Anda di halaman 1dari 27

A.

MANFAAT TUTOR SEBAYA SEBAGAI PENINGKATAN


KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2015

B. Latar Belakang
Bahasa Inggris atau English adalah bahasa Jermanik yang pertama
kali dituturkan di Inggris pada Abad Pertengahan Awal dan saat ini
merupakan bahasa yang paling umum digunakan di seluruh dunia.Bahasa
Inggris dituturkan sebagai bahasa pertama oleh mayoritas penduduk di
berbagai negara, termasuk Britania Raya, Irlandia, Amerika Serikat,
Kanada, Australia, Selandia Baru, dan sejumlah negara-negara Karibia;
serta menjadi bahasa resmi di hampir 60 negara berdaulat. Bahasa Inggris
adalah bahasa ibu ketiga yang paling banyak dituturkan di seluruh dunia,
setelah bahasa Mandarin dan bahasa Spanyol. Bahasa Inggris juga
digunakan sebagai bahasa kedua dan bahasa resmi oleh Uni Eropa, Negara
Persemakmuran, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta beragam
organisasi lainnya.
Bahasa Inggris berkembang pertama kali di Kerajaan Anglo-Saxon
Inggris dan di wilayah yang saat ini membentuk Skotlandia tenggara.
Setelah meluasnya pengaruh Britania Raya pada abad ke-17 dan ke-20
melalui Imperium Britania, bahasa Inggris tersebar luas di seluruh
dunia.Di samping itu, luasnya penggunaan bahasa Inggris juga disebabkan
oleh penyebaran kebudayaan dan teknologi Amerika Serikat yang
mendominasi di sepanjang abad ke-20.Hal-hal tersebut telah menyebabkan
bahasa Inggris saat ini menjadi bahasa utama dan secara tidak resmi (de
facto) dianggap sebagai lingua franca di berbagai belahan dunia.

Menurut sejarahnya, bahasa Inggris berasal dari peleburan beragam


dialek terkait, yang saat ini secara kolektif dikenal dengan bahasa Inggris
Kuno, yang dibawa ke pantai timur Pulau Britania oleh pendatang
Jermanik (Anglo-Saxons) pada abad ke-5; kata English' berasal dari nama
Angles.Suku Anglo-Saxons ini sendiri berasal dari wilayah Angeln (saat
ini Schleswig-Holstein, Jerman). Bahasa Inggris awal juga dipengaruhi

1
oleh bahasa Norse Kuno setelah Viking menaklukkan Inggris pada abad
ke-9 dan ke-10.

Penaklukan Normandia terhadap Inggris pada abad ke-11


menyebabkan bahasa Inggris juga mendapat pengaruh dari bahasa
Perancis Norman, dan kosakata serta ejaan dalam bahasa Inggris mulai
dipengaruhi oleh bahasa Latin Romawi (meskipun bahasa Inggris sendiri
bukanlah rumpun bahasa Romawi), yang kemudian dikenal dengan bahasa
Inggris Pertengahan. Pergeseran Vokal yang dimulai di Inggris bagian
selatan pada abad ke-15 adalah salah satu peristiwa bersejarah yang
menandai peralihan bahasa Inggris Pertengahan menjadi bahasa Inggris
Modern.Selain Anglo-Saxons dan Perancis Norman, sejumlah besar kata
dalam bahasa Inggris juga berakar dari bahasa Latin, karena Latin adalah
lingua franca Gereja Kristen dan bahasa utama di kalangan intelektual
Eropa,dan telah menjadi dasar kosakata bagi bahasa Inggris modern

Sehingga Lembaga Pengembangan Ilmu Dasar dan Bahasa


(LPIDB) membuat program English Tutorial untuk Mahasiswa baru
Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun ajaran 2015-2016. Program
ini ditujukan untuk memberi bekal speaking kepada mahasiswa agar
memiliki kualitas bahasa Inggris yang sempurna. Diadakannya program
ini adalah mahasiswa non-bahasa Inggris hanya memiliki 4 sks bahasa
Inggris. Sehingga dirasa kurang untuk mencapai keterampilan yang
menyeluruh seperti reading, speaking, dan listening. Untuk itu diberikan
pelatihan bahasa Inggris tambahan yang berupa tutorial. “Tekanan pada
speaking tujuannya agar ketika proses belajar di sini bahasa inggrisnya itu
sudah bagus. Selain itu para mahasiswa angkatan 2015 juga berguna untuk
mengerjakan soal TOEP yang akan diselenggarakan pada semester 3,
karena nilai minimal TOEP 400. Dengan minimal soal yang benar 80 soal
dari 200 soal”.
Namun apakah program English Tutorial mampu menghasilkan
apa yang di inginkan pihak Universitas Muhammadiyah Surakarta yang
sesuai dengan kompetensi dan keahlian berbahasa Inggris. Dalam

