Anda di halaman 1dari 12

ANALSIS METODE YANG DAPAT MENINGKATKAN MINAT BERBICARA

BAHASA INGGRIS DI UPT SMP NEGERI 1 PANCA RIJANG

Febiyani.M, Rustam Efendi, M.Pd.I

Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Parepare

Febiymw03@gmail.com, rustan198304@gmail.com

Abtrak: This artcle aims to discuss how to improve students’ English speadking skills.
This reseach was conducted at UPT SMP Negeri 1 Panca Rijang. This research is a
qualitative descripstive descptive study. The subject of this study were students of class
VIII.5 UPT SMP Negeri 1 Panca Rijang. The strategies used to improve the quality of
students’ speaking English in the offline learning process are practice strategies and
Exercis, as well as review. Practice strategies, exercises and review can train students in
speaking English. Based on the results of the evaluation of the Practise and Exercise
strategy, as well as the Revuew, it can improve the quality of Learning English for class
VIII.5 students of UPTD SMP NEGERI 1 Panca Rijang.

Keywords: Speaking Ability, English Language, and Students

Abstrak: Artikel inbertujuan untuk membahasa mengenai cara meningkatkan


kemampuan berbicara Bahasa Inggris peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan di
UPTD SMP NEGERI 1 Panca Rijang.penelitian ini merupakan deksriptif kualititatiff.
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII.5 UPTD SMP 1 Panca Rijang.
Strategi yang digunakan agar kualitas berbicara inggris peserta didik pada proses
pembelajaran luring adalah strategi praktik danlatihan, serta review. Strategi praktik,
latihan dan review dapat melatih peserta didik dalam speaking bahasa
inggris.berdasarkan hasil evaluasi strategi Pratik dan Latihan, serta Review dapat
meningkatkan kualitas belajar bahasa Inggris peserta kelas VIII.5 UPTD SMP Negeri 1
Panca Rijang.

Kata kunci: Kemampuan Berbicara, Bahasa Inggris, dan Pesertadidik

LATAR BELAKANG

UPT SMP Negeri 1 Panca Rijang merupakan salah satu Sekolah Menengah
Pertama yang ada di Kabupaten Sidrap. Berlokasi strategis di pusat kota dan sangat
mendukung kegiatan belajar siswa. Hal ini juga didikung oleh tenaga pendidik yang
professionaldanjuga sarana serta prasarana yang lengkap. Dengan adanya fasilitas yang
sangat mendukung ini maka tidak dapat dipungkiri banyak siswa yang tertarik untuk
menimba ilmu di UPT SMP Negeri 1 Panca Rijang.
Salah satu mata pelajaran yang juga masuk kurikulum sekolah adalah mata
pelajaran bahasa Inggris. Bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional menjadi
salah satu mata pelajaran yang sangat penting bagi siswa SMP. Karena di era globalisasi
sesuai dengan perkembangan zaman sekarang, maka kita dituntut untuk berkomunkasi
dan menguasai bahasa Inggris dengan baik. Bahasa Inggristelah banyak digunakan
diberbagai dan mengusai bahasa Inggris dengan baik. Bhasa Inggris telah banyak
digunakan diberbagai media komunikasi diberbagai bidang, khususnya di dunia
pendidikan. Banyak istilah-istilah bahasa Inggris yang telah digunakan dalamkehidupan
sehari-hari utamanya pada saat menggunakan social media yang menjadi trend anak-
anak muda saat ini. Fakta yang ditemukan dilapanganmembuktikanbahwa siswa masih
mengalami banyak kesulitan dalam memahami khususnya dalam berkomunukasi secara
keseluruhan. Ini memang merupakan masalah klasik yang dialami oleh pelajar di
Indonesia yang notabnen bahasa Inggris mrupakan bahasa asing.

Pendidikatau guru harus menggunakanmetode dan media yang sesuai sehingga


belajar bahsa inggris bukan merupakan mata pelajaran yang ditakuti dan membosankan
bagi siswa. Guru juga harus mencari straegi atau teknik pembelajaran yang bias
membuat siswa enjoy sehingga siswa dapat lebihmudah dalam mencerna ikmu yang
diberikan. “Memperaktekkan berbicra bahasa Inggris pastinya dimulai dengan sesuatu
yang mudah contohnya seperti intrifuse myself”. Memperhatikan konsisi siswa yang
memang kurang dalam kempuanberbahasa inggris, maka peelatihan bahasa inggris
diluar jam yang telah ditentukan dirasa perlu sebgai slah satu positif dimana segala
bentuk kesulitan yang dialami siswa dikelas bias terpecahkan bersama.

