229 bahasa
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Inggris
Bendera
Lambang
Demonim English
Luas
- Total 130,395 km2
Populasi
- Perkiraan 2019 56.286.961
- Sensus 53.013.000[5]
Penduduk 2011
- Kepadatan 432/km2
Etimologi[sunting | sunting sumber]
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Zaman prasejarah[sunting | sunting sumber]
Stonehenge, sebuah monumen Neolitikum.
Bukti awal yang berkenaan dengan keberadaan manusia di wilayah yang saat ini
dikenal sebagai Inggris diperkirakan dihuni oleh Homo antecessor sekitar 780.000
tahun yang lalu. Kerangka proto-manusia tertua ditemukan di Inggris dan diduga
berasal dari 500.000 tahun yang lalu.[27] Manusia modern diketahui telah menghuni
wilayah Inggris pada periode Paleolitikum Atas, meskipun pemukiman permanen baru
terbentuk dalam 6000 tahun terakhir.[28][29] Setelah akhir periode zaman es, hanya
mamalia besar seperti mammoth, bison dan badak purba yang menghuni wilayah ini.
Kira-kira 11.000 tahun yang lalu, ketika lapisan es mulai surut, manusia kembali
menghuni Inggris. Penelitian genetik menunjukkan bahwa mereka datang dari bagian
utara Semenanjung Iberia.[30] Saat permukaan laut lebih rendah dari sekarang ini, Pulau
Britania bersatu dengan Pulau Irlandia dan Eurasia.[31] Namun saat permukaan laut naik,
Britania terpisah dari Irlandia 10.000 tahun yang lalu, dan selanjutnya juga terpisah dari
Eurasia dua milenium kemudian.
Kebudayaan Beaker memasuki Britania kira-kira tahun 2500 SM. Kebudayaan ini
memperkenalkan perkakas makanan dan minuman yang terbuat dari tanah liat dan
tembaga.[32] Periode ini juga merupakan periode
dibangunnya monumen Neolitikum seperti Stonehenge dan Avebury. Dengan teknik
pemanasan timah dan tembaga yang ketersediaannya melimpah di wilayah itu, orang-
orang Beaker ini mulai membuat perunggu, dan kemudian memproduksi besi dari bijih
besi. Berkembangnya teknik peleburan besi menyebabkan pembuatan mesin bajak,
dan pada akhirnya menghasilkan pertanian yang lebih maju serta produksi senjata yang
lebih efektif.[33]
Menurut John T. Koch dan sejarawan lainnya, Inggris pada periode Zaman Perunggu
Akhir adalah bagian dari kebudayaan jaringan perdagangan maritim yang disebut
sebagai Zaman Perunggu Atlantik yang mencakup seluruh Kepulauan Britania dan
sebagian besar wilayah-wilayah yang saat ini dikenal dengan
nama Prancis dan Iberia. Bahasa Keltik juga berkembang di wilayah-wilayah tersebut.[34]
[35][36]