Anda di halaman 1dari 3

KASUS DM

Seorang pasien perempuan berusia 51 tahun dirawat dengan penurunan kesadaran. Pasien
diketahui tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga saja. Pasien dibawa keluarganya ke IGD
dengan kondisi penurunan kesadaran sejak 3 jam SMRS. Keluarga mengatakan pasien ada luka
di kaki kanan yang tak kunjung sembuh sejak ±2 minggu SMRS. Keluarga mengatakan ± 2
minggu SMRS, pasien mengeluh luka yang tak kunjung sembuh pada kelingking kaki kanan
karena dicakar kucing, luka terasa nyeri, kulit memerah, tidak ada nanah, demam tidak ada.
Kemudian os berobat ke bidan, dan diberi bubuk tabur untuk perawatan luka di kaki. Namun,
luka belum sembuh. Keluarga juga mengatakan ± 3 hari SMRS pasien mengeluh sesak, sesak
tidak dipengaruhi oleh aktivitas, cuaca dan emosi. Sesak tidak berkurang dengan istirahat. Tidak
ada mengi, nyeri dada (-), sembab pada tubuh (-), berdebar-debar (-), dan tidak ada batuk.
Demam ada, demam turun jika diberi obat penurun panas. Pasien juga mengeluh badan terasa
lemas, pandangan berkunang-kunang tidak ada, mual (+), muntah (-) nyeri ulu hati (-). Luka
pada kaki kanan belum sembuh, luka semakin membesar, bengkak, terasa nyeri, nanah ada, kulit
sekitar luka bewarna kehitaman. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien dalam kondisi sadar
penuh, lalu dibawa ke IGD RS X. Pasien kemudian dirawat selama 2 hari. Karena merasa
baikan, pasien kemudian pulang.

Riwayat penyakit saat ini: ± 3 jam SMRS pasien tidak sadarkan diri, menjadi tidak respon diajak
bicara, kelemahan sesisi tubuh tidak ada, kejang tidak ada, demam tidak ada, sesak ada, mengi
tidak ada, batuk tidak ada, nyeri dada tidak ada, nyeri perut tidak ada, mual ada, muntah tidak
ada, nyeri ulu hati tidak ada. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien diketahui sakit kencing
manis sejak ± 3 tahun yang lalu. Sejak ± 3 tahun yang lalu pasien merasa sering lapar dan haus
walau sudah banyak makan dan minum, serta mengeluh badan sering terasa lemas. Namun
pasien tidak minum obat rutin dan hanya minum ramuan-ramuan tradisonal. Riwayat kencing
manis yang diketahui sejak ± 3 tahun yang lalu, namun tidak rutin mengkonsumsi obat. Riwayat
hipertensi yang diketahui sejak ± 2 tahun yang lalu, namun tidak rutin mengkonsumsi obat.
Riwayat sakit ginjal tidak ada. Keluarga mempunyai riwayat kencing manis dan darah tinggi.
Pasien tidak merokok, riwayat perokok dalam rumah / keluarga tidak ada.
Pemeriksaan fisik Keadaan umum tampak sakit berat. kesadaran apatis, Turgor kulit kembali
lambat. Tekanan darah 140/100 mmHg, frekuensi nadi 142 x/menit, irama reguler, isi dan
tegangan cukup, frekuensi napas 42 kali/menit, reguler, tipe pernafasan kussmaul (cepat dan
dalam), suhu 36,2°C. Berat badan 42 kg dan tinggi badan 150 cm. Pemeriksaan integumen:
Warna sawo matang, efloresensi (-), scar (-), ikterus pada kulit (-), sianosis (-), spider nevi (-),
pucat pada telapak tangan dan kaki (-), pertumbuhan rambut normal. Tidak ada pembesaran
KGB pada daerah axilla, leher, inguinal dan submandibula serta tidak ada nyeri penekanan.
Pemeriksaan mata: Eksophtalmus dan endopthalmus (-), edema palpebra (-), konjungtiva
palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya (+/+), pergerakan mata ke
segala arah baik. Pemeriksaan hidung bagian luar tidak ada kelainan, septum dan tulang-tulang
dalam perabaan baik, tidak ditemukan penyumbatan maupun perdarahan. Bibir kering, sianosis
(-), sariawan (-), gusi berdarah (-), lidah berselaput (-), atrofi papil (-), Tonsil T1-T1, faring
hiperemis (-). Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, JVP (5-2) cmH2O, kaku kuduk (-). Bentuk
dada simetris, nyeri tekan (-), nyeri ketok (-), krepitasi (-). Taktil fremitus kanan = kiri, nyeri
tekan (-), sonor di kedua lapang paru, nyeri ketok (-), batas paru hepar ICS VI. Auskulatasi paru
vesikuler (+) normal, ronkhi basah halus pada basal kedua paru, wheezing (-). Ictus cordis tidak
terlihat, ictus codis tidak teraba. Batas jantung atas ICS II, batas jantung kanan LS dextra, batas
jantung kiri linea midclavicularis sinistra ICS VI. Bising usus (+) 12 kali/menit. Extremitas atas
Eutoni, eutrophi, gerakan bebas, kekuatan +5, merah dan bengkak pada sendi (-), edema (-),
jaringan parut (-), pigmentasi normal, akral hangat, clubbing finger (-), turgor kembali lambat.
Extremitas bawah Eutoni, eutrophi, gerakan bebas, kekuatan +5, merah dan bengkak pada sendi
(-), edema (-), jaringan parut (-), pigmentasi normal, akral hangat, clubbing finger (-), turgor
kembali lambat. Pemeriksaan : Regio dorsalis pedis dextra Terdapat ulkus, dasar otot, warna
kehitaman, diameter ± 6 cm, pus (+). ABI kanan : 0,86 dan ABI kiri : 0,92.

Pemeriksaan penunjang: gula darah sewaktu : 442 mg/dl, Uji Dipstick pada urin: Keton +++.
Pemeriksaan EKG: Irama sinus, HR: 120 x/m, gelomban P normal, PR interval 0,12 detik, QRS
kompleks 0,04 detik, R/S d1v1 <1, SV1 + RV5V6 >35, ST-T changes (-). Diagnosa medis
pasien enurunan kesadaran ec KAD + DM tipe 2 normoweight uncontrolled + ulkus pedis dextra.
Pasien mendapatkan terapi: O2 5 L/menit (Canul), Diet DM cair 1500 kkal, terpasang DC,
IVFD NaCl 0,9% kocor 2000 cc pada 4 jam pertama, Inj ceftriaxone 2×1 gr IV, Inf
Metronidazole 4x 100 mg IV, Drip Meylon, Injeksi novorapid 3×6 iu SC, Injeksi levemir 1×10
iu SC A. Analisa Gas Darah: FIO2 98 %; pH 6,962; pCO2 25,0 mmHg; SO2 97,2%; Hct 45%;
Hb : 15,1 g/dL; Na+: 147,7 mmol/L; K+ : 5,12 mmol/L; HCO3 5,7 mmol/L; Total CO2 6,5
mmol/L; PO2/FIO2 : 145,4 mmHg. Protein total 6,4 g/dL; Albumin 2,9 g/dl; Globulin 3,5 g/dl;
Kolesterol total 201 mg/dl; Kolesterol HDL 46 mg/dL; LDL 148 mg/dL; Trigliserid : 82 mg/L.
Swab ulkus (Hasil makroskopis): Gram (+), Coccus (+); Gram (-) Bacil (+); Yeast Cell (+)
positif; Leukosis : 2-3/LP; Epitel : 0-1/LP.

Anda mungkin juga menyukai