Perkembangan kemampun berbahasa berkaitan dengan perkembangan berbicara,


semakin orang mampu berbicara semakin kaya kemampuan berbahasanya, semakinkaya
kemampuan berbahasa membuat anak semakin percaya diri untuk berbicara.

KAJIAN PUSTAKA

Kemampuan Berbicara

Berbicara sebagaimana yang dikemukakan oleh Tarigan ialah kempuan


mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata yang dgunakan untuk
megekspresikan, menyatkan, serta menyampaiakan pikiran, gagasan, dan persaan (li and
Kanak-kanak1980). Selain itu, berbicara juga merupakan suatu bentuk perilaku manusia
dalam factor fisik, psikologis, untuk digunakan sebagai control social.

Untuk mempemudah kemampuan berbicara (speaking), siswa kelas VIII.5 UPT


SMP Negeri 1Panca Rijang dibawah ini akan dijelaskan beberapa cara/metode yang
cukup berguna bagi kita untuk dicoba. Diantaranya adalah :

1. Perbanyak Kosa Kata (Vocabulary)


Sebelum kita menguasai komunikasi dan tata bahasa Inggris, maka kita
harus memiliki perbendaharaan kata (vocabulary) yang biasa digunakan
setiap hari dalam percakapan. Disini kita mengenal dan menguasai sedikit
vocabulary untuk membantu memperlancar percakapan kita. Akan terasa
sulit jika tidak punya dasar sedikitpun mengenai vocabulary dasar yang biasa
dipakai sehari-hari.
2. Membaca dengan Suara Keras
Dengan embaca bahasa Inggris egan suara keras, tdak hanya untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan pengucapan kata, namunjuga
berperan untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan tata bahasa dan
kosa kata juga. Pelajarilah bahasa Inggris dengan membaca.
3. Mengenal Tata Bahasa Inggris Sederhana
Tata bahasa atau grammar dalambahasa Inggris mungkin sulit bagi kita
untuk menguasai secara sempurna, Namun kita sebenarnya tidak harususing
mempelaari tata bahasa atau grammar bahasa Inggris lebih rinci. Yang
penting kita mempunyai pemahaman dasar tentang grammar bahasa Inggris
itu menjadi modal kita untuk mengembangkan kemampuan bahasa Inggris
dilevel yang lebih tinggi. Contoh grammar sederhana yang dapat kita pelajari
adalah mengenai noun, verb, to be, adjective, adverb, personal pronoun,
tenses sederhana, seperti simple present tense, contious tentes, past tense
past tense future tense dan sebagainya. Dengan mengetahui grammar dasar
walupun sedikit, itu bias dijadikan modal yang cukup untuk
mengembangkan kemampuan yang lebih selanjutnya.
4. Membaca Tulisan Bahasa Inggris
Yang dimaksud bacaan disini adalah kita menyukai buku-buku, buku cerita
tulisan, cerpen, novel,komik, majalah, surat kabar, dan lainnya dalam bahasa Inggris.
Kebiasaan membaca teks/tulisan/bacaan bahasa Inggris akan membuat kita mengerti
dan menikmati cerita/isi/pesan teks tadi. Selain itu kita dapat menemukan vocabulary
baru sehingga bertambah perbendaharaan bahasa Inggris kita. Membaca tidak harus
dipaksa tetapi kesadaran kita sendiri dan kita menikmatinya.

5. Percakapan Bahasa Inggris

Bahasa tidak akan ada artinya jika tidak dipraktekkan dalam percakapan kita
sehari-hari,bahasa akan cepat berkembang apabilakita menggunakannya. Dalam
conversation dengan orang lain dapat membantu kita untukpercaya diri, dapat
membantu kita untuk belajar dari kesalahan,membantu kita belajar dari orang lain.

