Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH PSIKOLOGI

MOTIVASI

Dosen Pengampu :
Ns. ELOK YULIDANINGSIH, S.Kep.,S.Kep

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2

TINGKAT 1A

PRODI D3 KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
KAMPUS V TRENGGALEK
Jl. Dr. Soetomo No. 5 Telp/Fax (0355)791293 Trenggalek 66312
WEBSITE :www.poltekkes-malang.ac.id
Tahun Akademik 2022/2023
ANGGOTA KELOMPOK

1. Rozalin Pragostin (P17240221001)


2. Septianing Gema Widelia (P17240221005)
3. Meylina Insani Fatikhah (P17240221006)
4. Adilla Febrilian Salsabella (P17240221007)
5. Putri Sarifatul Khasanah (P17240221008)
6. Shafila Ismy Nur Aini (P17240221015)
7. Ratih Pangesti (P17240221022)
8. Faridatul Ummah (P17240221026)
9. Mifrokhah Hanifah Wahyu S.A (P17240221028)
10. Yudha Pratama (P17240223031)
11. Dhea Tira Nirmalasari (P17240223037)
12. Melita Pusfita Sary (P17240223038)
13. Helina Dwi Rukmana (P17240223043)
14. Rizqi Ayu Wulandari (P17240223044)
15. Dhimas Bachtiar Dwinanda (P17240223045)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat hidayah -
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Dampak
Korupsi di Bidang Ekonomi " ini tepat pada waktunya .
Ada pun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu Ns. ELOK YULIDANINGSIH, S.Kep.,S.Kep. Pada mata kuliah Psikologi
Program Study D3 Keperawatan Trenggalek Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang . Selain itu , makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang " Motivasi " bagi para pembaca dan juga bagi penulis .

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


secara penuh , tak lupa juga penyusun mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ns.
ELOK YULIDANINGSIH, S.Kep.,S.Kep. selaku mata kuliah Psikologi yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang di tekuni . Penyusun juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah " Motivasi " .

Penyusun menyadari bahwa makalah yang penyusun tulis ini masih jauh dari
kata sempurna . Oleh karena itu , kritik dan saran yang membangun akan
penyusun nantikan demi kesempurnaan makalah ini .

Trenggalek, 23 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1 Pengertian Motivasi................................................................................................3
2.2 Tujuan Motivasi.......................................................................................................4
2.3 Manfaat Motivasi....................................................................................................5
2.4 Teori-teori Motivasi.................................................................................................6
2.5 Motivasi Dilihat dari Dasar Pembentukannya.......................................................10
2.6 Jenis-jenis Motivasi................................................................................................11
2.7 Ciri-Ciri Dan Faktor-Faktor Motivasi Pada Siswa....................................................12
2.8 Manfaat Motivasi..................................................................................................14
2.9 Area Motivasi Manusia..........................................................................................15
2.10 Dimensi Motivasi.................................................................................................15
2.11 Unsur Penggerak Motivasi...................................................................................16
BAB III...............................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan............................................................................................................18
3.2 Saran.....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini sering kita lihat banyak anak-anak yang mengalami
kemunduran dan kesulitan dalam belajar. Hal ini dapat disebabkan oleh
faktor internal dan eksternal . Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi
proses belajar adalah kurangnya motivasi. Motivasi merupakan satu
penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu
tujuan. .Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan
mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu.
Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari luar dirinya.
Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang disebut motivasi instrinsik,
dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik. Motivasi mempunyai
peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang
pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada
kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip
motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan
dalam aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian jika sebuah motivasi
(dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran
energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali. Dan pada makalah ini, kami
akan mencoba membahas tentang motivasi dan macam-macam teori
motivasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian motivasi?
2. Apa saja jenis motivasi?
3. Apa tujuan motivasi?
4. Apa saja variabel motivasi?
5. Bagaimana faktor pendorong dari motivasi?
2

1.3 Tujuan
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas maka tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari motivasi.
2. Menegtahui jenis motivasi.
3. Mengetahui tujuan motivasi.
4. Mengetahui variabel motivasi.
5. Mengetahui faktor pendorong dari motivasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi


 Mc. Clelland (1975)
Motivasi terbentuk karena adanya kebutuhan atau need yang tidak
terpenuhi, sehingga mengakibatkan individu mengalami tekanan. Pada
saat kebutuhan belum terpenuhi, individu mengalami ketidakseimbangan.
Untuk mengurangi tekanan tersebut, individu melakukan usaha konkret
tertentu untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga keseimbangan
tersebut tercapai kembali.
 Campbell, dkk. (1970)
Menyatakan bahwa motivasi berhubungan dengan masalah (1) pengarahan
perilaku (2) kekuatan reaksi atau upaya kerja setelah seorang karyawan
telah memutuskan arah tindakan-tindakan tertentu (3) persisten perilaku,
atau berapa lama orang yang bersangkutan melanjutkan pelaksanaan
perilaku dengan cara tertentu.
 Sigmund Freud
Seorang psikoanalisis bahkan menyampaikan bahwa motivasi bawah
sadar, yaitu kebanyakan tingkah laku mereka justru dipengaruhi oleh
keinginan dan kebutuhan yang tidak mereka sadari.
 Robbins dan Mary Coulter (1990)
Tentang motivasi karyawan (employee motivation) yaitu, “Kesediaan
untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan
keorganisasian, yang dikondisikan oleh kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan individu tertentu”.
 Michael (1982)
Secara definisi dijelaskan bahwa “motivasi mewakili proses-proses
psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya
persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunteer) yang diarahkan ke arah
tujuan tertentu.
4

 Gary dkk (1984)


Bahwa “...motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal
dan eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap
entusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu“
 Usman H., 2006,
Motivasi kerja dapat diartikan sebagai keinginan atau kebutuhan yang
melatarbelakangi seseorang sehingga terdorong untuk bekerja.
 Mc Donald
Mendefinisikan motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan.
 Secara etimologi kata motivasi diambil dari bahasa \inggris, yaitu
“motivation”, yang artinya “daya batin” atau “dorongan”`
 Istilah ‘motif’ menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau melakukan sesuatu.
Sedangkan ‘motivasi’ adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk
bertindak sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu.

2.2 Tujuan Motivasi


Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar secara sadar dan sengaja timbul keinginan dan
kemampuannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
dan mencapai tujuan yang diinginkan.
 Tujuan motivasi secara umum antara lain:
 Membantu meningkatkan efisiensi orang saat mereka bekerja menuju
tujuan
 Bantu orang mengambil tindakan
 Mendorong orang untuk terlibat dalam perilaku berorientasi kesehatan
 Bantu orang menghindari perilaku tidak sehat atau maladaptif seperti
pengambilan risiko dan kecanduan
5

 Bantu orang merasa lebih mengendalikan hidup mereka


 Meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan secara keseluruhan
 Adapun tujuan motivasi menurut Dr. Suwatno (2001:147) di sebuah
perusahaan, sebagai berikut :
 Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
 Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
 Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
 Meningkatkan disiplin karyawan.
 Mengefektifkan pengadaan karyawan.
 Meningkatkan suasana dan hubungan kerja yang baik.
 Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan.
 Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.

 Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugastugasnya.


 Meningkatkan efisiensi penggunaan alat- alat dan bahan baku.

2.3 Manfaat Motivasi


Ada tiga manfaat motivasi yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri, yaitu :
a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Pada mulanya siswa tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada
sesuatu yang dicari, muncullah minat untuk belajar. Hal ini sejalan dengan
rasa keingintahuan dia yang akhirnya mendorong siswa untuk belajar.
Sikap inilah yang akhirnya mendasari dan mendorong ke arah sejumlah
perbuatan dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong
ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya siswa ambil dalam rangka
belajar.

b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan


Dorongan psikologisyang melahirkan sikap terhadap siswa itu
merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung. Siswa akan melakukan
aktivitas dengan segenap jiwa dan raga. Akal dan pikiran berproses dengan
sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar.
c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan
6

Yaitu dengan menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus


dikerjakan yang mendukung guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Pada intinya manfaat motivasi dapat di simpulkan bahwa motivasi sebagai
penggerak kegiatan, motivasi sebagai pendorong perbuatan, motivasi
sebagai pengarah perbuatan dan motivasi sebagai penyeleksi perbuatan

2.4 Teori-teori Motivasi

 TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)

Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa terhadap dasarnya


seluruh manusia miliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya didalam 5
tingkatan yang berupa piramid, orang mengawali stimulus berasal dari
tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal bersama dengan
sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, diawali berasal dari kebutuhan biologis
dasar hingga motif psikologis yang lebih kompleks; yang cuma akan perlu
sesudah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan terhadap suatu peringkat
paling tidak mesti terpenuhi beberapa sebelum saat kebutuhan terhadap
peringkat selanjutnya menjadi penentu tindakan yang penting. Berikut 5
tingkatan yang dikemukakan Abraham Maslow;

1. Kebutuhan Fisiologis.

Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar


yang merupakan kebutuhan untuk mampu hidup layaknya makan,minum,
perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.

2. Kebutuhan Rasa Aman.

Apabila kebutuhan fisiologis relatif udah terpuaskan, maka muncul kebutuhan


yang kedua yakni kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa safe ini
meliputi keamanan akan pertolongan berasal dari bahaya kecelakaan kerja,
jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya
terhadap waktu mereka tidak kembali bekerja
7

3. Kebutuhan Sosial.

Jika kebutuhan fisiologis dan rasa safe udah terpuaskan secara minimal, maka
akan muncul kebutuhan sosial, yakni kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi
dana jalinan yang lebih erat bersama dengan orang lain. Dalam organisasi
akan perihal bersama dengan kebutuhan akan terdapatnya group kerja yang
kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dengan dan sebagainya.

4. Kebutuhan Penghargaan.

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan permohonan untuk dihormati, dihargai atas


prestasi seseorang, pernyataan atas kemampuan dan keahlian seseorang dan
juga efektifitas kerja seseorang.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri.

Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan berasal dari Maslow yang paling
tinggi. Aktualisasi diri perihal bersama dengan sistem pengembangan potensi
yang sebetulnya berasal dari seseorang. Kebutuhan untuk perlihatkan
kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Seseorang yang
didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas – tugas
yang menantang kemampuan dan keahliannya.

 TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)

Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis segi yang mendorong seseorang
untuk berusaha capai kepuasan dan menghindari diri berasal dari
ketidakpuasan. Dua segi itu disebutnya :

1) Faktor Higiene memotivasi seseorang untuk muncul berasal dari


ketidakpuasan, juga didalamnya adalah jalinan antar manusia, imbalan,
kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik).

2) Faktor Motivator memotivasi seseorang untuk berusaha capai kepuasan,


yang juga didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat
kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
8

 TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR

Mengemukakan dua pandangan manusia yakni teori X (negatif) dan teori Y


(positif) Menurut teori X (negative) empat pengandaian yag dipegang
manajer:

a. karyawan secara inheren tertanam didalam dirinya tidak menyukai kerja

b. karyawan tidak menyukai kerja mereka mesti diawasi atau diancam


bersama dengan hukuman untuk capai tujuan.

c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.

d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas seluruh factor yang


dikaitkan bersama dengan kerja.

Kontras bersama dengan pandangan negatif, ini tentang kodrat manusia ada
empat teori Y (positif):

a. karyawan mampu menyaksikan kerjasama bersama dengan sewajarnya


layaknya istirahat dan bermain.

b. Orang akan mobilisasi pengarahan diri dan pengawasan diri jikalau


mereka komit terhadap sasaran.

c. Rata rata orang akan terima tanggung jawab.

d. Kemampuan untuk menyita ketentuan inovatif.

 TEORI MOTIVASI VROOM (1964)

Teori berasal dari Vroom (1964) tentang Cognitive Theory Of Motivation


menjelaskan mengapa seseorang tidak akan jalankan suatu hal yang ia yakini
ia tidak mampu melakukannya, sama sekali hasil berasal dari pekerjaan itu
amat mampu ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya stimulus
seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu;

 Ekspektasi (harapan) keberhasilan terhadap suatu tugas.


9

 Instrumentalis, yakni penilaian tentang apa yang akan terjadi jikalau


sukses didalam jalankan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk
mendapatkan outcome tertentu).

 Valensi, yakni tanggapan terhadap outcome layaknya perasaan posistif,


netral, atau negatif.

 Motivasi tinggi jikalau bisnis membuahkan suatu hal yang melebihi


harapan

 Motivasi rendah jikalau usahanya membuahkan kurang berasal dari yang


diharapkan

 TEORI ACHIEVEMENT MC CLELLAND (1961)

Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), perlihatkan bahwa ada tiga
hal perlu yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:

 Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)

 Need for afiliation (kebutuhan akan jalinan sosial/hampir sama bersama


dengan soscialneed-nya Maslow)

 Need for Power (dorongan untuk mengatur)

 TEORI MOTIVASI ALDERFER (ERG)

Teori ini beranggapan bahwa orang berusaha keras untuk mencukupi


hierarki kebutuhan tentang keberadaan yang berasal berasal dari beberapa
kebutuhan fisiologis, jalinan (relatedness) berasal berasal dari kebutuhan
berhubungan bersama dengan orang lain, keluarga, atasan, bawahan, teman,
atau lebih-lebih musuh, dan perkembangan (growth) mendorong seseorang
untuk lebih kreatif atau lebih produktif.
10

“ERG” . Akronim “ERG” didalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf


pertama berasal dari tiga istilah yakni : E = Existence (kebutuhan akan
eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan bersama dengan
pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan) Jika arti tiga
istilah selanjutnya didalami akan terlihat dua hal penting. Pertama, secara
konseptual terdapat persamaan pada teori ataumodel yang dikembangkan oleh
Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” mampu dikatakan sama juga
bersama dengan hierarki pertama dan kedua didalam teori Maslow;
“Relatedness” senada bersama dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat

menurut rencana Maslow dan “Growth” memiliki kandungan arti sama


bersama dengan “self actualization” menurut Maslow.

Kedua, teori Alderfer tekankan bahwa beragam jenis kebutuhan


manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer
disimak lebih lanjut akan terlihat bahwa : Makin tidak terpenuhinya suatu
kebutuhan tertentu, tambah besar pula permohonan untuk memuaskannya;
Kuatnya permohonan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” tambah besar
seumpama kebutuhan yang lebih rendah udah dipuaskan; Sebaliknya, tambah
susah memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, tambah besar
permohonan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.

2.5 Motivasi Dilihat dari Dasar Pembentukannya


a. Motif-motif Bawaan
Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir. Jadi motivasi
tersebut merupakan motif alami atau normal yang merupakan fitrah
manusia sejak lahir. Misalnya dorongan untuk makan, minum, bekerja,
beristirahat, dorongan seksual, bahkan dorongan beragama. Berkaitan
dengan dorongan beragama, dalam ajaran Islam merupakan dorongan yang
mempunyai landasan alamiah dalam.
b. Motif-motif Lanjutan
Motif lanjutan adalah motif-motif yang timbul karena dipelajari.
Misalnya dorongan untuk belajar ilmu pengetahuan, dorongan untuk
mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif- motif ini sering disebut
11

dengan motif sosial, sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial


sehingga motivasi itu terbentuk. Dengan kemampuan berhubungan dan
kerjasama di dalam masyarakat, tercapailah suatu kepuasan diri sehingga
manusia perlu mengembangkan sifat-sifat ramah, kooperatif, membina
hubungan baik dengan sesama terutama orang tua dan guru.

2.6 Jenis-jenis Motivasi


a. Motivasi Intrinsik
Menurut Syaiful Bahri motifasi intrinsik yaitu motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar,
karena dalam diri setiap individu suda ada dorongan untuk melakukan
sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti Sumarni
menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari
dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno mengartikan motivasi
sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari
beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi intrinsik adalah
motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan
rangsangan dari luar.
Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang
menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan
motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di
dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkrit, seorang siswa
itu melakukan belajar, karena betulbetul ingin mendapat pengetahuan,
nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara
konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik motivations are
inherent in the learning situations and meet pupil-needs and purposes”.
Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait
dengan aktivitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seorang
12

belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan


karena ingin pujian atau ganjaran.
b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut A.M Sardiman motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang
aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sedangkan
Rosjidan, menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-
tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam
perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat bahwa motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu,
apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Dari
beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar.
Motivasi ekstrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di
dalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari
luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Sebagai
contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu besok paginya akan ujian
dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh
pacarnya,atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin
mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar
mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang
dilakukannyn itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar.

2.7 Ciri-Ciri Dan Faktor-Faktor Motivasi Pada Siswa


.Ciri-ciri motivasi Menurut Sardiman (2006 : 83) motivasi pada diri seseorang
itu memiliki ciri-ciri:
 Tekun menghadapi tugas
 Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
13

 Lebih senang bekerja mandiri


 Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin
 Dapat mempertahankan pendapatnya
 Tidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakini
 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Apabila seseorang mempunyai ciri-ciri tersebut, berarti siswa mempunyai


motivasi yang cukup kuat. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik jika
siswa memiliki minat untuk belajar, tekun dalam menghadapi tugas, senang
memecahkan soal-soal, ulet dalam mengatasi kesulitan belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi Menurut Max Darsono, dkk


(2000:65) ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
b. Cita-cita atau aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai.
c. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar.

Kemampuan belajar Dalam belajar dibutuhkan berbagai


kemampuan.Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat
dalam diri siswa, misalnya penghematan, perhatian, ingatan, daya pikir,
fantasi
Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi
siswa yang mempengaruhi motivasi belajar di sini berkaitan dengan
kondisi fisik, dan kondisi psikologis. Seorang siswa yang kondisi jasmani
dan rohani yang terganggu, akan menganggu perhatian belajar siswa,
begitu juga sebaliknya. Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan
merupakan unsur-unsur yang datang dari luar diri siswa. Kondisi
lingkungan yang sehat, kerukuan hidup, ketertiban pergaulan perlu
dipertinggi mutunya dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan
indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
Unsur-unsur dinamis dalam belajar Unsur-unsur dinamis dalam
belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar
14

mengajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan


bahkan hilang sama sekali. Misalnya keadaan emosi siswa, gairah belajar,
situasi dalam keluarga dan lain-lain. Upaya guru dalam pembelajaran
siswa Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan
diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi,cara
menyampaikannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar
siswa, dan lain-lain.
Bila upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada
kepentingan siswa, maka diharapkan dapat menimbulkan motivasi belajar
siswa.

2.8 Manfaat Motivasi


Ada tiga manfaat motivasi yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri, yaitu :
d. Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Pada mulanya siswa tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada
sesuatu yang dicari, muncullah minat untuk belajar. Hal ini sejalan dengan
rasa keingintahuan dia yang akhirnya mendorong siswa untuk belajar.
Sikap inilah yang akhirnya mendasari dan mendorong ke arah sejumlah
perbuatan dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong
ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya siswa ambil dalam rangka
belajar.

e. Motivasi sebagai penggerak perbuatan


Dorongan psikologisyang melahirkan sikap terhadap siswa itu
merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung. Siswa akan melakukan
aktivitas dengan segenap jiwa dan raga. Akal dan pikiran berproses dengan
sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar.
f. Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Yaitu dengan menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang mendukung guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
15

Pada intinya manfaat motivasi dapat di simpulkan bahwa motivasi sebagai


penggerak kegiatan, motivasi sebagai pendorong perbuatan, motivasi sebagai
pengarah perbuatan dan motivasi sebagai penyeleksi perbuatan

2.9 Area Motivasi Manusia


Empat area utama semangat manusia adalah makanan, cinta, seks, dan
pencapaian. Tujuan-tujuan yang mendasari semangat ditentukan sendiri oleh
individu yang melakukannya, individu diakui tergerak untuk meraih tujuan
dikarenakan semangat intrinsik keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian
tertentu sekedar demi kesenangan atau kepuasan dari melaksanakan kesibukan
tersebut, atau dikarenakan semangat ekstrinsik, yakni keinginan untuk
mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan- imbalan eksternal.
Menurut Santrock, semangat adalah proses yang memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku. Artinya, prilaku yang memiliki semangat adalah prilaku
yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama Santrock, 2007.

2.10 Dimensi Motivasi


 Kebutuhan : Kebutuhan timbul didalam diri individu sekiranya si-individu
merasa terdapatnya kekurangan didalam dirinya ( ada ketidakseimbangan
antara apa yang dimiliki dengan apa yang menurut persepsi si-individu
perlu dimiliki ).
 Dorongan:
1. Untuk menanggulangi ketidakseimbangan tersebut, didalam diri si-
individu akan timbul motivasi berbentuk bisnis pemenuhan kebutuhan
secara terarah.
2. Maka, motivasi umumnya berorientasi pada tindakan khusus yang
secara tahu dilaksanakan oleh seseorang/individu.
 Tujuan: Pencapaian tujuan berarti mengembangkan keseimbangan didalam
diri seseorang/si-individu.
16

2.11 Unsur Penggerak Motivasi


Motivasi tenaga kerja akan ditentukan oleh perangsangnya. Perangsangnya
dimaksud merupakan mesin penggerak motivasi tenaga kerja, sehingga
menimbulkan dampak perilaku individu tenaga kerja yang bersangkutan.
Beberapa unsur penggerak motivasi yakni :
1. Kinerja (Achievement)
Seseorang yang memiliki permohonan berkinerja sebagai suatu kebutuhan
dapat mendorongnya mencapai sasaran. Melalui suatu Achievement
Training (AMT) maka interprenership, sikap hidup untuk berani
mengambil resiko untuk mencapai sasaran yang lebih tinggi dapat
dikembangkan.
2. Penghargaan (Recognition)
Penghargaan, pengakuan atau recognition atas suatu kinerja yang telah
dicoba seseorang akan merupakan perangsang yang kuat. Pengakuan atas
suatu kinerja akan memberikan tambahan kepuasan batin yang lebih tinggi
berasal dari pada penghargaan didalam bentuk materi atau hadiah.
Penghargaan atau pengakuan didalam bentuk piagam penghargaan atau
medali, dapat dijadikan perangsang.
3. Tantangan (Challenge)
Adanya tantangan yang dihadapi, merupakan perangsang kuat bagi
manusia untuk mengatasinya. Suatu sasaran yang tidak menantang atau
dengan mudah dapat dicapai umumnya tidak dapat jadi perangsang.
Tantangan demi tantangan umumnya akan menumbuhkan gairah untuk
mengatasinya.
4. Tanggung jawab (Responsibility)
Adanya rasa ikut punyai akan mengakibatkan motivasi untuk ikut merasa
bertanggung jawab
5. Pengembangan (Development)
Pengembangan kebolehan seseorang, baik berasal dari pengalamn kerja
atau peluang untuk maju, dapat merupakan perangsang kuat bagi tenaga
kerja untuk bekerja lebih giat atau lebih bergairah.
17

6. Keterlibatan (Involvement)
Rasa ikut terlibat atau involved didalam suatu sistem pengambilan
keputusan yang dijadikan masukan untuk manajemen, merupakan
perangsang yang cukup kuat untuk tenaga kerja.
7. Kesempatan (Opportunity)
Kesempatan untuk maju didalam bentuk jenjang karir yang terbuka,
berasal dari tingkat bawah hingga tingkat manajemen puncak merupakan
perangsang yang cukup kuat bagi tenaga kerja.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar secara sadar dan sengaja timbul keinginan dan
kemampuannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
dan mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan motif adalah segala daya
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif tidak dapat dilihat
begitu saja dari perilaku seseorang karena motif tidak selalu seperti yang
tampak, bahkan kadang-kadang berlawanan dari yang tampak. Dari tujuan-
tujuan yang tidak selalu disadari ini, kita dipaksa menghadapi seluruh
persoalan motivasi yang tidak disadari itu. Karena teori motivasi yang sehat
tidak membenarkan pengabaian terhadap kehidupan tidak sadar.
Dari banyaknya pandangan yang berbeda mengenai motivasi yang
mungkin dikarenakanoleh penggunaan metode observasi yang berbeda-beda,
studi tentang berbagai kelompokusia dan jenis kelamin yang berbeda, dan
sebagainya, terdapat model tentang motivasiyang digeneralisasi yang
mempersatukan berbagai teori yang ada.
Ada macam-macam motivasi dalam satu perilaku. Motivasi mempunyai
peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa.
Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna
memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi
belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk
melakukan kegiatan belajar. Suatu perbuatan atau keinginan yangdisadari dan
hanya mempunyai satu motivasi bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak
biasa.Karena suatu keinginan yang disadari atau perilaku yang bermotivasi
dapat berfungsisebagai penyalur untuk tujuantujuan lainnya.
Apabila dapat terjadi keseimbangan, hal tersebut mencerminkan ”hasil
pekerjaan”seseorang yang berhadapan dengan potensinya untuk perilaku, yang
dapat diidentifikasisebagai ”kemampuannya”. Jadi, motivasi memegang
19

peranan sebagai perantara untukmentransformasikan kemampuan menjadi hasil


pekerjaan.

3.2 Saran
Demikian pokok bahasaan dari makalah ini yang sudah kami paparkan.
Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat untuk banyak orang
diluar sana. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, kami penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kami minta saran dan kritik yang membangun harapan agar makalah ini dapat
disusun lebih baik lagi dimasa yang akan datang nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

https://text-id.123dok.com/document/7qvjoj8gq-area-motivasi-manusia-
pengertian-motivasi-belajar.html , diakses pada 25 Sepetember 2022
http://hamdanial.blogspot.com/2012/11/makalah-teori-motivasi.html , diakses
pada 26 September 2022
http://butuhjilbab.wordpress.com/2013/04/17/pengertian-motivasimenurut-para-
ahli-definisi-fungsi-jenis-sifat-teori-ciri , diakses pad 26 September 2022
Sardiman,A.M.2006.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Grafindo.
21

Anda mungkin juga menyukai