Anda di halaman 1dari 22

ALIRAN LINGUISTIK

OLOAN NASUTION
NIRDAYANTI

PASCASARJANA UNIVERSITAS
BUNG HATTA
ALIRAN LINGUISTIK
a. Aliran linguistik Struktural

Pada awal abad XX yaitu tahun 1916 lahir aliran linguistik


struktural. Aliran ini lahir bersamaan dengan diluncurkannya buku
”Course de linguistique Generale” karya Saussure. Ferdinand De
Saussureyang juga dikenal sebaga Bapak Strukturalisme dan
sekaligus Bapak Linguistik Modern.Ferdinand de Saussure (1857-
1913) dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern, berdasarkan
pandangan-pandangan yang dimuat dalam bukunya Course de
Lisguestique General.
 Pandangan yang dimuat dalam buku tersebut mengenai
konsep :
 1) telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun
waktu tertentu saja) dan diakronik (telaah bahasa sepanjang
masa),
 2) perbedaan langue dan parole. Langue yaitu keseluruhan
sistem tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal
antara para anggota suatu masyarakat bahasa, sifatnya
abstrak, sedangkan parale sifatnya konkret karena parole
tidak lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu
dengan orang lain,
 3) membedakan signifiant dan signifie. Signifiant adalah
citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang timbul dalam
alam pikiran (bentuk), signifie adalah pengertian atau kesan
makna yang ada dalam pikiran kita(makna),
 4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik.
. CIRI-CIRI ALIRAN LINGUISTIK STRUKTURAL

a. Berlandaskan pada faham behaviourisme.


b.Bahasa berupa ujaran.
c. Bahasa merupakan sistem tanda
d. Bahasa merupakan kebiasaan (habit
e. Kegramatikalan berdasarkan keumuman.
f. Level-level gramatikal ditegakkan secara rapi mulai
dari yang morfem sampai menjadi kalimat.
g. Analisis dimulai dari bidang morfologi.
h. Bahasa merupakan deret sintakmatik dan paradigmatik
i. Analisis bahasa secara deskriptif.
j. Analisis struktur bahasa berdasarkan unsur langsung,
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
ALIRAN STRUKTURAL
 Keunggulan Aliran Struktural
Aliran ini sukses membedakan konsep grafem dan fonem.
b. Metode drill and practice
c. Kriteria kegramatikalan berdasarkan keumuman
d. Level kegramatikalan mulai dari morfem, kata, frase, klausa,
dan kalimat.
e. Berpijak pada fakta
 . Kelemahan Aliran Struktural
Bidang morfologi dan sintaksis dipisahkan secara tegas.
b. Metode drill and practice sangat memerlukan ketekunan,
kesabaran, dang sangat menjemukan.
c. Proses berbahasa merupakan proses rangsang-tanggap
berlangsung secara fisis dan mekanis padahal manusia bukan
mesin.
d. Kegramatikalan berdasarkan kriteria keumuman , suatu kaidah
yang salah pun bisa benar jika dianggap umum.
e. Faktor historis sama sekali tidak diperhitungkan dalam analisis
bahasa.
f. Objek kajian terbatas sampai level kalimat, tidak menyentuh
aspek komunikatif.
ALIRAN LINGUISTIK DESKRIPTIF
 Aliran deskriptif adalahAliran yang memberikan deskripsi
(pemerian) dan analisis bahasa (Alwasilah,1993:96).
 Kaum deskriptif ini berusaha keras membangun teori-teori
bahasa yang abstrak dan bersifat umum berdasarkan hasil-
hasil penelitian yang dilakukannya. Menurut Boas, tidak
ada satu bahasa yang merupakan bahasa ideal yang
menjadi ukuran bahasa-bahasa lainnya.
 Aliran deskriptif bertujuan untuk memikirkan pembuat
teori linguistik yang abstrak sebagai alat untuk
menyelesaikan deskripsi bahasa-bahasa tertentu dengan
praktis dan sukses.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ALIRAN
DESKRIPTIF
Keunggulan
Aliran ini sudah memberikan kelemahan
bahasa Indian dengan cara yang
secara sinkronis.
Kurang
b. Menolak mentalistik sejalan dengan memperhatikan akan
iklim filsafat yang berkembang pada masa
itu yaitu behaviorisme. makna dan arti
c. Aliran ini sudamengelompokkan
kategori gramatikal, verbal dan pronomina
karena aliran ini
kata ganti. lebih cenderung
d. Terjadinya hubungan yang baik antar
sesama linguis. menganalisis fakta-
e. Memiliki cara kerja yang sangat
menekankan pentingnya data yang objektif
fakta secara objektif
untuk memerikan suatu bahasa. dan nyata.
ALIRAN LINGUISTIK FUNGSIONAL

Aliran Linguistik fungsional dipelopori oleh Roman


Jakobson dan Andre Martinet, kehadirannya sangat
berarti dalam upaya menjembatani kesenjangan (gap)
antara linguistik struktural Amerika dan Eropa.Linguistik
struktural (Eropa) banyak dipengaruhi oleh gagasan
fungsi-fungsi linguistik yang menjadi ciri khas aliran
Praha.
SIKAP FUNGSIONALISTIS TERHADAP
FUNGSI BAHASA SEBAGAI BERIKUT :
a. Analisis bahasa mulai dari fungsi ke bentuk.
b. Sudut pandang pembicara menjadi perspektif analisis.
c. Deskripsi yang sistematis dan menyeluruh tentang
hubungan antara fungsi dan bentuk.
d. Pemahaman atas kemampuan komunikatif sebagai
tujuan analisis bahasa.
e. Perhatian yang cukup pada bidang interdisipliner,
misalnya sosiolinguistik dan penerapan linguistik pada
masalah praktis, misalnya pembinaan bahasa.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ALIRAN
FUNGSIONAL
keunggulan kelemahan
Pada khasanah kebahasaan, a. Gagasan fungsional tidak
linguistik Fungsional, sangat menyentuh secara
mempengaruhi tata bahasa mendalam komponen
dalam khasanah perkembangan fungsional untuk
linguistik sebelumnya, sekaligus menentukan makna dalam
membuka cakrawala baru agar penelitian bahasa
aspek fungsional menjadi
b. Sementara dalam dunia
pertimbangan penelitian bahasa.
b. Sementara dalam dunia sastra,
sastra, Model komunikasi
gagasan Jakobson tentang enam sastra Jakobson tidak
fungsi bahasa menjadi pijakan memperhatikan potensi
dalam menelaah karya sastra kebahasaan yang lain
seperti mengabaikan
relevansi sosial budaya.
DIALEKTOLOGI.

 Dialektologi adalah cabang linguistik yang mempelajari


variasi-variasi bahasa dengan memperlakukannya
dengan struktur yang utuh (Kridalaksana, 2001: 42).
Dialektologi kemudian dibagi menjadi dua cabang yaitu
goegrafi dialek dan sosiolinguistik.
1 GEOGRAFI DIALEK
Geografi dialek yang dipakai di sini diambil dari
Dubois, et al. yang mengatakan geografi dialek ialah
cabang dialektologi yang mempelajari dialek
kewilayahan (Dubois dalam Ayatrohaedi, 1983:23).
2. SOSIOLINGUISTIK
 menurut Abdul Chaer: sosiolinguistik merupakan cabang ilmu
linguitik yang bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi,
dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor
sosial di dalam masyarakat tutur (Abdul Chaer, 2004:4).

 Sosiolinguistik menurut pendapat lain merupakan kajian


interdisipliner yang mempelajari pengaruh budaya terhadap
cara suatu bahasa digunakan. Dalam hal ini bahasa
berhubungan erat dengan masyarakat suatu wilayah sebagai
subyek atau pelaku berbahasa sebagai alat komunikasi dan
interaksi antara kelompok yang satu dengan yang lain.
SOSIOLINGUISTIK SEBAGAI ILMU INTERDISIPLINER YANG
MENGGARAP MASALAH-MASALAH KEBAHASAAN DALAM
HUBUNGANYA DENGAN FAKTOR-FAKTOR SOSIAL,
SITUASIONAL, DAN KULTURAL, YAITU :

1. Masyarakat Bahasa
 Dalam kamus linguistik masyarakat bahasa (speech
community) adalah kelompok orang yang merasa memiliki
bahasa bersama atau yang merasa termasuk dalam kelompok
itu, atau yang berpegang pada bahasa standar yang sama
(Harimurti krida laksana, 2001:134).
2. Variasi Bahasa /Ragam Bahasa
 Variasi atau ragam bahasa merupakan bahasa pokok dalam
studi sosiolinguistik (Abdul Chaer, 2004:5). Sebagai
sebuah langue sebuah bahasa mempunyai sistem dan sub
sistem yang dipahami sama oleh semua penutur bahasa itu.
 Abdul Chaer dan Leonie Agustina (2004:62)
mengklasifikasikan variasi-variasi bahasa sebagai berikut.
1) Variasi dari Segi Penutur
2) Variasi dari Segi Pemakaian
3) Variasi dari Segi Keformalan (Ragam beku, Ragam
resmi, Ragam usaha / ragam konsulatif Ragam
santai/ragam kasualRagam akrab/ragam imtimate)
4) Variasi dari Segi Sarana
3. KONTAK BAHASA

 Kontak bahasa itu merupakan bentuk-bentuk yang mungkin saja


tidak sesuai dengan standar yang berlaku pada masyarakat yang
mengalami kontak bahasa.
 Menurut Saussure dalam Chaer (2004), dari kontak
bahasa tersebut akan denagn mengunakan dwibahasa
tersebut sehingga menimbulkan :
1. alih kode,

2. campur kode, dan

3. interverensi.

4. Bilingualisme

5. Diglosia

6. Tingkat Tutur

7. Komponen Tutur/Speaking
LINGUISTIK TERAPAN

 Linguistik terapan adalah terapan ilmu bahasa dalam bidang


praktis/tertentu. Ilmu ini dapat dipandang sebagai disiplin baru
yang dapat berkembang dan diakui keberadaannya. Penulis
menganggap bahwa linguistik terapan sudah merupakan suatu
topik ilmu yang memenuhi berbagai fungsi bahasa dan memiliki
dasar ilmu yang saling berkaitan, serta terbuka, sehingga dapat
dikatakan bahwa leksikografi, penerjemahan, patologi, dan terapi
wicara adalah bagian dari Linguistik terapan. Khusus dalam
bidang pengajaran bahasa. penulis menyarankan bahwa seorang
guru hendaknya dibekali dengan bekal ilmu yang cukup,
mencakup ilmu bahasa itu sendiri dan kemampuannya
mengajarkan bahasa. Linguistik terapan menjembatani antara ahli
bahasa, peneliti bahasa, dan pelaksana di lapangan, yaitu guru
bahasa.
 Adapun objek kajian linguistik terapan tidak lain adalah
bahasa, yakni bahasa manusia yang berfungsi sebagai
(1) sistem komunikasi yang menggunakan ujaran sebagai
medianya;
(2) bahasa keseharian manusia,
(3) bahasa yang dipakai sehari-hari oleh manusia
sebagai anggota masyarakat tertentu, atau dalam bahasa
Inggris disebut dengan an ordinary language atau a
natural language. Ini berarti bahasa lisan (spoken
language) sebagai obyek primer linguistik, sedangkan
bahasa tulisan (written language) sebagai obyek
sekunder linguistik, karena bahasa tulisan dapat
dikatakan sebagai “turunan” bahasa lisan.
B. BIDANG-BIDANG LINGUISTIK TERAPAN 
 Linguistik Terapan (appllied linguistics) mencakup
bidang: pengajaran bahasa, penerjemahan, leksikologi,
fonetik terapan, sosiolinguistik terapan, pembinaan
bahasa internasional, pembinaan bahasa khusus,
linguistik medis, mekanolinguistik. Penjelasanya sebagi
berikut:
 Pengajaran bahasa, mencakup metode-metode
pengejaran bahasa, ucapan bunyi-bunyi dengan pelajaran
bahasa, strategi, model, dan cara-cara pengajaran bahasa.
Sekian dan terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai