges. 8th ed. Missouri Elsevier.
Retrieved from www. bookfi.org
Banaser, M., Stoddart, K., & Cunningham, N. (2017). A Qualitative Study of Patient satisfaction
in Oncology Wards Setting in Saudi Arabia. Journal Nursing Health Science. Volume 3
Issue 3.
56
57
LAMPIRAN
LAMPIRAN 3. KUNTASI
57