Anda di halaman 1dari 5

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini adalah salah satu mata kuliah yang memfasilitasi mahasiswa untuk
memahamai progress dan perkembngan Bahasa Inggris Inggris Modern Awal atau Bahasa
Inggris Baru Awal (Early Modern English; tahap bahasa Inggris dari awal periode Tudor ke
Bahasa Inggris interregnum dan restorasi, atau peralihan dari Bahasa Inggris awal pada akhir
abad ke-15, ke Bahasa Inggri Moderen pada pertengahan hingga akhir abad ke-17.
Mempelajari standar bahasa Inggris yang muncul mulai memengaruhi pertuturan dan penulisan
ahasa Skotlandia serta proses Konvensi gramatikal dan ortografis bahasa Inggris sastra pada
akhir abad ke-16 dan ke-17 masih sangat berpengaruh pada standar Bahasa modern.

Bahasa Inggris Modern Awal atau Bahasa Inggris Baru Awal (Early Modern English; kadang-
kadang disingkat EModE, EMnE, atau EME) ialah tahap bahasa Inggris dari awal Periode
Tudor ke Bahasa Inggris Interregnum dan Restorasi, atau peralihan dari Bahasa Inggris Awal,
pada akhir abad ke-15, ke peralihan Bahasa Inggris Modern, pada pertengahan hingga akhir
abad ke-17.
Sebelum dan setelah aksesi James I ke takhta Inggris pada tahun 1603, standar bahasa
Inggris yang muncul mulai memengaruhi pertuturan dan penulisan Bahasa Skotlandia
Pertengahan Skotlandia.
Konvensi gramatikal dan ortografis bahasa Inggris sastra pada akhir abad ke-16 dan ke-17
masih sangat berpengaruh pada Standar Bahasa Inggris modern. Sebagian besar pembaca
bahasa Inggris modern dapat memahami teks yang ditulis pada akhir fase bahasa Inggris
modern awal, seperti Alkitab Raja James dan karya-karya William Shakespeare. Karya-karya
mereka telah sangat memengaruhi bahasa Inggris modern.
Teks dari fase awal bahasa Inggris modern awal, seperti pada akhir abad ke-15 Le Morte
d'Arthur (1485) dan pertengahan abad ke-16 Gorboduc (1561), mungkin menghadirkan lebih
banyak kesulitan, tetapi masih jelas lebih dekat ke tata bahasa, kosakata, dan fonologi
bahasa Inggris modern daripada teks bahasa Inggris pertengahan pada abad ke-14, seperti
pada karya-karya Geoffrey Chaucer.
Inggris (bahasa Inggris: England) adalah sebuah negara konstituen yang merupakan bagian
dari Britania Raya. Negara ini berbatasan dengan Skotlandia di sebelah utara dan Wales di
sebelah barat, Laut Irlandia di barat laut, Laut Keltik di barat daya, serta Laut Utara di
sebelah timur dan Selat Inggris, yang memisahkannya dari benua Eropa, di sebelah selatan.
Sebagian besar wilayah Inggris terdiri dari bagian tengah dan selatan Pulau Britania
Raya di Atlantik Utara. Inggris juga mencakup lebih dari 100 pulau kecil seperti Kepulauan
Scilly dan Pulau Wight.
Wilayah yang saat ini bernama Inggris pertama kali dihuni oleh manusia modern selama
periode Paleolitikum, tetapi nama "England" ini berasal dari kata "Angles", yang merupakan
salah satu suku Jermanik yang menetap di sana pada abad ke-5 dan ke-6. Inggris menjadi
negara yang bersatu pada tahun 927 M, dan sejak Zaman Penjelajahan yang dimulai pada
abad ke-15, Inggris telah memberikan pengaruh budaya dan hukum yang signifikan ke
berbagai belahan dunia.] Bahasa Inggris, Gereja Anglikan, dan hukum Inggris-yang menjadi
dasar sistem hukum umum bagi negara lain di seluruh dunia-berasal dan dikembangkan di
Inggris, dan sistem parlementer negara ini juga telah banyak diadopsi oleh negara-negara
lain.[10] Revolusi Industri yang dimulai pada abad ke-18 menjadikan Inggris sebagai negara
industri pertama di dunia. Royal Society Inggris juga berperan penting dalam meletakkan
dasar-dasar sains eksperimental modern terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Topografi Inggris sebagian besar terdiri dari perbukitan dan dataran rendah, terutama di
Inggris bagian tengah dan selatan. Dataran tinggi terdapat di bagian utara (misalnya,
pegunungan Danau District, Pennines, serta Yorkshire Dales) dan di barat daya
(misalnya Dartmoor dan Cotswolds). Ibu kota Inggris dahulunya adalah Winchester,
kemudian digantikan oleh London pada tahun 1066. Saat ini London merupakan daerah
metropolitan terbesar di Britania Raya dan zona perkotaan terbesar di Uni
Eropa berdasarkan luas wilayah.  Penduduk Inggris berjumlah sekitar 53 juta jiwa, atau
sekitar 84% dari total populasi Britania Raya, sebagian besarnya terkonsentrasi di
London, Inggris Tenggara, dan kawasan-kawasan konurbasi di Midlands, Barat Laut, Timur
Laut dan Yorkshire, masing-masing wilayah ini dikembangkan sebagai daerah industri utama
selama abad ke-19. Sedangkan kawasan padang rumput terdapat di luar wilayah kota-kota
besar.
Kerajaan Inggris (setelah tahun 1284 juga termasuk Wales) adalah sebuah negara berdaulat
sampai tanggal 1 Mei 1707. Kemudian Undang-Undang Kesatuan yang menyatakan bahwa
Kerajaan Inggris dan Kerajaan Skotlandia disatukan secara politik untuk
membentuk Kerajaan Britania Raya disahkan pada tahun 1707. Pada tahun 1801, Britania
Raya bersatu dengan Kerajaan Irlandia dengan disahkannya Undang-Undang Kesatuan
1800 dan kemudian namanya berganti menjadi Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia.
Pada tahun 1922, Negara Bebas Irlandia berdiri sebagai suatu domini yang terpisah, tetapi
enam county di Irlandia Utara tetap memilih untuk menjadi bagian dari Britania Raya, yang
kemudian namanya diubah lagi menjadi Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara,
yaitu konteks negara Britania Raya yang dikenal hingga sekarang ini.
Nama "Inggris" (England) berasal dari kata Englaland dalam bahasa Inggris kuno, yang
berarti "tanah Angles".Angles ini adalah salah satu dari suku-suku Jermanik yang menetap di
Britania Raya selama Abad Pertengahan Awal. Suku Angles ini berasal dari
semenanjung Angeln di Teluk Kiel, wilayah Laut Baltik. Menurut Oxford English Dictionary,
penggunaan pertama yang diketahui dari kata "England" untuk merujuk pada bagian selatan
dari Pulau Britania Raya terjadi pada tahun 897, dan ejaan modern untuk kata ini pertama
kali digunakan pada tahun 1538.
Penyebutan awal untuk kata England secara tertulis terdapat dalam karya Tacitus yang
berjudul Germania pada abad ke-1, yang menggunakan kata Anglii. Etimologi dari nama itu
sendiri masih diperdebatkan oleh para sejarawan, dikatakan bahwa nama England ini
sebenarnya berasal dari kata Angeln. Sedangkan istilah yang digunakan untuk menyebut
nama Saxons, yang digunakan untuk menyebut keseluruhan negara dan penduduknya tidak
diketahui asalnya, tetapi diperkirakan bahwa kata ini digunakan karena kebiasaan
memanggil orang-orang Jermanik yang menetap di Pulau Britania Raya dengan
sebutan Angli Saxones atau English Saxons. Perlu dicatat juga bahwa dalam bahasa Gaelik
Skotlandia (bahasa lain yang berkembang di Pulau Britania), sebutan untuk Saxon ini adalah
"Sasunn", diperkirakan bahwa kata ini diberikan oleh suku Saxon.
Nama alternatif untuk Inggris adalah Albion. Kata ini awalnya digunakan untuk merujuk ke
seluruh Pulau Britania Raya. Catatan paling awal dari nama ini muncul dalam
karya Aristoteles, Corpus Aristotelicum pada abad ke-4 SM. Disebutkan bahwa: "Di luar pilar-
pilar Herkules terdapat lautan yang mengalir di sepanjang bumi dan di dalamnya ada dua
pulau sangat besar yang disebut Britannia; yang terdiri
dari Albion dan Ierne".Kata Albion (Ἀλβίων) atau Pulau Albionum kemungkinan memiliki dua
asal-usul; dari kata Latin albus, yang berarti putih, untuk merujuk ke tebing putih Dover,
yang merupakan satu-satunya bagian dari Pulau Britania yang terlihat dari daratan Eropa,
atau bisa juga kata ini berasal dari frasa di dalam manuskrip Massaliote Periplus, yaitu
"Pulau Albiones".Kata Albion saat ini digunakan untuk menyebut Inggris dalam kapasitas
yang lebih puitis. Nama roman lain untuk Inggris adalah Loegria, yang terkait dengan
sebutan dalam bahasa Wales untuk Inggris (Lloegr), dan penggunaannya ini dipopulerkan
dalam legenda Raja Arthur.
Penggunaan istilah England (Inggris) terkadang dikaitkan dengan entitas lain semisal Great
Britain atau United Kingdom (Britania Raya), walaupun entitas-entitas tersebut memiliki
perbedaan mendasar.
Sesuai dengan namanya, bahasa Inggris adalah bahasa utama di Inggris. Saat ini, bahasa
Inggris dituturkan oleh ratusan juta orang di seluruh dunia. Bahasa Inggris
merupakan rumpun bahasa Indo-Eropa cabang Anglo-Frisian dari kelompok bahasa
Jermanik. Setelah penaklukan Normandia, bahasa Inggris kuno tersingkirkan dan hanya
dituturkan oleh masyarakat kelas bawah sebagai akibat dari meluasnya penggunaan bahasa
Norman dan Latin dalam aristokrasi.
Pada abad ke-15, Inggris kembali pada era mode yang berlaku di seluruh jajaran kelas sosial.
Meskipun banyak berubah, bentuk bahasa Inggris Pertengahan menunjukkan dominannya
pengaruh bahasa Prancis, baik dari segi kosakata maupun ejaan. Selama masa Renaisans
Inggris, banyak kata yang "dipinjam" dari bahasa Latin dan Yunani. Bahasa Inggris
Modern semakin memperluas metode "peminjaman" kata ini. Imperium Britania juga
bertanggung jawab atas meluasnya persebaran bahasa Inggris. Saat ini, secara tidak resmi
bahasa Inggris merupakan lingua franca di seluruh dunia.[193]
Bahasa Inggris telah menjadi bahasa ekonomi, pariwisata, dan penerbitan. Tidak ada
undang-undang resmi yang mewajibkan bahasa resmi untuk Inggris, namun bahasa Inggris-
lah yang umumnya digunakan sebagai bahasa resmi bisnis dan pemerintahan. Meskipun
Inggris adalah negara kecil, terdapat banyak aksen lokal yang saling berbeda. Aksen Inggris
secara umum cenderung mengucapkan suatu kata atau kalimat dengan jelas sehingga
mudah untuk dipahami dan lebih "terikat" pada grammar.
Bahasa Kernowek atau Cornish, bahasa daerah yang sempat punah pada abad ke-18,
dihidupkan kembali, dan saat ini dilindungi di bawah Piagam Eropa untuk Bahasa Regional
atau Minoritas. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 0,1% dari total populasi di Cornwall, dan
juga diajarkan di beberapa sekolah dasar dan sekolah menengah.[201][202] Sekolah-sekolah
negeri juga mengajari siswanya bahasa kedua, biasanya bahasa
Prancis, Spanyol atau Jerman. Akibatnya banyaknya imigran, pada tahun 2007 dilaporkan
bahwa sekitar 800.000 anak sekolahan menuturkan bahasa asing di rumah mereka, yang
paling banyak adalah bahasa Punjabi dan Urdu.
