Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Rizka Salsabilah Putri (1820208017)
2. Rizky Nuraini (1830208045)
Dosen Pengampu
Muhammad Isnaini, S.Ag., M.Pd
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan
manusia. Tidak ada pengekangan yang dilakukan islam kepada pemeluknya
kecuali untuk hal-hal yang dapat merugikan manusia itu sendiri. Itulah
sebabnya mengapa hanya islam yang diridhoi oleh Allah sebagai agama
yang haqq. Islam menawarkan dua panduan dalam kehidupan yaitu Al-
Qur’an dan As-Sunnah Al-Nabawiyah. Pedoman yang diberikan Allah
tersebut telah mengatur seluruh aspek kehidupan manusia walaupun tidak
sepenuhnya dirincikan oleh Allah dan Rasulnya. Salah satu aspek kehidupan
manusia yang diatur oleh nya ialah aspek ilmu pengetahuan. Al-Qur’an
misalnya, banyak memberikan isyarat tentang ilmu pengetahuan, demikian
pula hadist Nabi SAW.
Agama islam adalah agama yang sangat memperhatikan ilmu
pengetahuan, ia mendorong umatnya agar terus menuntut ilmu, meraih sains
dan teknologi, menggunakan akal pikiran, menggali dan menganalisa setiap
aspek ilmu pengetahuan dalam segala lapangan kehidupan. Pentingnya ilmu
menurut islam, dorongan serta kewajiban mencari dan menuntut ilmu telah
menjadikan dunia islam pada suatu masa dimana zaman lampau menjadi
pusat pengembangan ilmu dan kebudayaan. Dimasa yang akan datang,
kejayaan dimasa lampau itu Insya Allah akan berulang, kalau pemeluk
agama islam menyadari makna firman Allah yang menjelaskan bahwa umat
Nabi Muhammad SAW adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
mempelajari dan mengamalkan agama secara menyeluruh. Islam sangat
menghargai ilmu pengetahuan sebagaimana yang dicerminkan dalam wahyu
pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tersebut. Begitu
besar perhatian islam terhadap ilmu pengetahuan, sehingga setiap orang
islam baik laki-laki maupun perempuan diwajibkan menuntut ilmu.
1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian motivasi daam islam ?
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam motivasi ?
3. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap perilaku manusia ?
4. Jelaskan motivasi dan dorongan islam dalam menuntut ilmu ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi dalam islam
2. Untuk mengetahui macam-macam motivasi
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap perilaku manusia
4. Untuk mempelajari motivasi dan dorongan islam dalam menuntut ilmu
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Macam-Macam Motivasi
Dalam Psikologi, motivasi bisa diartikan juga sebagai sesuatu yang
menjadi pendorong timbulnya tingkah laku. Pendorong timbulnya tingkah
laku atau motivasi itu ada dua macam yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi
Ekstrinsik.
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi Intrinsik ialah motivasi yang timbul dari dalam diri
seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar dn
tidak membutuhkan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, bisa dikatakan
bahwa motivasi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan
sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid
mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata
pelajaran yang diujikan itu. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki
motivasi intrinsik akan memiliki tujuan yang lurus, ia berkeinginan untuk
menjadi seorang yang berpengetahuan dan berpendidikan. Tanpa belajar,
ia tidak akan menjadi seorang yang berpengetahuan dan
berkependidikan. Jadi, semua itu timbul dari dalam diri siswa tersebut
dengan tujuan secara essensial, bukan sekedar simbol belaka.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik ialah motivasi yang datangnya dari luar
individu, atau motivasi ini tidak ada kaitannya dengan tujuan belajar
yang menjadi perangsang dari luar, seperti: belajar karena takut kepada
guru, atau karena ingin lulus, ingin memperoleh nilai tinggi, yang
kesemuanya tidak berkaitan langsung dengan tujuan belajar yang
dilaksanakan. Motivasi Ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif
eksternal seperti imabalan dan hukuman. Misalnya, murid mungkin
belajar keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik.
Kendati demikian, bukan berarti motivasi ekstrinsik itu tidak baik dan
tidak penting. Karena dari segi psikologis, keadaan siswa bisa berubah-
ubah, statis tidak dinamis. Oleh karena itu, untuk memperkokoh dan
4
menguatkan mereka ketika mereka goyah adalah dengan memberikan
asupan motivasi dari luar. Berikanlah motivasi kepada mereka dengan
sesuatu hal yang dapat menarik mereka untuk tetap belajar dan
mempertahankan prestasi mereka atau memperbaiki prestasi mereka,
baik secara akademik maupun moral.
Baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik, kedua-duanya
dapat menjadi pendorong untuk belajar, namun tentunya agar aktifitas dalam
belajarnya memberikan kepuasan di akhir kegiatan belajarnya, maka
sebaiknya motivasi yang mendorong siswa untuk belajar adalah motivasi
intrinsik.
5
D. Motivasi dan Dorongan Islam dalam Menuntut Ilmu
Rasulullah sebagai suri tauladan selalu memotivasi umatnya. Sebagai
contoh dari hadits Nabi yang menerangkan tentang belajar adalah hadits
yang diriwayatkan oleh Abi Waqid Al-Laitsi yang terdapat dalam Shahih Al
Bukhary yang artinya :
“Sesungguhnya pada suatu waktu Rasulullah sedang duduk di masjid
kemudian datanglah tiga orang, yang dua orang tadi menghadap
Rasulullah. Adapun yang satunya melihat tempat senggang dalam majelis
itu, maka duduklah ia. Sedangkan orang kedua duduk di belakangnya,
sedangkan orang ketiga pergi dan berpaling. Setelah itu Rasulullah
bersabda “Maukah kalian aku beritahukan kepadamu yang tiga orang
tersebut? Adapun orang pertama adalah yang mencari keridhoan Allah,
maka Allah ridho pula kepadanya, adapun orang kedua malu kepada Allah
maka Allah pun malu kepadanya. Sedang yang satunya lagi ia berpaling
(dari keridhoan Allah) maka Allah pun berpaling darinya.” (HR. Bukhori)
Hadits diatas menceritakan tentang keutamaan bermajelis ilmu dan
motivasi orang yang menuntut ilmu. Dalam hadits tersebut dikatakan, ada
tiga jenis orang dalam menuntut ilmu. Yang pertama, orang yang datang ke
majelis ilmu dan mencari tempat senggang bahkan ia selalu memiliki
semangat untuk duduk di depan dekat dengan sumber ilmu
(Rasulullah/Guru). Adapun yang kedua adalah orang yang memilih tempat
di belakang kendati masih ada tempat senggang di depannya, ia tidak
memiliki motivasi yang tinggi dalam menuntut ilmu. Dan orang yang ketiga
adalah orang yang meninggalkan majelis ilmu, ia tidak memiliki motivasi
dalam menuntut ilmu. Tentulah orang yang memiliki motivasi besar akan
disenangi sang guru bahkan guru akan menghargainya dan tak segan-segan
membagi ilmunya. Begitulah cara Rasulullah dalam memotivasi para
shahabat untuk memompa semangat para shahabatnya untuk terus menuntut
ilmu. Rasulullah pun menghargai orang yang memiliki motivasi tinggi
dalam belajar dan dalam hadits lain Rasulullah mensifati majelis ilmu
dengan riyadhul jannah.
6
Adapun ayat dan hadits yang berkenaan dengan motivasi dalam Islam
terutama motivasi untuk menuntut ilmu atau motivasi belajar adalah :
Artinya: “Menuntut ilmu wajib atas tiap-tiap muslim laki-laki dan muslim
perempuan”.
Dalam ayat dan hadist tersebut sangat jelas sekali memberikan motivasi
kepada manusia bahkan mewajibkan kepada tiap-tiap muslim baik laki-laki
maupun perempuan untuk selalu belajar dan menuntut ilmu dan kedudukan
orang yang berilmu itu melebihi daripada orang yang beribadah (yang
bodoh) yang tanpa ilmu pengetahuan bagaikan bulan di antara bintang-
bintang.
Dalam Pendidikan Islam hakikat motivasi berkaitan dengan upaya
dakwah ke jalan yang lurus, dalam amal perbuatan manusia yang harus
berorientasi pada pencapaian ridho Allah. Hal ini seperti dinyatakan oleh
imam fudhail bin iyadh, salah seorang guru imam syafi‟i dan perawi hadis
yang tsiqah dalam menafsirkan surah Al-Mulk ayat 2 sebagai berikut:
7
Artinya: Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa
di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun ( Qs. Mulk:2 )
Al-Qur`an sebagai sumber utama dalam Islam menginformasikan
dengan beberapa ayatnya tentang anjuran mengembangkan ilmu
pengetahuan. Ayat pertama yang diturunkan kepada rasul adalah iqra‟ surat
al-Alaq ayat 1-5. Secara umum ayat ini merupakan konsep pengembangan
ilmu pengetahuan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi berasal dari kata “ motif ” yang diartikan sebagai daya upaya
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam khazanah ilmu
pengetahuan islam, ada definisi yang dikemukakan oleh pakar ilmu jiwa,
bahwa motivasi adalah dorongan atau keinginan psikologis atau kejiwaan
yang ada pada diri seseorang, keinginan ini mempengaruhi perilaku pada
keadaan khusus untuk memenuhi apa yang dihajatkannya, keinginan ini
berupa desakan-desakan atau dorongan-dorongan atau kecondongan hati
untuk melakukan sesuatu. Pendorong timbulnya tingkah laku atau motivasi
itu ada dua macam yaitu :
1. Motivasi Intrinsik
2. Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi jelas memiliki pengaruh pada tingkah laku seseorang. Ia
dapat menjadi pendorong, pemberi semangat untuk meraih sesuatu yang
diinginkan dan dicita-citakan, bisa juga jadi pemelihara agar seseorang tidak
mudah putus asa dan patah semangat, sehingga dengan gigih dan tekun terus
mengusahakan sesuatu yang diinginkannya. Dengan motivasi kuat, maka
akan muncul mental kerja keras dan tidak mudah putus asa.
Dalam Pendidikan Islam hakikat motivasi berkaitan dengan upaya
dakwah ke jalan yang lurus, dalam amal perbuatan manusia yang harus
berorientasi pada pencapaian ridho Allah. Al-Qur`an sebagai sumber utama
dalam Islam menginformasikan dengan beberapa ayatnya tentang anjuran
mengembangkan ilmu pengetahuan.
B. Saran
Saran kami yaitu agar sekiranya pembaca dapat memberikan
masukkan dan kritikan dalam pembuatan makalah ini agar makalah ini bisa
menjadi lebih baik.
9
Daftar Pustaka
https://journal.staimaarif-jambi.ac.id/index.php/annahdhah/article/download/7/139
(diakses tanggal 30 September 2019, Pukul 10:30)
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/potensia/article/download/3469/2422
(diakses tanggal 28 September 2019, Pukul 13:00)
Mubarrak, KH Zakky. 2010. Menjadi Cendikiawan Muslim. Yayasan Ukhuwah
Insaniah: Jakarta
10