Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS DITETAPKANNYA BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA

INTERNASIONAL

MAKALAH

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Penilaian Matakuliah


Teknik Penulisan Ilmiah

DIKA REZA PAHLEVA

140310160095

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FISIKA

JATINANGOR

2019
ABSTRAK

Internasionalisasi suatu bahasa memakan waktu yang cukup panjang.

Bahasa lnggris tidak begitu saja menjadi bahasa dunia yang fungsinya sangat

penting dalam era globalisasi ini. Menurut sejarahnya bahasa Inggris pernah

mcnjadi bahasa tertindas atau bahasa yang kurang berarti di Inggris, yakni pada

masa negeri itu dijajah bangsa lain. Diperlukan waktu ratusan tahun bagi bahasa

Inggris untuk berkembang menjacii sebuah bahasa intemasional.

Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa yang merupakan bahasa resmi dari

negara Inggris. Namun, semakin meningkatnya tehnologi semakin membuat

bahasa Inggris menjadi dikenal oleh banyak orang.

Sementara itu, dalam era globalisasi ini, Bahasa Inggris makin dibutuhkan

sebagai sarana komunikasi dan informasi dunia. Kebutuhan ini kian terasa

mendesak sehingga kaum terpelajar, merasa kurang bisa berbuat banyak tanpa

berbahasa lnggris. Bahasa Inggris sendiri dapal dirasa. sukar bagi orang

Indonesia. Tetapi, dibandingkan dengan Bahasa Eropa yang lain, bahasa asing

·ini, merupakan bahasa yaug cukup sederhana. Inilah salah satu pendorong

mengapa Bahasa Inggris tumbuh mengglobal menjadi salah satu kebutuhan

intelektual.

1
DAFTAR ISI

ABSTRAK ...............................................................................................................1

DAFTAR ISI ............................................................................................................2

BAB I .......................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................3

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................4

BAB II ......................................................................................................................5

2.1 Bahasa Inggris dan Perkembangannya ......................................................5

2.1.1 Bahasa Inggris ............................................................................................5

2.1.2 Sejarah Perkembangan Bahasa Inggris ......................................................5

2.2 Proses Bahasa Inggris Mulai Terpakai sebagai Bahasa Internasional ....12

2.3 Tingkat Penggunaan Bahasa Inggris di Dunia ........................................13

2.4 Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional ..........................................14

BAB III ..................................................................................................................16

BAB IV ..................................................................................................................19

BAB V ...................................................................................................................22

5.1 KESIMPULAN .......................................................................................22

5.2 SARAN ...................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................23

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa yang merupakan bahasa resmi dari

negara Inggris. Namun, semakin meningkatnya tehnologi semakin membuat

bahasa Inggris menjadi dikenal oleh banyak orang. Seperti yang dikemukakan

oleh Firmus Mo’a Passar (2002) bahwa “Tak dapat disangkal bahwa peranan

bahasa Inggris sebagai bahasa internasional kian penting dan bahkan merupakan

keharusan bagi setiap orang yang ingin berhasil dalam dunia yang maju ini.

Sudah menjadi kenyataan bahwa setiap pendidikan formal mulai dari Sekolah

Dasar hingga Perguruan Tinggi di Indonesia semua menggunakan pelajaran

Bahasa Inggris.”

Sekarang adalah jaman globalisasi. Hampir disetiap peralatan, makanan,

dan barang-barang kebutuhan lainnya selalu menggunakan bahasa Inggris. Ini

yang membuat hampir seluruh lapisan masyarakat dari yang muda hingga yang

tua mulai serius untuk belajar bahasa Inggris khususnya di negara Indonesia.

Tidak hanya itu, dalam sistem pendidikan di Indonesiapun bahasa Inggris sudah

digunakan sebagai bahasa pengantar. Helena (2012) mengungkapkan bahwa

“Bahasa Inggris juga merupakan salah satu bahasa pengantar ilmu pengetahuan

dan tehnologi. Menyadari begitu pentingnya bahasa Inggris, maka fungsi utama

pembelajaran bahasa Inggris adalah sebagai pengantar untuk semua mata aspek

pembelajaran.” Dari pendapat tersebut, memang hamper semi pendidikan formal

menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar setiap mata pelajaran.

3
1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang sudah penulis buat, maka terdapat masalah yang

dirumuskan pada poin – poin dibawah ini.