2
keseharian yang kita jumpai masih banyak mahasiswa yang belum
menguasai berbahasa inggris yang baik dan benar. Selain itu apakah dapat
merubah mahasiswa untuk lebih giat mengikuti kegiatan English Tutorial
dikarenakan English tutorial membantu menambah nilai sebesar 30% nilai
mata kuliah bahasa inggris bagi mahasiswa angkatan 2015.
Hal inilah yang membuat kami tergugah untuk mencari informasi
melalui penelitian kami untuk mengidentifikasi bagaimanakah mahasiwa
fakultas hukum khususnya angkatan 2015 disiplin mengikuti program
English Tutorial tersebut, dan apakah program tersebut berguna bagi
mahasiswa angkatan 2015.

C. Rumusan Masalah
1. Apa dampak diadakannya Tutorial Bahasa Inggris ?
2. Bagaiman tanggapan mahasiswa didadakannya tutor pada mahasiswa
angkatan 2015

D. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui dampak diadakan Tutorial Bahasa Inggris
2. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa diadakan tutorial
3. Untuk menambah pengetahuan berbahasa inggris melalui English Tutorial

E. Manfaat
1. Untuk memberikan manfaat kepada mahasiswa tentang berbahasa Inggris
2. Untuk memberikan pengertian dampaknya kepada mahasiswa tentang
berbahasa Inggris

F. Landasan Teori

1. Kajian Teori

a. English Tutorial

Terdapat 3 dasar dalam aturan bahasa inggris tersebut. Hal itu meliputi
(English First, 2015):

3
1) Etimologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang cara penyusunan
hurufhuruf Bahasa Inggris yang tepat kedalam sebuah kata Bahsa
Inggris.Dalam Etimologi, kata-kata bahasa inggris dikelompokkan ke
dalam 8 bagian atau yang disebut dengan The Eight Parts of Speech. Ke
delapanbagian tersebut adalah noun, adjective, verb,
pronoun,adverb,preposition,conjuction, dan interjection.

2). Orthographi, merupakan sistem ejaan suatu bahasa atau gambaran bunyi
bahasa yang berupa tulisan atau lambang. Ortografi antara lain meliputi
masalah ejaan, kapitalisasi, pemenggalan kata, serta tanda baca. Materi
Yang dibahas dalam orthography, yaitu:

a) Letter (huruf), merupakan lambang dari bunyi atau dalam arti yang
lain disebutkan bahwa letter adalah tanda goresan yang diucapkan atau
dibunyikan.
b) Word, merupakan rangkaian dari huruf-huruf yang membentuk sebuah
arti, misalnya : take (mendapatkan), year (tahun).
c) Syllable (suku kata), merupakan bagian-bagian dari sebuah kata yang
dapat langsung diucapkan, misalnya glass, book, clever.

3) Sintaks, adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyusunan kata kata
bahasa Inggris menjadi sebuah kalimat bahasa Inggris yang tepat dan
sesuai atau dapat juga dikatakan bahwa syntax merupakan bagian dari tata
bahasa yang mempelajari tentang proses pembentukan sebuah kalimat
Terdapat beberapa Sintaks yang digunakan dalam menyusun sebuah
kalimat yang tepat. Pengaturan tersebut cenderung lebih mengarah pada
pembentukan pola waktu kejadian isi kalimat tersebut berlangsung. Seperti
kalimat yang terjadi dimasa sekarang, dimasa lampau dan dimasa depan.
Sintaks ini lebih dikenal dengan sebutan Tenses.

b. Tenses

Tenses adalah bentuk kata kerja yang menunjukkan perubahan waktu, kapan
suatuperistiwa, berita, pernyataan, tindakan, terjadi dalam suatu kalimat

4
sekarang,lampau ataupun akan datang. Dalam tenses ada empat kelompok yang
membentuk 16 bentuk waktu dalam Bahsa Inggris. Keempat kelompok utama
beserta ke 16 bentuk waktu tersebut adalah:

1) Present Tense

a) Simple Present Tense


b) Present Continous Tense
c) Present Perfect Tense
d) Present Perfect Continous Tense

2) Past Tense

a) Simple Past Tense


b) Past Continous Tense
c) Past Perfect Tense
d) Past Perfect Continous Tense

3). Future Tense

1) Simple Future Tense


2) Future Continous Tense
3) Future Perfect Tense
4) Future Perfect Continous Tense

4). Past Future Tense

1) Past Future Tense


2) Future Past Continous Tense
3) Future Past Perfect Tense
4) Past Future Perfect Continous Tense

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai keterampilan berbahasa pada umumnya dan


keterampilan berbicara pada khususnya bukanlah hal baru dalam dunia

5
pendidikan. Para mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris telah
banyak melakukannya Penelitian-penelitian tersebut merupakan penelitian
tindakan kelas untuk memperbaiki pembelajaran keterampilan berbicara yang
berlangsung selama ini.

Pustaka-pustaka yang mendasari penelitian ini adalah tulisan hasil penelitian


terdahulu yang relevan dengan penelitianini. Beberapa penelitian yang
mengangkat permasalahan pembelajaran keterampilan berbicara, antara lain
dilakukan oleh Sumarwati (1999), Dewi (2003),dan Hubert (2008)

Dewi (2003) dalam penelitiannya yang berjudul “The Success of


Communication Approach in teaching -learning process at the third levels of IEC
Denpasar 01” membahas tentang keberhasilan pendekatan komunikatif dalam
proses belajar mengajar pada level ke tiga di lembaga pendidikan bahasa Inggris
IEC Denpasar 01. Penerapan pendekatan komunikatif tersebut mencakup 4
(empat) keterampilan bahasa yaitu keterampilan mendengarkan (listening),
keterampilan berbicara (speaking ), keterampilan membaca (reading) , dan
keterampilan menulis (writing). Keberhasilan penerapan pendekatan komunikatif
tersebut didukung oleh peran guru dalam pemberian materi, dan peran siswa
sendiri yang memiliki kemauan yang besar dalam meningkatkan kemampuan
berbahasa Inggrisnya.

Hubert (2008) dalam penelitiannya yang berjudul ”Incorporating


Classroom Debate into University EFL Speaking Courses ” membahas betapa
pentingnya debat dalam meningkatkan kemampuan berbicara di kalangan
mahasiswa Universitas Kyoto Sangyo Jepang. Studi tersebut berfokus pada
penerapan langkah - langkah debat formal dengan sistem “ australasian
Parliamentary Sistem”, yang mencakup peran masing – masing pembicara di
kedua tim, isi dari topik yang di perdebatkan, sehingga studi tersebut lebih
menargetkan peningkatan pemahaman (comprehensibility) daripada kelancaran
(fluency ) dan ketepatan ujaran (Accuracy).

G. Metode Penelitian

Dalam pengambilan metode peniltian yang berjudul “maanfaat tutor


sebaya sebagai peningkatan kemampuan berbahasa inggris pada mahasiswa
fakultas hukum angkatan 2015” dilakukan dengan cara kualitatif

1.Penelitian Kualitatif

Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam
terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian
generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis
mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus

6
karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda
dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu
generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah.
Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis
penelitian kualitatif.

2. Penelitian Kuantitatif

Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara


obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap
fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan
indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan symbol –
symbol angka yang berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi yang
berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol – simbol angka
tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan
sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu
parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah
tetapi menghasilkan generalisasi.( Drs.Sumanto.M.A , 1995 : 87)

H. Teknik pengumpulan Data

Ada bermacam-macam cara yang digunakan untuk mengumpulkan data,


informasi, serta menguji data dan informasi tersbut. Cara-cara tersebut adalah
mengadakan wawancara, mengadakan angket (melalui daftar kuesioner),
mengadakan observasi, penelitian lapangan atau mengadakan penelitian
kepustakaan. (Gorys Keraf,2004 : 181) Berikut penjelasan dari masing-masing
teknik pengumpulan data :

1) Wawancara

Wawancara atau interview adalah suatu cara untuk mengumpulkan data


dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau
seorang autoritas (seorang ahli atau yang berwenang dalam suatu masalah)
(Gorys Keraft, 2004 :182). Prosedur yang digunakan biasannya, penannya
mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu (mempersiapkannya),
sesuai dengan topik yang akan dibahas. Namun ketika dirasa ada informasi
yang menarik sipenanya

2) Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau


mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.