Dengan demikian pengajaran bahasa dapat berhasil dngan baik apabila


pengetahuan yang cukup terhadap sifat-sifat dan perilaku pembelajar. Dalam suatu
proses belajar mengajar, selaluada pembelajar yang berhasil dengan baik dan
pembelajar yang kurang berhasil. Hal ini disebabkan oleh berbagai factor, salah satunya
adalah cara atau strategi belajar orang yang belajar tersebut.

Belajar Bahasa Inggris


Bahasa Inggris menggunakan bahasa Internasional yang sangat penting untuk
dipelajari. Dalam dunia pendidikan,padatahun 90an bahasa inggris mulai dipelajari
dibangku SMP.Namun, pada tahun 2000an Bahasa Inggris sudah dipaelajari di bangku
SD bahkan ada juga yang sudah memulainya dari Taman Kanak-Kanak
Terdapat juga beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang sulit untuk
mempelajari Bahasa Inggris,yaitu:
1. Bahasa inggris bukan merupakan bahasa kita,jadi jarang digunakan dalam
percakapan sehari-hari
2. Tidak memadainya system pendidikan yang ada. Dalam artian, baik tenaga
pendidik maupun yang mendidik,sama-sama kurang memadai teori dan
pendekatanyang efektf untuk diaplikasikan dalam mempelajari bahasa Inggris.
3. Factor internal, yaitu kurangnya kesungguhn siswa dalam mempelajari Bahasa
Inggris itu sendiri.
Selain itu, terdapat tiga teori yang digunakan dalam mempelajari bahasa Asing,
antara lain:

1. Behaviorism Theory (Teory Tingkah Laku)


Menurut pencetusnya, Skinner dan Parlov, belajar bahasa adalah proses
pembentukan kebiasaan melalui kegiatan:stimulus-response-reinforcement.
Teori inilah yang mendasari munculnya pendektan audioliguinal yang populer
tahun- tahun 50 dan 60an,yaitu metode belajar bahasa Inggris yang menekankan
drill atau latihan pengulangan. Misalnya dengancara guru mengucapkan kalimat,
dan siswa mengulang ucapan gruru tadi bebrapakali. Dengan kata lain,metode
ini adalah menghafal polakalimat atau percakapan bahasa Inggris dengan cara
mengucapkannya berulang-ulang.kelemahan metodeini adalah ketidakmampuan
siswa untuk membuat kalimat-kalimat baru selain yang telah dihafal. Dan
kenyataanya, sedikit sekali orang yang dapat mempertahankan hafalannya dalam
waktu yang cukup lama.
2. Cognitive Theory (Teori Kognitif)
Menurut Chomsky, dalam mempelajari bahasa, manusia diciptakan dengan
kemampuan kognitif, yaitu memproses masukan yang diterima dan menciptakan
kalimat-kalimat baru yang tidak terbatasjumlahnya. Teori ini mendasari
munculnya pendekatan baru dalam belajar bahasa Inggris, yaitu pendekatan tata
bahasa (grammar).
Kelemahan metode pendekatan grammar ini, seseorang kesulitan untuk
menggunakan bahasa Inggris lisan secaralancar, karena dalam berbahasa lisan
dituntut respon yang cepat. Selain itu, banyakkalimat yang secara grammatical
benar, tetapi tidak lazim digunakan dalam bahasa percakapan (lisan).
3. Acquistion Theory (Penerapan Bahasa Secara Alami)
Menurut Krashen,proses belajar bahasa terdiri dari dua cara, yaitu
aqcuistion dan learning. Aqcuistion yaitu prosesbelajar bahasa secaraalami dari
pengalaman langsung dalamberomunikasi dengan bahasatersebut. Sedangkan
learning adalahproses belajar bahasa melalui pemahaman unsur-unsur bahasa
yang kemudian digunakan untuk berkomunikasi.
Kelemahan metode ini,hanya cocok dilakukan oleh anak kecil dansulit
dilakukaj oleh orang dewasa. Aqcuistion ini memerlukan waktu yang lama, yang
umumnya tidak dimiliki leh orang dewasa. Bayangkan jika untuk mempelajari
bahasa Inggris kita harus tinggal dinegara yang menggunakan bahasa Inggris,
tentu membutuhakn waktu yang lama dan biaya yang besar (Sari and Lestari
2019)

Strategi pembelajaran Bahasa Inggris


Strategi belajar memiliki beberapa sifat.namun, dkk (1978: 3) mengemukakan
10 jenis strategi pembelajaran bersumber dari Stern (1975) : rencana, aktif,
empatik, formal,eksperimental, semantic, latihan,komunikatif, apntau dan
penghayatan. Pengelompokkan ini tampaknya dapat meliputi banyak yang terjadi
dalam proses belajar mengajar. Sedangkan menurut O’Malley (1990)
mengelompokkan strategi emnjadi empat jenis: kognitif, meta-kognitif, efektif, dan
social.
Menurut Idham S (2014) jenis-jenis strategi pembelajaran sebagai berikut:
1) Pembelajaran langsung
Pembelajaran langsung memiliki empat komponen,yaitu 1) Penentuan tujuan
yang jelas, 2) Pembelajaran dipimpin guru, 3) Monitorinh hasil belajar yang
cer,at, dan 4) Metode organisasi dan pengelolaan kelas. Pembelajaran langsusng
bias efektif karena didasarkan pada prinsip-prinsip belajar behaviouristik, seperti
menarik perhatian pelajar, penguatan responepelajar, menyediakan balikan
korektif,dan melakukakan respons-respons yang betul. Hal ini juga cenderung
meningkatkan waktu belajar.
2) Pembelajaran lansung
Pembelajaran lansung memiliki empat komponen, yaitu: 1) Penentuan
tujuan yang jelas, 2) Pembelajaran dipimpin guru, 3) Monitoring hasil
belajar yang cermat, dan 4) Metode organisasi dan pengelolaan kelas.
Pembelajaran lansung bias efektif karena didadasrkan pada prinsip-prinsip
belajar behviouristik, seperti menarik perhatian pelajar, penguatan respons
pelajar menyediakan balikankorektif, dan melakukan respons-respons
yang betul. Hal ini juga cenderung meninggall waktu belajar.
3) Pembelajaran Eksplisit
Pembelajaran eksplist menuntut guru untuk member perhatian kepada
peleja, member penguatan atas respons yang benar, menyediakan balikan kepada
pelajar tentang kemajuan, dan meningkatkan jumlah waktu yang digunakan
pelajar untuk memepelajari materi.
4) Belajar Tuntas
Belajar tuntas merupakan suatu pendekatan pembelajaran individual yang
menggunakan kurikulum bagian terstruktur yang dipecah ke dalam serangkaian
pengetahuan dan keterampilan-keterampilan kecil yang dipelajari. Pembelajaran
ini didesain untuk menjamin bahwa pelajar menguasai tujuan pembelajarandan
juga member waktu yang cukup kepada pelajar. Model ini meyakini bahawa
sebagian besr pelajar akan mencapai suatu tertentu karena waktu belajar
fleksibel dan tiap pelajar menerima target pembelajaran, praktik yang
diperlukan, dan balikan.
5) Ceramah dan Demostrasi
Ceramah dan demontrasi merupakan suatu strategi pembelajaran dengan
kegiatan guru menyampaikan fakta-fakta dan prinsip-prinsip, sedangkan pelajar
membuat catatan-catatan.mungkin hanya sedikit atau tak ada pasrtisipasi pelajar
dengan pertanyaan atau diskusi. Ceramah-ceramah dapat digunakan untuk
mendesiminasi informasi dalam waktu singkat, menjelaskan ide-ide yang sukar,
mendorong pelajar untuk menyajikan informasi dengan suatu cara tertentu atau
menyelesaikannya untuk kelompok khusus atau untuk menjelaskan tugas
belajar. Ceramah tidak harus digunakan apabila tujuan lebih pada pembelajaran
untuk memiliki pengetahuan/informasi yang kompleks, abstrak atau rinci,
partisipasi pelajar di sini penting.
6) Demostrasi
Demontrasi sama dengan ceramah dalam hal komunikasi lansung dan
pemberian informasi dari guru kepada. Demonstrasi melibatkan pendekatan
visual untuk menguji proses, informasi, ide-ide. Demonstrasi ini membolehkan
pelajar melihat guru sebagai pelajar akif dan model. Pelajar dapat
mengobservasi sesuatu yang riil dan bagaimana cara bekerjanya. Mungkin
berupa demonstrasi murni, demonstrasi dengan komentar atau demonstrasi
partisipasif dengan pelajar.
7) Pertanyaan-pertanyaan dan Resitasi
Apabila guru menggunakan prtanyaan, pertimbangan tingkat pertanyaan,
dan pengguna pertanyaan konvergen dan divergen, jenis pertanyaan, dan cara
menyusun pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan dapat dikembangkan untuk tiap
tingkat domain kognitif (pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis, dan
evaluasi). Tiga tingkat pertama mempertimbangkan penguasaan pertanyaan
tingkat rendah karena terutama menekankan pada ingatan dan penggunaan
informasi sedang. Tiga tingkat di atasnya, domain kognitif yang memerlukan
pertanyaan tingkat tinggi (di atas ingatan), menggunkan cara berpikir yang
abstrak dan kompleks
8) Resitasi
Resitasi termasuk pertanyaan guru secara lisan tentang materi yang telah
dipelajari. Guru mungkin memakai resitasi sebagai suatu cara untuk
mendiagnosis kemajuan pelajar. Pola intraksi khusus, yaitu pertanyaan guru,
pelajar menjawab, kemudian reaksi guru. Pertanyaan yang sering diajukanguru,
yaitu apa, siapa, dimana, dan kapan. Guru biasanya bertanya tentang “informasi
yang diketahui” pelajar selama resitasi. Jadi, guru member pertanyaan untuk
mengetahui apakah pelajar mengetahui jawaban tersebut, bukan untuk
memperoleh informasi.
9) Praktik dan Latihan
Praktik termasuk memeriksa materi yang telah dipelajari. Praktik.
diharapkan untuk konsolidasi, klarifikasi, dan menekankan pada materi yang
telah dipelajari. Kegiatan praktik telah bermakna apabila waktunya longgar (tak
hanya satu hari setelah tes). Dril, termasuk pengulangan informasi pada topic
tertentu sampai benar-benar dicamkan dalam pikiran pelajar. Drill ini digunakan
untuk pembelajaran yang diharapkan menjadi kebiasaan atau ditetapkan dalam
jangka waktu panjang.
10) Review
Review merupakan kesempatan pelajar melihat suatu topic pada waktu
yang lain. Review berbeda dengan praktik dan latihan. Review tidak
memerlukan teknik latihan. Review dapat berbentuk: 1) Rangkuman pada
pelajaran atau unit pada akhir suatu bab, 2) Kuis, 3) Garis besar, 4) Diskusi, dan
5) Tanya jawab ataustrategi lain. Review sehari-hari pada awal pembelajaran
membantu guru menentukan apakah pelajar memerlukan pengetahuan prayarat
atau keterampilan tertenu untuk suatu pembelajaran, atau untuk mengetahui
apakah pelajar telah menguasai materi yang telah dipelajari.
11) Diskusi Kelas secara Keseluruhan
Diskusi kelas keseluruhan (satu kelas sebagai satu kelompok) pada
umumnya kurang eksplisit dan lebih berpusat pada guru dari pada strategis-
strategis pembelajaran yang diuraikan di atas. Strategi ini mungkin berupa
petunujuk guru atau bimbingan kepada kelas diatur dengan rentangan dari
formal ke informal, dengan guru memiliki peran dari dominan ke tidak dominan.
Diskusi merupakan suatu percakapan dengan beberapa orang dengan satu tujuan
tertentu. Diskusi kelas ini memerlukan banyak ketermpilan-keterampilan dan
praktik. Apabila guru menyelenggrakan diskusi keseluruhan kelas, guru harus
dapat memusatkan secara jelas arah diskusi keselurahan kelas, guru harus dapat
memusatkan secara jelas arah diskusi tersebut. Apabila tersebut. Apabila
penyimpangan, rahkan pada jalurnya dengan memusatkan secara cermat
semuasudut pandang yang dikemukakan.
Metode Penelitian
Setiap metode mengajar ada kekurangan dan kelebihan, tetapi yang terpenting
sebagai seorang guru adalah metode mengajar manapun yang akan digunakan harus
jelas dahulu tujuan yang akan dicapai bahan yag akan diajarkan, serta jenis kegiatan
belajar siswa yang diinginkan. Metode ceramah adalah suatu bentuk penyajian bahan
pengajaran melalui penerangan dan penuturnlisan oleh guru kepada siswa tentang suatu
topic materi.dalam ceramahnya guru dapat menggunakan alat bantu/alat peraga seperti
gambar, peta, benda, barang tiruan dan lain-lain. Peran siswa dalam metode ceramah
mendengarkan dengan seksama dan mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan
oleh guru: 1) Menurut Abuddin Nata, “bahwa metode ceramah adalah cara penyajian
pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau penjelasan secara lansung
dihadapan peserta didik. 2) Sedangkan menurut Sholeh Hamid dalam bukunya
Edutaiment mengatakan bahwa metode ceramah adalah metode yang memang sudah
ada sejak adanya pendidikan.
Mengajar dengan metode ceramah berarti memberikan suatu informasi melalui
pendengaran siswa, siswa dapat memahami apa yang disampaiakan oleh guru dengan
cara mendengarkan apa yang telah guru ucapkan.
Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan belajar bahasa


Inggris peserta didik VIII.5 UPT SMP Negeri 1 Panca Rijang selama proses
pembelajaran daring tergolong masih kurang sehingga harus lebi kreatif dalam memilih
strategi pembelajaran yang sesuai karena bahasa inggris harusmemerlukan pemhaman,
ketelitian, kebiasaan atau latihan, dan praktik. Dari penerapan strategi pembelajaran
Praktik dan latihan, serta Review pada pembelajaran luring kualitas belajar peserta didik
dalam bahasa Inggris.

Pada strategi pembelajaran Praktik dan Latihan peserta didik dapat


mengembangkan potensi peserta didik. Pada proses pembelajaran peserta didik terlatih
dalam semua keterampilan berbahasa (speaking) yang dilaksanakan secara terpadu dan
harmonis. Peserta didik dikondisikan agar tetap terlibat aktif dalam mempraktikan
penggunaan bahasa target dalam komunikasi nyata. Meskipun pembelajaran yang
dilakukan dalam wktu yang singkat tetapi peserta berperan aktif dan antusias. Walaupun
3-5 peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran secara maksimal karena terkendala
vocabulary yang sangat minim. Namun, praktik dan latihan peserta didik tersebut tetap
dikumpulkan pada WharsApp. Strategi Praktik danlatihan ini dapat melatih speaking
peserta didik

Peserta didik sangat antusias dalam menerima pembelajaran inggris karena


menurut mereka bahasa inggris adalah bahasa yang keren. Walaupun demikian tak bias
dipungkiri banyak dari mereka yang masih kurang percaya diri untuk berbahasa inggris
dengan lisan, tetapi dengan metode praktik dan latihan mereka dapat memulai untuk
berani berbahasa inggris.

Dilihat dari hasil evaluasi peserta didik strategi Praktik dan Ltihan, serta Review
dapat meningkatkan kualitasbelajar bahasa Inggris Peserta didik kelas VIII.5 UPT SMP
Negeri 1 Panca Rijang

KESIMPULAN

Strategi adalah pola kegiatan pembelajran yang dipilih dan digunakanguru


secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik peserta didik, kondidi sekolah,
lingkungan sekitar serta tujuan khusus pembelajaran agae dapat diperoleh langkah-
langkah kegiatan pemeblajaran yang efektif f dan efesien. Pada kondidi setelah
pandemic, guru saat ini telah melaksanakan pembelajaran luring. Jadi, guru sekira
memiliki strategi yang sesuai dengan proses pembelajaran yang dapat menarik minat
belajar dan keaktifan peserta didik. Salah satu strategi yang cocok adalah praktik dan
latihan untuk melatih speaking peserta didik. Berdasarkan hasil evaluasi peserta didik
strategi Praktikdan Latihan, serta Review dapat meningkatkan kualitas belajar bahasa
Inggris peserta didik kelas VIII.5 UPT SMP Negeri 1 Panca Rijang
DAFTAR PUSTAKA

Ii, B A B, and Taman Kanak-Kanak. 1980. “Bab Ii Landasan Teoretis,” no. 4: 1-32

Sari, Linda, and Zuliana Lestari. 2019. “Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa
Inggris siswa Dalam Menhghadapi Era Revolusi.” Seminar Nasional Pendidikan 12 (1):

Anda mungkin juga menyukai