Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cahyani Rahmawati

NIM : 2111420042
Prodi/Rombel : Sastra Indonesia/2

TEORI LINGUISTIK STRUKTURALISME AMERIKA DAN LINGUISTIK


FUNGSIONAL

STRUKTURALISME AMERIKA
Menurut Samsuri (1998: 49) aliran struktural Amerika diawali oleh pemikiran
Ferdinand De Saussure pada abad ke-20 dengan pandangan barunya yang membahas bahasa
secara sinkronik atau membandingkan bahasa pada satu kurun waktu. Pembahasan ilmu
bahasa tersebut kemudian berkembang dari Eropa hingga ke benua Amerika yang lebih
dikenal dengan nama Linguistik Struktural. Aliran Strukturalisme Amerika adalah sebuah
aliran yang memiliki kekhususan analisis bahasa dan cara kerjanya. Kekhususan itu terlihat
dari cara kerjanya yang fokus pada struktur bahasa. Struktur itu terdiri dari fon, fonem,
morfem,kata, kalimat, dan wacana. Namun tingkatan bahasa tersebut dianalisis sendiri-
sendiri. Jadi antar sturktur bahasa dianggap terpisah. Dalam Linguistik Struktralisme di
Amerika mempunyai tiga tokoh yang sangat berperan dalam pengkajian bahasa di benua
tersebut, yaitu Franz Boaz, Edward Sapir dan Leonard Bloomfield.
Menurut Chaer (2003: 359) faktor penyebab berkembangnya aliran struktural
Amerika adalah banyaknya bahasa Indian yang belum diuraikan unsurnya secara sinkronik,
karena cara historis atau  diakronik kurang bermanfaat dan diragukan keberhasilannya sebab
sejarah bahasa Indian sedikit sekali yang mengetahui atau bahkan tidak ada sama sekali.
Bloomfield mencetuskan teori mengenai bentuk bahasa, dari hasil penelitiannya
digariskan bahwa bentuk bahasa dibagi menjadi dua bentuk terikat dan bentuk bebas, serta 4
cara penyusunan form yaitu order, modulation, phonetic modification dan selection. Bentuk
dapat dibagi dalam beberapa kelas yaitu Sentence type (kalimat Tanya, kalimat berita dan
sebagainya), Construction (bisa juga disebut Syntax) dan Substitution (bentuk grammar yang
berhubungan dengan penggantian konvensional). Sementara itu, Franz Boaz dalam
membahas strutural bahasa ini lebih menitik beratkan pada bidang fonetik. Bahasa menurut
Boaz merupakan tuturan artikulasi yang berupa kategori gramatikal, pronomina kata ganti
(sendiri atau non sendiri) dan verb (orang, number, tense, mood, dan voice). Sedangkan
Edward Sapir, kajiannya yang terkenal ialah mengenai suatu pemerian bahasa. Selain itu, ia
juga mempunyai suatu konsep bahasa yaitu makna bahasa dikaitkan dengan visual, tingkat
pemahaman dan rasa hubungan serta kesesuaian bahasa dengan makna.
Satu hal yang menarik dan merupakan ciri aliran strukturalis Amerika ini adalah cara
kerja mereka yang sangat menekankan pentingnya data yang objektif untuk memberikan
suatu bahasa. Pendekatannya bersifat empirik. Data dikumpulkan secara cermat, setapak
demi setapak. Bentuk-bentuk satuan bahasa (fonologi, morfologi, dan sintaksis)
diklasifikasikan berdasarkan distribusinya.
LINGUISTIK FUNGSIONAL
Linguistik fungsional dipelopori oleh Roman Jakobson dan Andre Martinet,
kehadirannya sangat berarti dalam upaya menjembatani kesenjangan antara linguistik
struktural Amerika dan Eropa. Linguistik struktural (Eropa) banyak dipengaruhi oleh gagasan
fungsi-fungsi linguistik yang menjadi ciri khas aliran Praha. R. Jakobson terkenal karena
telah menyatakan dengan pasti pentingnya fonologi diakronis yang mengkaji kembali
dikotomi-dikotomi F. De Saussure antara lain dikotomi yang memisahkan dengan tegas
sinkronis dan diakronis.
Andre Martinet banyak mengembangkan teori-teori aliran Praha. Dengan tulisannya
tentang netralisasi dan segmentasi. Pikiran-pikirannya telah memperkaya dan
mengembangkan studi linguistik, terutama fonologi deskriptif, fonologi diakronis, sintaksis,
dan linguistik umum, disamping ia menerapkan metode dan linguistik modern dengan
menaruh perhatian yang luar biasa pada kenyataan bahasa aktual. Selain Andre Martin, dalam
aliran Praha juga terdapat tokoh lain sebagai pemrakarsa berdirinya linguistik fungsional,
Vilem Mathesius yang mengemukakan bahwa telaah bahasa dilakukan secara sinkronis dan
diakronis. Selain itu juga dikemukakan fungsi utama bahasa dan fungsi khusus. Selain itu,
aliran ini membedakan fonetik dan fonologi, morfologi, dan sintaksis, (Kushartanti,dkk,
2005: 204-205).
Gagasan Jakobson merupakan pengembangan dari pemikiran-pemikiran aliran Praha.
Selain fungsi linguistik sebagai ciri khas sekolah Praha, ia juga menyoroti fungsi-fungsi
unsur tertentu dan fungsi-fungsi aktivitas linguistik itu sendiri. Jakobson memandang suatu
tindak linguistik dari enam sudut, yaitu (1) dalam hubungan dengan pembicara, (2)
pendengar, (3) konteks, (4) kontak, (5) kode, dan (6) pesan. Sehingga ia menemukan enam
fungsi, yaitu:
1. Ekspresif, berpusat pada pembicara, yang ditujukan oleh interjeksi-interjeksi
2. Konatif, berpusat pada pendengar, yang ditujukan oleh vokatif dan imperative
3. Denotative, berpusat pada konteks, yang ditujukan oleh pernyataan-pernyataan
faktual, dalam pelaku ketiga, dan dalam suasana hati indikatif;
4. Phatic, berpusat pada kontak, yang ditujukan oleh adanya jalur yang tidak terputus
antara pembicara dan pendengar. Misalnya, dalam pembicaraan melalui telefon, kata-
kata ‘hello, ya..ya…, heeh’ yang dipergunakan untuk membuat jelas bahwa seseorang
masih mendengarkan dan menunjukan jalur percakapan tidak terputus;
5. Metalinguistik, berpusat pada kode; yang berupa bahasa pengantar ilmu pengetahuan,
biasanya berisi rumus-rumus atau lambang-lambang tertentu;
6. Puitis, berpusat pada pesan.
Linguistik Fungsional merupakan gerakan linguistik yang beranggapan bahwa struktur
fonologis, gramatikal dan semantik ditentukan oleh fungsi yang dijalankan oleh masyarakat
dan bahwa bahasa itu sendiri memfunyai fungsi yang beraneka ragam. Kridalaksana
(2008:68)

