Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Nama : Bibiana Alvatarian Ea Ndana NIM : 181224036

ANALISIS VIDEO METODOLOGI PEMBELAJARAN

1. Audio Lingual Method (ALM)

Metode Audiolingual adalah suatu metode yang mana banyak


melakukan praktek-praktek dan latihan-latihan dalam berbahasa baik dalam
bentuk dialog, khutbah dan lain sebagainya yang mana diharapkan para
siswa bisa berbicara seperti pemilik bahasa itu sendiri. Metode audiolingual
pada dasarnya merupakan pengembangan dari metode langsung yang
dirasa memiliki kelemahan terutama dalam menjelaskan hal-hal yang sulit
dipahami siswa. Untuk itu metode ini disamping menekankan pengajaran
bahasa lewat mendengar dan menirukan, juga dimungkinkan penggunaan
bahasa ibu untuk penjelasannya.
Metode ini biasanya lebih banyak diterapkan dengan bentuk pattern
drill. Penggunaan pendekatan drill sudah lazim digunakan di kalangan
militer. Karena pada awalnya metode ini banyak digunakan pada kalangan
militer, maka metode ini juga disebut dengan army method.
Berdasarkan video mengenai Grammar Translation Method, berikut merupakan segi
bahan ajar, peran guru dan siswa, serta sintak pembelajaran

Audio Lingual Method memiliki beberapa tujuan, yaitu :

- Untuk membuat siswa bisa menggunakan bahasa target secara komunikatif dan otomatis
tanpa berhenti untuk berpikir.
- Untuk membantu siswa memproleh pola sruktural kalimat atau bahasa.
- Siswa dapat memahami bahasa asing dengan baik pada saat berbicara dan bisa lebih
tanggap dengan hal-hal yang terjadi di sekitar pembicaraannya.
- Siswa dapat berbicara bahasa asing dengan pelafalan dan pengucapan yang benar sesuai
dengan tata bahasa yang tepat.
- Siswa tidak mendapati kesulitan dan mampu memahami materi cetak.
- Siswa dapat menulis sesuai dengan standar yang benar.

Audio Lingual Method juga memiliki karakteristik :

- Tujuan pengajarannya adalah penguasaan empat ketrampilan berbahasa secara seimbang.


- Urutan penyajiannya adalah menyimak dan berbicara baru kemudian membaca dan
menulis.
- Model kalimat bahasa asing diberikan dalam bentuk percakapan untuk dihafalkan.
- Kosa kata dibatasi secara ketat atau ungkapan, bukan sebagai kata-kata lepas yang berdiri
sendiri.
- Pengajaran sistem bunyi secara sistematis (berstruktur) agar dapat digunakan/dipraktekan
oleh pelajar, dengan teknik demonstrasi, peniruan, komparasi, kontras, dan lain-lain.
- Pelajaran menulis merupakan representasi dari pelajaran berbicara, dalam arti pelajaran
menulis terdiri daripola kaimat dan kosa kata yang sudah dipelajari secara lisan.
- Penerjemahan dihindari. Pemakaian bahasa ibu apabila sangat diperlukan untuk
penjelasan, diperblehkan secara terbatas.
- Gramatika (dalam arti ilmu) tidak diajarkan pada tahap permulaan. Apabia diperlukan
pengajaran gramatika pada tahap tertentu hendaknya diajarkan secara induktif, dan secara
bertahap dari yang mudah ke yang sukar.
- Pemilihan materi ditekankan pada unit dan pola yang menunjukan adanya perbedaan
struktural antara bahasa asing yang diajarkan dan bahasa ibu pelajar. Demikian juga
bentuk-bentuk kesalahan siswa yang sifatnya umum dan frekuensinya tinggi.
- Kemungkinan-kemungkinan terjadinya kesalahan siswa dalam memberikan response
harus sungguh-sungguh dihindarkan.
- Guru menjadi pusat dalam kegiatan kelas, siswa mengikuti (merespon) apa yang
diperintahkan (stimulus) oleh guru.
- Penggunaan bahan rekaman, laboratrium bahasa, dan visual aids sangat dipentingkan.

Langkah-langkah dalam Audio Lingual Method :


- Penyajian dialog atau bacaan pendek, dengan cara guru membacanya berulang kali, dan
pelajar menyimak tana meihat teks.
- Peniruan dan penghafaan dialog atau bacaan pendek, dengan teknik menirukan bacaan
guru kalimat per kalimat secara klasikal, sambil menghafalkan kalimat-kalimat tersebut.
Teknik ini disebut mimicry-memorization (mim-mem) technique.
- Penyajian pola-pola kalimat yang terdapat dalam dialog atau bacaan pendek, terutama
yang dianggap sukar, karena terdapat struktur dalam bahasa ibu pelajar. Ini diakukan
dengan teknik dri yang umumnya bersifat mekanis.
- Dramatisasi dialog atau bacaan pendek yang sudah dilatihkan. Pelajar memeragakan atau
mendramatisasikan dialog yang sudah dihafalkan didepan kelas secara bergantian.
- Latihan membuat kalimat-kalimat lain yang sesuai dengan pola-pola kalimat yang sudah
dipelajari.

Kelebihan dan kekurangan Audio Lingual Method :

Kelebihan Kekurangan
 Dapat diterapkan pada kelas-kelas  Guru terampil dan cekatan sangat
yang sedang. dibutuhkan.
 Memberi banyak latihan dan praktek  Ulangan serinkali membosankan serta
dalam aspek keterampilan menyimak menghambat penghipotesis-an kaidah-
dan berbicara. kaidah bahasa dan Kurang sekali
 Sesuai bagi tingkatan lingustik para memberi perhatian pada ujaran/tuturan
siswa. yang spontan.
 Audiolingual mungkin merupakan    Teknik yang digunakan dalam
teori pengajaran bahasa pertama yang metode Audiolingual seperti drill,
secara terbuka mengklaim terbentuk penghafalan, dan lain sebagainya
dari gabungan linguistik dan mungkin bisa membuat bahasa
psikologi. menjadi sebuah kelakuan (kebisaaan),
 Metode Audiolingual mencoba tetapi hal tersebut tidak menghaslikan
membuat pembelajaran bahasa kompetensi yang diharapkan.
menjadi lebih mudah diakses oleh  Peran dan keaktifan guru merupakan
pembelajar dalam jumlah besar (kelas hal yang penting dalam metode
besar). Audiolingual, jadi guru lebih banyak
mendominasi kelas.

Anda mungkin juga menyukai