SEJARAH BAHASA INGGRIS MENJADI BAHASA INTERNASIONAL

Dian, Fei, Ale

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial – Universitas Pendidikan Indonesia
moch.nurdiansyah.n13@upi.edu

ABSTRAK

Kata Kunci :

ABSTRACT

Key Words :

I. PENDAHULUAN Pengaruh Restorasi Meiji terhadap

Adapun rumusan masalah berdasarkan
pemaparan diatas, maka
permasalahan pada artikel ini berfokus
pada “Pengaruh Restorasi Meiji Terhadap
Pendidikan di Jepang”. Dengan demikian,
masalah yang akan dibahas tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana latar belakang
Restorasi Meiji ?
2. Bagaimana Pendidikan
sebelum Restorasi Meiji ?
3. Bagaimana Pendidikan Jepang pada
masa Restorasi Meiji ?
Pendidikan di Jepang. Adapun metodologi
pokok penelitian yang digunakan dalam artikel ini
adalah penelitian kepustakaan (library
research). Penelitian kepustakaan
dilakukan dengan cara menelaah, membaca
dan mencatat berbagai literatur atau bahan
bacaan yang berkaitan dengan pokok
bahasan, yang kemudian disaring dan
dari
dituangkan kembali dalam bentuk tulisan.
Data yang digunakan penulis lebih banyak
Jepang
berasal dari data sekunder berupa buku,
jurnal, media online, dan sumbersumber
lain yang dianggap relevan untuk
menyusun artikel ini.

