Anda di halaman 1dari 14

Ilmu Al-Lughah Al-Hadits (‫)مذهب علم اللغة احلديث‬

Makalah Ini Disampaikan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Lughah Al ‘Am
di Kelas Pada Tanggal 29 November 2022

Oleh Kelompok 9

Febri Susanty 2030102021

Dosen Pengampu :
Dr. Akhyar Hanif, M.Ag.

Jurusan Pendidikan Bahasa Arab


Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar
2022/2023
DAFTAR ISI
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan .............................................................................................. 1
BAB II Pembahasan
1. Konsep Ilmu Laghah Al-Hadits (Linguistik Modern) ................................. 2
2. Sejarah Perkembangan Linguistik Modern ................................................. 3
3. Ciri-ciri Linguistik Modern ......................................................................... 6
4. Linguistik Perbandingan (Comparative Linguistic) .................................... 7
BAB III Penutup
1. Kesimpulan................................................................................................ 10
2. Saran .......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu linguistik terbagi atas dua zaman, yaitu linguistik tradisional atau klasik dan
linguistik modem Untuk pembahasan kali ini hanya terfokus pada linguistik modern
yang dimulai pada abad 19 sampai sekarang abad 20. Pada abad 19 bahasa Latin sudah
tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam pemerintahan atau
pendidikan.
Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang dianggap mempunyai hubungan
kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-bahasa dikelompokkan ke
dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan morfologis Dengan
demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal dari bahasa
moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara genetis
terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman, misalnya secara
genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis,
Spanyol, dan Italia.
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja.
tetapi juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa- bahasa
Indian). Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa-
bahasa negara di Asia) Untuk itu penulis dalam makalah ini akan membabas apa-apa
saja yang terdapat dalam ilmu lughah al-hadits atau disebut juga dengan linguistik baru
atau modern.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Ilmu Laghah Al-Hadits (Linguistik Modern)


Linguistik modern adalah salah satu studi bahasa yang berkembang
sekitar abad ke 19 dan 20an. Di mana ruang lingkup kajian linguistiknya adalah
penelitian bahasa secara ilmiah ataupun secara objektif yang pembahasannya
tidak lagi berfokus tentang bahasa yang ada di Eropa saja, namun sudah meluas
ke negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Afrika, Asia, dan lain
sebagainya.
Ahli tata bahasa tradisional cenderung menganggap bahwa bahasalisan
lebih rendah dari bahasa tulisan dan dalam arti tertentu tergantung pada bahasa
tulis yang baku. Dengan sadar linguis kontemporer menentang pandangan ini
dan berpendapat bahwa bahasa lisan adalah utama dan bahwa tulisan pada
hakikatnya adalah suatu cara menggambarkan wicara dengan sarana lain.
Linguistik modern merupakan studi bahasa yang berkembang antara
abad 19 dan 20. Ruang lingkup kajian linguistik modern ialah penelitianbahasa
secara ilmiah atau secara objektif. Maksudnya ialah bahasa itu tidak lagi
dibahas tentang bahasa yang ada di Eropa saja, tetapi sudah meluas ke daerah-
daerah lain seperti Amerika. Afrika, Asia dan lain sebagainya.
Jika ada seseorang yang layak disebut sebagai pendiri linguistik
modern, dialah sarjana dan tokoh besar asal Swiss; Ferdinand de Saussure.
Perkuliahanya (yang direkonstruksikan dari catatan-catatan para mahasiswanya
setelah ia meninggal) diterbitkan pada tahun 1915 dengan judul Course de
Lingustique Generale (kuliah linguistic umum). Banyak aliran linguistik yang
berlainan dapat dibedakan pada waktu lain, tetapi semuanya secara langsung
atau tidak langsung telah dipengaruhi (denganberbagai tingkat) oleh Cours de
Sausure. Dalam arti sempit Lingaistik ialah kajian bahasa secara ilmiah. Ruang
lingkup Linguistik yakni :
1. Al-Aswat (phonetics, phonclogy).
2. Ash-Sharf (Morphology)
3. An-Nahw (syintaksis)
2
4. Al-mufradat dan ad-Dilal (Semantics)
B. Sejarah Perkembangan Linguistik Modern
Ilmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang
bahasa sejak zaman Yunani (abad 6 SM). Secara garis besar studi tentang
bahasa dapat dibedakan antara (1) tata bahasa tradisional dan (2) linguistik
modern.
1. Tata Bahasa Tradisional
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria
yang merupakan koloni Yunani. Di kota itu dibangun perpustakaan besar
yang menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan.
Salah seorang ahli bahasa benama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM)
merupakan orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara
sistematis serta menambahkan kelas kata adverbia, partisipel, prooomina
dan preposisi terhadap empat kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic.
Di samping itu sarjana ini juga berhasil mengklasifikasikan kata-kata
bahasa Yunam menurut kasus, jender, jumlah, kala, diatesis (voice) dan
modus.
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi. Para ahli tata
bahasa Latin mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin
dan hanya melakukan sedikit modifikasi, karena kedua bahasa itu mirip.
Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata bahasa Dionysius Thrax.
Dua ahli bahasa lainnya, Donatus (tahun 400 M) dan Priscian(tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa latin yang
berpengaruh sampai ke abad pertengahan. Selama abad 13-15 bahasaLatin
memegang peranan penting dalam dunia pendidikan di samping dalam
agama Kristen.
Bahasa latin mempunyai peran penting pada masa itu karenadigunakan
sebagai sarana dalam dunia pendidikan, administrasi dan diplomasi
internasional di Eropa Barat. Pada zaman Renaisans penelitian bahuza
mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman (bahasa Prancis, Spanyol, dan
Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin, juga kepadabahasa-bahasa
yang nomRoman seperti bahasa Inggris, Jerman, Belanda, Swedia, dan
3
Denmark.
2. Linguistik Modern
a. Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam
kehidupan sehari-hari, maupun dalam pemerintahan atau pendidikan.
Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang dianggap mempunyai
hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa. Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan
fonologis dan morfologis.
Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok
Junggramatiker atau Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk
mengetahui hubungan kekerabatan antarbahasa berdasarkan metode
komparatif.
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksi-kan
sampai dewasa ini antara lain:
1) Rumpun Indo-Eropa: bahasa Jerman, Indo-Iran, Armenia, Baltik,
Slavis,Roman, Keltik, Gaulis.
2) Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab, Ibrani, Etiopia.
3) Rumpun Chari-Nil, bahasa Bantu, Khoisan.
4) Rumpun Dravida bahasa Telugu, Tamil, Kanari, Malayalam 5)
Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu,
Melanesia, Polinesia.
5) Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer, Palaung, Munda,
Annam 7) Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar), Samoyid.
6) Rumpun Altai bahasa Turki, Mongol, Manchu, Jepang, Korea.
7) Rumpun Palco-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia.
8) Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina, Thai, Tibeto-Burma.
9) Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara, Kaukasus Selatan.
10) Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo, Maya Sioux, Hokan.
11) Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua, Australia dan Kadai.

b. Linguistik Abad 20
4
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-
bahasa Eropa saja, tetapi juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia
seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian), Afrika (bahasa-bahasa
Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia).
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-
bahasa proto di Eropa mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik
abad 20, antara lain Ferdinand de Saussure. Sarjana ini tidak hanya
dikenal sebagai bapak linguistik modern, melainkan juga seorang tokoh
gerakan strukturalisme. Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai
sistem yang berkaitan (system of relation). Elemen-elemennyaseperti
kata, bunyi saling berkaitan dan bergantung dalam membentuk sistem
tersebut.
Beberapa pokok pemikiran Saussure:
1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis. Tulisan hanya
merupakan sarana yang mewakili ujaran.
2) Linguistik bersifat deskriptif, bukan preskriptif seperti pada tata
bahasa tradisional. Para ahli linguistik bertugas mendeskripsikan
bagaimana orang berbicara dan menulis dalam bahasanya, bukan
memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara.
3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik
abad 19. Walaupun bahasa berkembang dan berubah, penelitian
dilakukan pada kurun waktu tertentu.
4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua, terdiri dari
signifiant (penanda) dan signifie (petanda). Keduanya merupakan
wujud yang tak terpisahkan, bila salah satu berubah, yang lain juga
berubah.
5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian.
6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur.
7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal
budi pemakai bahasa dari suatu kelompok sosial (langue) dengan
5
bahasa sebagai manifestasi setiap penuturnya (parole).
8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalambahasa.
Hubungan asosiatif atau paradigmatis ialah hubungan antar satuan
bahasa dengan satuan lain karena ada kesamaan bentuk ataumakna.
Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan pembentuk
sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan
lain yang mengikuti atau mendahului (Chaer, 2003)
C. Ciri-ciri Linguistik Modern
1. Linguistik Abad 19
a. Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa, baik
bahasa bahasa Roman maupun nonRoman.
b. Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif, yang
diteliti adalah hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk
mengetahui bahasa-bahasa mana yang berasal dari induk yang sama.
Dalam metode komparatif itu diteliti perubahan bunyi kata-kata dari
bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa yang dianggap
sebagai keturunannya. Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose
dalam bahasa Perancis, dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol.
c. Pendekatan bersifat atomistis. Unsur bahasa yang diteliti tidak
dihubungkan dengan unsur lainnya, misalnya penelitian tentang kata
tidak dihubungkan dengan frase atau kalimat.
2. Linguistik Abad 20
a. Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika, Afrika, dan Asia.
b. Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis, pada akhir abad 20
penelitian yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol.
c. Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang
semakin rumit. Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik,
makro linguistik, dan sejarah linguistic.
d. Penelitian teoretis sangat berkembang.
e. Otonomi ilmiah makin menonjol, tetapi penelitian antardisiplin juga
berkembang.
6
f. Prinsip dalam meneliti adalah deskripas dan sinkronis

D. Linguistik Perbandingan (Comparative Linguistic)


Pada abad 19 para pakar linguistik Eropa telah membagi bahasa yang
berbeda beda menjadi beberapa kelompok, di sini satu rumpun bahasa yakni
India-Eropa yang terdapat dengan jumlah yang sangat besar dari bahasa-bahasa
yang tersebar luas di daerah-daerah dari India, Iran hingga ke Eropa.
Objek linguistik komparatif adalah mengkaji fenomena fonologi,
morfologi, sintaksis, dan leksikon dalam bahasa-bahasa yang berasal dari satu
rumpun bahasa atau salah satu cabang dari satu rumpun bahasa. Oleh karena
itu, metode linguistik komparatif didasarkan pada prinsip klasifikasi bahasa ke
dalam rumpun rumpun bahasa. Sejak abad 19 para linguis membagi berbagai
bahasa ke dalam kelompok-kelompok atau rumpun-rumpun bahasa. Ada
rumpun bahasa Indo-Eropa yang mencakup bahasa yang paling banyak di
daerah yang membentang dari India sampai Eropa Dengan demikian ia
mencakup sejumlah besar bahasa yang telah dikenal dan sedang dikenal oleh
bangsa India, Iran, dan benua Eropa. Juga, abad 19 para linguis Eropa telah
mengenal bahwa bahasa Arab berasal dari rumpun bahasa Semit yang juga
mencakup bahasa Ibrani, bahasa Aramea, bahasa Akadis, dan bahasa Habsyi.
Para linguis dapat membagi berbagai bahasa ke dalam rumpun-rumpun bahasa
dengan membandingkan bahasa-bahasa ini dan menemukan aspek-aspek
kesamaan di antara bahasa-bahasa itu dari fonologi, morfologi, sintaksis, dan
leksikon. Adanya aspek-aspek kesamaan yang prinsipil di antara sejumlah
bahasa, artinya bahwa bahasa-bahasa itu berasal dari pangkal yang sama, yaitu
dari bahasa pertama yang melahirkan bahasa-bahasa ini lewat perjalanan
sejarah.
(Suhardi, 2013) Fonologi, tata bahasa, dan semantik adalah tiga aspek
yang tidak dapat dipisahkan. Fonologi adalah ilmu yang banyak membicarakan
tentang bunyi-bunyi bahasa tanpa membedakan apakah ia sebagai pembeda arti
atau tidak. Tata bahasa adalah kaidah aturan yang berkaitan dengan bentuk kata
dan cara merangkainya menjadi frasa, klausa, dan kalimat. Sementara semantik
adalah ilmu yang berkaitan dengan makna atau arti kata.
7
Para pakar bahasa menemukan adanya fenomena yang menyatu dalam
bahasa bahasa yang tersebar sepanjang masa antara Iran, India, dan Eropa,
mereka menganggap bahwa bahasa-bahasa ini adalah satu rumpun bahasa yang
muncul dari bahasa kurso atau kissik yang telah musnah. Maka para pakar
bahasa mengumumkan nama bahasa India Eropa yang pertama adalah Proto-
Indoeuropean. Para pakar juga menemukan berbagai macam bahasa seperti
bahasa Arab, Ibriah, finigiah, akadiah, dan habsyi yang mengandung sebagian
karakteristik dasar yang sama maka para pakar mengambil kesimpilan bahwa
bahasa itu membentuk satu kelompok bahasa yang satu yang diturunkan dari
satu akar, mereka mengumumkan bahasa Samiah yang pertama (Proto-semitic
atau Ursemitich), perbandingan bahasa yang berbeda beda yang dinisbatkan
pada satu kelompok bahasa yang satu adalah satu materi pada ilmu bahasa
perbandingan.
Ilmu bahasa Samiah dibandingkan dengan bahasa Akadiah, Igrit, Ibriah,
Finiqiah, Aramiah, Arab Selatan, Ibriah Utara, dan Habsyi, karena bahasa ini
adalah satu kelompok. Ilmu bahasa India Eropa dibandingkan dengan
pembahasan bahasa yang berbeda yang masuk pada kelompok bahasa.
Kelompok bahasa India Eropa mencakup banyak cabang bahasa, yang
terpenting yaitu bahasa Jerman, Rumania, Salafi, Iran, dan India. Kebanyakan
bahasa telah memunculkan perhatian sebagian pakar pada perbandingan bahasa
pada satu cabang dari seluruh cabang. Ilmu bahasa Jerman dibandingkan
dengan pembahasan bahasa Almani, Inggris, Nurdiah klasik, Denmark, dan
selain itu dari bahasa-bahasa logat yang masuk pada cabang ini. Ilmu
perbandingan bahasa Rumani membahas bahasa Latin, seluruh bahasa dan
logat yang muncul darinya. Bahasa dan logat Rumaniah ini mencakup bahasa
Rumania modern, yaitu Perancis, Spanyol, Italya, dan bahasa Republik
Rumania. Perbandingan bahasa-bahasa ini dengan bahasa Latin Sya'biyah
adalah ruang lingkup pembahasa pada ilmu bahasa Rumania. Adapun ilmu
perbandingan bahasa Salafi maka pembahasan bahasa Rusia, Belanda, Ukrania,
Tasyikia Slovekia, Kroasia, dan Bulgaria. Jadi, penjelasan hubungan sejarah
antara bahasa yang satu dengan cabang bahasa atau satu kelompok bahasa
adalah ruang lingkup pembahasan ilmu perbandingan bahasa.
8
Perbandingan dilakukan dengan metode historis, seperti yang terjadi pada
abad ke 19. Maka kajian dengan membandingkan bahasa adalah yang
berkembang pada abad ini, lalu diperoleh beberapa bahasa dengan
memperhatikan kesamaan atau kedekatan strukturnya seperti: Sansekerta,
Yunani kuno, Latin, Slavia, dan Gothic.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sepanjang urain yang penulis paparkan di atas, dapat ditarik sebuah
kesimpulan, sebagai berikut :

1. Dapat dipahami bahwa Linguistik Modern itu berkembang mulai pada


abad 19 dan awal abad 20 dengan pakar Eropa yang terkenal yaitu De
Saussure.

2. De Saussure adalah orang yang pertama mengkaji linguistik modern.


3. Ruang lingkup kajian linguistic modern ialah bukan hanya satu rumpun
bahasa yang ada di Eropa saja, tetapi sudah mengkaji tentang rumpun
bahasa yang ada di daerah di seluruh dunia seperti Amerika, Afrika, Asia,
dan lainnya.

4. Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan
sehari-hari, maupun dalam pemerintahan atau pendidikan. Dan padaabad
20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja,
tetapi juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika
(bahasa-bahasa Indian), Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-
bahasa Papua dan bahasa banyak negara di Asia)

B. Saran

Demikian makalah ini disajikan sebagai bahan pembelajaran kita bersama.


Diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut mengenai Konsep Ilmu
Al-Lughah Al-Hadits. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dalam penulisan
makalah kedepannya

10
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, A. (2003) prikolog linguistik kajian teoritik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hidayah, E. Z. (2016) Ilmu Bahasa (Sebuah Pengantar dalam Kajian


Linguistik) Turats,

Suhardi. (2013) Pengantar Linguistik Umum Jogjakarta AR-Ruzz Media


https://www.linguistikid com/2016/12/kajian-linguistik-modern.html

11
12

Anda mungkin juga menyukai