Oleh:
Ikhsanudin
(Pendidikan Bahasa, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)
Abstrak: Artikel ini berbicara mengenai keterkaitan antara ilmu kebahasaan dan
kecenderungan masyarakat dalam berbahasa. Diawali dengan
pembahasan mengenai munculnya kajian linguistik modern, artikel
menguraikan kemunculan kajian sosiolinguistik, perbedaan
sosiolinguistik dan sosiologi bahasa, pendekatan-pendekatan dalam
sosiolinguistik, dan diakhiri dengan penguraian atas prinsip-prinsip
dalam penelitian sosiolinguistik. Kajian yang digunakan di sini
sepenuhnya adalah kajian kepustakaan dan hasilnya berupa deskripsi-
deskripsi teoritis yang bersifat kumulatif.
saling kenal mengenal sejak memulai Mengenai yang pertama, setiap tanda
kehidupannya telah menggunakan (sign) memiliki dua sisi mata uang,
bahasa. Berbagai spekulasi mengenai yaitu signifiant dan signifié.
hal tersebut telah dan sampai saat ini Kata signifiant (Prancis) yang
masih saling mempertahankan setara dengan signifier (Inggris)
pendapatnya dari berbagai sudut berarti sesuatu yang menandai atau
pandang. dalam bahasa Indonesia disebut
Khusus dalam bidang “penanda” sementara signifié
kebahasaan, penelitian-penelitian (Prancis) yang setara dengan signified
lama bertitik tumpu pada linguistik (Inggris) berarti sesuatu yang
diakronis, yang salah satu harapannya dimaksud oleh penanda yang dalam
adalah mengupayakan rekonstruksi bahasa Indonesia disebut “petanda”.
sejarah bahasa dan sejarah peradaban Penanda adalah wujud (form) yang
manusia yang diharapkan juga bisa diindra sehingga orang yang
berimplikasi pada penemuan sejarah mengindranya dapat sampai ke
asal-usul manusia pertama. Namun, petanda (sering diacukan ke
dalam perkembangan berikutnya, meaning). Mengenai yang kedua,
sepeti juga dalam ilmu-ilmu lain, dalam beberapa bahasa hanya ada dua
linguistik modern minimal memiliki kata terkait bahasa. Dalam bahasa
tiga fungsi, yaitu: fungsi deskriptif Prancis ada langage dan langue,
dan eksplanatif, fungsi prediktif, dan dalam bahasa Italia ada languaggio
fungsi pengembangan. and lingue, and dalam bahasa Spanyol
Linguistik modern mulai ada lenguaje dan lengua. Namun,
dikenalkan oleh De Saussure (857- yang perlu dibahas terkait ini adalah
1913), yang kemudian dikenal konsep dalam bahasa Prancis, yang
sebagai Bapak Linguistik Modern, membedakan langage dan langue.
seorang Swiss yang sempat mengajar Konsep langage mengacu ke
di Paris dan kemudian menjadi konsep “bahasa” secara umum
profesor di Jenewa serta mendirikan sedangkan langue mengacu ke bahasa
“Mazhab Janewa”. Semasa hidupnya tertentu. Satu konsep lagi yang tidak
dia tidak terlalu banyak menghasilkan dapat dipisahkan dalam bahasa
karya tulis. Bukunya yang paling Prancis adalah ‘parole’ yang berarti
terkenal Cours de Linguistique ‘ujaran’. Pangkal diskusinya adalah
Générale (terbit pertama kali pada istilah ‘langue’, yaitu sistem bahasa
1916) justru merupakan kumpulan dari suatu bahasa. Di dalam sistem
catatan kuliah yang dihimpun oleh ada unit-unit dan hubungan-hubungan
mantan mahasiswanya dan diterbitkan di antaranya. Linguistik modern
secara anumerta. mengalihkan perhatian dari kajian
Paling tidak ada tiga hal karya-karya Adiluhung yang
menjadi landasan revolusi linguistik dilakukan oleh tata bahasa tradisional
modern yang dibangun oleh de kepada pengajian sistem bahasa.
Saussure, yaitu: (1). Bahwa tanda Mengenai yang ketiga, de Saussure
terdiri atas signifiant dan signifié; (2). menggerakkan bahasawan agar
Perbedaan Langue, Parolé, dan mendahulukan kajian sinkronis (pada
Langage; serta, (3). Perihal sinkroni suatu waktu) bahasa sebelum
dan diakroni (de Saussure 1973). mengkajinya secara diakronis (lintas
Bahasa Dan Masyarakat (Ikhsanudin) 140
atas dan tidak perlu di ulang pada teoretis yang baik, data-data yang
bagian ini. Pada bagian ini hanya akan relevan, keterpercayaan, dan hasil
ditambahkan beberapa asumsi dasar yang sesungguhnya perlu diperoleh.
dan aksioma-aksioma yang belum
dibahas di atas. Prinsip-Prinsip dalam Kajian
Berdasarkan asumsi-asumsi Sosiolinguistik
mengenai bahasa, masyarakat, dan Melengkapi asumsi-asumsi di
sosiolinguistik di atas, dapat atas, aksioma Bell yang terdiri atas
disimpulkan bahwa setiap penelitian delapan prinsip perlu dikemukakan
sosiolinguistik berbasis data dalam bagian ini. Prinsip-prinsip
lapangan yang dapat dipercaya tersebut adalah prinsip-prinsip
(bukti), terfokus, dan cukup serta kumulatif, keseragaman, konvergensi,
didukung dengan teori ilmiah dalam alihan subordinat, pengalihan gaya,
mempertanyakan mencari jawaban perhatian, keaslian dan keformalan
atas pertanyaan tersebut. Oleh karena (Wardhaugh 1986: 18-19). Delapan
itu, peneliti harus memiliki prinsip diuraikan secara ringkas
pertanyaan-pertanyaan yang baik sebagai berikut:
secara metodologis dan bidang Prinsip kumulatif berarti
sosiolinguistik serta mengumpulkan semakin banyak memiliki
data-data yang benar yang mengarah pengetahuan menganai bahasa
kepada jawaban atas pertanyaan- semakin besar kemungkinan
pertanyaan tersebut. Pertanyaan- memperoleh temuan tentang bahasa,
pertanyaan sosiolinguistik dapat dan tidak mengejutkan jika
merupakan kajian korelasional, kajian penelitian mengenai pengetahuan
pengaruh, kajian mikrolinguistik, baru akan membawa kepada bidang-
kajian makrolinguistik, dan bidang kajian baru dan bidang-
sebagainya. bidang yang sudah digeluti oleh para
Di samping itu, karena wiyatawan (scholar) bidang lain.
sosiolinguistik merupakan kajian Prinsip keseragaman berarti
empiris maka hal-hal berikut tidak proses-proses linguistik yang diamati
dapat di abaikan. Pertama, upaya dan berlangsung di sekitar pengamat
memperoleh jawaban harus dilakukan sama dengan proses-proses linguistik
dengan dukungan data lapangan. yang terjadi pada masa lampau,
Kedua, pengumpulan data dapat sehingga tidak ada pemisah yang
dilakukan dengan pengamatan alamiah jelas antara kajian-kajian sinkronis
dalam situasi percakapan apa adanya dan diakronis.
dan dapat juga (bahkan sebagian kasus Prinsip konvergensi berarti
perlu dilakukan) dengan pemancingan, nilai data baru yang digunakan untuk
dan manipulasi eksperimental (seperti mengonfirmasi atau menginterpretasi
percobaan samaran terbanding atau temuan sebelumnya proporsional
matched guise experiments). Ketiga, terhadap perbedaan-perbedaan cara
data dapat diperoleh dengan teknik pengumpulan data baru; yang secara
sampling. Pengambilan kesimpulan khusus dapat digunakan adalah data
dapat juga tidak memerlukan statistik linguistik yang dikumpulkan dengan
karena yang diperlukan malah prosedur-prosedur yang diperlukan
kategorisasi. Keempat, kerangka di bidang-bidang kajian lain.
145 Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora Vol. 2. No. 2. Oktober 2011