Anda di halaman 1dari 9

Perjalanan Sejarah Ilmu Linguistik dan

Perkembangannya
MASA INDIA

 Pada abad ke-19, masyarakat India masih belajar


bahasa secara lisan, sebagai bentuk perkembangan
setelah adanya penggunaan bahasa tulis abjad Brahmi
pada abad ke-5. Saat itu, tujuan belajar bahasa tidak
untuk memahami hakikat bahasa, tetapi lebih untuk
mempelajari agama dan hikmah kitab Veda.
Masa Yunani

 Platoadalah salah satu dari para filosof yang


menggunakan lambang dan menghubungkannya
dengan percakapan antara Kratylos dan Cratylus.
Sedangkan Socrates menyebutkan jika lambang
memang harus cocok dengan acuan. Aristoteles
menyebutkan hubungan lambang dan acuan sifatnya
harus konvensional. Para filosof juga membuat kelas
kata.
Masa Romawi

Di masa yunani, sudah ada pembagian kelas kata


yang kemudian berkembang pada masa Romawi,
termasuk karangan Thrax dan Dionysius yang
menyebutkan kata baru, yaitu kata bilangan.
Ada juga tokoh romawi yang disebut dengan Varro
menulis buku De Lingua Latina, menjelaskan
etimologi, morfologi, dan sintaksis. Pada masa ini,
sudah ada kajian bahasa secara gramatikal dan
logika.
Masa Pertengahan
 Pendidikan Latin membawa pengaruh sangat besar,
karena terdapat dua hal yang muncul terkait
perkembangan lingustik yaitu kamu Modistae dan
juga tatbahasa spekulatif.
 Modistae sangat memprioritaskan semantik, percaya
bahwa setiap benda punya perbedaan ciri dan disebut
dengan mode essendi. Kaum spekulatif menyebutkan
kata adalah sistem dengan acuan, sehingga semua
bahasa pasti punya kata dalam konsep sama.
Masa Renaissance

 Inilah masa kehidupan, belajar banyak hal tentang bahasa-bahasa kuno, termasuk Romawi
dan Yunani. Terjadi pada abad ke-16 dan abad ke-17, manusia ingin menjadi homo trilinguis
untuk menguasai bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani, juga ada berbagai bahasa dari luar Eropa
sebagai perbandingan.
Periode Perkembangan

 Dimulai abad ke-18, bahasa bukan lagi alat, tetapi juga objek.
Tidak berorientasi pada logika dan filsafat, tapi pada apa adanya. 
Muncul juga beberapa tokoh pada abad ke-19, seperti E.B.
Condillac yang menyebutkan asal mula bahasa terletak pada
berbagai bunyi alamiah, karena tekanan emosi kuat dan bunyi
tersebut bermakna karena adanya pengulangan. Ada juga A.
Schleicher yang menyebutkan pertumbuhan bahasa sifatnya
historis. Terdapat dua hal yang dilakukan oleh A. Schleicher
dalam kemajuan linguistik yaitu rekonstruksi bentukan bahasa
Indo-Jerman dengan melakukan perbandingan bahasa dan
menentukan sejarah awal munculnya bahasa Indo-Jerman.
 Dalam sejarah linguistik, pendapat Schleicher
kemudian ditentang oleh Schmidt, menyebutkan
perkembangan bahasa dapat dipengaruhi garis
maupun batas-batas, atau dikenal dengan
sebutan isoglosse, yang terus meluas sehingga
diibaratkan gelombang atau wave theory.
Schmidt berpendapat bahasa Indo-Jerman
merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
seperti halnya rantai besi.
Periode Pembaharuan
 Pada masa pembaharuan tersebut, para pakar lebih menekankan
perhatian pada persoalan bahasa, tidak lagi sibuk dengan filsafat
atau perbandingan bahasa. Bahkan,  ada beberapa tokoh penting
dalam periode pembaharuan tersebut.
 Contoh, Ferdinand de Saussure tahun 1857-1913, menulis buku
tentang Cours de Linguistique Generale yang membuatnya
mendapatkan julukan sebagai Bapak Linguistik Modern karena
berhasil menyatakan tentang diakronis dan sinkronis dalam
linguistik, logat, tuturan, ucapan, dan sifat bahasa yang berisi
sistem nilai.
 Selain itu juga masih ada nama-nama penting lainnya seperti L.
Bloomfield, Kenneth L.Pike, Noam Chomsky, dan Charles
Fillmore.

Anda mungkin juga menyukai