Ciri utama teori linguistik fungsional adalah:


1. Teori ini memberi tempat kepada tiga lapisan fungsi, yakni fungsi semantik: pelaku,
tujuan, penerima dan seterusnya. Fungsi sintaksis: subjek, predikat, objek, dan
pelengkap. Fungsi pragmatik: tema dan ekor, topik dan fokus.
2. Tidak mengenal transformasi, filter, dekomposisi leksikal
3. Deskripsi ungkapan bahasa dimulai dengan pembentukan predikasi dasar yang
dilakukan dengan penyisipan ungkapan ke dalam kerangka predikat.
4. Pengungkapan bahasa berjalan dari semantik ke sintaktis terus ke pragmatik dan
berakhir pada apa yang disebutnya ezpression rules.

REFERENSI

Adiel. 2009. Aliran Strukturalisme di Amerika. http://adiel87.blogspot.com/2009/06/aliran-


strukturalisme-di-amerika.html?m=1 (Akses 20 April 2021)
Akbar, Faisal. 2016. Linguistik Aliran Strukturalisme.
http://faisalakbar93.blogspot.com/2016/05/linguistik-aliran-strukturalisme.html?m=1 (Akses
20 April 2021)
Alfonsene. 2015. Aliran Linguistik Fungsional.
https://www.google.com/amp/s/alfonssene2013.wordpress.com/2014/12/26/aliran-linguistik-
fungsional/amp/ (Akses 20 April 2021)

Candra, Ayu. 2014. Aliran Struktural Amerika. http://ayu-candra-


fib12.web.unair.ac.id/artikel_detail-106438-Umum-ALIRAN%20STRUKTURAL
%20AMERIKA.html (Akses 20 April 2021)
Lafamane, F. 2020. Tata Bahasa Fungsional (Functional Grammar).
https://doi.org/10.31219/osf.io/a4qmv

Anda mungkin juga menyukai