Anda di halaman 1dari 4

Pada saat melakukan proses pengkajian didapatkan data objektif bahwa Rumah yang dimiliki oleh

sebagian besar warga berupa bangunan semi permanen dengan luas kurang lebih 30 m 2 yang dihuni
sekitar 4 orang, 80% jendela rumah di tutup secara permanen dengan ventilasi, pencahayaan dan
sirkulasi cenderung tidak baik.Apakah masalah kesehatan berisiko pada kelompok wilayah
masyarakat tersebut?
a. Tuberculosis
b. Asam urat
c. Rokok
d. Hipertensi
e. Gizi buruk

Perawat melakukan kegiatan pengkajian, tahapan ini di awali dengan mengisi form pengkajian.
Teknik pengambilan data dilakukan dengan dating ke rumah warga secara langsung. Apakah metode
pengkajian yang dilakukan oleh perawat?
a. Interview
b. Windshield survey
c. Survey terstruktur
d. Observasi partisipasi
e. Analisa data sekunder

Pengkajian seorang perawat dilakukan dengan mencari informasi terkait jumlah dokter, poskesdes,
puskesmas serta cara masyarakat menjangkau tempat tersebut. Apakah ranah pengkajian yang
dilakukan oleh perawat?
a. Ekonomi
b. Sosial budaya
c. Politik dan pemerintahan
d. Transportasi dan keamanan
e. Pelayanan kesehatan dan sosial

Pada saat pengkajian seorang perawat mendapati tiga keluarga yang memiliki balita dengan kondisi
gizi yang kurang baik karena BB balita berada pada garis merah. Pada saat ditanya oleh perawat
ditemukan data subjektif: kader mengatakan keluarga merasa malu dan takut disalahkan jika
membawa anaknya ke Puskesmas. Apakah intervensi yang harus dilakukan oleh perawat ?
a. Libatkan kader untuk perencanaan
b. Identifikasi kemampuan keluarga
c. Anjurkan menimbang balita setiap bulan
d. Promosikan kebijakan kesehatan pemerintah
e. Informasikan sistem layanan kesehatan di puskesmas

Data objektif setelah dilakukan pengkajian di Desa Mekarjaya didapatkan 80% balita mengalami
keluhan diare. Hasil pengkajian di wilayah tersebut terlihat 90% rumah warga berdekatan, sampah
menumpuk dan tidak jarang terdapat hewan tikus berkeliaran. Menurut kader, pihak puskesmas sudah
melakukan penyuluhan terkait diare pada warga sebanyak 3 kali. Apakah kriteria keberhasilan untuk
kader ?
a. Dapat membuat larutan gula garam
b. Dapat mempraktekan pembuatan oralit
c. Dapat menyebutkan cara penyembuhan diare
d. Mampu membawa anak yang terkena diare ke puskesmas
e. Mampu menjelaskan kembali kepada masyarakat tentang diare

Di dapatkan data objektif 70% warga Desa Mekarjaya mengalami gejala hipertensi. Puskesmas
bekerjasama dengan BPJS mengadakan program prolanis sebagai upaya pengelolaan penyakit pada
lansia agar terkontrol dan tidak bertambah parah. Hasil evaluasi menunjukan bahwa 80% menyatakan
gejala hipertensi yang dilakukan berkurang setelah mengikuti kegiatan prolanis. Apakah masalah
keperawatan pada masyarakat tersebut?
a. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
b. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
c. Manajemen kesehatan tidak efektif
d. Defisit kesehatan komunitas
e. Defisit pengetahuan tentang gizi

Hasil pengkajian yang dilakukan di Desa Jujur terdapat 50% balita mengalami gizi buruk, angka
kunjungan ke posyandu rendah. Terdapat 3 orang kader aktif di masyarakat.Apakah intervensi utama
yang dapat dilakukan perawat untuk kader ?
a. Berikan makanan tambahan pada balita
b. Latih kader cara menimbang balita secara rutin
c. Sediakan alat timbang dan alat ukur tinggi badan
d. Penyuluhan kesehatan tentang tumbang kepada orangtuanya
e. Latih kader cara penyediaan makanan tinggi kalori tinggi protein

Seorang perawat akan melakukan Pendidikan Kesehatan kepada warga dengan topik mengatasi diare
dengan oralit. Perawat sudah menyampaikan tujuan dan kontrak waktu penyuluhan.Apakah
implementasi selanjutnya yang dapat dilakukan oleh perawat?
a. Menanyakan waktu penggunaan oralit
b. Menjelaskan manfaat pembuatan oralit
c. Memberikan kesempatan untuk bertanya
d. Mendemonstrasikan teknik pembuatan oralit
e. Menanyakan kembali cara pembuatan oralit dengan benar
:
Pada saat melakukan pengkajian didapatkan data subjektif 60% warga mengatakan bahwa diare pada
balita wajar karena sebagai pertanda akan mengalami peningkatan kemampuan dalam perkembangan.
Apakah data inti komunitas yang harus dikaji lebih lanjut oleh perawat?
a. Pelayanan Kesehatan
b. Lingkungan Fisik
c. Komunikasi
d. Transportasi
e. Persepsi

Data objektif didapatkan data terjadi 20 kasus TBC pada usia dewasa, 60% penderita mendapatkan
pengobatan TBC selama 1 bulan, dan 40% sudah mendapatkan pengobatan TBC selama 5
bulan.Apakah intervensi yang dapat dilakukan perawat?
a. Test mantoux
b. Pemberian obat tambahan
c. Pengelolaan lingkungan bersih dan sehat
d. Evaluasi kepatuhan minum obat
e. Evaluasi terjadinya TB berulang

Perawat melakukan pengkajian komunitas di suatu wilayah pada musim hujan, didapatkan 50 %
warga selalu menggatungkan baju di rumahnya, 20% jarang membersihkan bak mandi, 40% rumah
warga terdapat kumbangan air, selokan banyak sampah, dan 20% warga tidak menutup dengan benar
tempat penyimpanan air. Apakah upaya preventif primer yang paling tepat untuk kasus tersebut?
a. Deteksi dini diare
b. Promosi kesehatan PHBS
c. Promosi kesehatan pencegahan Diare
d. Deteksi dini penyakit Demam berdarah
e. promosi kesehatan pencegahan Demam Berdarah
Seorang perawat komunitas melakukan pengkajian di RW dengan jumlah warga sebanyak 150
orang. Didapatkan hasil 20 orang lansia, 15 orang balita , 7 orang ibu hamil. Balita yang mengalami
diare 1 bulan terkahir 5 orang dan berat badan di garis bawah garis merah 3 orang. Ibu hami dengan
hiperemesis 2 orang dan 5 orang mengalami anemia serta lansia dengan hipertensi 10 orang.Apakah
masalah kesehatan yang memiliki presentasi yang paling tinggi di wilayah tersebut?
A. Diare pada balita
B. Hipertensi pada lansia
C. Gizi buruk pada balita
D. Anemia pada ibu hamia
E. Hiperemesis pada ibu hamil

Perawat komunitas melakukan pengkajian secara lansung kepada kader kesehatan mengenai persepsi
dan perilaku warga terhadap penyakit covid 19 yang menjadi pandemic saat ini. Metode pengkajian
apakah yang digunakan oleh perawat komunitas tersebut?
A. Obsevasi primer
B. Survey terstruktur
C. Analisa data primer
D. Observasi partisipasi
E. Analisa data sekunder

Seorang perawat komunitas melakukan pengkajian dengan cara mendatangi langsung serta bertanya
kepada para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda yang ada di sebuah RW untuk
mendapatkan data mengenai budaya yang berkaitan dengan kesehatan di wilayah tersebut. Metode
pengkajian apakah yang digunakan oleh perawat komunitas tersebut?
A. Interview
B. Survey terstruktur
C. Windshield survey
D. Observasi partisipasi
E. Analisa data sekunder

