NIM : P17240221008
TINGKAT: 1A
Menyontek telah jadi budaya yang mendarah daging bagi para pelajar/ mahasiswa
di tanah air. Salah satu penyebabnya adalah sistem pendidikan nasional yang lebih
berorientasi terhadap faktor menghafal dibandingkan pemahaman, serta perolehan
nilai yang tinggi.
Sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD) , nilai yang baik dalam pelajaran di
sekolah jadi sebuah target dalam proses belajar. Perihal inilah yang menjadikan
persaingan ketat pendidikan di Indonesia telah di mulai sejak dini.
Tidak hanya di kalangan pelajar , hal tersebut masih kerap ataupun mudah
dijumpai di kalangan mahasiswa saat ujian berlangsung maupun pengerjaaan
tugas harian. Tidak sedikit mahasiswa yang menyontek , bahkan ada yang
membuat catatan kecil. Alasan yang amat kuat bagi mahasiswa dalam menyontek
ialah dikarenakan tidak cukup belajar atau bahkan malas belajar. Hampir semua
mahasiswa menyebutkan alasan yang sama.
Adanya teknologi tentu saja sangat membantu dalam proses belajar. Namun,
banyak pelajar/ mahasiswa yang salah memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
menyontek. Ujian yang menggunakan handphone / laptop yang tersambung ke
internet, hal ini semakin memudahkan para pelajar/ mahasiswa untuk menyontek.
Dikarenakan mereka dapat mengakses jawaban lewat browser. Disamping itu ada
efek yang nampak bagi pelajar/ mahasiswa yang jujur dan kerja keras, mereka
telah belajar keras hingga tengah malam namun selalu terbelakang dari teman
teman nya yang mencontek tetapi memperoleh nilai lebih .