“MOTIVASI”
(Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah pendidikan pengantar manajemen)
Dosen Pengampu : Hesti Sabrina
Disusun Oleh :
Ariel Graciane Toshi Simanungkalit (228320213)
Ayu Lia Syahvira (228320256)
Cindy Priandini (228320272)
Herdiana Nasution (228320259)
Kevin Salvatore Manalu (228320265)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat serta karunia kepada kami, sehingga kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Urgensi Identitas Nasional” dengan tepat waktu. Adapun
makalah tersebut disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
yang diampu oleh Ibu Hesti Sabrina. Di mana didalamnya terdapat materi yang berkenaan
dengan Urgensi Identitas Nasional warga negara Indonesia, Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan yang berkaitan dengan Urgensi Identitas Nasional
yang di mana sangat berguna bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Makalah ini
Nasional dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia. Untuk itu kami sangat berterimakasih
kepada Ibu Hesti Sabrina. Selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah memberikan kami tugas ini serta rekan-rekan sekalian yang telah
membantu kami. Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya jika
terdapat kesalahan dalam makalah ini, dan kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam segi bahasa maupun tulisan, oleh karena
itu kami mengharap komentar yang berupa saran dan kritik yang sifat membenahi demi
perbaikan penulisan makalah di masa yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih
Tim Penulis.
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
Daftar Isi ....................................................................................................................................................... 1
BAB I............................................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 2
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................................................... 2
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................... 3
BAB II ........................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Motivasi ............................................................................................................................. 4
2.2 Fungsi Motivasi ................................................................................................................................... 4
2.3 Konsep Motivasi .................................................................................................................................. 5
2.4 Jenis – Jenis Motivasi .......................................................................................................................... 5
2.5 Teori – Teori Motivasi.......................................................................................................................... 6
2.6 Unsur -Unsur Motivasi ......................................................................................................................10
BAB III .......................................................................................................................................................12
PENUTUP ..................................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada para pendengarnya. Teori
Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar, untuk
Peran motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar mahasiswa dapat dianalogikan
sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar, mendorong mahasiswa
berperilaku aktif untuk berprestasi didalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat
berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar mahasiswa, dikarenakan perlu jangka
waktu untuk meresapi, menghayati dan melakukan bagaimana teori motivasi tersebut bisa
diterapkan didalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam hal pendidikan. Motivasi dapat
diartikan sebagai aktualisasi dari daya kekuatan dalam diri individu yang dapat mengaktifkan dan
mengarahkan perilaku yang merupakan perwujudan dari interaksi terpadu antara motif dm need
dengan situasi yang diamati dan dapat berfungsi untuk mencapai tujuan yang diharapkan individu,
yang berlangsung dalam suatu proses yang dinamis. Dengan demikian jika sebuah motivasi (dalam
hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita
bisa mengalir kembali. Dan pada makalah ini, saya akan mencoba membahas tentang motivasi dan
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Pengertian Motivasi?
2. Fungsi Motivasi
3
BAB II
PEMBAHASAN
Motivasi berasal dari kata lain Motive yang berarti dorongan atau bahasa Inggrisnya to
move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong
untuk berbuat (driving force). Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan
memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang
dikehendaki.
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam
bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan
dengan perbuatannya.
Motivasi mempunyai peranan starategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada
seorang pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar
peranan motivasi lebih optimal, maka prinsipprinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui,
Motivasi memiliki beberapa fungsi penting dalam kehidupan individu. Pertama, motivasi
berfungsi sebagai pengarah perilaku. Dorongan dan keinginan yang kuat mendorong individu
untuk mengarahkan perhatian, energi, dan upaya mereka pada tujuan tertentu. Kedua, motivasi
4
berperan dalam meningkatkan tingkat usaha. Ketika individu merasa termotivasi, mereka
cenderung lebih bersemangat, tekun, dan berusaha keras untuk mencapai tujuan mereka. Ketiga,
motivasi berdampak langsung pada kinerja individu. Motivasi yang tinggi sering kali dikaitkan
dengan peningkatan kualitas dan kuantitas kinerja. Keempat, motivasi mempengaruhi kepuasan
dan kesejahteraan individu. Ketika individu mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan mereka,
mereka cenderung merasa lebih puas, bahagia, dan memuaskan hidup mereka.
a. Model Tradisional Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu
diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang
berprestasi.
b. Model Hubungan Manusia Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat
adalah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna
dan penting.
c. Model Sumber Daya Manusia Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang
atau barang tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.
a. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah
ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya.
5
Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar),
maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung
di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan
belajar, karena betulbetul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah
tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik motivations are
inherent in the learning situations and meet pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi
intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai
dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan
aktivitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang
dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu besok paginya akan ujian dengan
harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi
yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang
baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya,
tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena itu motivasi
ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai
dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar.
6
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai
dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki
Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih
kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu
peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya
2) Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
3) Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima,
memiliki)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha
mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor
7
b) Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan,
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negatif) dan teori y (positif), Menurut
2) karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk
mencapai tujuan.
4) Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua faktor yang dikaitkan dengan
kerja.
Kontras dengan pandangan negatif ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
1) karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
2) Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada
sasaran.
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa
seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun
8
hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi
2) Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan
3) Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau
negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan. Motivasi
Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting
2) Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-
nya Maslow)
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan
manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori
ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan
yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerak yang
fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
9
g. Teori Penetapan Tujuan (goal setting theory)
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam
individu. Kebutuhan dapat bersifat fisiologis (seperti makanan dan air), psikologis
(seperti rasa aman dan pengakuan), atau sosial (seperti hubungan sosial dan afiliasi).
Tujuan yang jelas dan hasil yang diinginkan merupakan unsur penting dalam memotivasi
individu. Tujuan yang spesifik, terukur, tercapai secara realistis, relevan, dan memiliki
batasan waktu yang jelas memberikan arah dan fokus pada upaya individu. Hasil yang
diinginkan atau ganjaran yang diharapkan juga mempengaruhi motivasi individu untuk
10
C. Keyakinan dan Harapan
Keyakinan individu tentang kemampuan mereka untuk mencapai tujuan (expectancy) dan
motivasi mereka. Jika individu percaya bahwa usaha mereka akan menghasilkan hasil
yang diinginkan dan nilai tersebut penting bagi mereka, maka motivasi mereka akan
tinggi. Keyakinan dan harapan individu berperan dalam mengatur tingkat motivasi dan
kinerja.
Lingkungan dan konteks di mana individu berada juga memengaruhi motivasi mereka.
Faktor-faktor seperti dukungan sosial, kondisi kerja, kebijakan perusahaan, dan budaya
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Motivasi dapat diartikan sebagai aktualisasi dari daya kekuatan dalam diri individu yang
dapat mengaktifkan dan mengarahkan perilaku yang merupakan perwujudan dari interaksi
terpadu antara motif dm need dengan situasi yang diamati dan dapat berfungsi untuk mencapai
tujuan yang diharapkan individu, yang berlangsung dalam suatu proses yang dinamis. Peran
motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar mahasiswa dapat dianalogikan sebagai
bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar, mendorong mahasiswa berperilaku
aktif untuk berprestasi didalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh
negatif terhadap keefektifan usaha belajar mahasiswa, dikarenakan perlu jangka waktu untuk
meresapi, menghayati dan melakukan bagaimana teori motivasi tersebut bisa diterapkan didalam
12