Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH LAGU ALAN WALKER (LILY) TERHADAP KEMAMPUAN

VOCABULARY DAN PRONOUNCIATION MAHASISWA PRODI BAHASA INGGRIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bahasa Inggris merupakan bahasa asing utama yang dikenal menarik dan sangat

penting untuk di pelajari sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris umumnya

diajarkan sebagai bahasa asing atau bahasa kedua. Oleh sebab itu bahasa Inggris

tidak hanya perlu dipelajari sebagai sebuah pelajaran saja, tetapi seharusnya juga

menjadi sebuah sarana untuk menyelesaikan setiap isu yang kita hadapi yang

selalu berkembang dari waktu ke waktu. Kemampuan berbahasa inggris

mahasiswa yang masih minim menjadi kendala bagi mereka untuk

berkomunikasi, dan sudah pasti akan menjadi kendala bagi mereka untuk

berperan aktif dalam setiap kesempatan yang lebih mempunyai daya saing.

Dalam belajar bahasa Inggris ada dua hal utama yang sangat penting untuk

dikenal terlebih dahulu ialah vocabulary dan pronunciation.

Vocabulary menurut (Hornby, 1995:1331):

1. jumlah kata dalam sebuah bahasa

2. semua kata yang diketahui seseorang ataupun yang digunakan dalam buku

tertentu

3. daftar kata beserta artinya, khususnya yang terdapat pada buku teks dalam

bahasa asing.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa vocabulary


adalah jumlah kata dalam bahasa asing (dalam hal ini Bahasa Inggris) yang

dikuasai oleh peserta didik atau pembelajar bahasa Inggris.

Sedangkan pronunciation ataupun ucapan merupakan sebuah kemampuan

seseorang tentang bagaimana seseorang memahami sistim bunyi, dan berdampak

pada ucapan seseorang yang secara langsung akan mempengaruhi makna atau arti

jika dalam konteks bahasa Inggris. Pada bahasa Inggris, beda bunyi akan berarti

beda makna, apalagi beda tulisan, dan akan sangat mempengaruhi komunikasi

lisan. Ada 3 makna dari pronunciation menurut (Hornby 1995:670).

a. bagaimana sebuah bahasa diucapkan.

b. pronunciation adalah cara seseorang berbicara dalam sebuah bahasa atau

kata-kata dalam sebuah bahasa

c. Pronunciation adalah cara sebuah kata diucapkan.

Namun di sisi lain menurut (Dalton and Seidlhofer 2001: 3) di sebutkan bahwa

pronunciation dalam istilah umum sebagai sebuah hasil produksi bunyi dalam dua

istilah.

a. suara sangat penting karena digunakan sebagai sebuah kode dari bahasa

tertentu.

b. suara sangat penting karena digunakan untuk mendapatkan makna/arti

dalam konteks pengunaan bahasa.

Di sisi lain, kemampuan bahasa tidak hanya kemampuan membaca dan

mendengar saja, tetapi juga lisan dan tulisan karena kebanyakan orang

berkomunikasi secara lisan. Kosa kata dan ucapan yang tidak sesuai akan menjadi

tolak ukur bahwa seseorang tidak mampu mempelajari bahasa secara utuh, dan itu
menjadi indikator bahwa harus ada cara yang dilakukan agar hal ini bisa

diminimalisir sehingga sistim pendidikan kita berubah menjadi lebih baik.

Ketidak sesuaian hasil belajar ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya

adalah perbedaan konsep dalam bahasa yang dipelajari dengan bahasa ibu, dalam

hal ini bisa bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah masing- masing.

Sistem bunyi yang berbeda, keadaan psikis yang mempengaruhi saat belajar,

lingkungan sekitar tempat belajar, dan perbedaan fasilitas akan mempengaruhi

konsep pemahaman diantara para siswa.

Banyak teori yang menyebutkan bahwa kondisi psikis atau kejiwaan seseorang

sangat mempengaruhi hasil dari suatu pembelajaran. Jika seseorang merasa

senang dan nyaman, biasanya seseorang akan lebih cepat belajar karena motivasi

dan dorongan

yang dirasakan lebih besar. Salah satu media yang efektif yang mendukung adalah

lagu.

Lagu merupakan sebuah teks yang dinyanyikan. Lagu berasal dari sebuah karya

tertulis Lagu merupakan sebuah teks yang dinyanyikan. Ada beberapa definisi

tentang lagu menurut Jamalus (1988: 5):

1. lagu adalah karya seni yang dinyanyikan dengan diiringi alat musik

2. Lagu - sekumpulan kata-kata, puisi pendek yang dinyanyikan, biasanya

diiringi musik.

Encyclopedia of Americana (1998) menyebutkan bahwa lagu adalah karya

musikal pendek, dengan teks yang puitis, yang sama sama pentingnya antara

musik dan kata- kata. Karya itu bisa tertulis, beberapa dalam bentuk suara dan
biasanya dibarengi dengan instrument dan dengan iringan musik. Orang yang

mendengarkan lagu bisa merasa sedih, senang, bersemangat, dan perasaan emosi

lain karena efek dari lagu yang begitu menyentuh.

Melihat keuntungan tersebut lagu memberikan keuntungan tersendiri bagi

pengajaran kosa kata dan pengucapan, sehingga hasilnya dianggap lebih efektif.

Hampir semua orang senang dengan lagu karena lagu mempunyai karakteristik

menyenangkan dan mewakili banyak orang karena variasi jenis lagu yang begitu

banyak.

Dapat pula dikatakan bahwa lagu merupakan bagian yang penting dari

pembelajaran bahasa Inggris karena lagu menjadikan para mahasiswa lebih

sensitif terhadap bunyi, dan mempelajari bahasa tidak lain adalah mempelajari

berbagai jenis bunyi yang bermakna. Lagu juga bisa menjadikan kelas lebih

menarik dan semarak. Saat menyukai lagu yang di dengar dari radio ataupun

televisi mereka akan dengan senang hati dan antusias mendengarkanya.. Dan saat

itulah, secara tidak langsung mereka tengah mempelajari sesuatu. Ada banyak

keuntungan menggunakan lagu sebagai learning resource (Brewster et.al.2000) :

1) Lagu merupakan linguistic resource.

Dalam hal ini lagu mejadi media pengenalan bahasa baru,

sekaligus media untuk penguatan tata bahasa dan kosakata. Lagu juga

mepresentasikan bahasa yang sudah dikenali siswa dalam bentuk yang baru

dan menyenangkan. Lagu juga memungkinkan terjadinya pengulangan bahasa

secara alamiah dan menyenangkan. Lagu bisa dimanfaatkan untuk

mengembangkan semua keterampilan bahasa secara integratif, termasuk


meningkatkan kemampuan pronunciation siswa.

2) Lagu merupakan affective/psychological resource.

Selain menyenangkan, lagu juga mampu memotivasi siswa sekakigus

memupuk attitude yang positif terhadap bahasa Inggris. Lagu bukan

merupakan hal yang menakutkan atau mengancam bagi siswa. Bahkan lagu

bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri siswa. Sebagai bukti bahwa

mereka sudah menguasai sesuatu dalam bahasa Inggris, siswa dapat dengan

bangga menyanyikan lagu bahasa Inggris di depan orang tua mereka.

3) Lagu merupakan cognitive resource.

Lagu membantu meningkatkan daya ingat, konsentarsi juga koordinasi. Siswa

menjadi lebih sensitif terhadap tanda rima sebagai alat bantu untuk memaknai

makna. Keempat lagu bisa menjadi culture resource dan social

resource.Brewter juga mengungkapkan bahwa lagu memberi manfaat yang luar

biasa bagi pemebelajaran pronunciation.Beberapa fitur penting pronunciation

seperti stress dan rhytm juga intonasi bisa dilatihkan secara natural melalui

lagu.

Saat ini banyak sekali lagu-lagu barat yang sangat populer di kalangan

mahasiswa yang biasa mereka putar di hape mereka Salah satunya adalah lagu

yang berjudul lily dari alan walker. Setiap orang memutar dan menyayikan

lagu ini. Berdasarkan hal ini maka kami tertarik untuk melakukan sebuah

penelitian yang berjudul “PENGARUH LAGU ALAN WALKER (LILY)

TERHADAP KEMAMPUAN VOCABULARY DAN PRONOUNCIATION

MAHASISWA PRODI BAHASA INGGRIS”


B. Rumusan masalah

1. Bagaimana lagu alan walker yang berjudul lily mempengaruhi kemampuan

vocabulary mahasiswa prodi bahasa inggris

2. Bagaimana lagu alan walker yang berjudul lily mempengaruhi kemampuan

pronunciation mahasiswa prodi bahasa inggris

C. Batasan penelitian

Karna mengingat banyaknya lagu barat yang bisa di jadikan subyek penelitian

maka dalam penelitian ini kami berfokus pada lagu dari alan walker yang berjudul

lily untuk di jadikan sampel penelitian untuk menilai sejauh mana kemampuan

vocabulary dan pronunciation mahasiswa prodi bahasa inggris semester 1. Jadi

kami tidak menjadikan semua lagu barat sebagai alat penelitian hanya terkhusus

kepada lagu lily alan walker dan prodi bahasa inggris semester 1.

D. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh lagu Alan Walker lily terhadap kemampuan

vocabulary mahasiwa prodi bahasa inggris

2. Untuk mengetahui pengaruh lagu Alan Walker terhadap kemampuan

pronunciation mahasiswa prodi bahasa inggris.

E. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


a. Penelitian ini di harapkan mampu memberikan dampak positif bagi

peningkatan kemampuan vocabulary mahasiswa prodi bahasa inggris saat

menggunakan lagu sebagai metode belajar kosa kata secara efektif.

b. Penelitian di harapkan mampu menjadi acuan agar kedepannya mahasiswa

prodi bahasa inggris menggunakan lagu sebagai media yang efektif untuk

mempermudah melatih pronunciation dengan baik dan benar.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan teori

1. Pengertian lagu

Kata “lagu” mengacu pada potongan-potongan musik yang berisikan kata-kata,

terlebih khusus lagu-lagu populer, seperti yang didengar di radio. Menurut

Wikipedia Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan,

kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk

menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan

(mengandung irama). Lagu merupakan salah satu jenis media, yaitu media audio.

Media audio adalah media yang bisa didengar saja, menggunakan indra telinga

sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik dan lagu, alat musik, siaran radio

dan kaset suara atau CD dan sebagainya. Menurut Griffe (1992:3) Lagu mudah

ditemukan di semua tempat, karena lagu ada dalam setiap aspek kehidupan

manusia. Namun, orang cenderung berpikir bahwa pengalaman mereka dalam

lagu hanyalah dalam saat-saat yang singkat. Dengan kata lain, kekuatan lagu

sering diremehkan oleh kebanyakan orang. mereka tidak mengetahui bahwa lagu

menyembunyikan pesan di dalamnya. Beberapa imajinasi, lagu dapat digunakan

untuk mengajarkan semua aspek bahasa asing (Claerr dan Gargan 1984: 31).

Lagu dapat menjadi cara yang seru dan menyenangkan dalam persepsi siswa

untuk belajar bahasa Inggris.

Nurhayati (2009: 278), menyatakan bahwa lagu merupakan media serba guna
untuk pembelajaran bahasa. Seluruh fitur yang ada pada lagu mendukung

berlangsungnya pembelajaran. Semua skill berbahasa (listening, reading, writing,

dan speaking) dapat diajarkan dengan menggunakan lagu. Lagu merupakan media

alternatif untuk memfasilitasi pembelajaran bahasa, khususnya vocabulary dan

pronunciation. Lagu memiliki sejumlah kelebihan. Pakar sekaligus praktisi di

bidang bahasa. Suwartono (2012) berpendapat bahwa ritme dan otentisitas lagu

dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa. Ritme dan nada menghadirkan

rasa senang. Sebagai bahan otentik lagu memotivasi bagi yang mendengarkannya

untuk menirukan teks liriknya baik secara lengkap atau sebagian.

2. Karakteristik dan komponen lagu

Lagu yang bagus mengandung empat karakteristik penting yang ada (Douglas

brown 2004):

a. Lagu yang bagus membutuhkan pesan universal dan cerita yang layak

diceritakan. Ini berarti bahwa ide lagu berputar di sekitar kita setiap hari,

tetapi Anda perlu menangkap satu pesan khusus itu.

b. Lagu yang bagus perlu diingat. Biasanya garis kait muncul di chorus, atau

jika tidak ada paduan suara di baris pertama atau terakhir dari setiap ayat.

c. Lagu yang bagus mudah dimengerti. Ini berarti bahwa anda menggunakan

lagu sebagai media untuk mengajar anda perlu memberi tahu "siapa, di

mana dan mengapa" dari cerita.

d. Lagu bagus menggunakan citra.

Kinerja mendengarkan itu sendiri tidak terlihat, tak terdengar, proses internalisasi

makna dari sinyal pendengaran yang ditransmisikan ke telinga dan otak, dari
argumen itu kita menyimpulkan bahwa suara yang kita dengar akan diproses dan

disimpan dalam otak. Komponen dari lagu mereka; struktur lagu (chorus, verse,

bridge), lyric (topik lirik, judul lirik, lirik sendiri), rima (skema rima, jenis rima,

rima lirik Anda) menulis lagu vs. penulisan (konvensi musik lagu, musik setelah

lirik, musik sebelum lyric, arrangement, chord progressions) melody vs chord

progression (chord music dalam teori, kebiasaan penulis lagu) (Douglas brown

2004)

3. Pengaruh lagu terhadap kemampuan vocabulary dan pronunciation

Penggunaan lagu diyakini dapat meningkatkan pembelajaran bahasa Inggris

mahasiswa. Ada beberapa aspek pembelajaran yang dapat dikembangkan dengan

menggunakan lagu, yaitu :

a. kosa kata (vocabulary)

Dalam meningkatkan penguasaan kosakata mahasiswa dapat

menggunakan lirik lagu. Nurkhaeni (2010) menyatakan bahwa dengan

menggunakan lagu bahasa Inggris dalam pengajaran kosa kata, mahasiswa

dapat dengan mudah memahami dan menghafal kosa kata baru. Selain itu,

Burhayani (2013) juga berpendapat bahwa efektivitas dapat dicapai karena

lagu membantu siswa untuk menikmati proses pembelajaran dan membuat

siswa mudah mengingat kata-kata baru. Menyanyikan lagu dan melakukan

aktivitas dalam lagu membuat para siswa tahu apa arti lirik atau kata baru

tanpa bertanya pada orang lain atau mencari mereka di kamus.

Kosakata memegang suatu peranan penting dalam kehidupan manusia

sehari-hari. Seperti yang disampaikan Ismawati, (2011:207) bahwa


kosakata adalah unsur bahasa yang sangat penting, karena buah pikiran

seseorang hanya dapat dengan jelas dimengerti orang lain jika yang di

ungkapkan dengan menggunakan kosakata. Perkembangan penguasaan

kosa kata seseorang berpengaruh terhadap kemampuan dan ketrampilan

untuk mengungkapkan ide dan bahasa secara tepat. Vocabularies atau

kosakata adalah salah satu hal penting yang perlu dipahami untuk

mempelajari bahasa. Karena tanpa memahami kosakata, akan mempersulit

kita dalam pembelajaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kosakata

adalah perbendaharaan kata. Sedangkan arti dari kata itu sendiri adalah

unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan

kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan. Kurikulum yang digunakan dewasa ini

berorientasi pada kompetensi tertentu atau kecakapan sebagai hasil proses

pembelajaran di sekolah. "Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar". Miarso (2004:99).


b. Pengucapan ( pronunciation).

Pronunciation ataupun ucapan merupakan sebuah kemampuan seseorang

tentang bagaimana seseorang memahami sistim bunyi, dan berdampak

pada ucapan seseorang yang secara langsung akan mempengaruhi makna

atau arti jika dalam konteks bahasa Inggris. Pada bahasa Inggris, beda

bunyi akan berarti beda makna, apalagi beda tulisan, dan akan sangat

mempengaruhi komunikasi lisan. Di sisi lain, kemampuan bahasa tidak

hanya kemampuan tertulis saja, tetapi juga lisan, dan ironisnya,

kebanyakan orang berkomunikasi secara lisan. Ucapan yang tidak sesuai

akan menjadi tolak ukur bahwa seseorang tidak mampu mempelajari

bahasa secara utuh, dan itu menjadi indikator bahwa harus ada cara yang

dilakukan agar hal ini bisa diminimalisir sehingga sistim pendidikan kita

berubah menjadi lebih baik. Ketidak sesuaian hasil belajar ini bisa

disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah perbedaan konsep

dalam bahasa yang dipelajari dengan bahasa ibu, dalam hal ini bisa bahasa

Indonesia ataupun bahasa daerah masing- masing.

Untuk itu lagu sangat berperan penting dalam membantu seseorang untuk

memperbaiki pengucapan (pronunciation). penelitian telah menunjukkan

bahwa menggunakan lagu-lagu berbahasa Inggris dapat meningkatkan

keterampilan pengucapan siswa. Zanuddin et al (2002) mengungkapkan

bahwa beberapa peserta penelitian mereka juga menjadi lebih percaya diri

dalam berbicara bahasa Inggris dan pelafalan mereka menjadi lebih jelas

dan akurat. Menurut Ratnasari (2007), hal yang sangat efektif untuk
mengajarkan pengucapan siswa yaitu siswa melatih diri mereka dalam

kehidupan sehari-hari melalui minat mereka sendiri. Penelitian juga

menemukan beberapa siswa mungkin lebih suka bermain game untuk

memperkaya kosa kata mereka, yang lain mungkin bernyanyi atau

mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris atau membaca puisi untuk

meningkatkan kemampuan mendengarkan mereka, pelafalan, dan

kefasihan berbahasa Inggris.

B. Penelitian yang relevan

Beberapa penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain:

1. Hasil penelitian dari Rachmat Ari Wibowo dari bulan maret sampai

bulan juni 2018 yang berjudul mengajar vocabulary dengan

menggunakan lagu berbahasa inggris di akademi teknik perkapalan

(ATP) veteran semarang. Penerapan lagu berbahasa inggris untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa inggris dan memperkaya

perbendaharaan kata ( vocabulary ) sangatlah sederhana. Dari hasil

yang didapatkan dalam penelitian ini, membuktikan bahwa metode

yang di pakai yakni menggunakan lagu bahasa Inggris untuk

meningkatan kemampuan berbahasa inggris dan memperkaya

perbendaharaan kata (vocabulary) sangatlah efektif. Persamaan

penelitian kami dengan penelitian di atas adalah sama-sama

menggunakan lagu sebagai media lagu mengetahui kemampuan

vocabulary. Perbedaanya jika pada penelitian di atas menggunakan

lagu-lagu bahasa inggris secara umum akan tetapi pada penelitian


kami kami mengkhususkan pada satu lagu saja yaitu lagu lily dari

alan walker saja.

2. Hasil penelitian dari indah sari dan fitri ayu bulan desember 2018

yang berjudul pemanfaatan media lagu dalam peningkatan kosa

kata bahasa inggris. Penelitian yang di lakukan di desa Kelambir 5

Kebun kecamatan Hamparan Perak Medan kepada para anak usia

sekolah Dasar (SD) dengan menggunakan media lagu dilaksanakan

dengan baik dan lancar. Persamaan dengan penelitian kami sama-

sama menggunakan lagu sebagai metode untuk mengetahui

kemampuan kosa kata bahasa inggris. Perbedaanya hanya terletak

pada objek yang ingin di jadikan penelitian jika objek penelitian

kami adalah mahasiswa prodi bahasa inggris sedangkan penelitian

tersebut objeknya adalah siswa kelas 5 SD

3. Penelitian selanjutnya yang di lakukan oleh Indri Rizki Pratiwi

yang berjudul melatih pengucapan (pronunciation) kata bahasa

inggris dengan media lagu. Dalam penelitian ini menggunakan lagu

untuk meneliti seberapa efektif lagu ketika si gunakan untuk

mengukur kemampuan siswa siswi TK Dharma Wanita Kendal

Bulur Boyolangu Tulungagung. Persamaanya dengan penelitian

kami penggunaaan lagu sebagai pengukur kemampuan

pronunciatio/pengucapan dan perbedaannya terletak pada objek

yang kami gunakan sebagai sample.

4. Hasil penelitian dari Rizka Isnaaini putri pada bulan Juli 2018 yang
berjudul peningkatan penguasaan kosakata bahasa inggris dengan

metode bernyanyi pada kelompok B taman kanak-kanak anak

sholeh Sukodono Sidoarjo. Penelitian kami sama-sama

menggunakan metode lagu perbedaannya jika pada penelitian ini

subjek penelitian bernyanyi dan subjek penelitian kami hanya

mendengarkan. Akan tetapi outputnya sama yaitu mengetahui

kemampuan kosakata.

5. Hasil penelitian dari Budianti sulistianingtyas tahun 2015 yang

berjudul pembelajaran bahasa inggris menggunakan media lagu

pada sekolah berbasis buadaya lokal di SMK Negeri 8 Surakarta.

Penelitian ini menggunakan lagu sebagai bahan pembelajaran sama

dengan penelitian kami. Perbedaannya dengan penelitian kami

adalah output penelitian ini untuk mrningkatkan semua skill dalam

bahasa inggris. Sedangkan penelitian kami berfokus kepada

vocabulary dan pronunciation saja.

6. Hasil penelitian dari Muhimmatul Ifadah dan Siti Aimah tahun

2011 yang berjudul keefektifan lagu sebagai media belajar dalam

pengajaran pronunciation/pengucapan. Penelitian kami dan

penelitian ini hampir sama.

C. Kerangka berpikir

Pembelajaran bahasa inggris bukanlah pelajaran yang mudah bagi masyarakat Bima

pada umumnya.Karna mempelajari bahasa inggris adalah mempelajari bahasa orang

lain yang secara geografis dan budaya berbeda dengan masyarakat Bima sehingga saat
mempelajari bahasa inggris banyak siswa maupun mahasiswa selalu membuka kamus.

Karena memang perbendaharaan kata atau vocabulary nya kurang memadai.

Vocabulary itu hanya akan di ingat saat itu dan setelah mata pelajaran/kuliah selesai

ingatan tentang vocabulary dan cara pengucapannya akan terlupa juga.

Oleh karena di perlukan sebuah metode yang efektif agar mahasiswa bahasa inggris

mampu mengingat dan mengucapkan banyak vocabulary dengan baik dan benar.

Mengasah kemampuan vocabulary dan pronunciation ini bisa di lakukan dengan

metode mendengar lagu. Lagu yang sedang hits seperti lagu alan walker lily sangat

cocok di gunakan sebagai bahan penelitian. Karena hampir semua kalangan menyukai

lagu ini dan bahkan di putar berulang kali. Metode ini bisa meningkatkan minat

siswa/mahasiswa dalam memperkaya kosa kata mereka dan memperbaiki pengucapan

(pronunciation) dengan baik dan benar. Berdasarkan uraian ini maka kerangka

berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


D. Hipotesis penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka dapat di ambil hipotesa bahwa penggunaan

media lagu sangat mempengaruhi kemampuan kosakata dan pengucapan dalam

bahasa inggris mahasiswa prodi bahasa inggris semester satu. Karna dari beberapa

penelitian membuktikan bahwa penggunaan lagu sebagai sarana peningkatan

kemampuan vocabulary dan pronunciation sangat efektif.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif yang bersifat menggambarkan, memaparkan, dan menguraikan

objek yang diteliti (Arikunto, 2006:11). Penelitian kualitatif antara lain

bersifat deskrpitif, data yang dikumpulkan lebih banyak berupa kata-kata atau

gambar dari pada angka-angka. Dengan demikian, penelitian deskriptif

kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk membuat deskripsi

atau gambaran untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain

(Moleong, 2010: 6). Metode ini digunakan sesuai dengan tujuan yaitu

mengetahui pengaruh lagu lagu terhadap kemampuan vocabulary dan

pronunciation mahasiswa semester 1 pendidikan bahasa inggris STKIP

TAMAN SISWA BIMA. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi

dan setting fenomena yang diteliti. Peneliti diharapkan mampu mengetahui

sejauh mana kemampuan pronunciation dan vocabulary dari objek yang di

teliti.

B. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan September-Desember bertempat

STKIP TAMAN SISWA BIMA.

C. Populasi dan sampel penelitian


1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang memiliki syarat-syarat

atau karakteristik tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Adapun

populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi bahasa inggris STKIP

TAMAN SISWA BIMA yang terdiri dari hampir 100 orang.

2. Sampel Penelitian

Sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti disebut sampel (Arinkunto,

2006: 131). Selanjutnya ia menjelaskan bahwa apabila jumlah subjek besar

dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih bergantung dari (1)

kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana; (2) sempit luasnya

wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal tersebut menyangkut

banyak sedikitnya; dan (3) besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.

Sampel adalah wakil populasi yang diteliti. Maka yang di jadikan sampel

penelitian adalah mahasiswa semester 1 bahasa inggris yang terdiri dari satu

kelas dan berjumlah 30 orang.

D. Variabel penelitian

Variabel penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini diarahkan pada

pengaruh penggunaan lagu alan walker lily terhadap kemampuan vocabulary

dan pronunciation untuk mempermudah mahasiswa menguasai vocabulary

dan p ronunciation dengan menggunakan lagu. Namun karena berbagai

kendala yang dihadapi penelitian ini dibatasi kepada mahasiswa bahasa

inggris semester satu.


E. Tehnik dan instrumen pengumpulan data

1. Tehnik pengumpulan data

Pengumpulan data dapat didefinisikan sebagai suatu proses mendapatkan data

empiris melalui responden dengan menggunakan metode tertentu. Data akan

menunjukkan pada ukuran atau observasi aktual tentang hasil dan suatu

investigasi survei, atau hasil observasi yang dicatat dan dikumpulkan, baik

dalain bentuk angka atau jumlah, dan bentuk kata-kata atau pun gambar

keterangan menjelaskan bahwa data merupakan hasil pengamatan dan

pengukuran empiris yang mengungkapkan fakta tentang suatu karakteristik

dan gejala tertentu (Silalahi, 2009:280). Dalam penelitian ini metode

pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan observasi, angket

dan dokumenta si yang dijelaskan sebagai berikut (Arikunto, 2006).

a. Observasi

Observasi adalah suatu aktivitas yang sempit yakni memperhatikan suatu

dengan menggunakan mata. Di dalam pengertian psikologis observasi atau

yang disebut dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian

terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Dalam

penelitian observasi peneliti dapat melakukan dengan tes, kuiosioner,

rekaman gambar dan rekaman suara . Obrservasi merupakan salah satu teknik

pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dan responden


(wawancara dari angket) namun juga dapat digunakan untuk merekamn

berbagai fenomena yang terjadi (situasi kondisi).

Di antara berbagai metode penelitian observasi tampaknya merupakan metode

yang sangat penting dan harus mendapat perhatian selayaknya. Observasi

mengungkapkan gambaran sistematis mengenai peristiwa tingkah laku, benda

atau karya yang di hasilkan. Penggunaan metode secara tepat yang sesuai

persyaratan yang di gunakan dalam tehnik-tehniknya, baik di gunakan secara

tersendiri maupun di gunakan secara bersama-sama dengan metode lainnya

dalam suatu kegiatan di lapangan, akan sangat bermanfaat memperoleh data

yang tepat, akurat ,dan dapat di pertanggung jawabkan.

Observasi atau pengamatan merupakan suatu tehnik atau cara mengumpulkan

data dengan cara mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang

berlangsung (Sukmadinata, 2011: 220).

b. Quisioner/angket

Angket atau kuisioner adalah sebuah cara atau tehnik yang di gunakan

seorang peneliti untuk mengumpulkan data dengan menyebarkan sejumlah

lembar kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh

responden. Pada metode ini, pertanyaan-pertanyaan masalah ditulis dalam

format kuisioner, lalu di sebarkan kepada responden untuk di jawab kemudian

di kembalikan kepada peneliti. Dari jawaban responden tersebut, peneliti

dapat memperoleh data seperti pendapat dan sikap responden tehadap masalah

yang sedang di teliti. Sedangkan menurut Bimo Walgito, 2010:72 kuisioner

adalah suatu daftar yang berisi daftar pertanyaan-pertanyaan yang harus


dijawab atau dikerjakan oleh responden, orang tua atau anak yang ingin

diselidiki

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi menurut Arikunto (2006:72)

ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Metode

dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variasi berupa catatan

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan

sebagainya (Arikunto,2006).

2. Instrument penelitian

Pengumpulan data adalah sebuah penelitaian yang dilakukan dengan berbagai

metode-metode penelitian, seperti observasi, waancara, studi pustaka dan

dokumentasi memerlukan alat bantu sebagai instrument. Instrument yang

dimaksud adalah handphone, speaker, balpoint, pencil, dan kertas. Handphone

di gunakan untuk mendokumentasikan hasil penelitian yang berupa gambar

video dan lain-lain. Speaker digunakan untuk memutar lagu ketika akan

melakukan test kepada mahasiswa, sedangkan ballpoint,pencil dan kertas

digunakan untuk menuliskan atau menggambarkan informasi data yang

didapat dari narasumber.

Seadangkan melalui quisioner peneliti mempersiapkan beberapa pertanyaan

yang di jadikan bahan data atau sumber yang relevan dalam penelitian

tersebut. Pertanyaan dalam kuisioner ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kalian mengenal lagu Alan Walker “Lily”?


2. Seberapa terkenal lagu Alan Walker “Lily” bagi kalian?

3. Berapa kali dalam sehari kalian mendengarkan lagu Alan Walker “Lily” ?

4. Apakah Vocabulary dari lagu Alan Walker mudah kalian pahami?

5. Dari setiap vocabulary lagu Alan Walker yang kalian dengar! Apakah

mudah diucapkan ?

F. Validitas dan realibilitas instrumen

a. Validitas instrument

Validitas diartikan sebagai ukuran, yaitu sejauh mana tes mampu

mengukur atribut yang seharusnya diukur (Azwar, 2011:51). Suatu alat

ukur dikatakan valid apabila alat tersebut mengukur apa yang sebenarnya

hendak diukur. Uji validitas merupakan suatu pengujian terhadap

ketepatan instrument pengukuran yang akan digunakan dalam penelitian.

Uji ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana ketepatan instrumen

penelitian sehingga memberikan informasi yang akurat (Azwar, 2009:5).

b. Realibilitas instrument

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana hasil

suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya

apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok

subjek yang sama diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek yang

diukur dalam diri subjek memang belum berubah (azwar,2009:4). Adapun

formula yang digunakan untuk mengukur koefisien


G. Tehnik analisis data

Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah

data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian

angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori/struktur klasifikasi.

Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi, wawancara,

intisari dokumen, pita rekaman) dan biasanya diproses terlebih dahulu

sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau

alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang

biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas, dan tidak menggunakan

perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu analisis. Menurut

miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang

terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/verivikasi. Terjadi secara bersamaan berarti reduksi data ,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verivikasi sebagai sesuatu yang

saling jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaksi pada saat sebelum,

selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar yang

membangun wawasan umum yang disebut “analisis” (Ulber Silalahi, 2009:

339). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif

mencakup transkip hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data

dan triangulasi. Dari hasil analisis data yang kemudian dapat ditarik

kesimpulan. berikut ini adalah teknik analisis data yang digunakan oleh

peneliti:
a. Reduksi data

Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. Reduksi

data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Kegiatan reduksi data

berlangsung terus-menerus, terutama selama proyek yang berorientasi

kualitatif berlangsung atau selama pengumpulan data. Selama

pengumpulan data berlangsung, terjadi tahapan reduksi, yaitu

membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus-

gugus, membuat partisi, dan menulis memo. Reduksi data merupakan

suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data

sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat

ditarik dan diverivikasi. Reduksi data atau proses transformasi ini

berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir

lengkap tersusun. Jadi dalam penelitian kualitatif dapat disederhanakan

dan ditransformasikan dalam aneka macam cara: melalui seleksi ketat,

melalui ringkasan atau uraian sigkat, menggolongkan dalam suatu pola

yang lebih luas, dan sebagainy

b. Triangulasi

Selain menggunakan reduksi data peneliti juga menggunakan teknik

Triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana

dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan


data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan

hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330).

Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang

berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan

dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran

data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain

itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran

peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Denzin

(dalam Moloeng, 2004), membedakan empat macam triangulasi

diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode,

penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam.

Triangulasi tersebut,peneliti hanya menggunakan tehnik pemekrisaan

dengan memanfaatkan sumnber. Triangulasi dengan sumber artinya

dengan membandingkan dan mengecek balik derajat keopercayaan

informasi yang di peroleh melalui alat dan waktu yang berbeda dalam

penelitian kualitatif (patton,1987:331). Adapun untuk mencapai

kepercayaan itu, maka di tempuh langkah sebagai berikut:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dan hasil wawancara

2. Membandingkan apa yang di katakan orang di depan umum

dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang di katakana orang-orang tentang

situasi penelitian dengan apa yang di katakannya sepanjang

waktu
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai

kelas

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen

yang berkaitan.

c. Menarik kesimpulan

Kegiatan analisis ketiga adalah menarik kesimpulan dan verivikasi.

Ketika kegiatan pengumpullan data dilakukan, seorang penganalisis

kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-

pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab

akibat, dan proposisi. Kesimpulan yang mula-mulanya belum jelas

akan meningkat menjadi lebih terperinci. Kesimpulan-kesimpulan

“final” akan muncul bergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan

catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode

pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan

pemberi dana, tetapi sering kali kesimpulan itu telah sering

dirumuskan sebelumnya sejak awal.


DAFTAR PUSTAKA

AMINAH, M. I. (2011). KEEFEKTIFAN LAGU SEBAGAI MEDIA BELAJAR DALAM

PENGAJARAN PENGUCAPAN/PRONUNCIATION.

AYU, I. S. (2018). PEMANFAATAN MEDIA LAGU DALAM PENINGKATAN KOSA

KATA BAHASA INGGRIS .

PRATIWI, I. R. (2018). MELATIH PENGUCAPAN KATA BAHASA INGGRIS DENGAN

MEDIA LAGU.

PUTRI, R. I. (2018). PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS

DENGAN METODE BERNYANYI PADA KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK

ANAK SHOLEH SUKODONO SIDOARJO.

SULISTIANINGTYAS, B. (2015). PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SEKOLAH BERBASIS BUADAYA LOKAL DI

SMK NEGERI 8 SURAKARTA.

WIBOWO, R. A. (2018). MENGAJAR VOCABULARY DENGAN BERBAHASA INGGRIS

DI AKADEMIK PERKAPALAN VETERAN SEMARANG. 3-9.

Anda mungkin juga menyukai