William Sakespeare
Persebaran bahasa Inggris. Negara-negara dengan warna biru tua memiliki mayoritas penutur
asli bahasa Inggris; biru muda menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi tetapi bukan
bahasa utama. Bahasa Inggris juga merupakan salah satu Bahasa Resmi Uni Eropa dan PBB.

Penulis awal seperti Beda dan Alcuin menulis karya-karyanya dalam bahasa Latin. Periode


sastra Inggris Kuno menghasilkan karya puisi epik Beowulf dan prosa sekuler Anglo-Saxon
Chronicle, serta tulisan-tulisan Kristen seperti Judith, karya Cædmon: Hymn dan hagiografi.
Setelah penaklukan Norman, sastra Latin mulai berkembang, terutama di antara kelas-atas
terdidik.
Sastra Inggris Pertengahan yang terkemuka diwakili oleh Geoffrey Chaucer, penulis The
Canterbury Tales, bersama dengan Gower, Penyair Pearl dan Langland. William dari
Ockham dan Roger Bacon, yang merupakan seorang Fransiskan, adalah filsuf utama yang
muncul dari dari Abad Pertengahan. Julian dari Norwich, yang menulis Revelations of Divine
Love, adalah seorang mistikus Kristen terkemuka. Kemunculan sastra Inggris pencerahan
pada periode Modern Awal juga menghasilkan beberapa penyair dan filsuf terkemuka. Salah
satunya adalah William Shakespeare, dengan karya-karyanya seperti Hamlet, Romeo and
Juliet, Macbeth, dan A Midsummer Night's Dream.
Christopher Marlowe, Edmund Spenser, Philip Sydney, Thomas Kyd, John Donne, dan Ben
Jonson adalah penulis terkemuka yang berasal dari era Elizabethan. [262] Francis
Bacon dan Thomas Hobbes, memelopori gaya penulisan empirisme dan materialisme,
termasuk metode ilmiah dan kontrak sosial. Filmer menulis tentang Divine Right of
Kings. Marvell adalah penyair terkemuka yang muncul dari era Persemakmuran,
sedangkan John Milton menulis Paradise Lost selama era Restorasi.
Beberapa filsuf yang paling menonjol dari era Pencerahan adalah John Locke, Thomas
Paine, Samuel Johnson dan Jeremy Bentham. Elemen yang lebih radikal kemudian
dipelopori oleh Edmund Burke yang dianggap sebagai pendiri konservatisme.
Penyair Alexander Pope dengan ayat satir nya yang sangat dihormati. Bangsa
Inggris memainkan peran penting dalam perkembangan romantisisme: Samuel Taylor
Coleridge, Lord Byron, John Keats, Mary Shelley, Percy Bysshe Shelley, William Blake,
dan William Wordsworth adalah tokoh utamanya.
Sebagai tanggapan terhadap Revolusi Industri, penulis agraria muncul dengan topik-topik
kebebasan dan tradisionalis; William Cobbett, G. K. Chesterton and Hilaire Belloc adalah
pelopor utamanya, sedangkan pendiri serikat sosialisme, Arthur Penty, dan gerakan
koperasi advokat G. D. H. Cole adalah beberapa tokoh yang juga berkaitan.[266] Empirisme
terus berlanjut dengan munculnya penulis dan penyair seperti John Stuart Mill dan Bertrand
Russell, dan Bernard Williams, yang mengembangkan gaya analitikal. Penulis terkemuka
dari era Victoria antara lain Charles Dickens, Brontë bersaudari, Jane Austen, George
Eliot, Rudyard Kipling, Thomas Hardy, H. G. Wells, Lewis Carroll dan Evelyn Underhill. Hingga
saat ini, Inggris terus memproduksi novelis-novelis terkemuka seperti C. S. Lewis, George
Orwell, D. H. Lawrence, Virginia Woolf, Enid Blyton, Aldous Huxley, Agatha Christie, Terry
Pratchett, J. R. R. Tolkien, dan J. K. Rowling.

Anda mungkin juga menyukai