Daftar isi
1Klasifikasi
2Etimologi
3Signifikasi
4Sejarah
5Status bahasa
6Fonologi
o 6.1Konsonan
o 6.2Vokal
o 6.4Ragam regional
7Sistem penulisan
8Tata bahasa
o 8.1Sistem kala
8.1.1.2Kalimat negatif
8.1.1.3Kalimat pasif
9Kata ganti
o 9.1Orang
o 9.2Refleksi
o 9.3Pemilik
o 9.4Penanya
o 9.5Penunjuk
10Referensi
11Daftar pustaka
12Lihat pula
13Pranala luar
o 13.1Umum
o 13.2Kamus
o 13.3Esai
o 13.4Intonasi
Klasifikasi
Anglik
Inggris
Skot
Anglo-Frisia
mencakup Anglik dan
Frisia (mencakup Frisia Barat, Utara, dan Saterland)
Jermanik Laut Utara
mencakup Anglo-Frisia dan
Jerman Hilir/Saksen Hilir
Jermanik Barat
mencakup Jermanik Laut Utara dan
Belanda (serta bahasa Afrikaans di Afrika)
...... Jerman (Hulu):
Jerman Tengah (serta bahasa Luksemburg)
Jerman Dataran Tinggi
...... Yiddi
Bahasa-bahasa Jermanik Barat
Etimologi
Kata English berasal dari eponim Angle, nama suku Jermanik yang diperkirakan berasal dari
wilayah Angeln di Jutland (sekarang Jerman utara).[28] Untuk kemungkinan etimologi kata ini,
lihat artikel Angeln dan Angles.
Signifikasi
Lihat pula: Anglosfir
Bahasa Inggris modern, kadang digambarkan sebagai lingua franca global pertama,[29]
[30]
adalah bahasa dominan, atau dalam beberapa kasus bahkan ditetapkan sebagai bahasa
internasional dalam bidang komunikasi, sains, teknologi informasi, bisnis, kelautan,
[31]
kedirgantaraan,[32] hiburan, radio, dan diplomasi.[33] Penyebaran bahasa Inggris di
luar Kepulauan Britania dimulai dengan pertumbuhan Imperium Britania, dan pada abad ke-19
jangkauannya telah global.[34] Setelah kolonisasi Britania sejak abad ke-16 hingga ke-19, bahasa
Inggris menjadi bahasa dominan di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Pertumbuhan pengaruh budaya dan ekonomi Amerika Serikat dan statusnya sebagai negara
adidaya global sejak Perang Dunia II turut mempercepat penyebaran bahasa Inggris ke seluruh
dunia.[30] Bahasa Inggris menggantikan bahasa Jerman sebagai bahasa sains yang dominan dalam
penghargaan Hadiah Nobel pada paruh kedua abad ke-20.[35] Bahasa Inggris telah menyamai dan
bahkan telah melampaui bahasa Prancis sebagai bahasa dominan dalam dunia diplomasi pada
paruh kedua abad ke-19.
Kemampuan berbahasa Inggris telah menjadi kebutuhan dalam sejumlah bidang ilmu, pekerjaan,
dan profesi semisal kedokteran dan komputasi; sebagai akibatnya, lebih dari satu miliar orang di
dunia bisa berbahasa Inggris setidaknya pada tingkat dasar (lihat bahasa Inggris sebagai bahasa
kedua atau internasional). Bahasa Inggris adalah salah satu dari enam bahasa resmi Perserikatan
Bangsa-Bangsa.[36]
Salah satu dampak pertumbuhan bahasa Inggris adalah berkurangnya keragaman bahasa di
berbagai belahan dunia. Pengaruh bahasa Inggris berperan penting dalam kepunahan bahasa.
[37]
Sebaliknya, berbagai keragaman bahasa Inggris juga berpotensi menciptakan bahasa-bahasa
baru dari waktu ke waktu, bersama dengan bahasa kreol dan pidgins.[38]
Sejarah
Artikel utama: Sejarah bahasa Inggris
Kalimat pertama Beowulf (atas) ditulis dalam bahasa Inggris Kuno: "Hƿæt ƿē Gārdena ingēar dagum þēod cyninga þrym
ge frunon," yang berarti, "Listen! We of the Spear-Danes from days of yore have heard of the glory of the folk-kings."
Bahasa Inggris berasal dari dialek Jermanik Laut Utara yang dibawa ke Britania oleh pemukim
Jermanik dari berbagai wilayah yang saat ini dikenal dengan Belanda, Jerman utara,
dan Denmark.[39] Menjelang periode ini, penduduk Britania Romawi berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Brittonik, Keltik, beserta bahasa-bahasa Romawi yang dipengaruhi oleh
bahasa Latin setelah pendudukan Romawi yang berlangsung selama 400 tahun.[40] Salah satu suku
Jermanik yang datang ke Britania adalah Angles,[41] yang diperkirakan pindah seluruhnya ke
Britania.[42] Nama England (dari Engla land[43] "Land of the Angles") and English (Old
English Englisc[44]) berasal dari nama suku ini – meskipun suku-suku Jermanik lainnya
seperti Saxon, Jute, dan suku-suku dari pantai Frisia, Saxon Hulu, Jutland, dan Swedia selatan
juga pindah ke Britania pada periode ini.[45][46][47]
Pada awalnya, bahasa Inggris Kuno terdiri dari beragam kelompok dialek, yang mencerminkan
beragam suku yang menghuni Inggris Anglo-Saxon,[48] tetapi dialek Saxon Barat perlahan-lahan
mulai mendominasi, seperti yang tertulis dalam syair Beowulf.
Bahasa Inggris Kuno kemudian diubah lagi oleh dua gelombang invasi. Yang pertama adalah
invasi oleh penutur bahasa Jermanik Utara, ketika Halfdan Ragnarsson dan Ivar the
Boneless mulai menaklukkan dan menguasai Kepulauan Britania bagian utara pada abad ke-8
dan ke-9 (lihat Danelaw). Invasi kedua berasal dari penutur bahasa Romawi Normandia
Kuno pada abad ke-11 setelah penaklukan Normandia terhadap Inggris. Normandia
mengembangkan bahasa Inggris menjadi bahasa Anglo-Norman, dan kemudian Anglo-Prancis –
dan memperkenalkan penggolongan kata, khususnya di kalangan istana dan pemerintahan.
Normandia juga memperluas leksikon bahasa Inggris dengan menyerap kata-kata dari bahasa
Skandinavia dan Prancis. Hal ini pada akhirnya menyederhanakan tatabahasa dan mengubah
bahasa Inggris menjadi sebuah "bahasa pinjaman" – bahasa yang secara terbuka menerima kata-
kata baru dari bahasa lain.
Pergeseran linguistik dalam bahasa Inggris setelah pendudukan Normandia menghasilkan bahasa
baru yang saat ini dikenal dengan bahasa Inggris Pertengahan; The Canterbury
Tales karya Geoffrey Chaucer adalah karya terkenal yang ditulis dalam bahasa ini. Pada periode
ini, bahasa Latin merupakan lingua franca di kalangan Gereja Kristen dan intelektual Eropa, dan
karya-karya ditulis atau disalin dalam bahasa Latin.[15] Kata-kata Latin kemudian turut diserap
untuk menciptakan istilah atau konsep yang tidak terdapat dalam kata bahasa Inggris asli.
Pemakaian bahasa Inggris Modern, termasuk dalam karya-karya William
Shakespeare[49] dan Alkitab Versi Raja James, umumnya bermula sejak tahun 1550, dan
setelah Britania Raya menjadi kekuatan kolonial, bahasa Inggris berfungsi sebagai lingua
franca di negara-negara jajahan Imperium Britania. Pada periode pascakolonial, beberapa negara
baru yang memiliki beragam bahasa pribumi memilih untuk tetap menggunakan bahasa Inggris
sebagai lingua franca untuk menghindari pertentangan politik yang mungkin muncul akibat
menggunakan salah satu bahasa pribumi ketimbang bahasa yang lainnya. Sebagai akibat
pertumbuhan Imperium Britania, bahasa Inggris digunakan secara luas di wilayah bekas jajahan
Britania di Amerika Utara, India, Afrika Selatan, Australia, Singapura, dan di berbagai wilayah
lainnya. Penggunaan bahasa Inggris semakin meluas setelah Amerika Serikat muncul
sebagai negara adidaya pada pertengahan abad ke-20.
Status bahasa
Bahasa Inggris adalah bahasa pertama di Amerika Serikat, Antigua dan
Barbuda, Australia, Bahama, Barbados, Bermuda, Britania Raya, Guyana, Jamaika, Saint Kitts
dan Nevis, Selandia Baru dan Trinidad dan Tobago.
Selain itu bahasa Inggris juga merupakan salah satu bahasa resmi di organisasi internasional
seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Komite Olimpiade Internasional, serta bahasa resmi di
berbagai negara, seperti di Afrika Selatan, Belize, Filipina, Hong
Kong, Irlandia, Kanada, Nigeria, Singapura, dan lainnya.
Di dunia bahasa Inggris merupakan bahasa kedua pertama yang dipelajari. Bahasa Inggris bisa
menyebar karena pengaruh politik dan imperialisme Inggris dan selanjutnya Britania Raya di
dunia. Salah satu pepatah Inggris zaman dahulu mengenai kerajaan Inggris yang disebut
Imperium Britania (British Empire) adalah tempat “Matahari yang tidak pernah terbenam”
(“where the sun never sets”).
Fonologi
Artikel utama: Fonologi bahasa Inggris
Fonetik dan fonologi bahasa Inggris berbeda dari satu dialek ke dialek yang lain, meskipun hal
ini biasanya tidak menganggu komunikasi antar penutur berbeda dialek. Keragaman fonologi
menjadikan jumlah fonem (bunyi yang dapat mengubah arti) yang berbeda-beda, sementara
keragaman fonetik memberikan perbedaan dalam hal realisasi pengucapan fonem-fonem
tersebut. [50] Ringkasan berikut utamanya menjabarkan dua sistem pengucapan baku, yaitu
Pengucapan Lazim (Received Pronunciation, RP) yang dipakai di Britania Raya, serta Logat
Amerika Umum (General American, GA) yang dipakai di Amerika Serikat.
Sistem penulisan fonetik yang digunakan di bawah ini adalah Alfabet Fonetis
Internasional (International Phonetic Alphabet atau IPA).[51][52][53]
Konsonan
Artikel utama: Fonologi bahasa Inggris § Konsonan
Kebanyakan dialek bahasa Inggris menggunakan 24 fonem konsonan yang sama. Daftar
konsonan yang diberikan di bawah ini berlaku untuk dialek Inggris California[54] dan RP.[55]
Fonem konsonan
Sengau m n ŋ
Hentian p b t d k ɡ
Afrikat tʃ dʒ
Frikatif f v θ ð s z ʃ ʒ h
Aproksiman l ɹ* j w
Untuk konsonan hambat (hentian, afrikat, dan frikatif) yang berpasangan pada tabel di atas,
seperti /p b/, /tʃ dʒ/, dan /s z/, fonem yang pertama bersifat fortis (kuat), sementara yang kedua
bersifat lenis (lemah). Konsonan hambat fortis seperti /p tʃ s/ diucapkan dengan otot yang lebih
tegang dan hembusan napas yang lebih kuat daripada konsonan lenis seperti /b dʒ z/, dan selalu
bersifat nirsuara (diucapkan tanpa menggetarkan pita suara). Pada konsonan lenis di awal dan
akhir ujaran, getaran pita suara dilakukan secara parsial, sementara pada konsonan lenis di antara
vokal, getaran pita suara dilakukan secara penuh. Pada kebanyakan dialek, hentian fortis
seperti /p/ memiliki ciri artikulasi atau akustik tambahan, yaitu: 1) diucapkan
dengan aspirasi [pʰ] jika konsonan tersebut berdiri sendiri di awal suku kata bertekanan; 2)
seringkali diucapkan tanpa aspirasi pada kasus lainnya, dan 3) seringkali diucapkan tanpa
letupan [p̚] atau dengan pra-glotalisasi [ʔp] di akhir suku kata. Pada kata yang terdiri dari satu
suku kata, bunyi vokal sebelum hentian fortis dipendekkan, sehingga bunyi vokal pada
kata nip 'cubit' terdengar lebih pendek (secara fonetis, bukan fonemis) daripada vokal dalam
kata nib [nɪˑb̥] 'ujung yang runcing'.[56]
Vokal
Artikel utama: Fonologi bahasa Inggris § Vokal
Pengucapan vokal-vokal dalam bahasa Inggris amat bervariasi dari satu dialek ke dialek lainnya,
dan merupakan salah satu aspek yang paling mudah dideteksi untuk mengetahui logat yang
digunakan oleh penuturnya. Tabel di bawah ini mendaftar fonem-fonem vokal dalam
dialek Received Pronunciation (RP) dan General American (GA), dengan contoh-contoh kata
yang mengandung vokal-vokal tersebut, berdasarkan set kosakata yang disusun oleh para linguis.
Vokal-vokal di sini direpresentasikan dengan simbol IPA; daftar vokal RP mengikut daftar vokal
standar yang biasa di temukan dalam kamus-kamus dan publikasi lain yang berasal dari Inggris.
[60]
Monoftong
RP GA Kata Arti
ɪ bid bertaruh
e ɛ bed kasur
æ back belakang
ɑː bra bra
ɑ
box kotak
ɒ
cloth kain
ɔ, ɑ
ɔː paw cakar, mengais
uː u food makanan
ʊ good baik
ʌ but tetapi
ɜː ɜɹ bird burung
ə comma koma
Diftong menutup
RP GA Kata Arti
eɪ bay teluk
əʊ oʊ road jalan
Diftong menengah
RP GA Kata Arti
ɪə ɪɹ peer sebaya
eə ɛɹ pair pasangan
ʊə ʊɹ poor miskin
Dalam dialek RP, panjang vokal bersifat fonemis; vokal panjang ditandai dengan simbol titik dua
serupa ujung panah [ː] dalam tabel di atas. Contohnya adalah vokal dalam kata need [niːd] yang
berlawanan dengan vokal dalam kata bid [bɪd]. Sementara dalam dialek GA, panjang vokal tidak
bersifat fonemis atau mengubah makna.
Bunyi vokal dalam dialek RP maupun GA dipendekkan jika ditutup oleh konsonan fortis
(seperti /t tʃ f/) pada suku kata yang sama, tetapi tidak dipendekkan sebelum konsonan lenis
seperti /d dʒ v/ atau jika berada pada suku kata terbuka. Karena itu, bunyi vokal dalam
kata rich [rɪtʃ], neat [nit], dan safe [seɪ̯ f] terkesan lebih pendek daripada bunyi vokal dalam
kata ridge [rɪˑdʒ], need [niˑd], dan save [seˑɪ̯ v], begitu pula dengan bunyi vokal dalam
kata light [laɪ̯ t] yang lebih pendek daripada bunyi vokal dalam kata lie [laˑɪ̯ ]. Karena konsonan
lenis seringkali bersifat nirsuara pada akhir suku kata, panjang sebuah bunyi vokal merupakan
penanda yang penting untuk mengetahui apakah konsonan yang mengikutinya bersifat lenis atau
fortis.[61]
Vokal /ə/ hanya muncul pada suku kata tanpa penekanan dan diucapkan dengan mulut yang lebih
terbuka pada posisi akhir bentuk dasar/pangkal kata (stem).[62][63] Beberapa dialek tidak
membedakan antara bunyi /ɪ/ dan /ə/ dalam posisi tanpa penekanan, sehingga kata rabbit 'kelinci'
dan abbot 'abbas, kepala biara' berbagi rima yang serupa, sementara
nama Lenin dan Lennon memiliki pengucapan yang sama (homofon). Ciri dialektal ini disebut
sebagai penggabungan vokal lemah (weak vowel merger).[64] Bunyi /ɜr/ dan /ər/ dalam dialek GA
direalisasikan sebagai vokal dengan corak bunyi r [ɚ]. Contohnya adalah kata further 'lebih
jauh', yang secara fonemis direpresentasikan sebagai /ˈfɜrðər/ tapi diucapkan
sebagai [ˈfɚðɚ] dalam GA. Kata yang sama dalam RP direpresentasikan secara fonemis
sebagai /ˈfɜːðə/ dan direalisasikan sebagai [ˈfəːðə].[65]
Tekanan, ritme dan intonasi
Tekanan memiliki peran yang besar dalam bahasa Inggris. Dalam kata-kata bahasa Inggris, ada
suku kata yang ditekan dan ada yang tidak. Tekanan yang dimaksud di sini mencakup perbedaan
dalam hal durasi, intensitas, dan kualitas vokal, dan terkadang juga perubahan pada nada (pitch).
Suku kata yang ditekan diucapkan dengan lebih panjang dan lebih nyaring daripada suku kata
yang tidak ditekan. Bunyi vokal dalam suku kata tanpa tekanan seringkali
mengalami reduksi sementara vokal dalam suku kata dengan tekanan tidak direduksi.[66] Beberapa
kata—terutama kata tugas, tetapi juga kata kerja modal seperti can—memiliki bentuk lemah dan
kuat tergantung dari apakah kata tersebut muncul di posisi yang ditekan atau tidak dalam sebuah
kalimat.
Tekanan dalam bahasa Inggris bersifat fonemis, dan terdapat beberapa pasang kata yang
dibedakan hanya berdasarkan posisi tekanannya. Contohnya, kata contract ditekan pada suku
kata pertama (/ˈkɒntrækt/ KON-trakt) ketika digunakan sebagai nomina ('kontrak'), tetapi ditekan
pada suku kata terakhir (/kənˈtrækt/ kən-TRAKT) ketika digunakan sebagai verba yang dapat
mencakup banyak makna (termasuk misalnya contract yang berarti 'menyusut').[67][68][69] Di sini,
tekanan berkaitan dengan reduksi vokal: pada contract yang bermakna nomina, vokal pada suku
kata pertama yang ditekan diucapkan tanpa reduksi sebagai /ɒ/, tetapi pada contract yang
bermakna verba, suku kata pertama tidak ditekan dan vokalnya direduksi menjadi /ə/. Tekanan
juga digunakan untuk membedakan antara kata dan frasa, sehingga gabungan kata serangkai
hanya diberi tekanan pada salah satu bagian, tetapi frasa dengan komponen yang sama ditekan
dua kali: contohnya a burnout (/ˈbɜːrnaʊt/) 'kelelahan mental' versus to burn out (/ˈbɜːrn ˈaʊt/)
'membakar habis', serta a hotdog (/ˈhɒtdɒɡ/) 'sepotong hotdog' versus a hot dog (/ˈhɒt ˈdɒɡ/)
'seekor anjing yang panas'.[70]
Bahasa Inggris umumnya dianggap sebagai bahasa yang ritmenya diatur oleh suku kata
bertekanan (stress-timed rhythm); selisih waktu pengucapan antara suku kata bertekanan dalam
bahasa Inggris cenderung konstan.[71] Suku kata dengan tekanan diucapkan lebih panjang,
sementara suku kata tanpa tekanan (yang berada di antara suku kata bertekanan) dipendekkan.
Pemendekan bunyi vokal dalam suku kata tanpa tekanan menyebabkan perubahan dalam kualitas
vokal; fenomena ini disebut juga dengan reduksi vokal.[72]
Ragam regional
merger
ya ya
vokal father–bother
/ɒ/ diucapkan
ya ya ya
secara takbulat
/ɜːr/ diucapkan
ya ya ya ya
sebagai [ɚ]
merger vokal cot–
mungkin ya mungkin ya ya
caught
merger vokal fool–
ya ya
full
/t, d/ diucapkan
dengan kepakan ya ya mungkin sering jarang jarang jarang jarang ya sering
lidah (flap)
pemisahan mungki
mungkin sering ya ya sering ya
vokal trap–bath n
tidak
bersifat rhotis (/r/ d
ya ya ya ya ya
ibuang setelah
vokal)
/æ, ɛ/ ditukar
dengan vokal ya ya ya
tertutup
/l/ dapat selalu
diucapkan ya ya ya ya ya ya
sebagai [ɫ]
/ɑːr/ diucapkan
mungki
dengan posisi yang mungkin ya ya
n
lebih maju
Perbedaan paling besar dalam ragam-ragam bahasa Inggris adalah pada pengucapan bunyi
vokalnya. Terdapat dua ragam utama yang digunakan sebagai ragam baku dalam pengajaran
bahasa Inggris di negara-negara yang penduduknya mayoritas bukan penutur bahasa tersebut,
yaitu bahasa Inggris Britania (British English, BrE) dan bahasa Inggris Amerika (American
English, AmE). Negara-negara seperti Kanada, Australia, Irlandia, Selandia Baru dan Afrika
Selatan memiliki ragam baku mereka sendiri yang lebih jarang dipakai dalam pengajaran bahasa
Inggris secara internasional. Beberapa perbedaan antara ragam-ragam ini dapat dilihat pada tabel
"Ragam-ragam bahasa Inggris Baku dan ciri khasnya".[73]
Sepanjang sejarahnya, bahasa Inggris telah melalui berbagai perubahan bunyi. Sebagian
perubahan bunyi ini berlaku pada seluruh ragam bahasa Inggris, sementara sebagian yang lain
hanya berlaku pada beberapa ragam saja. Ragam-ragam baku bahasa Inggris pada umumnya
mengalami Pergeseran Vokal Besar (Great Vowel Shift) yang memengaruhi pengucapan vokal-
vokal panjang, walaupun terdapat perbedaan dalam bunyi vokal yang dihasilkan oleh pergeseran
ini pada sebagian kecil dialek. Di Amerika Utara, beberapa pergeseran berantai (pergeseran
bunyi yang memicu pergeseran lainnya) seperti Pergeseran Vokal Kota-Kota Utara (Northern
Cities Vowel Shift) dan Pergeseran Kanada (Canadian Shift) menghasilkan bentang vokal yang
amat khas pada sebagian logat daerah.[74]
Beberapa dialek memiliki bunyi konsonan fonemis dan fonetis yang lebih banyak atau lebih
sedikit dari jumlah bunyi dalam ragam-ragam baku. Sebagian ragam konservatif seperti bahasa
Inggris Skotlandia menggunakan bunyi nirsuara [ʍ] dalam kata whine 'mengeluh', kontras
dengan bunyi [w] dalam kata wine '(minuman) anggur' yang menggunakan getaran pita suara.
Sementara itu, kebanyakan dialek lainnya menggunakan [w] dalam kedua kondisi; ciri ini
disebut juga sebagai merger konsonan wine–whine. Bunyi frikatif velar nirsuara /x/ dapat
ditemukan dalam bahasa Inggris Skotlandia, yang membedakan antara pengucapan
kata loch /lɔx/ 'danau' dengan kata lock /lɔk/ 'mengunci, gembok'. Logat seperti Cockney yang
mengalami fenomena "penghapusan h" (h-dropping) tidak memiliki bunyi frikatif glotal /h/, dan
logat yang mengalami "penghentian th" (th-stopping) dan "pengedepanan th" (th-fronting)
seperti dialek Afrika-Amerika dan Inggris Estuari tidak memiliki frikatif dental /θ, ð/, tetapi
menggantinya dengan hentian dental/alveolar /t, d/ atau frikatif labiodental /f, v/.[75][76] Perubahan
lain yang memengaruhi fonologi ragam-ragam tempatan di antaranya adalah
penghapusan yod (penghapusan bunyi /j/ dalam beberapa kondisi), peleburan yod (peleburan
bunyi /j/ yang membentuk kluster dengan konsonan lain menjadi bunyi sibilan), dan pemupusan
kluster konsonan.[77]
Dialek GA dan RP berbeda dalam hal pengucapan bunyi historis /r/ yang menutup vokal di akhir
suku kata. Dialek GA merupakan ragam rhotis, yaitu ragam bahasa Inggris yang merealisasikan
bunyi /r/ di akhir suku kata, sementara dialek RP yang bersifat non-rhotis menghilangkan
bunyi /r/ di posisi tersebut. Dialek-dialek bahasa Inggris dapat digolongkan sebagai ragam rhotis
dan non-rhotis tergantung apakah dialek tersebut menghilangkan bunyi /r/ seperti dialek RP atau
melestarikan bunyi tersebut seperti dialek GA.[78]
Terdapat perbedaan dialektal yang kompleks dalam kosakata yang memiliki bunyi vokal terbuka
depan dan vokal terbuka belakang /æ ɑː ɒ ɔː/. Keempat bunyi vokal ini hanya dibedakan dalam
dialek RP, Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan. Dalam dialek GA, vokal-vokal ini
melebur menjadi /æ ɑ ɔ/,[79] sementara dalam dialek Kanada, kesemuanya melebur menjadi dua
bunyi saja: /æ ɑ/.[80] Selain itu, kosakata yang mengandung vokal-vokal tersebut dapat berbeda-
beda tergantung dialeknya. Tabel "Vokal terbuka dalam beberapa dialek" menunjukkan
keragaman ini dalam beberapa kosakata yang mengandung bunyi-bunyi vokal tersebut.
Sistem penulisan
Artikel utama: Alphabet Inggris
Huruf besar Huruf kecil IPA Huruf besar Huruf kecil IPA
A a /eɪ/ N n /ɛn/
B b /biː/ O o /eoʊ/
C c /siː/ P p /piː/
D d /diː/ Q q /kjuː/
E e /iː/ R r /ɑr/
F f /ɛf/ S s /ɛs/
G g /dʒiː/ T t /tiː/
H h /eɪtʃ/ U u /juː/
I i /aɪ/ V v /viː/
Huruf besar Huruf kecil IPA Huruf besar Huruf kecil IPA
J j /dʒeɪ/ W w /ˈdʌbəljuː/
K k /keɪ/ X x /ɛks/
L l /ɛl/ Y y /waɪ/
M m /ɛm/ Z z /ziː/
Tata bahasa
Tata bahasa Inggris memiliki variasi dalam struktur dan penggunaannya, itu tergantung tradisi
yang digunakan oleh suatu negara yang dipengaruhi oleh bahasa asli dari negara tersebut. Secara
umum, tata bahasa yang dipedomani adalah tata bahasa Inggris Amerika (American English) dan
Inggris Britania Raya (British English).
Sistem kala
Sistem kala dalam bahasa Inggris disebut tense. Tense terbagi menjadi tiga yakni:
Simple
Continuous/Progressive
Perfect
Perfect Continuous/Progressive
Perfect S + Had + Been + S + Have/Has + Been + S + Will + Have + Been S + Would + Have +
Continuous KK-ing + O KK-ing + O + KK-ing + O Been + KK-ing + O
Ket:
Subjek adalah pelaku dan objek adalah penderita.
untuk KK1, kata ganti orang ketiga harus ditambah s/es
Kalimat negatif
S + Did + Not + KK1 S + Do/Does + Not + S + Will + Not + KK1 + S + Would + Not + KK1
Simple
+O KK1 + O O +O
S + Had + Not + S + Have/Has + Not + S + Will + Not + Have + S + Would + Not + Have
Perfect
KK3 + O KK3 + O KK3 + O + KK3 + O
Perfect S + Had Not + Been S + Have/Has + Not + S + Will + Not + Have + S + Would + Not + Have
Continuous + KK-ing + O Been + KK-ing + O Been + KK-ing + O + Been + KK-ing + O
Kalimat pasif
Past Present Future Past Future
S + Was/Were +
S + Am/Are/Is + Being S + Will + Be + Being + S + Would + Be + Being
Continuous Being + KK3 + By +
+ KK3 + By + O KK3 + By + O + KK3 + O
O
Kata ganti
Orang
Artikel utama: Kata ganti orang
Kasus
Orang Nomor
Subjek Objek
Tunggal I me
Pertama
Jamak we us
Kasus
Orang Nomor
Subjek Objek
Refleksi
Artikel utama: Kata ganti refleksi
I myself
you yourself
we ourselves
they themselves
you
yourselves
(jamak)