ABSTRACT
Linguistik merupakan suatu ilmu yang bahasa secara ilmiah atau ilmu tentang bahasa. Kata
Linguistik berasal dari kata Latin “lingua” (bahasa), kata latin itu masih kita jumpai dalam banyak
bahasa yang berasal dari bahasa Latin misalnya Prancis (langue, langage), Itali (linggua), Spanyol
(lengua), dan dahulu pernah bahasa Inggris meminjam dari bahasa Prancis kata yang sekarang
berbunyi “Language”. Secara historis studi linguistik pertama kali menjadi tren di kalangan bangsa
India dan Yunani, hingga sekarang muncul para linguis terkemuka yang menjadi pelopor aliran-
aliran linguistik seperti Ferdinand de Saussure yang beraliran strukturalisme dan Noam Chomsky
yang beraliran kognitifisme. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gagasan-gagasan
yang dibawa oleh de Saussure dan Noam Chomsky kemudian menganalisisnya dengan
mendeskripsikan perbedaan diantara kedua tokoh tersebut. Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa de Saussure memandang bahasa suatu perilaku tuturan dan bahasa bersifat
konvensional sebagai suatu hasil dari kebiasaan yang telah menjadi konvensi dalam masyarakat,
sedangkan Chomsky memandang bahasa suatu kemampuan atau kompetensi yang dibawa
manusia sejak lahir dan terdiri dari struktur-struktur yang bersifat universal.
Keyword Strukturalisme; kognitifisme; De Saussure; Noam Chomsky
مستخلص البحث
كلمة اللغويات مشتقة من الكلمة.اللغويات هي علم يتعامل بشكل علمي مع اللغة أو علم اللغة
وهذه الكلمة الالتينية ال تزال مستخدمة في العديد من اللغات التي تأتي،)" (لغةlingua" الالتينية
،)lengua( اإلسبانية،)lingua( اإليطالية،)langage ،langue( مثل الفرنسية،من الالتينية
بدأت، تاريخيًا."Language" وسابقًا اقترض اللغة اإلنجليزية كلمة من الفرنسية وأصبحت اآلن
وظهر اليوم علماء لغويين بارزين،دراسة اللغويات ألول مرة تصبح اتجاهًا في الهند واليونان
مثل فيرديناند دي سوسور الذي يتبع التوجه الهيكلي ونوام،يعتبرون روادًا لتيارات اللغويات
يهدف هذا البحث إلى وصف األفكار التي قدمها دي سوسور.تشومسكي الذي يتبع التوجه اإلدراكي
يمكن االستنتاج من.ونوام تشومسكي ثم تحليلها من خالل وصف االختالفات بين الشخصيتين
نتائج هذا البحث أن دي سوسور يعتبر اللغة سلو ًكا تحدثيًا وأن اللغة تعتبر تقليدية كنتيجة للعادات
بينما يعتبر تشومسكي اللغة قدرة أو كفاءة تأتي مع اإلنسان منذ،التي أصبحت تقليدًا في المجتمع
والدته وتتألف من هياكل عالمية
Introduction ()المقدمة
Studi yang berhubungan dengan bahasa sangatlah banyak. Dahulu, studi
bahasa menjadi tren di kalangan bangsa India dan Yunani. Dan sekarang, telah
banyak para ahli bahasa yang memperhatikan bidang linguistik dan mencoba
menafsirkannya menggunakan pendekatan-pendektatan modern, dimulai dengan
aliran strukturalisme yaitu Ferdinand de Saussure dan behaviorisme yaitu
Bloomfield, hingga teori Chomsky yang merupakan salah satu teori yang paling
terkemuka yang mampu memberikan penjelasan tentang pemahaman fenomena-
fenomena linguistik. Beberapa linguis menegaskan bahwa teori-teori ini
mengumpulkan beberapa warisan linguistik kuno untuk dijadikan suatu teori (Al
Tawwati, 2021). Menurut Daud dalam Azhar & Abbas (2022), fokus penelitian
linguistik modern adalah pada aspek fonologi/fonetik, morfologi, sintaksis, dan
semantic.
Pemahaman, aliran, dan figur yang digunakan dari Yunani kuno hingga
Renaisans adalah fokus linguistik tradisional. Selama masa linguistik "tradisional",
ahli bahasa mempelajari bahasa dengan fokus pada semantik dan filsafat. Terlepas
dari kenyataan bahwa linguistik modern adalah cabang studi bahasa yang muncul
di suatu tempat antara abad ke-19 dan ke-20 (Sugiyono, 2014).
Ferdinand De Saussure adalah salah satu ilmuwan besar bidang linguistik
dan juga pelopor aliran strukturalisme. Saussure lahir pada tahun 1857 di kota
Jenewa, Swiss. Julukan bapak linguistik modern abad ke-20 diberikan kepada
Saussure karena sumbangsihnya yang besar terhadap konsep-konsep fundamental
ilmu bahasa dengan segala teorinya yang sudah bertahun-tahun ia pelajari dan
tekuni (Hamzah, 2021).
Ferdinand De Saussure juga seorang sarjana Swiss merupakan pelopor
linguistik modern.yang berkompeten dalam menganalisis makna pada sebuah teks
maupun simbol-simbol yang melatarbelakanginya (Hasibuan, 2015). Pandangan ini
adalah sebagai akibat adanya konsep-konsep terhadap bahasa dan studi bahasa
berupa sistem simbol maupun kode.
Pandangan dan pemikiran de Saussure terangkum dalam buku Course in
General Linguistics (De Saussure, 1966) yang disusun oleh kedua muridnya, Charles
Bally dan Albert Sechehay. Buku tersebut telah digunakan oleh seluruh civitas
akademika di seluruh penjuru dunia hingga saat ini. Di dalam buku tersebut memuat
empat konsep besar linguistik yang dicetuskan oleh Saussure diantaranya langue-
namun ia lebih dikenal karena sumbangannya dalam linguistik umum. Berkat buku
Course de Lingistique Generale ia dikenal sebagai Bapak Linguistik Modern dan
pencetus Semiologi (Rayya, 2018).
Terdapat empat ahli linguistic yang terpengaruh oleh pandangan de
Saussure yaitu: (Hasanain, 1984)
1. D. Whitney (1817-1894 M), adalah seorang linguis berasal dari Amerika yang
mendalami Bahasa Sanskerta, ia memiliki beberapa buku yang ditulisnya,
diantaranya, “Language and the Study of Language”, yang dijelaskan di
dalamnya tentang hukum dan kaedah Bahasa.
2. Baudouinde Courtenay (1845-1929 M), adalah seorang linguis berasal dari
Polandia khususnya di bidang fonologi. Linguis ini terpengaruh oleh pandangan
de Saussure dalam mengklasifikasikan satuan-satuan Bahasa.
3. Ch. S. Peirce (1839-1914 M), adalah seorang linguis yang membahas tentang
lambang-lambang Bahasa yang disebut dengan ilmu Semiotik.
4. Emile Durkheim (1858-1917 M), adalah seseorang yang ahli di bidang sosiologi
dan ia terpengaruh oleh de Saussure dengan pandangannya tentang studi
fenomena sosial, terutama ketika dia mendefinisikan fakta sosial sebagai hal-
hal yang serupa dengan yang dipelajari dalam natural science.
Hubungan sintagmatik adalah kombinasi antara ini dan ini dan ini, sedangkan
hubungan paradigmatik merupakan pemilihan ini atau ini atau ini, dan hubungan
sintagmatik merujuk secara intratekstual atas tanda yang sama-sama hadir dalam
sebuah teks, sementara hubungan paradigmatik merujuk secara intertekstual atas
tanda lain di luar teks (Sukyadi, 2013).
Paradigmatik adalah hubungan antara unsur-unsur bahasa dalam
keseluruhan sistem bahasa yang dapat saling menggantikan dan memiliki
hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan unsur-
unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan (Hasibuan,
2015).
Study of Language and Mind (2000), The Architecture of Language (Mukherji, et al,
eds.) (2000), On Nature and Language (Adriana Belletti and Luigi Rizzi, ed.) (2001).
berarti struktur luar yang sama itu memiliki struktur dasar yang berbeda (Suhardi,
2017).
Sementara itu, struktur luar bahasa adalah fase akhir dari proses
pembentukan kaidah dalam membuat kalimat setelah mengaplikasikan kaidah-
kaidah transformasi tertentu atas struktur dalamnya. Ia adalah bentuk lahiriah
bunyi yang diucapkan dan didengar atau dibaca (Ushaili, 2006).
Conclusions ()الخاتمة
De Saussure dan Chomsky memiliki perbedaan gagasan dalam memandang
bahasa sebagai bidang kajian ilmiah. De Saussure memandang linguistik sebagai
suatu perilaku tuturan dan bahasa bersifat konvensional sebagai suatu hasil dari
kebiasaan yang telah menjadi konvensi dalam masyarakat, sedangkan Chomsky
memandang linguistik sebagai suatu kemampuan atau kompetensi yang dibawa
manusia sejak lahir dan terdiri dari struktur-struktur yang bersifat universal. De
Saussure memandang bahasa adalah fenomena sosial yang harus dilakukan kajian
pada bahasa yang terucap (manthuq). selain itu, De Saussure fokus dalam
menyingkapkan dan melukiskan struktur inti dari suatu obyek (hirarkinya, kaitan
timbal balik antara unsur-unsur pada setiap tingkat). Sedangkan, Chomsky
menyatakan bahwa pada diri setiap manusia terdapat daya bahasa yang pada
References ()المراجع
Ahmed, A. M. S. (1982). Ilm Al Lughah Al Nafsi. King Saud University.
Al Tawwati, A. Q. Bin. (2021). The Intersection of Concepts Between Arabic
Grammatical Theory and Chomsky’s Linguistic Theory. Prosiding Konferensi
Nasional Bahasa Arab VII, 1–29.
Amalia, D. R., Sari, N. D. P., Saputra, A. A., & Alfaruq, U. (2019). Linguistik Perspektif
Ferdinand de Saussure dan Ibn Jinni. Al-Fathin, 2, 163–182. https://e-
journal.metrouniv.ac.id/index.php/al-fathin/article/download/1900/1510
Azhar, M., & Abbas, A. (2022). Pengantar Linguistik Modern. OSF Preprints,
Https://Doi.Org/10.31219/Osf.Io/Vxp96, 1–11.
Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. PT Renika Cipta.
De Saussure, F. (1966). Course in General Linguistics (C. Bally & A. Sechehaye (eds.)).
McGraw-Hill Book Company.
Hamzah, M. (2021). Perbandingan Konsep Linguistik Ferdinand De Saussure dan
Abdul Qāhir al-Jurjānī: Kajian Konseptual. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 9(2),
139. https://doi.org/10.24036/jbs.v9i2.111960
Hasanain, S. S. (1984). Dirāsāt Fī ‘Ilm al-Lughah al-Waṣfī wa al-Tārikhī wa al-
Muqāran (p. 62). Dar Al-Ulum.
Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam
Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(9), 22–23.
Permata, B. A. (2015). Teori Generatif-Transformatif Noam Chomsky Dan
Relevansinya Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Empirisma, 24(2), 179–187.
https://doi.org/10.30762/empirisma.v24i2.18
Setiadi, A. C. (2016). Pengajaran Bahasa dengan Pendekatan Komunikatif: Analisis
Atas Teori Transformatif-Generatif Noam Chomsky. At-Ta’dib, 4(1), 7.
Sugiyono, S. (2014). LINGUSTIK MODERN: Perkembangan, Aliran, Tokoh, dan
Karakteristiknya. Https://Pecinta-Araby.Blogspot.Com/2014/12/Lingustik-
Modern-Perkembangan-Aliran.Html. https://pecinta-
araby.blogspot.com/2014/12/lingustik-modern-perkembangan-aliran.html
Suhardi. (2017). Dasar-Dasar Tata Bahasa Generatif Transformasional (Edisi Pert).
UNY Press.
Sukyadi, D. (2013). Dampak Pemikiran Saussure Bagi Perkembangan Linguistik dan
Disiplin Ilmu Lainnya. Parole: Journal of Linguistics and Education, 3(2), 1–
19.