Puji Syukur Kita haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga Kami dapat penyelesainkan tugas
pembuatan makalah untuk mata kuliah “ Manajemen Sumber Daya Manusia” dengan
judul Motivasi.
Dalam penulisan makalah ini Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, dengan senang hati ditunggu saran dan kritik dari pembaca.
Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi diri Kami sendiri dan pembaca,
semoga makalah ini dapat membatu kita memahami tentang motivasi.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa
memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang
melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih
percaya diri.
Dengan demikian jika sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan
dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali.
C. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
4. Menurut Victor H. Vroom, motivasi ialah sebuah akibat dari suatu hasil yang ingin
diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang
dilakukannya akan mengarah pada hasil yang diinginkannya.
5. Robbins dan Judge, motivasi ialah suatu proses yang menjelaskan intensitas,
arah dan ketekunan individu agar dapat mencapai tujuannya.
6. Mc. Donald, motivasi ialah sebuah perubahan energi yang ada dalam diri
seseorang yang ditandakan dengan adanya rasa (feeling) dan didahului dengan
respon adanya sebuah tujuan.
8. Malayu, menjelaskan bahwa motivasi diambil dari kata latin yaitu movere yang
artinya dorongan atau pemberian daya penggerak yang dapat menciptakan
suatu kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja efektif, bekerjasama
dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai sebuah kepuasan.
11. G. R. Terry, menjelaskan bahwa motivasi ialah sebuah keinginan yang ada pada
diri seseorang yang merangsangnya untuk melakukan berbagai tindakan.
12. Morgan et al. (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2002: 151) menjelaskan bahwa
: "motivasi merupakan kekuatan yang mengendalikan dan menggerakkan
seseorang untuk melakukan tindakan atau perilaku yang diarahkan pada tujuan
tertentu".
13. Barton dan Martin (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2000: 151) menjelaskan
bahwa: "motivasi merupakan kekuatan yang menggerakkan perilaku yang
memberi arah pada perilaku dan mendasari kecenderungan untuk tetap
menunjukkan perilaku tersebut."
14. Djamarah (2002: 34) mendefiniskan motivasi sebagai perubahan energi dalam
diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feelling dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu
berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang
mempunyai tujuan tertentu dan aktivitasnya, maka seseorang mempunyai
motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat ia
lakukan untuk mencapainya.
15. Menurut Winardi (2007,p1), motivasi berasal dari kata motivation yang berarti
”menggerakkan”. Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat
internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya
sikap entutiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu.
21. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan
eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan
minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan
penghormatan. Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak
(Sargent, dikutip oleh Howard, 1999) menyatakan bahwa motivasi merupakan
dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya (Siagian,
2004).
Dari pengertian maupun definisi motivasi para ahli diatas maka dapat
disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,
merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan
yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.
Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang
kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu,
baik disadari maupun tidak disadari (Makmun, 2003). Motivasi seseorang dapat
ditimbulkan dan tumbuh berkembang melalui dirinya sendiri-intrinsik dan dari
lingkungan-ekstrinsik (Elliot et al., 2000; Sue Howard, 1999). Motivasi intrinsik
bermakna sebagai keinginan dari diri sendiri untuk bertindak tanpa adanya rangsangan
dari luar (Elliott, 2000). Motivasi intrinsik akan lebih menguntungkan dan memberikan
keajegan dalam belajar. Motivasi ekstrinsik dijabarkan sebagai motivasi yang datang
dari luar individu dan tidak dapat dikendalikan oleh individu tersebut (Sue Howard,
1999). Elliott et al. (2000), mencontohkannya dengan nilai, hadiah, dan/atau
penghargaan yang digunakan untuk merangsang motivasi seseorang.
Sebagai contoh, dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan daya penggerak yang
menjamin terjadinya kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan dapat terpenuhi. Dengan demikian
motivasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang. Apabila seseorang tidak
mempunyai motivasi untuk belajar, maka orang tersebut tidak akan mencapai hasil
belajar yang optimal. Untuk dapat belajar dengan baik di perlukan proses dan motivasi
yang baik, memberikan motivasi kepada pembelajar, berarti menggerakkan seseorang
agar ia mau atau ingin melakukan sesuatu.
Morgan (dalam Soemanto, 2001: 194) menjelaskan motivasi bertalian dengan tiga hal.
Ketiga hal tersebut adalah "keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states),
tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan
daripada lingkah laku tersebut (good or ends of such behavior). Senada dengan
Morgan, lebih lanjut Hamalik (2002: 173-174) menjelaskan bahwa "motivasi adalah
suatu perubahan energi di dalam peribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan". Pendapat di atas, mengandung tiga unsur
yang saling berkaitan, yaitu : 1) motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam
pribadi, 2) motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan (affective aronsal), 3) motivasi
ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur yang dimaksud adalah:
1. motivasi dimulai dengan adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan-
perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu di dalam
sistem neurofisiologis dalam organisme manusia. Contoh adanya perubahan
dalam sistem pencernaan akan menimbulkan motif lapar. Akan tetapi, ada juga
perubahan energi yang tidak diketahui,
2. motivasi ditandai timbulnya perasaan (affective arousal) mula-mula merupakan
ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi ini
menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini mungkin disadari, mungkin
juga tidak. Kita dapat mengamatinya pada perbuatan. Contoh siswa terlibat
dalam diskusi. Karena dia merasa tertarik pada masalah yang dibicarakan, dia
akan berbicara dengan kata-kata dan suara yang lancar dan cepat, dan motivasi
ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi
mengadakan respons-respons yang tertuju ke arah suatu tujuan. Respons-
respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan
energi dalam dirinya. Setiap respons merupakan suatu langkah ke arah
pencapaian tujuan. Contoh siswa ingin mendapat hadiah, maka ia akan belajar,
mengikuti ceramah, bertanya, membaca buku, mengikuti tes, dan sebagainya
B. Teori-Teori Motivasi
Teori Hierarki ini dikemukakan oleh seorang psikolog yang bernama Abraham
Maslow pada tahun 1943. Teori ini mengemukakan 5 kebutuhan hidup manusia
berdasarkan Hirarkinya yaitu mulai dari kebutuhan yang mendasar hingga kebutuhan
yang lebih tinggi. Teori ini kemudian dikenal dengan Teori Maslow atau Teori Hirarki
Kebutuhan. Hirarki kelima Kebutuhan tersebut diantaranya adalah :
Teori yang dikemukakan oleh Clayton Alderfer ini kemudian dikenal dengan
Teori ERG Alderfer yaitu singkatan dari Existance, Relatedness dan Growth.
Seorang professor Kanada yang bernama Victor Vroom pada tahun 1964
dalam bukunya yang berjudul “Work and Motivation” mengemukan sebuah Teori
Motivasi yang beranggapan bahwa orang-orang termotivasi untuk melakukan sesuatu
karena menginginkan suatu hasil yang diharapkan. Teori tersebut kemudian dikenal
dengan sebutan Teori Harapan atau Expectancy Theory.
Valensi (Valence), yaitu mengarah pada nilai positif dan negative yang dirujuk
oleh orang-orang terhadap sebuah hasil
C. Teori Motivasi Kontemporer
Teori Keadilan
Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan
dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain,
dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.
Teori Harapan
Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak
dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa
tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu
terhadap individu tersebut.
Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks dan
pencapaian. Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu
yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi
intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi
kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi
ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-
imbalan eksternal. disamping itu terdapat pula fsktor yang lain yang mendukung
diantaranya ialah faktor internal yang datang dari dalam diri orang itu sendiri.
Jadi, mengacu pada pendapat-pendapat para ahli di atas, Cut Zurnali (2004)
mengemukakan bahwa motivasi karyawan dipengaruhi oleh motif, harapan dan insentif
yang diinginkan. Dalam banyak penelitian di bidang manajemen, administrasi, dan
psikologi, variabel-variabel motivasi ini sering digunakan. Berikut akan dijelaskan
masing-masing variabel motivasi tersebut.
Motif
Harapan
Mengacu pada pendapat Victor Vroom, Cut Zurnali (2004)mengemukakan
bahwa ekspektasi adalah adanya kekuatan dari kecenderungan untuk bekerja secara
benar tergantung pada kekuatan dari pengharapan bahwa kerja akan diikuti dengan
pemberian jaminan, fasilitas dan lingkungan atau outcome yang menarik. RL. Kahn dan
NC Morce (1951: 264) secara singkat mengemukakan pendapatan mereka tentang
expectation, yakni Expectation which is the probability that the act will obtain the goal.
Jadi harapan adalah merupakan kemungkinan bahwa dengan perbuatan akan
mencapai tujuan. Arthur levingson dalam buku Vilfredo Pareto (1953: 178)
menyatakan : The individual is influenced in his action by two major sources of role
expectation the formal demands made by the company as spalled out in the job, and
the informal expectation forces make behavioral demans on the individual attemps to
structure the social situation and the devine his place in it.