1. Bagaimana Sejarah Bahasa Inggris berkembang?

2. Bagaimana Bahasa Inggris mulai berfungsi di negaranya dan menjadi

bahasa internasional ?

3. Bagaimana tingkat penggunaan Bahasa Inggris di dunia?

4. Apa saja hal yang menjadikan Bahasa Inggris menjadi Bahasa

Internasional?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses Bahasa

Inggris dapat menjadi bahasa internasional yang digunakan di seluruh dunia dan

mengetahui faktor apa saja yang memengaruhinya.

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah mengetahui tujuan dari penelitian di atas, adapun Manfaat dari

penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesadaran terhadap pentingnya

penggunaan Bahasa Inggris dalam cakupan global.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahasa Inggris dan Perkembangannya

2.1.1 Bahasa Inggris

Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa yang berasal dari Inggris,merupakan

bahasa utama di Britania Raya (termasuk Inggris), AmerikaSerikat, serta banyak

negara lainnya, dan termasuk rumpun bahasa Jermanik Barat. Bahasa ini berawal

dari kombinasi antara beberapa bahasa lokal yang dipakai oleh orang-orang

Norwegia, Denmark, dan Anglo-Saxon dari abad ke-6 sampai 10. Lalu pada tahun

1066 dengan ditaklukkan Inggris oleh William the Conqueror. (Subiyati, 1995)

2.1.2 Sejarah Perkembangan Bahasa Inggris

Sejarah bahasa Inggris bermula dari lahirnya bahasa Inggris dipulau

Britania kurang lebih 1.500 tahun yang lalu. Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa

Jermanik Barat yang berasal dari dialek-dialek Anglo-Frisiayang dibawa ke pulau

Britania oleh para imigran Jermanik dari beberapabagian barat laut daerah yang

sekarang disebut Belanda dan Jerman. Padaawalnya, bahasa Inggris Kuno adalah

sekelompok dialek yang mencerminkan asal-usul beragam kerajaan-kerajaan

Anglo-Saxon di Inggris. Salah satu dialek ini, Saxon Barat akhirnya yang

berdominasi.Lalu bahasa Inggris Kuno yang asli kemudian dipengaruhi oleh dua

gelombang invasi.Gelombang invasi pertama adalah invasi para penutur bahasa

dari cabang Skandinavia keluarga bahasa Jerman. Mereka menaklukkan

danmenghuni beberapa bagian Britania pada abad ke-8 dan ke-9.Lalu gelombang

5
invasi kedua ini ialah suku Norman pada abad ke-11 yang bertuturkan sebuah

dialek bahasa Perancis. Kedua invasi inimengakibatkan bahasa Inggris

"bercampur" sampai kadar tertentu(meskipun tidak pernah menjadi sebuah bahasa

campuran secara harafiah).Hidup bersama dengan anggota suku bangsa

Skandinavia akhirnyamenciptakan simplifikasi tatabahasa dan pengkayaan inti

Anglo-Inggrisdari bahasa Inggris. (Elvina, 2011)

a) Bahasa Inggris Purba (Bahasa Inggris Proto)

Suku-suku bangsa Jermanik yang memelopori bahasa Inggris (suku

Anglia, Saxon, Frisia, Jute dan mungkin juga Frank), berdagang dengan dan

berperang dengan rakyat Kekaisaran Romawi yang menuturkan bahasa Latin

dalam proses invasi bangsa Jermanik ke Eropa dari timur. Dengan itu banyak

kata-kata Latin yang masuk kosakata bangsa-bangsa Jermanik ini sebelum mereka

mencapai pulau Britania. Contohnya antara lain adalah camp (kamp), cheese

(keju), cook (memasak), dragon (naga), fork (porok, garpu), giant (raksasa), gem

(permata), inch (inci), kettle (ketel), kitchen (dapur), linen (kain linen), mile (mil),

mill (kincir angin), noon (siang), oil (oli, minyak), pillow (bantal), pin (paku),

pound (pon), soap (sabun), street (jalan), table (meja), wall (tembok), dan wine

(anggur). Bangsa Romawi juga memberi bahasa Inggris beberapa kata yang

mereka sendiri pinjam dari bahasa-bahasa lain seperti kata-kata: anchor (jangkar),

butter (mentega), cat (kucing), chest (dada), devil (iblis), dish (piring, makanan),

dan sack (saku). (Elvina, 2011)