Perawat berkeliling di wilayah komunitas, mengobservasi lingkungan, dan perilaku masyarakat yang
berkaitan dengan kesehatan sehingga perawat mendapatkan data yang dapat mendukung asuhan
keperawatan yang akan dilakukan Metode pengkajian apakah yang digunakan oleh perawat komunitas
tersebut?
A. Interview
B. Survey terstruktur
C. Windshield survey
D. Observasi partisipasi
E. Analisa data sekunder

Hasil survey mawas diri didapatkan warga di komunitas di sualtu wilayah belum konsisten dalam
melakukan protocol kesehatan.Perawat puskesmas memberikan penyuluhan tentang protocol
kesehatan yang harus dilakukan saat pandemic covid 19 di gedung serbaguna RW. Apakah evaluasi
keberhasilan kegiatan perawat?
A. Menyatakan mau patuh protocol kesehatan
B. Jumlah masyarakat yang datang ke gedung serbaguna
C. Menyatakan kesiapan untuk patuh protocol kesehatan
D. Memahami tentang bahaya tidak patuh protocol kesehatan
E. Mastyarakat mampu menyebutkan kembali protocol kesehatan

Hasil survey mawas diri didapatkan warga di komunitas di sualtu wilayah belum konsisten dalam
melakukan protocol kesehatan.Perawat puskesmas memberikan penyuluhan tentang protocol
kesehatan yang harus dilakukan saat pandemic covid 19 di gedung serbaguna RW. Apakah evaluasi
keberhasilan kegiatan perawat?
A. Menyatakan mau patuh protocol kesehatan
B. Jumlah masyarakat yang datang ke gedung serbaguna
C. Menyatakan kesiapan untuk patuh protocol kesehatan
D. Memahami tentang bahaya tidak patuh protocol kesehatan
E. Mastyarakat mampu menyebutkan kembali protocol kesehatan

Perawat puskesmas melakukan pengkajian pada masyarakat satu desa dan didapatkan masalah
tingginya angka penyakit diabetes mellitus dan hipertensi pada lansia. Perawat melakukan program
senam sehat yang diikuti masyarakat. Dilakukan pengukuran tekanan darah setiap sebelum dan
sesudah senam dan cek gula darah sebelum senam. Apakah keberhasilan tindakan yang dilakukan
perawat?
A. Lansia memahami tentang pentingnya olahraga
B. Lansia dapat melaksanakan olahraga secara rutin
C. Tekanan darah dan gula darah lansia dalam batas normal
D. Lansia yang mengikuti senam sampai akhir sebanyak 100%
E. Jumlah penderita diabetes dan hipertensi menurun menurun

Perawat melakukan pengkajian di sekolah SD didapatkan 30% siswa mengalami karies gigi dan 95%
tidak pernah mengosok gigi pada malam hari, 70% siswa menyukai makanan yang manis. Apakah
intervensi yang tepat dilakukan ?
a. Penyuluhan jajanan yang sehat
b. Pemilihan sikat gigi yang tepat
c. Pemberian pasta gigi dan sikat gigi
d. Penyuluhan dengan tentang terjadinya karies gigi
e. Penyuluhan cara sikat gigi yang baik dan benar

Pearawat melakukan pengkajian di salah satu SMA, didapatkan pada siswa laki laki : 95% merokok
dan 30% pernah mencoba minuman berakohol. Siswa melakukan hal tersebut karena dipicu oleh
ajakan dari teman-temanya dan dalam bentuk solidaritas. Apakah diagnosis yang sesuai dengan
kondisi tersebut?
a. Defisiensi kesehatan komunitas
b. Konflik pengambilan keputusan
c. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
d. Risiko perilaku kekerasan pada orang lain
e. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai