Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 2 :

Atika Zahradia Maulida 2210116220006


Hamdi 2210116210023
Hamnah 2210116120004
Henny Futry Ananti 2210116220008
I Putu Widi Rangga Aditya 2210116210009
Nadjwa Salshabilla Humayra 2210116220018

Sejarah Linguistik
Periode Awal :
Linguistik Zaman Yunani
Studi bahasa bahasa pasa zaman Yunani mempunyai sejarah yang sangat panjang,
yaitu dari lebih kurang abad ke-5 S.M. sampai lebih kurang abad ke-2 M. Jadi, kurang lebih
sekitar 600 tahun.Yang menjadi pertentangan para linguis pada waktu itu adalah (1)
pertentangan fisis dan nomos, (2) pertentangan anologi dan anomali. Para filsuf Yunani
mempertanyakan, apakah bahasa itu bersifat alami (fisis) atau bersifat konvensi (nomos).
Bersifat alami atau fisis maksudnya bahasa itu tidak dapat di ganti di luar manusia itu sendiri.
Sebaliknya kelompok lain, yaitu kaum konvensional, berpendapat bahwa bahasa bersifat
konvens. Artinya, makna-makna kata itu di peroleh dari hasil-hasil tradisi atau kebiasaan-
kebiasaan, yang mempunyai kemungkinan bisa berubah.
Pertentangan analogi dan anomali menyangkut masalah bahasa itu sesuatu yang
teratur atau tidak teratur. Kaum analogi, antara lain Plato dan Aristoteles, berpendapat
bahwa bahasa itu bersifat teratur. Misalnya dalam pembentukan jamak Bahasa Inggris: boy
boys. Sebaliknya anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur, mengapa bentuk jamak
child menjadi children, bukannya childs; mengapa bentuk past tense bahasa Inggris dari
write menjadi wrote, dan bukannya writed?
Zaman Romawi
Studi bahasa pada zaman Romawi dapat dianggap kelanjutan dari zaman Yunani,
sejalan dengan jatuhnya Yunani, dan munculnya Kerajaan Romawi. Bisa di katakan orang
Romawi mendapatkan pengetahuan tentang linguistik dari orang Yunani. Tokoh pada zaman
Romawi yang terkenal dengan karyanya, antara lain Varro (116-27 S.M.) dengan karyanya
De Lingua Latina dan Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae.
Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan di Eropa mendaptkan perhatian penuh dari para
filsuf skolastik, dan bahasa Latin menjadi lingua franca, karena di pakai sebagai bahasa
gereja, bahasa diplomasi dan bahasa ilmu pengetahuan.
Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad modern.
Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada zaman renaisans yang menonjol yang perlu
dicatat, yaitu: (1) selain menguasai bahasa latin, sarjana-sarjana pada waktu itu juga
menguasai bahasa Yunani, Ibrani, dan bahasa Ara; (2) selain bahasa Yunani, Latin, Ibrani,
dan Arab, bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam bentuk pembahasan,
penyusunan tata bahasa, dan malah juga perbandingan.
Menjelang lahirnya Linguistik Modern
Masa antara lahirnya linguistik modern dengan masa berakhirnya pada zaman
renaisans ada satu tonggak yang sangat penting dalam sejarah studi bahasa tonggak yang di
anggap sangat penting itu adalah di nyatakannya adanya hubungan kekerabatan antara bahasa
sansekerta dengan bahasa-bahasa Yunani, Latin, dan bahasa-bahasa Jerman lainnya. Hal
tersebut di kemukan oleh Sir William Jones dari East India Company di hadapan The Royal
Asiatic Soceity di Kalkuta pada 1786. Pernyataan Sir William Jones itu telah membuka babak
baru sejarah linguistik, yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau
linguistik historis komparatif; serta studi mengenai hakikat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno.
Periode Perkembangan
Abad ke-18

Anda mungkin juga menyukai