6
Menurut Anglo-Saxon Chronicle, sekitar tahun 449, Vortigern, Raja Kepulauan

Britania, mengundang "Angle kin" (Suku Anglia yang dipimpin oleh Hengest dan

Horsa) untuk menolongnya dalam penengahan konflik dengan suku Pict. Sebagai

balasannya, suku Angles diberi tanah di sebelah tenggara Inggris. Liet5uryi 5u6

wsdalu pertolongan selanjutnya dibutuhkan dan sebagai reaksi "datanglah orang-

orang dari Ald Seaxum dari Anglum dari Iotum" (bangsa Saxon, suku Anglia, dan

suku Jute). Chronicle ini membicarakan masuknya banyak imigran atau pendatang

yang akhirnya mendirikan tujuh kerajaan yang disebut dengan istilah heptarchy.

Para pakar modern berpendapat bahwa sebagian besar cerita ini merupakan

legenda dan memiliki motif politik. Selain itu identifikasi para pendatang di

Inggris dengan suku Angle, Saxon, dan Jute tidak diterima lagi dewasa ini

(Myres, 1986), terutama setelah diterima bahwa bahasa Anglo-Saxon ternyata

lebih mirip dengan bahasa Frisia daripada bahasa salah satu sukubangsa yang

disebut di atas ini. (Elvina, 2011)

b) Bahasa Inggris Kuno

Para pendatang yang menginvasi pulau Britania mendominasi penduduk

setempat yang menuturkan bahasa Keltik. Bahasa Keltik akhirnya bisa lestari di

Skotlandia, Wales dan Cornwall. Dialek-dialek yang dipertuturkan oleh para

pendatang yang menginvasi Britania pada zaman sekarang disebut dengan nama

bahasa Inggris Kuno, dan akhirnya bahasa Anglo-Saxon. Kemudian hari, bahasa

ini dipengaruhi bahasa Jermanik Utara; bahasa Norwegia Kuna yang

dipertuturkan oleh kaum Viking yang menginvasi dan akhirnya bermukim di

sebelah timur laut Inggris (lihat Jórvík). Para pendatang yang bermukim lebih

7
awal menuturkan bahasa-bahasa Jermanik dari cabang yang berbeda. Banyak dari

akar kosakata mereka memang sama atau mirip, meski tatabahasanya agak lebih

berbeda termasuk prefiks (awalan), sufiks (akhiran), dan hukum infleksi (takrifan)

dari banyak kata-kata. Bahasa Jermanik dari orang-orang Britania yang berbahasa

Inggris Kuno ini, terpengaruhi kontak dengan orang-orang Norwegia yang

menginvasi Britania. Hal ini kemungkinan besar merupakan alasan daripada

penyederhanaan morfologis bahasa Inggris Kuno, termasuk hilangnya jenis

kelamin kata benda dan kasus (kecuali pronominal). Karya sastra ternama yang

masih lestari dari masa Inggris Kuno ini adalah sebuah fragmen wiracarita

"Beowulf". Penulisnya tidak diketahui, dan karya ini sudah dimodifikasi secara

besar oleh para rohaniwan Kristen, lama setelah digubah. (Elvina, 2011)

Kemudian introduksi agama Kristen di Britania menambah sebuah

gelombang baru yang membawa banyak kata-kata pinjaman dari bahasa Latin dan

bahasa Yunani.

Selain ada yang berpendapat bahwa pengaruh bahasa Norwegia

berlangsung sampai pada Abad Pertengahan awal.

Masa Inggris Kuno secara resmi berakhir dengan Penaklukan Norman,

ketika bahasa Inggris secara drastik dipengaruhi bahasa kaum Norman ini yang

disebut bahasa Norman dan merupakan sebuah dialek bahasa Perancis.

Penggunaan istilah Anglo-Saxon untuk mendeskripsikan pembauran antara

bahasa serta budaya Anglia dan Saxon merupakan sebuah perkembangan modern.

Menurut Lois Fundis, (Stumpers-L, Jum’at, 14 Des 2001)

8
• "The first citation for the second definition of 'Anglo-Saxon', referring to

early English language or a certain dialect thereof, comes during the reign of

Elizabeth I, from an historian named Camden, who seems to be the person most

responsible for the term becoming well-known in modern times."

• "Kutipan pertama untuk definisi kedua 'Anglo-Saxon', merujuk pada

bahasa Inggris awal atau dialek tertentu dari bahasa ini, muncul selama

pemerintahan Elizabeth I, dari seorang sejarawan bernama Camden, yang

kelihatannya menjadi orang paling bertanggung jawab untuk menjadi terkenalnya

istilah ini pada masa modern."

c) Bahasa Inggris Pertengahan

Selama 300 tahun setelah invasi kaum Norman di Britania pada tahun

1066, raja-raja Norman dan kaum bangsawan hanya menuturkan bahasa Perancis

dialek Norman saja yang disebut dengan nama bahasa Anglo-Norman. Sementara

itu bahasa Inggris berlanjut sebagai bahasa rakyat. Sementara Anglo-Saxon

Chronicle tetap ditulis sampai tahun 1154, sebagian besar karya sastra lainnya dari

masa ini ditulis dalam bahasa Perancis Kuna atau bahasa Latin.

Sejumlah besar kata-kata Norman dipinjam dalam bahasa Inggris Kuno

dan menghasilkan banyak sinonim (sebagai contoh diambil ox/beef (sapi),

sheep/mutton (kambing), dan lain-lain). Pengaruh Norman ini memperkuat

kesinambungan perubahan-perubahan bahasa Inggris pada abad-abad selanjutnya

dan menghasilkan sebuah bahasa yang sekarang disebut dengan istilah bahasa

Inggris Pertengahan. Salah satu perubahannya adalah meningkatnya pemakaian

9
sebuah aspek unik tatabahasa Inggris yang disebut dengan istilah continuous tense

dengan imbuhan atau sufiks -ing.

Ejaan bahasa Inggris juga dipengaruhi bahasa Perancis pada periode ini.

Bunyi-bunyi /θ/ dan /ð/ sekarang dieja sebagai th dan bukan dengan huruf Inggris

Kuno þ and ð, yang tidak ada dalam bahasa Perancis.

Selama abad ke-15, bahasa Inggris Pertengahan berubah lebih lanjut lagi.

Perubahan ini disebut sebagai The Great Vowel Shift ("Pergeseran Vokal Besar"),

dan dimulai dengan penyebaran dialek London bahasa Inggris yang mulai dipakai

oleh pemerintahan dan munculnya buku-buku cetak. Bahasa Inggris modern

sendiri bisa dikatakan muncul pada masa William Shakespeare. Penulis ternama

dari masa Inggris Pertengahan ini ialah Geoffrey Chaucer, dengan karyanya yang

terkenal The Canterbury Tales.

Banyak sumber sezaman menyatakan bahwa dalam kurun waktu lima

puluh tahun setelah Invasi kaum Norman, sebagian besar kaum Norman di luar

istana berganti bahasa dan menuturkan bahasa Inggris. Bahasa Perancis kala itu

tetap menjadi bahasa resmi pemerintahan dan perundang-undangan yang

bergengsi di luar dinamika sosial. Sebagai contoh, Orderic Vitalis, seorang

sejarawan yang lahir pada tahun 1075 dan seorang anak ksatria Norman,

menyatakan bahwa ia hanya mempelajari bahasa Perancis sebagai bahasa kedua.

Sastra Inggris mulai muncul kembali pada sekitar tahun 1200 Masehi

ketika perubahan iklim politik dan jatuhnya bahasa Anglo-Norman membuat hal

ini lebih bisa diterima. Pada akhir abad tersebut, bahkan kalangan kerajaan sudah

10
berganti menuturkan bahasa Inggris. Sedangkan bahasa Anglo-Norman masih

tetap dipakai pada kalangan tertentu sampai agak lama, namun akhirnya bahasa

ini juga tidak merupakan bahasa hidup lagi.

d) Bahasa Inggris Modern Awal

Mulai dari abad ke-15, bahasa Inggris berubah menjadi bahasa Inggris

Modern, yang seringkali ditarikh bermula dengan Great Vowel Shift (“Pergeseran

Bunyi Besar”).

Setelah itu bahasa Inggris mulai banyak mengambil kata-kata pungutan

dari bahasa-bahasa asing, terutama bahasa Latin dan bahasa Yunani semenjak

zaman Renaisans. Karena banyak kata-kata dipinjam dari bahasa yang berbeda-

beda, dan ejaan bahasa Inggris bisa dikatakan tidak konsisten, maka risiko

pelafazan salah kata-kata cukup tinggi. Namun sisa-sisa dari bentuk-bentuk yang

lebih kuna masih ada pada beberapa dialek regional, terutama pada dialek-dialek

di West Country.

Pada tahun 1755 Samuel Johnson menerbitkan kamus penting bahasa

Inggris pertama, yang berjudul Dictionary of the English Language. (Elvina,

2011)

11
2.2 Proses Bahasa Inggris Mulai Terpakai sebagai Bahasa Internasional

Bahasa Inggris tidak begitu saja menjadi bahasa internasional yang sangat

berpengaruh seperti terlihat sekarang ini, Serupa halnya dengan bahasa Indonesia

yang tertekan semasa penjajahan, bahasa Inggris pun pernah menjadi bahasa yang

kurang berarti di negeri asalnya sendiri.

Sejarah menunjukkan bahwa sepelum bahasa Inggris berfungsi di Inggris,

bahasa Latin telah terlebih dahulu menjadi bahasa resmi dan bahasa terpenting

pemerintah di Inggris. Ini dimulai ketika Claudius berhasil meneruskan

perjuangan Julius Caesar untuk menguasai negeri itu.. Sebagaimana terjadi di

mana saja, kemenangan militer selalu diikuti oleh kemenangan bahasanya. Pada

hari pertama kedatangan penjajah, hari itu juga bahasa negeri terjajah mulai

tertindas. Maka selama lima ratus tahun kekuasaan Romawi di Inggris, selama itu

pula bahasa Latin bercokol sebagai bahasa resmi di Inggris yang terjajah.

Keberfungsian bahasa Inggris baru dimulai kira-kira pada tahun 1000 setelah

datangnya berbagai suku bangsa, khususnya suku-suku Teutonic yang dianggap

sebagai "the founders of the English nation".

Itu pun belum berarti dimulainya keleluasaan pertumbuhan bahasa Inggris.

Belum lagi sempat benar-benar berkembang, bahasa Inggris sudah mengalami

gangguan lagi. Kali ini gangguan itu datang dari· bangsa tetangga sendiri. Setelah

memenangkan pertempuran Hastings, seorang pangeran dari Normandia yang

non-Inggris dinobatkan menjadi raja Inggris pada tahun 1066. Lagi, negeri

kelahiran bahasa internasional itu dikuasai oleh orang dari .negeri lain. Para

bangsawan Inggris tersingkir dari pemerintahan dan posisinya .didukuki oleh

12
penguasa Normandia, penutur asli bahasa Perancis. Selama beberapa generasi,

bahasa resmi pemerintahan di Inggris adalah bahasa Perancis, dan hanya rakyat

kecil sajalah yang tetap berbahasa Inggris. Bahasa Inggris masa itu disebut

sebagai 'uncultivated tongue' atau bahasa tidak berpendidikan, karena bahasa

setempat itu pun dihapus dari pendidikan sekolah dan diganti dengan bahasa

Perancis.

Melalui tahap-tahap Old English (450-1150), Middle English (1150-1500),

sampai Modem English yang diawali sejak tahun 1500, bahasa Inggris

berkembang dari bentuknya yang penuh kerumitan gramatikal, sampai menjadi

bahasa modern yang cukup sederhana. Untuk menjadi bahasa internasional seperti

sekarang ini, ternyata bahasa Inggris memerlukan semacam perjuangan yang

memakan waktu ratusan tahun lamanya. (Subiyati, 1995)

2.3 Tingkat Penggunaan Bahasa Inggris di Dunia

Dari sekitar 7.5 miliar penduduk di dunia (pada tahun 2017), ada 1.5

miliar orang yang berbahasa Inggris. Hal tersebut sekitar 20% dari populasi di

dunia meskipun hanya 360 juta penduduk yang menjadikan Bahasa Inggris

sebagai pertama mereka. Selain diucapkan secara luas, bahasa Inggris sejauh ini

merupakan bahasa asing yang paling banyak dipelajari di dunia, diikuti oleh

Perancis. (Lyons, 2017)

13
2.4 Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional

Berikut adalah beberapa alasan yang menjadikan bahasa Inggris sebagai

bahasa internasional.

a. Inggris merupakan negara imperialisme terbesar. 1/4 negara di dunia

merupakan jajahan Inggris. Inggris memiliki armada angkatan laut yang

terkuat pada zaman dahulu, dan Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte saja

yang bisa menaklukkan Belanda dapat dikalahkan oleh Inggris yang

memiliki angkatan laut yang kuat. Bahkan negara paling berpengaruh

Amerika Serikat pun merupakan bekas jajahan Inggris. Maka bahasa Inggris

pun dijadikan bahasa internasional karena sudah menyebar di negara bekas

jajahanya.

b. Bahasa Inggris digunakan oleh negara berpengaruh di dunia yaitu Amerika

Serikat dan Inggris maka negara-negara lain pun setuju untuk menggunakan

bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

c. Bahasa Inggris mudah dipelajari, selain itu grammar dalam bahasa Inggris

pun menarik maka dijadikan bahasa internasional yang berlaku diseluruh

dunia.

d. Bahasa Inggris tidak mengenal istilah bahasa kasar atau halus juga tidak

mengenal bahasa untuk golongan-golongan/kasta dalam berbicara bahasa

Inggris.

14
Di lain pihak, kekuasaan Inggris di dunia memudar dan Amerika pun menjadi

negara penting di dunia sejak 1900. Dikarenakan Amerika adalah negara

CommonWealth (sebutan untuk negara bekas jajahan Inggris) maka, bahasa resmi

Amerika adalah bahasa Inggris. Sampai sekarang pun, bahasa Inggris tetap

menjadi bahasa resmi Internasional. (Subiyati, 1995)

15
BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai

cara untuk meneliti dari pertanyaan penelitian. Peneliti menggunakan kuantitatif

dikarenakan agar lebih mengetahui setiap data dari populasi yang diambil.

1. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang merupakan suatu

metode penelitian yang berdasarkan pada filosofi positivisme, digunakan untuk

meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan datanya menggunakan alat

penelitian, karakteristik analisis datanya adalah kuantitatif/statistik, untuk menguji

hipotesis yang telah dibuat (Prasetyo dan Jannah, 2005: 24, 26). Dimana peneliti

akan meneliti pada 2 aspek kepada sampel yang telah ditentukan. Selanjutnya data

yang telah dikumpulkan akan disajikan pada grafik dan juga table.

2. Populasi

Doni Sanjaya (2012) mengungkapkan bahwa “Kata populasi

(population/universe) dalam statistika merujuk pada sekumpulan individu dengan

karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).

Populasi dalam statistika tidak terbatas pada sekelompok orang, tetapi juga

binatang atau apa saja yang menjadi perhatian kita. Misalnya populasi bank

16
swasta di Indonesia, tanaman, rumah, alat-alat perkantoran, dan jenis

pekerjaan..”Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penduduk di dunia, dan

juga jumlah buku yang terbit di dunia.

3. Sampel

Menurut Sugiyono (2010) “Sampel adalah sebagian dari populasi itu.”

Sampel yang diambil adalah para penduduk yang telah bisa berbahasa secara

lancer, dan juga buku ilmiah.

4. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode Purposive

Sampling. Sugiyono (2010) menyatakan bahwa “Purposive sampling merupakan

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan

sampel.” Dengan menggunakan metode ini, peneliti hanya akan mengambil

sampel yang memenuhi saja untuk mengetahui apakah memang Bahasa Inggris

layak untuk dijadikan sebagai bahasa internasional.

B. SUMBER DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Sumber Data

Untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan intensitas penggunaan

bahasa Inggris, maka akan diperlukan data dari setiap wilayah akan banyaknya

pengguna internet dan juga jumlah buku yang diterbitkan.

172
2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data pada penelitian ini, penulis menggunakan

teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut:

 Studi dokumen, lebih tepatnya studi dokumen yang dilakukan secara

sekunder, dari data yang sudah diketahui

3
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengumpulan data pada sampel pertama tentang penggunaan bahasa pada

penggunan internet digambarkan pada diagram lingkaran dan table berikut ini.

Tabel 1. Presentase Penggunaan Bahasa Pada Pengguna Internet 2016

(www.internetworldstat.com/stat7.html)

Dari Tabel 1 di atas, terlihat bahwa presentase penggunaan bahasa pada

pengguna internet di Tahun 2016 yaitu sebanyak 3.61 miliar pengguna dimana

Bahasa yang paling banyak dipakai yaitu Bahasa Inggris, dengan 948.608.782

atau sekitar 26.3%, diikuti Bahasa Cina sebesar 20.8%, Bahasa Spanyo l 7.7%,

dan bahasa yang lainnya.

