Anda di halaman 1dari 5

Nama: Dika Reza Pahleva

NPM: 120820210017
Tugas Teori dan Aplikasi Manajemen Operasi
29 September 2021

1. Kondisi bottleneck pada taman hiburan


Taman hiburan merupakan suatu tempat yang memiliki beberapa
wahana, permainan dan sarana hiburan lainnya bagi masyarakat yang
datang ke taman tersebut. Kondisi bottleneck yang paling mungkin terjadi
di taman hiburan adalah waktu proses untuk wahana yang berbeda.
Masalah yang paling umum terlihat di sebuah taman hiburan adalah antrian
panjang yang ditemukan di wahana terutama pada akhir pekan dan hari
libur (long weekend). Kesibukan juga lebih banyak terjadi selama periode
liburan ketika kebanyakan orang lebih suka menghabiskan waktu di taman
hiburan bersama anak-anak mereka. Dengan demikian, waktu proses dan
perencanaan kapasitas merupakan faktor utama dalam terjadinya
bottleneck.
Proses taman hiburan dapat mempengaruhi permintaan agar lebih sesuai
dengan kapasitas yang tersedia
Salah satu cara agar sebuah taman hiburan agar tetap sesuai dengan
kapasitas yang tersedia yaitu dengan metode pricing admission. Pricing
admission adalah metode yang efektif untuk menyesuaikan permintaan
dengan kapasitas yang tersedia. Meskipun tidak sepenuhnya dapat
diprediksi, metode ini adalah cara pertama yang dapat dilakukan untuk
mendapatkan koreksi kasar jika sebuah taman hiburan sering mencapai
kapasitas berlebih. Dan untuk dapat lebih menyempurnakan metode
pricing admission ini yaitu dengan menawarkan program hiburan dengan
harga khusus dengan penerimaan terbatas. Jika ternyata harga yang lebih
tinggi terbukti terlalu agresif, maka dapat membuat perubahan kecil untuk
mendorong kehadiran yang sedikit lebih tinggi dengan penawaran diskon
pada waktu terbatas. Dengan penerapan kenaikan dan penurutan harga,
dapat memengaruhi permintaan konsumen dan hal tersebut tentunya
dilakukan untuk menyesuaikan dengan kapasitas yang ada.

2. Sumber daya utama pada penentuan kapasitas masing-masing jenis


perusahaan
a. Grocery Store
• Tenaga kerja (dalam menyimpan rak, mengoperasikan check-out
register)
• Pengalaman pada staf
• Jenis peralatan yang digunakan untuk memindahkan barang dari
belakang ke rak
• Ukuran lemari es dan pendingin
• Ukuran toko (menentukan berbagai produk yang ditawarkan)
• Dan lainnya
b. Emergency room pada rumah sakit
• Staf (jumlah perawat, dokter)
• Pengalaman staf
• Ukuran fasilitas
• Jenis peralatan
• Ukuran ruang tunggu
• Jenis teknologi yang digunakan di ruang pemeriksaan
• Dan lainnya
c. Perusahaan yang merakit peralatan-peralatan
• Staf (jumlah perakit)
• Pengalaman staf
• Jenis peralatan
• Ukuran tempat perakitan
• Jenis teknologi yang digunakan pada pengolahan perakitan
• Dan lainnya
4. Kapasitas maksimum untuk front desk hotel dapat didefinisikan sebagai
jumlah pelanggan atau klien yang ditangani per unit waktu. Untuk kasus yang
bersangkutan, kapasitas hotel dapat dijelaskan dalam hal pelanggan yang
masuk hotel per satuan waktu atau jumlah pelanggan yang melakukan
transaksi dengan meja depan per satuan waktu. Ini merupakan ketentuan
karena semua pelanggan tidak melakukan transaksi atau check-in di hotel
ketika berurusan dengan resepsionis. Kapasitas efektif didefinisikan sebagai
output maksimum yang dapat diperoleh dengan pertimbangan waktu
kelelahan, istirahat pada jam kerja dan gangguan yang terjadi selama
prosesnya. Sebagian besar waktu, kapasitas efektif bernilai sekitar 80% dari
kapasitas maksimum.
5. Yang membutuhkan kapasitas berlebih yang lebih besar diantara UGD dan
ruang dokter adalah ruang UGD (Hospital Emergency Room), yang mana ruang
UDG membutuhkan kapasitas ruangan yang lebih besar karena ruang UGD
merupakan unit penampungan pertama kali bila terjadi peristiwa-peristiwa fatal
seperti kecelakaan, serangan jantung dan peristiwa fatal lainnya. Dan dengan
ditambahnya kapasitas ruangan pada UGD, dapat meminimaliris terjadinya
penumpukan pasien untuk menunggu masuk ke Ruang UGD, sehingga semua
pasien dapat tertangani sesegera mungkin. Ruang dokter juga harus di perbesar
kapasitasnya, akan tetapi tidak se-urgent pada ruang UGD.
6. Ketika seorang manajer operasi menerapkan prinsip kinerja proses ke proses
produksi hilir dengan mengidentifikasi hambatan dan menerapkan langkah-
langkah seperti menjaga traffic tetap sibuk atau peningkatan kapasitas
hambatan. Ini meningkatkan kinerja proses secara keseluruhan.
Bertentangan dengan ini, dalam kasus proses hulu atau pemasok, jika
pemasok-B meningkatkan kapasitasnya, itu tidak akan meningkatkan output
atau proses keseluruhan, karena pemasok-C adalah hambatan dalam supply
chain.
Hal ini lebih terlihat pada supply chain hulu karena berbagai pemasok dalam
supply chain tidak mengungkapkan kapasitas dan perbedaan kapasitas relatif
mereka dengan mengacu pada pemasok atau mitra lain. Selain itu, para manajer
memiliki sedikit kendali atas pemasok hulu. Jadi menerapkan prinsip-prinsip
kinerja proses dalam supply chain hulu terkadang menjadi tidak efektif sejauh
menyangkut keseluruhan supply chain.

8. Kondisi inspeksi, penyimpanan, dan pengangkutan yang dapat dianggap sebagai


nilai tambah.

 Inspeksi: inspeksi resource dapat mengurangi jumlah kesalahan, sehingga


mengurangi jumlah cacat dalam produksi. Hal ini secara tidak langsung
meningkatkan nilai produk dengan menurunkan biaya produksi.
 Penyimpanan umumnya merupakan aktivitas yang tidak menambah nilai,
kecuali jika hal itu meningkatkan kualitas produk (mis. anggur atau keju)
 Pengangkutan/transportasi adalah nilai tambah hanya dalam hal pengiriman
ke pelanggan. Dalam semua kasus lain, ini adalah aktivitas yang tidak
menambah nilai.

9. Kapasitas sekolah dapat didefinisikan sebagai jumlah siswa yang belajar di


sekolah atau sebagai jumlah siswa yang terdaftar. Faktor penting lainnya dalam
mengukur kapasitas adalah ketersediaan staf/guru dan kapasitas duduk. Jika tidak
tersedia cukup staf atau pengaturan tempat duduk, siswa mungkin tidak memiliki
siapa pun untuk mengajar.

Meskipun dalam operasionalnya kapasitas dianggap kuantitatif tetapi bagi


sekolah ukuran kapasitas yang sebenarnya adalah kualitatif dan didefinisikan
sebagai kemampuan sekolah untuk menanamkan nilai yang baik pada siswa untuk
menjadi manusia yang baik dan warga negara yang baik.
Pada kegiatan di sekolah, kita lebih ditanamkan nilai-nilai moral dan spiritual
yang biasanya terdapat pada pelajaran PPKN dan juga Pendidikan Agama semenjak
SD hingga SMA. Penanaman nilai-nilai tersebut juga berpengaruh pada kehidupan
pasca Sekolah menuju tingkat Universitas. Dimana meskipun tidak banyak materi-
materi yang diberikan mengenai Pendidikan moral dan Spiritual secara langsung.
Sebagai pelajar di Universitas, kita sudah menanamkan nilai-nilai tersebut sejak di
bangku sekolah dan hal tersebut masih melekat hingga ke bangku kuliah.

Anda mungkin juga menyukai