Anda di halaman 1dari 7

Fungsi Model Threaded

Model threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika


metakurikulum menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah
satu langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif.
Model tersebut merupakan model yang aktif untuk yang mendorong guru
menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan memasukkan keterampilan berfikir,
bekerja sama, dan kecerdasan multiple dalam isi mata pelajarannya.

Pada model ini, pendekatan metakurikuler digunakan untuk mencapai beberapa


keterampilan dan tingkatan logika para siswa dengan berbagai mata pelajaran.
Misalnya, guru mempunyai target untuk membuat prediksi dalam percobaan di
laboratorium Matematika, IPA, Bahasa, yang pada saat bersamaan, guru IPS
mempunyai target dalam peramalan kejadian-kejadian saat ini, di mana
keseluruhan kegiatan tersebut membentuk suatu untaian keterampilan (membuat
ramalan) yang bersumber dari lintas berbagai mata pelajaran.  

Ketepatan Penerapan Model Threaded

Model ini sangat sesuai jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk
menuju penyatuan pokok bahasan. Oleh karena model Threaded ini merupakan
model yang utama digunakan oleh guru jika ingin memasukkan pemikiran,
kerjasama, dan berbagai macam kecerdasan dalam isi pembelajaran.  

Langkah-langkah Model Threaded

Langkah-langkah yang dilakukan dalam Model Pembelajaran Threaded antara


lain :

 Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran


ketrampilan
 Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
 Mencocokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat
diuntaikan
 Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu
 Menetapkan ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan
Kelebihan Model Threaded

Threaded model (Model Untaian atau Model Pasang Benang) memiliki


beberapa kelebihan diantaranya sebagai berikut:

 Konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan prilaku


metakognitif sehingga peserta didik dapat belajar bagaimana seharusnya
belajar di masa datang sesuai laju perkembangan era globalisasi.
 Materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni untuk setiap didiplin ilmu.
 Guru dapat memasukan keterampilan berpikir, bekerja sama dan
kecerdasan multiple dalam isi mata pelajaran.
 Peserta didik memperoleh berbagai jenis keterampilan berpikir yang dapat
di transfer menjadi kecakapan hidup.
 Keterampilan yang digunakan disesuaikan dengan perkembangan usia
siswa sehingga tidak tumpang tindih.

Kekurangan Model Threaded

Threaded model (Model Untaian atau Model Pasang Benang) memiliki


beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut :

 Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama sekali tidak
ditunjukkan dengan jelas atau gamblang.
 Permukaan Metakurikulum (intinya pemindahan keterampilan hidup )
tetapi mata pelajaran tetap statis.
 Hubungan antara dan diantara pokok kajian materi sama sekali tidak
ditekankan.
 Guru umumnya masih memerlukan suatu pemahaman keterampilan dan
strateginya agar dapat menyusupkan metakurikulum melalui isi pelajaran.
Ikhtisar Meta Kurikulum

a.      Ikhtisar Ketrampilan Berpikir (Thinking Skills)

Untaian kurikulum ketrampilan bepikir


(the cluster curriculum of thinking skills)
Untaian ketrampilan berpikir kritis (critical Untaian ketrampilan berpikir kreatif
thinking skill clusters) (creative thinking skills cluster)
Untaian penunjukan (attribute cluster) Untaian tanggapan (perception cluster)
1.   Penggolongan (classifying) 1.   Penemuan (inventing)
2.   Pengurutan (sequencing) 2.   Prakiraan/meramalkan (predicting)
3.   Membandingkan dan 3.   Hipotesa (hypothesizing)
membedakan (comparing & contrasting)    Merenungkan (imaging)
   Menunjukkan (attributing)
Untaian urutan (sequence cluster) Untaian kesimpulan (inference cluster)
1.   Memprioritaskan (prioritizing) 1.   Prakiraan/meramalkan (predicting)
2.   Menemukan sebab akibat (finding cause 2.   Hipotesa (hypothesizing)
& effect) 3.   Memberlakukan secara
3.   Menarik kesimpulan (drawing umum (generalizing)
conclusions)    Menyimpulkan/menduga (inferring)
   Mengurutkan (sequencing)
Untaian analisa (analysis cluster) Untaian pemecahan masalah (problem
1.   Menganalisa kesalahan (analyzing for solving cluster)
bias) 1.   Menyimpulkan/menduga (inferring)
2.   Menganalisa asumsi/pendapat (analyzing 2.   Membuat analogi (making analogies)
for assumption) 3.   Berhadapan dengan kerancuan dan
3.    Menarik kesimpulan (drawing gejala (dealing with ambiguity and paradox)
conclusions)    Pemecahan masalah (problem solving)
   Menganalisa (analyzing)
Untaian evaluasi (evaluating cluster) Untaian pengungkapan (brainstorm cluster)
1.   Menganalisa asumsi/pendapat (analyzing 1.   Perwujudkan (personifying)
for assumption) 2.   Penemuan (inventing)
2.   Menganalisa kesalahan (analyzing for 3.
bias) Visualisasi (visualizing)
3.   Analogi pemecahan (solving analogies) 4.   Menghubungkan (associating)
4.   Membuat keputusan (decision making)    Pengungkapan
   Mengevaluasi (evaluating) pendapat (brainstorming)
  Pemecahan masalah (problem solving)
  Pengambilan keputusan (decision making)
  Ide kreatif (creative ideation)

Untaian Ketrampilan evaluatif dan Untaian Ketrampilan produktif dan


analitis (analytical and evaluative skill cluster) generatif (generative and productive skill
cluster)
Seimbangkan aneka pilihanmu dari  keduanya yang kritis dan  pemikiran kreatif, memilih suatu
ketrampilan mikro, suatu kumpulan ketrampilan, atau dua kumpulan yang akan bekerja bersama
sebagai departemen atau tingkatan nilai/kelas untuk unit, semester, atau tahun.

b.      Ikhtisar Ketrampilan Sosial (Social Skills)

Memilih ketrampilan sosial yang tepat ke target sebagai tingkatan nilai/kelas, departemen, atau
kelompok antar cabang ilmu pengetahuan.

IKHTISAR KETRAMPILAN SOSIAL


KETRAMPILAN SOSIAL
Komunikasi ( C), Kepercayaan ( T),
TAHAPAN Kepemimpinan ( L), Resolusi Konflik
( CR)
Pembentukan
untuk mengorganisir kelom-pok dan menetapkan petun-juk Menggunakan suara (C)  Memimpin
perilaku bersama-sama (C)
Mendengarkan tetangga
(C)  Melakukan pekerjaannya (L)
Tinggal dengan kelompok (C)  
Tolong menolong (L)

Norma Meliputi semua anggota (L) Semua


untuk melengkapi yang di-tugaskan dan membangun hubungan berkesempatan partisipasi (L)
yang efektif Mendorong orang lain
(L) Menghargai pendapat orang lain
(T)
Mendengar dengan focus (T)     
Tetap pada tugas (L)
Penyelarasan
untuk mempromosikan pe-mikiran kritis dan memak-simalkan Memperjelas (C)   Memeriksa
semua mata pe-lajaran perbedaan (CR)
Menafsirkan gagasan
(C)  Menghasilkan alternatif (CR)
Memberikan contoh (C)   Mencari
kesepakatan (CR)
Pendapat
untuk berfungsi secara efektif dan memungkinkan pekerjaan Nada perasaan (C)  Melihat poin
secara beregu semua pandangan(CR)
Menyetujui gagasan orang (CR)
Mencoba untuk setuju (CR)
Membuka pikiran (T) Mendukung
gagasannya (L)
Melakukan
untuk membantu perkem-bangan ke tingkat yang le-bih tinggi Menguraikan gagasan
tentang ketram-pilan berpikir, kreativitas, dan intuisi (C)  Meluaskan gagasan (C)
Mengintegrasikan gagasan
(L) Menyatukan bentuk (L)
Membenarkan gagasan
(CR)  Jangkauan kesepakatan (CR)
Perbaikan ulang Mulai siklus dari setiap kali
ketrampilan sosial :
untuk menerapkan ke lain kurikulum dan memindah-kan ke   Dibentuk kelompok baru
dalam kehidupan di luar kelas   Anggota baru bergabung dengan
kelompok
  Anggota tidak ada dari kelompok
  Tugas baru diberikan
  Merindukan terjadinya
ketidakhadiran

c.       Ikhtisar Ketrampilan Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence Skills)

Pilih salah satu atau satu kelompok kecerdasan untuk memusatkan pada suatu unit studi atau pelajaran
tunggal.

Sembilan Jalan Penjelasan


Mengetahui
Kecerdasan Ganda
Kecerdasan kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara
Linguistik efektif baik secara oral maupun tertulis seperti dimiliki para
pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan, pemain
sandiwara, orator, yang berkaitan dengan penggunaan dan
pengembangan bahasa secara umum.
Kecerdasan kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan dan
Matematis-Logis logika secara efektif dimiliki matematikus, saintis, programmer, dan
logikus, termasuk di dalamnya adalah kepekaan pada pola logika,
abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan.
Kecerdasan kemampuan menangkap dunia ruang-visual secara tepat, dipunyai
Ruang Visual para pemburu, arsitek, navigator, dan decorator, termasuk
kemampuan mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan
perubahan suatu benda dalam pikiran dan mengenali perubahan
itu, menggambarkan suatu hal dalam pikiran dan mengubahnya
dalam bentuk nyata serta mengungkapkan dalam suatu grafik, suatu
keseimbangan relasi,warna, garis, bentuk dan ruang.
Kecerdasan kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk
Kinestetik-Badani mengekspresikan gagasan dan perasaan seperti pada actor, atlet,
penari, pemahat, dan ahli bedah, termasuk ketrampilan koordinasi
dan fleksibilitas tubuh.
Kecerdasan kemampuan untuk mengembangkan, mengekpresikan, dan
Musikal menikmati bentuk-bentuk musik dan suara, termasuk kepekaan
akan ritme, melodi, dan intonasi, kemampuan menyanyi,
kemampuan mencipta lagu, kemampuan menikmati lagu, musik dan
nyanyian.
Kecerdasan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri
Interpersonal dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasar
pengenalan diri itu, termasuk kemampuan berefleksi dan
keseimbangan diri, kesadaran akan gagasan yang tinggi, mampu
ambil keputusan pribadi, sadar akan tujuan hidup, dapat mengatur
perasaan sehingga terlihat tenang.
Kecerdasan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri
Intrapersonal dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasar
pengenalan diri itu, termasuk kemampuan berefleksi dan
keseimbangan diri, kesadaran akan gagasan yang tinggi, mampu
ambil keputusan pribadi, sadar akan tujuan hidup, dapat mengatur
perasaan sehingga terlihat tenang.
Kecerdasan kemampuan untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik,
Lingkungan dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam natural,
kemampuan untuk memahami dan menikmati alam dan
menggunakan kemampuan itu secaraproduktif dalam berburu,
bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan alam.
Kecerdasan menyangkut kemampuan dan kepekaan seseorang untuk menjawab
Eksistensial persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia.
Orang yang tidak puas hanya menerima keadaan, keberadaannya
secara otomatis, tetapi mencoba menyadari dan mencari jawaban
terdalam.

H.    Rekomendasi Penerapan Tentang Pembelajaran Model “Threaded”.

IPA
KD. 3.7. Mendeskripsikan hub. Antara SDA dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
MATERI KELAS IV SD Semester 1  (Kurikulum 2013)

IPS
KD. 3.5. Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan
ekonomi.

MATEMATIKA
KD. 4.7. Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau grafik.
BHS. INDO

KD. 3.3. Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis pekerjaan, serta kegiatan ekonomi
dan koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih
dan memilah kosakata baku.

Anda mungkin juga menyukai