4
19
Hasil pengumpulan data pada sampel kedua tentang jumlah buku yang

terbit digambarkan pada tabel lingkaran berikut ini.

Tabel 2. Jumlah Buku yang Diterbitkan pada Tahun 1999 (UNESCO Statistical

Yearbook)

Analisis kedua sampel di atas menunjukkan bahwa Bahasa Inggris sebagai

Bahasa Internasional tebukti, Dibuktikan dari dua aspek di atas yang mengambil

sampel skala global. Dimana presentase penggunaan internet dan peluncuran buku

skala global menunjukkan bahwa Bahasa Inggris berada pada peringkat paling

atas dan memiliki presentase yang paling tinggi dan memiliki selisih yang sangat

jauh dari bahasa-bahasa lainnya. Dan bisa jadi presentase Bahasa Inggris pada

saat ini memiliki presentase yang sangat tinggi mengingat pada Era Globalisasi ini

kebutuhan Bahasa Inggris. Seperti kutipan Henry Widdowson, Profesor dari

Pendidikan, Universitas London, melihat bahwa ada kemungkinan menjadi

pergeseran paradigma dari salah satu distribusi bahasa ke salah satu penyebaran

bahasa: “Ketika kita berbicara tentang penyebaran bahasa Inggris, maka, itu

bukan bahwa bentuk kode konvensional dan makna ditransmisikan menjadi

5
20
berbeda lingkungan dan lingkungan yang berbeda, dan diambil dan digunakan

oleh berbagai kelompok orang. Bukan itu soal bahasa aktual yang didistribusikan

tetapi dari bahasa virtual yang disebarkan dan di proses diaktualisasikan dengan

berbagai cara. Distribusi dari bahasa yang sebenarnya menyiratkan adopsi dan

kesesuaian. Penyebaran bahasa virtual menyiratkan adaptasi dan ketidaksesuaian.

Kedua proses itusangat berbeda. "

216
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Bahasa Inggris tidak begitu saja menjadi bahasa internasional yang

sangat berpengaruh seperti terlihat sekarang ini, sebelum bahasa

Inggris berfungsi di Inggris, bahasa Latin telah terlebih dahulu menjadi

bahasa resmi. Melalui tahap-tahap Old English (450-1150), Middle

English (1150-1500), sampai Modem English yang diawali sejak tahun

1500, bahasa Inggris berkembang hingga menjadi bahasa modern yang

cukup sederhana.

2. Salah satu faktor Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional yaitu

Bahasa Inggris merupakan Bahasa yang paling digunakan di dunia

baik dibidang sains, maupun teknologi.

5.2 SARAN

Akan lebih baik jika penulis menampilkan data sampel pada tahun

dekat-dekat ini. Akan tetapi karena keterbatasan hasil penelitian yang ada,

penulis mencantumkan sampel pada tahun 1999 dan 2016.

722
DAFTAR PUSTAKA

House, Juliane (2002), “Pragmatic Competence inLingua Franca English”, in:

Knapp, Karlfried / Meierkord, Christiane (eds.), Lingua Franca Communication,

245-267, Frankfurt (Main): Peter Lang.

Elvina, Zumika. 2011. Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa

Internasional. Semarang. Universitas Negeri Semarang

Prasetyo, Bambang and Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian

Kuantitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Vandergrift, Larry. 2012. Listening: Theory and Practice in Modern Foreign

Language Competence, [Online]. Southampton: LLAS Centre for Languages,

Linguistics and Area Studies, University of Southampton. Available:

http://www.llas.ac.uk/resources/gpg/67 [2017, March 27].

Baugh, A. C. (1935). A History of The English Language. New York: Appleton

Century- Crofts, Inc.

Lyons, D. (2017, July 26). How Many People Speak English, And Where Is It

Spoken? Retrieved April 2, 2019, from Babbel:

https://www.babbel.com/en/magazine/how-many-people-speak-english-and-

where-is-it-spoken

Subiyati, M. (1995). BAHASA INGGRIS, TUMBUH MENGGLOBAL DARI

BAHASA. Jakarta: CdkrawaJa Pendidikan.

23
8

Anda mungkin juga menyukai