Dengan merumuskan beberapa pendapat para ahli, Cut Zurnali (2004)
menyatakan bahwa terdapat dua sumber besar yang dapat mempengaruhi kelakuan
individu, yaitu : sumber-sumber harapan yang berkenaan dengan peranannya antara
lain, tuntutan formal dari pihak pekerjaan yang terperinci dalam tugas yang seharusnya
dilakukan. Dan tuntutan informal yang dituntut oleh kelompok-kelompok yang ditemui
individu dalam lingkungan kerja. Di samping itu, menurut Wiliam G Scott (1962: 105),
addtionally, as could be anticipated, the groups themselves can be axpected to interact,
effecting the others expectations. Ternyata kelompok karyawan sendiri dapat juga
mempengaruhi harapan-harapan yang akan dicapainya. Dan dengan adanya keyakinan
atau pengharapan untuk sukses dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan atau
menggerakkan usahanya (Gary Dessler, 1983: 66). Selanjutnya Vroom yang secara
khusus memformulasikan teori expectancy mengajukan 3 (tiga) konsep konsep dasar,
yaitu : (1) Valence atau kadar keinginan seseorang; (2) Instrumentality atau alat
perantara; (3) Expectacy atau keyakinan untuk mewujudkan keinginan itu sendiri (Gary
Dessler, 1983: 66)
Insentif
D. Faktor-Faktor Motivasi
3. Situasi kerja, lingkungan kerja, jarak tempuh dan fasilitas yang tersedia
membangkitkan motivasi, jika persyaratan terpenuhi. Akan tetapi jika persyaratan
tersebut tidak diperhatikan dapat menekan motivasi. Orang dapat bekerja
dengan baik jika faktor pendukungnya terpenuhi. Sebaliknya, pekerja dapat
menjadi frustasi jika faktor pendukung yang dia kehendaki tidak tersedia.
1. Prestasi kerja, yaitu sesuatu yang ingin dicapai oleh seorang manajer dibawah
lingkungan kerja yang sulit sekalipun. Misalnya dalam menyelesaikan tugas yang
dibatasi oleh jadwal waktu (deadline) yang ketat yang harus dipenuhi, seseorang
pekerja dapat menyelesaikan tugasnya dengan hasil yang memuaskan.
2. Pengaruh, yaitu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan gagasan atau
argumentasi sebagai bentuk dari kuatnya pengaruh yang ingin ditanamkan
kepada orang lain. Saran – saran atau gagasan yang diterima sebagai bentuk
partisipasi dari seseorang pekerja akan menumbuhkan motivasi, apalagi jika
gagasan atau pemikiran tersebut dapat diikuti oleh orang lain yang dapat dipakai
sebagai metode kerja baru dan ternyata hasilnya positif dan dirasakan lebih baik.
6. Afiliasi, yaitu dorongan untuk berhubungan dengan orang – orang atas dasar
sosial. Keterbukaan orang – orang yang berada dilingkungan kerja yang
memungkinkan hubungan antara pribadi dapat berjalan dengan baik, saling
membantu masalah pribadi akan menjadi motivasi yang positif dari pekerja.
3. Lingkungan kerja dan situasi kerja karyawan. Seorang individu betah pada
lingkungan kerjannya akan senantiasa berinteraksi baik sesama rekan sekerja
maupun atasan. Disini, seorang karyawan dapat dimotivasi oleh rekan
sekerjanya atau oleh atasannya. Penghargaan yang diberikan oleh atasan baik
dalam bentuk materi maupun non materi akan meningkatkan motivasi kerja
karyawan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Motivasi adalah keadaan individu yang terangsang yang terjadi jika suatu
motif telah dihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai.
Sedangkan motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif tidak dapat dilihat begitusaja dari perilaku
seseorang karena motif tidak selalu seperti yang tampak, bahkankadang-
kadang berlawanan dari yang tampak. Dari tujuan-tujuan yang tidak selalu
disadariini, kita dipaksa menghadapi seluruh persoalan motivasi yang
tidak disadari itu. Karena teori motivasi yang sehat tidak membenarkan
pengabaian terhadap kehidupan tidak sadar.
b. Dari banyaknya pandangan yang berbeda mengenai motivasi yang
mungkin dikarenakan oleh penggunaan metode observasi yang berbeda-
beda, studi tentang berbagai kelompok usia dan jenis kelamin yang
berbeda, dan sebagainya, terdapat model tentang motivasi yang
digeneralisasi yang mempersatukan berbagai teori yang ada.Ada macam-
macam motivasi dalam satu perilaku.
c. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang timbul dari diri seseorang,
tidak perlu adanya rangsangan dari luar. Dari dalam diri seseorang sudah
ada dorongan yang menimbulkan mereka untuk melakukan sesuatu.
Berbeda dari motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
datang dari luar atau dari orang lain.
e. Dalam isu motivasi, kita lihat beberapa masalah unik yang dihadapi dalam
upaya memotivasi karyawan profesional, pekerja sementara, dan
angkatan kerja yang beragam, pekerja jasa kerterampilan rendah, dan
orang-orang yang melakukan pekerjaan yang diulang-ulang.
B. Saran
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................3
Latar Belakang..............................................................................................5
Rumusan Masalah........................................................................................5
Tujuan...........................................................................................................6
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................6
Pengertian.....................................................................................................11
Teori-Teori Motivasi......................................................................................13
Teori Motivasi Kontemporer.........................................................................18
Faktor-Faktor Motivasi..................................................................................21
Isu-Isu Motivasi.............................................................................................24
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................24
Kesimpulan...................................................................................................25
Saran............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................27
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MOTIVASI
KELOMPOK 6
KELAS M-C2
STIE TRI DHARMA NUSANTARA MAKASSAR