Anda di halaman 1dari 3

KASUS 1

Tn. K usia 60 tahun didiagnosa Glaukoma Akut OD datang dengan keluhan nyeri pada mata bagian kanan
cenat cenut bertambah pada saat kepala menunduk atau saat sujud dan rukuk, nyeri juga menjalar ke
kepala. Nyeri dirasakan terus menerus dan menghilang setelah tidur sebentar semenjak 1 minggu
SMRS. Tn. K juga mengatakan nyeri apabila mata yang sakit diraba sejak 1 hari yang lalu. Pandangan
menjadi kabur saat melihat objek disekitarnya dan silau bisa melihat cahaya semenjak 3 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluh mata bagian kanan merah, sedikit berair namun menyangkal terdapatnya gatal
dan belekan. Pasien juga merasa mual namun tidak muntah disangkal. Riwayat trauma dan penggunaan
obat-obatan tetes mata yang lama sebelumnya disangkal. Tidak ada riwayat hipertensi dan diabetes
mellitus pada pasien. Riwayat memakai kaca mata juga disangkal. Tn. K juga mengatakan kenapa
matanya bisa sakit begini, Tn. K tidak tahu tentang penyakitnya.

Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik Tanggal 4 Oktober 2020 didapatkan data kesadaran compos
mentis, tekanan darah 130/90 mmHg, Respirasi rate 24x/menit, heart rate 83x/menit, Suhu 36,8 0C. Skala
nyeri 6 (0-10). Kepala : Normocephali, Leher : KGB dan tiroid tidak teraba, Jantung : Bunyi jantung I-II
regular, murmur (-), gallop (-), Paru : Suara napas vesicular, ronkhi (-), wheezing (-), Abdomen : Bising
usus (+) normal, hepatomegali (-), splenomegali (-), Ekstremitas : Akral superior: hangat (+/+), edema
(-/-), kekeuatan otot 5/5, inferior: hangat (+/+), edema (-/-), kekuatan otot 5/5.

Status oftalmologis
Posisi kedua bola mata ortoforia dan gerak kedua bola mata normal ke segala arah, Visus OD 1/60 OS
6/20, Tekanan intra ocular OD 30,4 mmHg OS 20 mmHg. Palpebra edema (-), hiperemis (-), Konjungtiva
kanan hiperemis, Kornea kanan edema (+) kiri(-), iris warna coklat tua, pupil anisokor kanan dan kiri
diameter 6 mm, lensa jernih.

Pemeriksaan laboratorium tanggal 4 Oktober 2020


Leukosit 8500/uL, Hb 14,8 g/dL, trombosit ureum 19,5 mg/dl, creatinine 0,59 mg/dl, SGOT 25U/I, SGPT
41 U/I, gula darah sewaktu 115 mg/dl

Terapi :
IVFD RL 20tts/menit
Tablet Glaucon 3x500mg
Timol 2x1 tetes OD
Novalgin 2x500mg/ml
Toborosom 1x3 tetes OD
Aspar K 3x1 tablet
KASUS 2
Tn. A usia 66 tahun didiagnosis katarak sinilis imatur. Datang ke RS dengan keluhan pengelihatan mata
kirinya buram sejak 1 tahun yang lalu, memburuk dalam satu bulan terakhir. Pasien mengaku bahwa
mata kananya juga buram namun tidak separah mata kiri. Buram yang pasien rasakan adalah seperti
berkabut. Pasien menyangkal adanya keluhan mata merah dan nyeri pada matanya. Pasien memakai
kacamata untuk membaca dengan ukuran S+2.75 sebelumnya. Pasien merasa lebih silau Ketika melihat
cahaya/lampu. Pasien menyangkal memiliki riwayat Diabetes Mellitus, pasien memiliki hipertensi yang
terkontrol sejak usia 50 tahun. Pasien direncakanan operasi Operasi ECCE (Extracapsular Cataract
Extraction). Pasien mengatakan cemas akan dilakukan operasi. Pasien belum mengetahui tentang
perawatan pasca operasi.

Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik pada tanggal 4 Oktober 2020 didapatkan data sebagai berikut
Keadaan umum : Baik, Kesadaran : compos mentis, Tekanan darah : 140/80 mmHg, Nadi : 80x per menit,
Suhu : Afebris, Laju pernafasan : 16x per menit, Kepala : Normocephal, tidak terdapat deformitas,
Telinga: Discharge (-), Hidung : Deviasi septum (-), discharge (-), epistaksis (-), Mulut : Karies gigi (-,
Leher : Kelenjar getah bening tidak mengalami pembesaran, Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop
(-), Paru : Suara napas dasar vesikuler, rhonki (-), wheezing (-), Abdomen : Cembung, nyeri tekan (-),
bising usus (+), Ekstremitas : Hangat, udema -/-, deformitas (-)

Pemeriksaan oftamologis
Pada pemeriksaan fisik didapati pada OD, visus 0.3 dan kekeruhan pada lensa yang menyeluruh dengan
shadow test positif. Pada OS, visus 1/60,dan kekeruhan pada lensa yang menyeluruh dengan shadow
test positif. Funduskopi dari mata kanan pasien didapatkan dalam batas normal, hasil funduskopi mata
kiri pasien sulit dinilai karena terhalang oleh kekeruhan lensa. Eksoftalmus (-/-), Gerakan bola mata baik
ke segala arah, palpebra edema (-/-) nyeri tekan (-/-), konjungtiva hiperemis (-/-), sklera putih, kornea
jernih, iris warna coklat, lensa keruh, TIO OD 14,3mmHg / OS 15,1mmHg

Pemeriksaan penunjang
Eritrosit 5 juta/µl, leukosit 90X10 3/ µl, Hemoglobin 13 g/dL, kreatinin 100 U/L, Gula darah sewaktu 100
mg/dL

KASUS 3
Ny. D usia 45 tahun didiagnosa Otitis Media Supuratif Kronik datang ke RS dengan keluhan tidak bisa
mendengar pada telinga kiri. Keluhan dirasakan sejak 2 minggu SMRS, sedangkan keluhan sebelumnya
diawali dengan keluarnya cairan dari telinga kiri yang sudah dirasakan selama 8 bulan SMRS. Cairan yang
keluar berwarna bening kekuningan, berbau dan berjumlah tidak terlalu banyak. Pasien mengaku
mengalami batuk pilek sejak 2 minggu SMRS. Ada keluhan nyeri pada saat 2 minggu SMRS namun
sekarang nyerinya sudah sedikit berkurang, skala nyeri 2 (0-10) dan sekarang hanya terasa penuh pada
telinga kiri. Sebelumya pasien ke puskesmas dan diberi obat tetes telinga namun keluhan tidak
membaik. Tidak ada rasa gatal ataupun berdengung yang dirasakan oleh pasien. Pasien juga mengaku
tidak ada alergi, tidak ada riwayat demam atau sakit kepala hebat. Pasien mengaku sering
membersihkan telinga dengan cotoon bud sehari-harinya. Pasien mengatakan terganggu dengan
kondisinya telinganya yang menjadi tuli, sehingga agak sulit berkomunikasi dengan orang lain sehinngga
sekarang lebih banyak diam. Tidak ada Riwayat penyakit asma, hipertensi, diabetes mellitus. Di
keluarganya juga tidak ada Riwayat peyakit yang sama dengan pasien

Pada saat dilakukanpemeriksaan fisik pada tanggal 4 Oktober 2020 didapatkan data Keadaan umum :
Baik, Kesadaran : compos mentis, Tekanan darah : 120/80 mmHg, Nadi : 80x per menit, Suhu : Afebris,
Laju pernafasan : 16x per menit, Kepala : Normocephal, tidak terdapat deformitas, Telinga: bentuk
simetris, telinga kanan : peradangan (-), nyeri tekan (-), hiperemis (-), secret (-), serumen (-). Membrane
timpani intak warna putih perak, edema (-), hiperemis (-), perforasi (-), Telinga kiri : peradangan (-), nyeri
tekan (-), hiperemis (-), secret (+) mucoid, bening kekuningan dan berbau, secret (+), Membrane timpani
perforasi (+). Tes rinne OD (-) OS (+), tes weber lateraisasi pada telinga yang kiri, schwabach memanjang.
Hidung : Deviasi septum (-), discharge (-), epistaksis (-), Mulut : Karies gigi (-, Leher : Kelenjar getah
bening tidak mengalami pembesaran, Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-), Paru : Suara napas
dasar vesikuler, rhonki (-), wheezing (-), Abdomen : Cembung, nyeri tekan (-), bising usus (+), Ekstremitas
: Hangat, udema -/-, deformitas (-)

Pemeriksaan penunjang

Hasil kultur bakteri secret telinga (+)


Eritrosit 5 juta/µl, leukosit 120X103/ µl, Hemoglobin 13 g/dL, kreatinin 100 U/L, Gula darah sewaktu 100
mg/dL

Terapi

Irigasi telinga dengan NaCl 0.9%

Ciprofloxacin 3x 500 mg PO

Ofloxacin 0,3% 3x2 tetes pada telinga yang sakit

Anda mungkin juga menyukai