II. METODE III. PEMBAHASAN

Metode merupakan bagian penting dalam Latar Belakang Restorasi Meiji

karya ilmiah. Metode menunjuk pada
teknik yang digunakan pada penelitian
seperti survey, wawancara dan observasi
(Raco, 2010:1). Fokus dari artikel ini ialah
Bahasa Inggris lahir berkat penjajah
Jermanik yang datang ke Kepulauan
Inggris dari tempat yang sekarang menjadi
barat laut Jerman dan Belanda, (disebut
Belanda) yang hanya merupakan provinsi
kerajaan Eropa ini), selain dari wilayah
selatan. Denmark. Pada awalnya, bahasa
ini terdiri dari serangkaian dialek, di
antaranya bahasa Saxon Barat yang
menonjol. Baginya perlu ditambahkan
pengaruh-pengaruh lain yang banyak dan
mendalam, terutama yang datang dari para
penakluk Skandinavia (di utara dan timur
Inggris, di mana mereka merupakan
Danelagh atau Danelaw karena hukum
mereka lebih unggul dari Anglo-Saxon).
Untuk migrasi ini harus ditambahkan orang
Jerman dan khususnya orang Normandia
yang datang ke Inggris antara abad
kedelapan dan kesebelas. Oleh karena itu,
dapat dipastikan bahwa Inggris saat ini,
pada kenyataannya, merupakan
konglomerat pengaruh dari Skandinavia
dan benua Eropa. Khususnya dari Perancis.
Semua migrasi ini menyebabkan punahnya
bahasa Celtic kuno dan bahasa Latin yang
digunakan di beberapa kota. memang benar
bahwa bahasa Inggris, pada fase tertuanya,
memasukkan kata-kata dari dialek Celtic
asli di Inggris, yang masih ada di tempat-
tempat seperti Skotlandia dan Wales; serta
bahasa Latin, bahasa resmi Kekaisaran
Romawi, yang menjadikan Britania
sebagai salah satu provinsinya. Kita tidak
boleh lupa bahwa Romanisasi mempunyai
pengaruh yang besar di wilayah Inggris,
tetapi kita juga perlu melihat ke belakang
lebih dari 3.500 tahun yang lalu untuk
mengetahui kapan semua ungkapan ini
dimasukkan ke dalam bahasa Inggris. Dari
bahasa Celtic asli kuno, hanya bahasa
Welsh yang tersisa, karena bahasa Cornish
(Cornish) menghilang pada abad ke-20.
Pengaruh Perancis Bangsa Normandia,
berasal dari Perancis, datang ke Inggris
pada abad kesebelas. Pada saat itu, mereka
telah meninggalkan bahasa ibu mereka dan
memilih bahasa Perancis (franc) yang
hanya digunakan di bagian utara Perancis,
karena bahasa Occitan dan dialek lainnya
digunakan di bagian tengah dan selatan,
yang masih bertahan sampai sekarang
tetapi setelahnya. Revolusi Perancis telah
mengalami tekanan asimilatif yang sangat
besar. Orang Normandia didampingi oleh
warga Breton dan Prancis. Penaklukan
tersebut terjadi berkat Duke Guillermo II
yang memaksakan pasukannya di medan
perang dibandingkan dengan pasukan
Haroldo II dari Inggris. Keluarga Norman
memerintah Inggris selama lebih dari 3
abad. Pada masa itu, meskipun mereka
adalah raja yang tidak terlalu khawatir
untuk tinggal di pulau itu, baik mereka
maupun warga benua tersebut berbicara
dalam varian bahasa Prancis yang dikenal
sebagai Norman Kuno. Orang-orang yang
berasal dari Inggris masih berbicara bahasa
Inggr Namun yang juga benar adalah
bahwa pengaruhnya memang ada:
keharusan membayar Anglon-saxon kuno
bagaimana sebaliknya.
penghormatan kepada tuan-tuan dalam
bahasa Prancis, orang Inggris itu tentang
menghilang atau, setidaknya, terdegradasi
sebagai bahasa
Kelas yang lebih rendah. Sedikit demi
sedikit, kata-kata Norman semakin banyak
dan ekspresi akan diperkenalkan di Inggris
imajiner. Tekanan linguistik ini didasarkan
pada kontrol
oleh kelas administrasi, perdagangan dan
budaya Norman.
Sebagai anekdot, perlu diperhatikan bahasa
Inggris saat ini
penuturnya lebih menganggap ekspresi
yang berasal dari bahasa Prancis
formal daripada yang berasal dari dialek
Jerman. Ini bisa jadi
terlihat dalam berbagai konstruksi, mulai
dari menyambut a
orang untuk nama yang diberikan kepada
hewan ternak tertentu, seperti babi
dan sapi. Misalnya saja kata ganda yang
ada pada bahasa inggris to
menunjuk babi: "babi" tetapi "babi" (yang
sudah merupakan dagingnya
kurban yang dihidangkan kepada Pak
Norman). Domba dari
kawanan adalah "domba", kata Anglo-
Saxon (Schaf dalam bahasa Jerman) dan
domba muda "domba" (Lamm dalam
bahasa Jerman) tetapi dagingnya
tuan makan adalah "daging kambing" dari
bahasa Prancis "mouton" (tidak seperti itu
Hammelfleisch Jerman). Hal yang sama
berlaku untuk hal itu
Bahasa Inggris "beef" atau "bœuf"
Perancis, yaitu daging
dimakan (" Rindfleisch "dalam bahasa
Jerman) dan tidak ada hubungannya
dengan
hewan hidup" lembu "atau" Ochse "dalam
bahasa Jerman. Begitu pula dengan
Perancis memunculkan istilah ganda terkait
perdagangan seperti "mulai"
dan "mulai", "lanjutkan" dan "lanjutkan",
"pertemuan" dan "bertemu",
"beli" dan "beli", dll.
Norman juga jelas dicatat di Inggris kuno
literatur. Biasanya ditulis dalam bahasa
Latin. Faktanya, ada
banyak kata dari bahasa Roman oleh
antonomasia
yang dimasukkan ke dalam dianggap kuno
Bahasa inggris. Hal yang sama terjadi pada
dialek Jermanik,
sesuatu yang harus dianggap normal,
karena bahasa Inggris punya
akar yang jelas di wilayah Eropa ini.
Faktanya, ada banyak
kata-kata dan konstruksi tata bahasa yang
dapat dibuat dengan
kata-kata dari Roman dan Jerman.
diperkirakan sekitar 45% dari kosakata
tersebut
Bahasa Inggris berasal dari bahasa
Perancis, jika kita sertakan
senyawa yang setidaknya sebagiannya
berasal dari senyawa tersebut
bahasa (“es krim”, misalnya). Perkiraan
lain menunjukkan
29% dengan menghapus kata-kata yang
dimasukkan langsung darinya
Latin (25%) dan yang dalam banyak kasus
hanya digunakan dalam bidang hukum
dan teks hukum, dll. Untuk semua ini kita
dapat menganggap bahasa Inggris sebagai
a
bahasa Jermanik hibrida yang sebagian
besar mempertahankan bahasa
Jermaniknya
struktur sintaksis, khas dalam pembuatan
senyawa,
meskipun tidak ditulis bersama seperti
dalam bahasa Jerman atau
Bahasa Skandinavia, tetapi dengan
pengaruh Latin yang besar
(langsung atau tidak langsung) dalam
kosakata mereka.. Kolonialisme dan
bahasa
Kebutuhan untuk memperluas perbatasan
yang dialami oleh Inggris
Inggris sejak abad keenam belas membuat
bahasa Inggris
Inggris menyebar ke seluruh dunia. Contoh
yang paling jelas
dapat dilihat pada pembentukan
Persemakmuran, yang terdiri dari 53
Negara menjadi bagiannya. Komunitas
negara-negara ini mempertahankan
Bahasa Inggris sebagai satu-satunya bahasa
resmi. Beberapa negara di
yang menggunakan bahasa Inggris,
meskipun tidak secara resmi, adalah
Bahama,
Jamaika (bahasa Inggris adalah bahasa de
facto, tetapi bahasa resminya adalah bahasa
resmi adalah bahasa Patois Jamaika) dan
Trinidad dan Tobago, di antara
banyak lainnya. Di sisi lain, tempat-tempat
yang eksotis seperti
Bangladesh, Filipina, Kenya, Malawi,
Malaysia,
Nigeria, Sri Lanka, dan Tanzania
menggunakannya secara resmi dengan
tujuan
menyatukan negara, tanpa meninggalkan
bahasa asli mereka
bahasa asli mereka.
Bagaimanapun, ada lebih banyak negara
yang menggunakannya
diucapkan. Dari Amerika Utara hingga
Oseania, melalui Afrika dan
Asia. Memang benar bahwa bahasa ini
tidak resmi di banyak tempat ini, tetapi
masa lalu kolonial telah membuat orang-
orang dari berbagai bangsa dan
negara yang hidup dengan bahasa Inggris.
Perlu dicatat
bahwa bahasa Inggris adalah salah satu
bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa,
serta menjadi kendaraan di Uni Eropa dan
Komite Olimpiade Internasional. Meskipun
demikian, harus
perlu dicatat bahwa bahasa Inggris
bukanlah bahasa yang paling banyak
digunakan di
planet ini. Bahasa Mandarin memiliki
kehormatan itu, dengan hampir 1.100
juta penutur. Bahasa Inggris menempati
posisi ke-2, dengan 942
juta. Bahasa Spanyol menempati posisi ke-
3, agak jauh dari 2 bahasa pertama, dengan
520 juta orang. Namun, angka-angka ini
tidak dihitung sebagai
banyak untuk penutur asli seperti bagi
mereka yang telah memperoleh
Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.
Dalam hal ini, bahasa Spanyol
akan menjadi bahasa dunia kedua
berdasarkan jumlah penuturnya. Jika
kita menghitung mereka yang belajar
bahasa, bahasa Inggris akan menjadi
bahasa
bahasa pertama dengan sekitar 2.000 juta
orang penutur asli atau mampu
berkomunikasi dalam bahasa tersebut.
Konjugasi kata kerja yang aneh
Mengenai konjugasi kata kerja dalam
bahasa Inggris, harus
dikatakan bahwa itu telah mengalami
evolusi yang sangat mirip dengan itu
yang dialami dalam bahasa seperti Jerman
dan lainnya
berasal dari bahasa Romawi, seperti
Prancis dan
Spanyol. Secara khusus, berbagai bentuk
telah diciptakan untuk
menyinggung masa lalu, masa kini dan
masa depan, serta lainnya
konjugasi yang dikenal sebagai perifrasis
(juga terlihat pada bahasa-bahasa yang
berasal dari bahasa Latin), yang
menunjukkan bahwa suatu tindakan akan
dilakukan atau sedang dilakukan.
Terlepas dari semuanya, ada perbedaan.
Sebagai contoh,
Bahasa Inggris, sebagai bahasa Jermanik,
telah dilupakan dalam
subjungtif, terkait dengan frasa yang
menunjukkan kurangnya
kepastian atau konstruksi hipotesis. Hal ini
tidak
terjadi dalam bahasa Roman dan bahasa
Jermanik lainnya, seperti
seperti bahasa Jerman. Dalam bahasa
Inggris, subjungtif telah dilemahkan dan
dikutuk ke latar belakang.
Dalam semua kasus lainnya, harus
dikatakan bahwa bahasa Inggris mematuhi
aturan tradisional yang termasuk dalam
bahasa apa pun. Sebagai contoh,
ada perbedaan antara bentuk tunggal dan
jamak, sesuatu
yang dimasukkan dalam tahap yang lebih
modern, karena itu
sesuatu yang tidak terjadi dalam bahasa
Inggris Kuno. Dalam hal tertentu
tertentu, itu tidak membuat perbedaan
gender (seperti rumus
"kami" dan "kamu"). Hal ini tidak terjadi
dalam bahasa Roman
bahasa, di mana kata ganti memiliki varian
untuk masing-masing
jenis kelamin dan jumlah ("kami" dan
"kita" serta "Anda" dan "kamu").
Sebagai penutup, harus dikatakan bahwa (2011). Pengaruh Politik Isolasi
invasi Normandia membuat (Sakoku) Jepang Terhadap
kata-kata yang berasal dari Anglo-Saxon Nasionalisme Bangsa Jepang: Studi
hampir menghilang. Pada Tentang Politik Jepang dari Zaman

abad keempat belas, hanya ada hampir Edo (feodal) Sampai Perang Dunia II.
4.500 kata dalam bahasa Journal : Jurnal AL-AZHAR
INDONESIA SERI PRANATA
Inggris dibandingkan dengan lebih dari
10.000 kata dari Prancis. Meskipun begitu SOSIAL, Vol . 1, No. 1, Maret 2011

dari semuanya, kata-kata Anglo-Saxon Agung, L. 2012. Sejarah Asia Timur

bertahan, menjadi kunci 2. Yogyakarta: Ombak.
dalam keseharian para penuturnya.

Translated with DeepL.com (free version)

Yeti. N (1987). LangkahLangkah Awal
Modernisasi
Jepang. Jakarta : Dian Rakyat
DAFTAR PUSTAKA
Febriantini. F. (2012). Kebijakan
Pemerintah Meiji di Bidang
Pendidikan Dalam Rangka
Modernisasi Jepang. (Skripsi).
Program Studi Sastra Jepang,
Universitas Darma Persada,
Jakarta.

Rustam. F. (2003). Reformasi

Pendidikan Pada Masa Jepang
Meiji: Studi Tentang Peran Politik
Kekuasaan Dalam Penerapan
Pendidikan. Journal : MAKARA,
SOSIAL HUMANIORA, VOL. 7, NO.
2, DESEMBER 2003

Widarahesty. Y & Ayu. R