7
3). Observasi dan penelitian lapangan

Observasi adalah pengamatan langsung pada suatu obyek yang akan


diteliti. Sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan
informasi secara intensif disertai analisis dan pengujian kembali atas semua
data yang telah dikumpulkan. Perbedaan keduanya terletak pada waktu
pemerolehan data, dimana observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang
relative singkat sementara penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih
panjang.

i Obyek Penelitian

Dalam pengambilan obyek peniltian yang berjudul “maanfaat tutor sebaya


sebagai peningkatan kemampuan berbahasa inggris pada mahasiswa fakultas
hukum angkatan 2015” dilakukan pada mahasiswa fakultas hukum angkatan
2015, dan pentutor 2014.

j. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat Penelitian bertempat di Fakultas Hukum Universitas


Muhammadiyah Surakarta . Lokasi tersebut dipilih karena mendukung semua
aspek agar penelitian berjalan dengan baik.Penelitian dilaksanakan pada semester
2 yang dilaksanakan pada bulan Mei 2016 sampai dengan bulan Juni 2016

K. Teknik Analisis Data

1. Editing Data (Pemeriksaan Data)

Pengertian dari editing data adalah proses meneliti hasil survai untuk
meneliti apakah ada response yang tidak lengkap, tidak komplet atau
membingungkan, dan apabila ada kasus seperti ini ada beberapa cara untuk
mengatasinya misalnya; Dengan cara mengembalikan ke survayor, apabila survai
lagi tidak mungkin dilakukan maka response yang tidak lengkap dapat diganti
dengan missing value atau ditulis tidak menjawab,Menyingkirkan hasil survay
dengan jawaban yang tidak lengkap (apabila jumlahnya kecil dan sampel yang
diambil besar)

Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan klarifikasi,


keterbacaan, konsisitensi dan kelengkapan data yang sudah terkumpul. Proses
klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan mengenai apakah data yang sudah
terkumpul akan menciptakan masalah konseptual atau teknis pada saat peneliti
melakukan analisa data. Dengan adanya klarifikasi ini diharapkan masalah teknis
atau konseptual tersebut tidak mengganggu proses analisa sehingga dapat
menimbulkan bias penafsiran hasil analisa. Keterbacaan berkaitan dengan apakah
data yang sudah terkumpul secara logis dapat digunakan sebagai justifikasi

8
penafsiran terhadap hasil analisa. Konsistensi mencakup keajegan jenis data
berkaitan dengan skala pengukuran yang akan digunakan. Kelengkapan mengacu
pada terkumpulannya data secara lengkap sehingga dapat digunakan untuk
menjawab masalah yang sudah dirumuskan dalam penelitian tersebut.

2. Pengembangan Variabel

Pengembangan variabel ialah spesifikasi semua variable yang diperlukan


oleh peneliti yang tercakup dalam data yang sudah terkumpul atau dengan kata
lain apakah semua variable yang diperlukan sudah termasuk dalam data. Jika
belum ini berarti data yang terkumpul belum lengkap atau belum mencakup
semua variable yang sedang diteliti.

3. Koding Data (Pemberian Kode pada data)

Koding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data


berbentuk angka/ bilangan. Misalnya untuk variabel pekerjaan dilakukan koding 1
= Pegawai Negeri, 2 = Wiraswasta, 3 = Pegawai Swasta dan 4 = Pensiunan. Jenis
kelamin: 1 = Pria dan 2 = Wanita, dsb. Kegunaan dari koding adalah untuk
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data.
Entry data, adalah transfer coding data dari kuisioner ke software. Pengkodean
data dilakukan untuk memberikan kode yang spesifik pada respon jawaban
responden untuk memudahkan proses pencatatan data.

Pemberian kode pada data adalah menterjemahkan data kedalam kode-


kode yang biasanya dalam bentuk angka. Tujuannya ialah untuk dapat
dipindahkan kedalam sarana penyimpanan, misalnya komputer dan analisa
berikutnya. Dengan data sudah diubah dalam bentuk angka-angka, maka peneliti
akan lebih mudah mentransfer kedalam komputer dan mencari program perangkat
lunak yang sesuai dengan data untuk digunakan sebagai sarana analisa, misalnya
apakah data tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan software SPSS?

4. Cek Kesalahan

Peneliti melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukkan kedalam


komputer untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya sudah diselesikan
tanpa kesalahan yang serius.

5. Membuat Struktur Data

Peneliti membat struktur data yang mencakup semua data yang dibutuhkan
untuk analisa kemudian dipindahkan kedalam komputer. Penyimpanan data
kedalam komputer mempertimbangkan 1) apakah data disimpan dengan cara yang
sesuai dan konisten dengan penggunaan sebenarnya? 2)apakah ada data yang

9
hilang / rusak dan belum dihitung? 3) bagaimana caranya mengatasi data yang
hilang atau rusak? 4) sudahkan pemindahan data dilakukan secara lengkap?

6. Cek Preanalisa Komputer

struktur data yang sudah final kemudian dipersiapkan untuk analisa


komputer dan sebelumnya harus dilakukan pengecekan preanalisa komputer agar
diketahui konsistensi dan kelengkapan data.

7. Tabulasi

Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan


cara tertentu. Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan statistik
deskriptif variable-variable yang diteliti atau yang variable yang akan di tabulasi
silang.

8. Cleaning Data (Pembersihan data)

Cleaning data adalah proses pengecekan data untuk konsistensi dan


treatmen yang hilang, pengecekan konsistensi meliputi pemerikasaan akan data
yang out of range, tidak konsisten secara logika, ada nilai-nilai ekstrim, data
dengan nilai-nilai tdk terdefinisi, sedangkan treatmen yang hilang adalah nilai
dari suatu variabel yang tidak diketahui dikarenakan jawaban responden yang
membingungkan.

L. Pembahasan

1. Teknik Pembelajaran Berbicara ( Speaking )

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian,


komunikasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya.
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah,
yakni antara pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik. Dengan
demikian latihan berbicara harus terlebih dahulu didasari oleh :

a. kemampuan mendengarkan,
b. kemampuan mengucapkan, dan
c. penguasaan (relatif) kosa kata.

10
Secara umum tujuan latihan berbicara untuk tingkat pemula dan menengah
ialah agar siswa dapat berkomunikasi lisan secara sederhana dalam Bahasa
Inggris. Oleh karena itu, dalam pembelajarannya harus mampu menggugah dan
memotivasi siswa untuk berbicara dan mempunyai keberanian untuk
mempraktikkannya.

Berikut ini ada beberapa tahapan dalam latihan berbicara. Pada tahap-tahap
permulaan, latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan menyimak.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, dalam latihan menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan. Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara.

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Latihan Asosiasi dan Identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas siswa dan kecepatannya


dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makna ujaran yang didengarnya.
Bentuk latihannya antara lain :

a) Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang ada
hubungannya dengan kata tersebut. Contoh :

Guru Siswa
Head Hair
Rice Farmer

b) Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang tidak ada
hubungannya dengan kata tersebut. Contoh :

Guru Siswa
Flower Shoes

11
c) Guru menyebut satu kata benda (noun), siswa menyebut kata sifat yang
sesuai. Contoh :

Guru Siswa
Student Dilligent Shoes Black

d) Guru menyebut satu kata kerja (verb), siswa menyebut pelaku (subyek) ya
ng sesuai. Contoh :

Guru Siswa
Pray Moslem

e) Guru menyebut satu subyek, siswa 1 menyebut kata kerja (verb) yang
cocok, siswa 2 melengkapi dengan sebuah frasa, dan siswa 3
mengucapkan kalimat dengan menyusun kata yang telah ada. Contoh :
Guru Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3

Guru Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3


The teacher Goes to school The teacher goes to school

2) Latihan Pola Kalimat ( Pattern Practice )

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis :

a) Latihan mekanis

b) Latihan bermakna

c) Latihan komunikatif

3) Latihan percakapan

Banyak teknik dan model latihan percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa. Diantara model-model latihan percakapan itu ialah sebagai
berikut:

a) Tanya Jawab

12
b) Menghafalkan Model Dialog

c) Percakapan Terpimpin

d) Percakapan Bebas

4) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan, tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan. Oleh karena itu guru hendaknya membantu
siswa dalam menemukan topik cerita.

5) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bisa digunakan dalam latihan berbicara,
antara lain:

a) Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

b) Diskusi kelas bebas

c) Diskusi kelompok

d) Diskusi panel

Dalam pemilihan topik diskusi hendaknya dipertimbangkan hal-hal berikut ini


:

a) Disesuaikan dengan kemampuan siswa.

b) Disesuaikan dengan minat dan selera siswa bukan minat dan selera
guru.

c) Topik hendaknya bersifat umum dan populer.

d) Dalam menentukan topik, sebaiknya siswa diajak serta untuk


merangsang keterlibatan mereka dalam kegiatan berbicara.

6) Wawancara

a) Persiapan wawancara

13
(1) Sebelum kegiatan dilaksanakan, pihak-pihak yang akan diwawancarai
sudah mempersiapkan pokok masalah yang akan dibicarakan.

(2) Pewawancara dalam hal ini juga harus mempersiapkan pertanyaan-


pertanyaan yang diarahkan kepada sasaran informasi.

(3) Dalam hal ini guru berkewajiban membimbing kearah pemakaian


kalimat yang singkat dan tepat.

b) Bentuk wawancara

Kegiatan wawancara ini dapat dilakukan dalam dua bentuk :

(1)Wawancara dengan pentutor

(2) Wawancara dengan teman seangkatan

2. Proses Pembelajaran Berbicara

Untuk mencapai kemampuan komunikatif, para pelajar perlu terlebih dahulu


melalui beberapa aktivitas komunikasi, yang terbagi menjadi dua tahap yaitu :

a Aktivitas Pra Komunikatif

Aktivitas Pra Komunikatif menyajikan beberapa hal sebagai berikut :

1) Hafalan dialog

Menghafalkan kalimat dalam sebuah dialog dan mendramatisasikannya.

2) Dialog melalui gambar

Guru membawa gambar-gambar dan menunjukkan satu persatu sambil


menanyakan. Misalnya : What is this ? this is a cat

3) Dialog terpimpin

Guru memberi latihan secara drill berbentuk tanya jawab. Misalnya : are
you going to…..this afternoon ?, kemudian siswa menjawab sesuai dengan
yang didrillkan, yakni No, I am sleeping this afternoon / yes, I am

4) Dramatis Tindakan

Misalnya : What am I Doing? I am Sleeping

14
5) Teknik Tanya Jawab

Hendaknya guru terlebih dahulu menentukan materi dasar pelajaran yang


meliputi struktur dan kosa kata.

6) Menjelaskan kalimat, paragraf atau cerita pendek

Misalnya : Guru bercerita, my sister likes going to the movie but my


brother .... lalu siswa melanjutkannya / menyelesaikannya dengan jawaban
yang sesuai dengan keadaannya.

b) Aktifitas Komunikatif

Aktifitas komunikatif menyajikan beberapa hal, diantaranya :

1) Percakapan kelompok

Teknik ; guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang setiap


kelompok mempunyai ketua. Para siswa bergantian untuk mengatakan
sesuatu lalu disambung oleh teman sekelompoknya sehingga menjadi
satu cerita yang utuh.

2) Bermain peran

Pada aktifitas ini guru memberikan tugas peran tertentu yang harus di
lakukan oleh para pelajar. Peran yang di berikan harus disesuaikan
dengan tingkat penguasaan bahasa para pelajar.

3)Praktek ungkapan sosial

Ungkapan sosial maksudnya adalah perilaku-perilaku sosial saat


berkomunikasi yang diungkapkan secara lisanya memberi hormat
pujian, ucapan sel;amat dan lain-lainya.

4) Menjawab pertanyaan berdasarkan pengalaman

5) Membuat English Zone

15
6)Memainkan language games

7) Problem Solving

3. Sistematika Penilaian

Aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan berbicara, sebagaimana disarankan


oleh para ahli adalah sebagai berikut :

a. Aspek kebahasaan

1) Pengucapan
2) Penempatan tekanan
3) Nada dan Irama
4) Pilihan kata
5) Susunan kalimat
6) Variasi

b. Aspek non kebahasaan

1) Kelancaran
2) Penguasaan topik
3) Keterampilan
4) Keberanian
5) Kelincahan
6) Ketertiban
7) Kerjasama

M. Hasil Wawancara
Narasumber 1 Pentutor
Mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2014

Kharis : Bagaimna anda menyikapi tentang tutor?

Alam Izza : Etp kegiatan sangat bagus dan melatih kalian untuk
gramer dan pronoun, kita melatih itu dengan sebaik-
baiknya karena bahasa inggris merupakan bahasa
internasional saya selaku pentutor juga pernah merasakan
sebagai yang ditutor ( seperti kalian )

Kharis : Apa manfaat tutor bagi mahasiswa ?

16
Alam Izza : Manfaatnya yang pertama melatih dalam Berbicara
bahasa inggris,yang kedua melatih dalam pengahlian vokep
dan gramer dari pada bahasa inggriskarena rumus
tersebut ada 12 macam dan kita harus paham diantara
rumus-rumus tersebut yang ketiga kita bisa memper erat tali
persahabatan yang dulunya kita gak kenal orang luar
hukum menjadi kenal orang di luar fakultas hukum

Kharis : apakah kegiatan tutor sangat efisien ?

Alam Izza : menurut saya sangat efisien karena kita juga tidak terpaku
pada hari sabtu hari dimana pun adek-adek bisa kita juga
akan mengysahakan untuk bisa, kadang kita hari sabtu
minta hari senin ita usahakan bisa karena dengan 1 jam
pelajaran kalian sudah mendapatkan ilmu yang lumayan
banyak

Narasumber 2

Mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2015

Irul : apa pendapat anda tentang etp ?

Fatikah : etp sangat berguna untuk mahasiswa baru karena dapat


menambah
ilmu tentang bahasa inggris terutama gramer

Irul : apa manfaat etp bagi anda ?

17
Fatikah : menurut saya kosakata dalam bhasa inggris bertambah dan
dalam
gramer pun bertambah

Irul : apakah hal tersebut sanga efisien ?

Fatikah : tidak sama sekali karena kurang menarik dan berganti -


ganti hari membuat kurang efisien

Narasumber 3
Mahasiswa fakultas hukum angkatan 2015

Andi : apa pendapat anda tentang etp ?

Johan : ETP sangat membantu dalam hal bahasa inggris yang


kurang lamcar

Andi :bagaimna anda menyikapi tentang etp ?

Johan : menurut saya etp itu bagus meningkatkan kualitas


mahasiswa terutama dalam bahasa inggris

Andi : apa manfaat etp bagi anda ?

Johan : manfaat tutor mengimprove lagi dalam hal bahasa inggris

Andi : apakah hal tersebut sanga efisien ?

Johan : untuk saat ini di universitas muhammadiyah surakarta


kurang efisien karena jadwal kadang selalu diganti ada
yang masuk ada yang enggak

18
N. Kesimpulan

1. Teknik Pembelajaran Berbicara ( Speaking )

Berikut ini beberapa model latihan berbicara diantaranya :

a. Latihan Asosiasi dan Identifikasi, Bentuk latihannya antara lain :

1) Tutor menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang ada
hubungannya dengan kata tersebut
2) Tutor menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang tidak
ada hubungannya dengan kata tersebut

b. Latihan Pola Kalimat ( Pattern Practice )

c. Latihan percakapan

Diantara model-model latihan percakapan itu ialah sebagai berikut:

1) Tanya Jawab
2) Menghafalkan Model Dialog
3) Percakapan Terpimpin
4) Percakapan Bebas

c.Bercerita

d. Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bisa digunakan dalam latihan berbicara,
antara lain:

1) Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

19
2) Diskusi kelas bebas
3) Diskusi kelompok
4) Diskusi panel

e. Wawancara

f. Drama

g.Berpidato

2. Proses Pembelajaran Berbicara

Ada dua tahap yaitu :

a. Aktivitas Pra Komunikatif


b. Aktifitas Komunikatif

3. Sistematika Penilaian

Aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan berbicara meliputi :

a. Aspek kebahasaan
b. Aspek non kebahasaan

O. Saran

Dengan selesainya makalah ini kami ucapkan terimakasih pada semua pihak
yang ikut andil dalam penulisan makalah ini. tak lupa saya menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan
kritik yang membangun selalu saya tunggu.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pembelajaran Bahasa English. Malang :


Misykat

Izzan, Ahmad. 2007. Metodologi Pembelajaran Bahasa English . Bandung :


Humaniora Utama Press

Hermawan, acep. 2001. Metodologi Pembelajaran Bahasa English. Bandung: PT


Remaja Rosda Karya Offset.

20
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap : Amhal Khairul Falah

2 Jenis Kelamin : Laki-Laki

3 Program Studi : Ilmu Hukum

4 NIM : C100156001

5 Tempat dan Tanggal Lahir : Semarang ,15 Juli 1997

6 E-mail : irul.hukum@gmail.com

7 Nomor Telepon / HP : 087700591656

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Instansi SD N 5 Tahunan Mts N Slawi SMA N 2 Slawi
Jurusan - - IPA
Tahun Lulus 2003 – 2009 2009 – 2012 2012 – 2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu & Tempat


1 Muslim Jewish International Seminar Muslim & Jewish Sarajevo , Bosnia and
Relation at ASEAN Herzegovina 2013
2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institut Pemberi Tahun


Pengharaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM – PENELITIAN

Surakarta,2 June 2016

Pengusul

(Amhal Khairul Falah)

21
Lampiran 2 Surat Pernyataan Ketua Peneliti

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Amhal Khairul Falah

NIM : C100156001

Program Studi : Ilmu Hukum

Fakultas : Hukum

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM - Penelitian saya dengan judul :

“Manfaat Tutor Sebaya Sebagai Peningkatan Kemampuan berbahasa Inggris pada


Mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2015 “

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah

dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka

saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Yang Menyatakan

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

(Prof. Dr. M. Wahyuddin) (Amhal Khairul Falah)

NIP/NIK.

22
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap : Andi Wibowo

2 Jenis Kelamin : Laki-Laki

3 Program Studi : Ilmu Hukum

4 NIM : C100150059

5 Tempat dan Tanggal Lahir : Sragen,6 April 1996

6 E-mail : andiwibowoo133@gmail.com

7 Nomor Telepon / HP : 085702270618

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Instansi SD N SRIMULYO SMPN 1 SMAN 3 Sragen
3 Sambirejo
Jurusan - IPS
Tahun Lulus 2003-2006 2009-2012 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama pertemuan ilmiah / seminar Judul Artikel Waktu& Tempat


Ilmiah
1 - - -
2 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)

No Jenis Penghargaan Institut Pemberi Tahun


Penghargaan
1 - - -
2 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM – PENELITIAN

Surakarta,2 June 2016

Anggota 1

(Andi Wibowo)

23
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap : Kharis Triangga Alridho

2 Jenis Kelamin : Laki-Laki

3 Program Studi : Ilmu Hukum

4 NIM : C100150062

5 Tempat dan Tanggal Lahir : Pacitan,5 Oktober 1996

6 E-mail : anggakharis999@gmail.com

7 Nomor Telepon / HP : 081216400040

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Instansi SD N Kayen 1 SMPN 2 Pacitan MA N Pacitan
Jurusan - IPS
Tahun Lulus 2003-2006 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama pertemuan ilmiah / seminar Judul Artikel Waktu& Tempat


Ilmiah
1 - - -
2 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)

No Jenis Penghargaan Institut Pemberi Tahun


Penghargaan
1 - - -
2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM – PENELITIAN

Surakarta,2 Juni 2016

Anggota 2

(Kharis Triangga A)

24
Justifikasi Anggaran Kegiatan

1.Peralatan Penunjang

No Investasi Justifikasi Satuan Harga Jumlah


Tools Pemakaian
1 bolpoin 3 Pack Rp 15.000 Rp 45.000
2 Buku tulis 4 Pack Rp 40.000 Rp 120,000
3 Kertas A4 1 Pack Rp 55,000 Rp 55,000
4 Tinta Print 1 Botol Rp 55.000 Rp 55.000
5 Print Cannon 1 RP 670.000 RP 670.000
ip2770
Sub Total Rp 935.000

2. Bahan Habis Pakai

Investasi Justifikasi
No Satuan Harga Jumlah
Bahan Pemakaian

1 Aqua gelas 4 Dos Rp 25,000 Rp 100,000

2 Snack 10 Bks Rp 15,000 Rp 150,000

3 Makan siang 9 kali Rp 12.500 RP 112.500

Sub Total Rp 362,500

3. Perjalanan

Justifikasi
No Material Satuan Harga Jumlah
Pemakaian

Pertalite
30 Liter Rp 6,900 Rp 207.000
1 (fugsional)

Sub Total Rp 207.000

Grand total Rp 1.504.500

25
Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
No Nama Nim Waktu Pekerjaan
(jam/minggu)

1. Amhal Khairul Falah (C 100 150 6001) 8 jam Ketua Peneliti

2. Andi Wibowo (C 100 150 059) 7 jam Anggota Peneliti 1

3. Kharis Triangga Alridho (C 100 150 062) 7 jam Anggota Peneliti 2

No Nama Deskripsi Tugas Pekerjaan

1. Amhal Khairul Falah 1.Merencanakan kegiatan penelitian Ketua Peneliti

2.Membuat laporan kegiatan penelitian


secara berkala

3.Menentukan jadwal kegiatan

4.Presentasi Hasil penelitian

5.Koordinasi keseluruhan kegiatan,


observasi dan pendataan,analisis dan
evaluasi data

2. Andi Wibowo 1.Membantu mengadakan penelitian Anggota Peneliti 1

2.Mengolah data

3.Membuat Laporan akhir

4.Membuat Pertanyaan

3. Kharis Triangga 1.Membantu membuat laporan Anggota Peneliti 2


Alridho
2.Membantu membuat naskah

3. Analisa data

4. Sosialisasi ke mahasiswa

26
27

Anda mungkin juga menyukai