Anda di halaman 1dari 26

KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS

KOMPARATIF DALAM
SEJARAH PERKEMBANGAN
BAHASA INDONESIA
OLEH DEWI PUSPOSARI

KELOMPOK 2
ANGGOTA
KELOMPOK
1. Aulia Adinda Putri (2206033541)
2. Mahaputri Adinda (2206069895)
3. Maria Valencia T. (2206036556)
4. Mina Minnatullah (2206069844)
5. Najwa Fadhilah (2206811871)
6. Salwa Aghisna An Hasani (2206812501)
BAHASA INDONESIA=BAHASA MELAYU
Bangsa Melayu Berpindah ke Asia Tenggara pada

golongan Austronesia zaman batu (2500SM)


=
di Yunan
Melayu Porto
(Kumpulan Pertama)
diawali dengan
kepindahan mereka ke
Asia Tenggara pada Melayu Deutru
zaman logam (Kumpulan Kedua)
(kira-kira tahun 1500 SM)
ABAD XIX
disebut sebagai era linguistik historis komparatif
atau filologi atau linguistik diakronik karena dinamis
dan dominannya studi historis komparatif terhadap
dan antara bahasa-bahasa.

DASAR PENAMAAN
Studi historis dan komparatif pada era ini telah
didasari pendekatan, teori, dan prosedur metodologis
yang jelas (Robins, 1990:180)
LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF
berhubungan dengan sejarah, perkembangan, dan
perbandingan antara bahasa-bahasa.
hasil temuan dengan titik tolak dan orientasi studi yang
tidak selalu sejalan dan bahkan saling bertentangan
Ada karena gairah untuk menggali silsilah bahasa dan
mengkomparasikan bahasa-bahasa

TUJUAN
semakin memahami peta bahasa-bahasa.
upaya memahami satu bahasa untuk kebutuhan real.
memahami situasi studi linguistik abad XIX secara
bertahap sampai pada keadaan akhirnya.
SEBELUM ABAD XIX
telah ada. Namun, bersifat sporadis
dan belum disertai teori serta metode
yang tegas.
DANTE (12665-1321)
perintis kajian silsilah, hubungan dan perbandingan
antara bahasa-bahasa Indo-Eropa.

MENGGOLONGKAN BAHASA INDO-EROPA ATAS 3


Keluarga bahasa Germanik di wilayah utara
Keluarga bahasa Latin di bagian selatan
Keluarga bahasa Yunani di sebagian lain
Eropa dan wilayah Asia sekitar Eropa

Disusun berdasar asusmi yang orientalis, sebab, Dante


memandang semua bahasa berasal dari satu bahasa
(monogenesisme). Pandangan ini bersifat eropasentris.
KLASIFIKASI J.J.SCALIGER (1540-1609)
mengemukakan 11 keluarga (eleven families) bahasa, 4 keluarga
utama dan 4 keluarga kecil. Penggolongan yang mirip dengan
pengelompokan bahasa-bahasa di Eropa modern.

KLASIFIKASI LEIBNIZ Maka menurutnya,


Teori monade = monade-monade berasal bahasa-bahasa = monade-monade dari satu
dan berorientasi pada Monade tunggal Bahasa (Monade utama)

KLASIFIKASI SIR WILLIAM JONES (MENJELANG ABAD XIX)


membalikkan cara pandang yang monogenetis
pemakluman kemiripan bahasa Sanskerta dengan bahasa-bahasa Indo-Eropa.
tumbuh studi genetis dan kajian tipologis berdasarkan data leksikal dan morfologis
ABAD XIX

Pendekatan ilmu Paham-paham yang Terdapat pengklasifikasian salah satu bukti dominasi ilmu

pengetahuan dikuasai alam pada era ini adalah


mengukur validitas berdasarkan asal-usul,
munculnya aksioma, dalil, formula,
paradigma ilmu alam, keilmuan berdasarkan silsilah, dan persebaran dan hukum sebagai regula demi
empirisme, dan data yang observable tetap terjaga citra ilmu yang
postivisme dan quantifiable, terukur dan teramati.

teramati dan terukur.


KAJIAN LINGUISTIK
ABAD XIX PERIODE
AWAL
perbandingan etimologis kata-kata
Rasmus Rask antara bahasa yang berkerabat.

Jacob Grimm hukum Grimm

perspektif etimologi konyugatif


Franz Bopp sebagai bahasa Latin untuk melihat
perbandingan antara bahasa- bahasa.

William von potensi kreatif bahasa.


Humbolt
KAJIAN LINGUISTIK ABAD XIX
PERIODE TENGAH
Humolt

energeia, inner languageform/ ergon


Bahasa (tenaga) bentuk bahasa bathin
(fonetik, morfologi,
eregon dan unit-unit sistem
(hasil/produk) bahasa lainnya)

krisis studi historis


August Schleicher John Schmidt
Bahasa = pohon keluarga Dibantah, inovasi geografis
KAJIAN LINGUISTIK ABAD XIX
PERIODE AKHIR: KRISIS

01 02 03

Paradigma ilmu alam


serangan terhadap krisis akibat kritik terhadap
sudah mulai goyah
pandangan evolusioner teori-teori yang digunakan
dan ilmu sosial sudah
darwinistik untuk mengkaji sejarah dan
mengambil peran.
perbandingan antara
bahasa-bahasa
PETA RUMPUN BAHASA-BAHASA

Rumpun Besar
Rumpun Sub Rumpun Kelas
(Utama)

Bahasa Tertentu Sub Kelas


PETA RUMPUN BAHASA-BAHASA
Teori pengelompokkan bahasa berdasarkan
tipe:
Bahasa isolatif
Bahasa Aglutinatif
Bahasa Inflektif
BAHASA MELAYU BERASAL DARI ASIA TENGAH
Bahasa Austronesia termasuk dalam keluarga bahasa
Austris yang terbagi menjadi 4 kelompok:
1. Bahasa-bahasa di kepulauan Melayu (Nusantara)
2. Bahasa-bahasa Polinesia (misalnya bahasa Hawaii,
Tonga, dan Maori)
3. Bahasa-bahasa Melanesia (misalnya bahasa di
Kepulauan Fiki, New Caledonia, dan Irian)
4. Bahasa-bahasa Mikronesia (misalnya bahasa di
Kepulauan Marianna, Marshall, Carolina, dan Gilbert)
PERKEMBANGAN BAHASA
MELAYU
Bahasa Melayu terpengaruh oleh datangnya agama Hindu,
Islam, dan penjajah Eropa.
Para ahli bahasa membagi perkembangan bahasa Melayu
menjadi tiga tahap:
Bahasa Melayu Kuno terpengaruh oleh bahasa
Sansekerta dan Hindu
Bahasa Melayu Klasik terpengaruh bahasa Arab dan Islam
Bahasa Melayu Modern dipengaruhi penjajah barat
Jenis huruf yang digunakan kerap berganti, dari pallawa yang
mengalami perubahan menjadi lain seperti Jawi.
BAHASA MELAYU KUNO
Bahasa Melayu Kuno mencapai kejayaannya di abad ke-7 hingga
abad ke-13. Bahasa ini menjadi bahasa yang umum digunakan
pada zaman kerajaan Sriwijaya karena (1) sederhana dan bersifat
terbuka dan mudah menerima pengaruh dari luar, (2) tidak terikat
pada perbedaan lapisan masyarakat, dan (3) mempunyai sistem
yang lebih mudah daripada bahasa Jawa.
Bahasa Melayu Kuno banyak dipengaruhi bahasa Sansekerta
karena pada masa tersebut bahasa Sansekerta dianggap sebagai
bahasa ‘tinggi’ agar bahasa Melayu dapat dianggap lebih
bergengsi. Contohnya kata “sengsara” yang berasal dari kata
“samsara.”
CIRI-CIRI MELAYU KUNO:
Terdapat kata-kata pinjaman dari
bahasa Sansekerta
Bunyi b berubah menjadi w
contoh bulan – wulan
Tidak ada bunyi e pepet contoh dengan –
dingan atau dangan
Awalan mar menggantikan awalan ber, contoh
berlepas – marlapas
Awalan ni menggantikan awalan di, contoh
diperbuat – niparwuat
Ada beberapa konsonan yang diaspirasikan
seperti bh, th, ph, dh, kh, h contoh sukhatshitta,
Huruf h pada melayu modern hilang, contoh
semua – samuha, saya – sahaya.
PERALIHAN BAHASA MELAYU KUNO
KE BAHASA MELAYU KLASIK
Peralihan ini dimulai karena pengaruh Islam semakin kuat
pada abad ke-13. Contoh kata Arab yang dipinjam adalah
“syukur” dari kata “shukran.”
Bahasa Melayu mengalami banyak perubahan kosakata,
bunyi, dan tulisan. Dalam tiga prasasti yang ditemukan
berasal dari masa ini dapat ditemukan bahwa bahasanya
sedikit berbeda dengan batu prasasti abad ke-7, masih
menggunakan huruf India tetapi sudah terdapat
penggunaan kata-kata Arab seperti nabi, Allah, dan
rahmat. Salah satu prasasti yang ditemukan juga ditulis
dengan huruf Jawi.
KEJAYAAN JAMAN MELAYU KLASIK
Digolongkan menjadi tiga zaman: zaman kerajaan Malaka, zaman
kerajaan Aceh, dan zaman kerajaan Johor-Riau.

01 02 03

Panjang, berulang- Istanasentris Terdapat kosa kata klasik


ulang dan berbelit- (contoh: edan kesmaran,
belit sahaya, masygul
BAHASA MELAYU MODERN
Bahasa Melayu mencapai puncak kejayaan
pada masa sebelum penjajahan. Masa ini
banyak dipengaruhi oleh bahasa Jawa.
Penyebaran pengaruh terjadi melalui cerita
panji dan interaksi sosial.
BAHASA MELAYU HINGGA BAHASA INDONESIA
Aktivitas perdagangan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa
pengantar dalam perdagangan, politik, dan budaya. Aktivitas ini
menguntungkan perkembangan bahasa Indonesia yang mengakar pada
bahasa Melayu.

BEBERAPA FAKTOR PENDUKUNG LAINNYA


Ekspansi kerajaan-kerajaan besar seperti
Sriwijaya
Pergerakan nasional organisasi seperti Budi
Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij
Kependudukan Jepang ekspansi bahasa Indonesia
PERKEMBANGAN
BAHASA INDONESIA
Dalam perjalanannya bahasa Indonesia
mengalami banyak perubahan dan
perkembangan. Di antaranya berkembangnya
sebagai (1) Bahasa Nasional & (2) Bahasa
Negara.
KEDUDUKAN
BAHASA INDONESIA
Berdasarkan fungsi bahasa negara,
kedudukan atau status bahasa
Indonesia sebagai media
pengembang IPTEKS (keilmuan) dan
budaya dikukuhkan, dibina, dan
dikembangkan.
BA N GA N EJ A AN
PERKEM
BAHAS A IN DO NE SIA

Ejaan yang pernah berlaku di Indonesia adalah


(1) Ejaan Van Ophuysen (1901)
(2) Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (1947),
*(3) Ejaan Pembaharuan (1957),
*(4) Ejaan Melaju Indonesia / Meliindo (1959),
*(5) Ejaan Lembaga Bahasa Kesusasteraan/LBK (1966),
(6) Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) (1972)
(*= ejaan yang tidak sempat disahkan oleh Pemerintah Indonesia).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai