Anda di halaman 1dari 31

PENGEMBANGAN

PEMBELAJARAN/RPP
HOTS
PENGERTIAN HOTS
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau High Order Thinking
Skill (HOTS) adalah Proses Berpikir Kompleks dalam
Menguraikan Materi, Membuat Kesimpulan, Membangun
Representasi, Menganalisis, dan Membangun Hubungan dengan
Melibatkan Aktivitas Mental yang Paling Dasar. (Resnick:1997
Mustaghfirin, 2019:2))
ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

Keterampilan berpikir sesuai dengan


ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
yang menjadi satu kesatuan dalam
proses belajar dan mengajar.

Keterampilan yang memiliki Keterampilan yang dikerahkan dalam


keinginan kuat untuk dapat memecahkan permasalahan yang muncul,
memecahkan masalah muncul pada mengambil keputusan, menganalisis,
menginvestigasi, dan menyimpulkan.
kehidupan sehari-hari.
Peta Kompetensi Keterampilan 4Cs sesuai dengan P21
(Indonesian Partnership for 21 Century Skill Standard )
   
Framework 21st IP-21CSS Aspek
Century Skills
Creativity • Berpikir secara kreatif
Thinking and • Bekerja kreatif dengan lainnya
innovation • Mengimplementasikan inovasi
 
• Penalaran efektif
Critical Thinking
• Menggunakan sistem berpikir
and Problem 4Cs
Solving • Membuat penilaian dan keputusan
• Memecahkan masalah
Communication • Berkomunikasi secara jelas
and Collaboration • Berkolaborasi dengan orang lain

Information, Media • Mengakses dan mengevaluasi informasi


and Technology
ICTs • Menggunakan dan menata informasi
Skills • Menganalisis dan menghasilkan media
• Mengaplikasikan teknologi secara efektif
 Life and Career   • Menunjukkan perilaku scientific attitude (hasrat ingin tahu,
 
Skills Character jujur, teliti, terbuka dan penuh kehati-hatian)
  Building • Menunjukkan penerimaan terhadap nilai moral yang berlaku di
masyarakat
 
  • Menghayati konsep ke-Tuhanan melalui ilmu pengetahuan
Spiritual • Menginternalisasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan
Values sehari-hari
Dimensi Pengetahuan
Dimensi
Definisi
Pengetahuan

Faktual Pengetahuan tentang elemen-elemen terpisah dan memiliki


cirinya tersendiri, meliputi pengetahuan tentang terminologi
dan detail dan elemen yang lebih spesifik.
Konseptual Pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan
terorganisasi, mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip,
model, dan struktur
Prosedural Pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu,
mencakup pengetahuan dalam hal keterampilan dan
algoritmik, teknik dan metode, dan model dan struktur.
Metakoginitif Kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar,
kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu masalah,
kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya,
kemampuan menggunakan berbagai informasi untuk
mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan
belajar sendiri.
Proses Kognitif
PROSES KOGNITIF DEFINISI

C1 Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan


L Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
C2 O Memahami
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
T
S Menerapkan / Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam
C3
Mengaplikasikan situasi yang tidak biasa
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan
menentukan bagaimana bagian-bagian itu
C4 Menganalisis
terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan
H keseluruhan
O Menilai / Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau
C5
T Mengevaluasi standar
S Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama
Mengkreasi / untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau
C6
Mencipta fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam
pola atau struktur baru
Hubungan Level Kognitif dan Dimensi Pengetahuan
Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta/
(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) Membuat
(C6)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan Mengaudit Membandingkan Mengumpulkan
Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan Mengatur Menyimpulkan Mengabstraksi
Menjelaskan Menceritakan Menentukan Menganimasi Menilai Mengatur
Menerapkan Mengumpulkan Mengarahkan Menganimasi
Menggambar Mengkatagorikan
Mengkalkulasi Memecahkan Memprediksi Mengkatagorikan
Membilang Mencirikan
Memodifikasi Menegaskan Memperjelas Membangun
Mengidentifikasi Merinci
Menghitung Menganalisis Menugaskan Mengkreasikan
Mendaftar Mengasosiasikan Membangun Menyeleksi Menafsirkan Mengoreksi
Menunjukkan Membandingkan Mencegah Merinci Mempertahankan Merencanakan
Memberi label Menghitung Menentukan Menominasikan Memerinci Memadukan
Memberi indeks Mengkontraskan Menggambarkan Mendiagramkan Mengukur Mendikte
Memasangkan Menjalin Menggunakan Mengkorelasikan Merangkum Membentuk
Membaca Mendiskusikan Menilai Menguji Membuktikan Meningkatkan
Menamai Mencontohkan Melatih Mencerahkan Memvalidasi Menanggulangi
Menggali Membagankan Mengetes Menggeneralisasi
Menandai Mengemukakan
Mengemukakan Menyimpulkan Mendukung Menggabungkan
Menghafal Mempolakan
Mengadaptasi Menjelajah Memilih Merancang
Meniru Memperluas
Menyelidiki Memaksimalkan Memproyeksikan Membatas
Mencatat Menyimpulkan Mempersoalkan Memerintahkan Mengkritik Mereparasi
Mengulang Meramalkan Mengkonsepkan Mengaitkan Mengarahkan Membuat
Mereproduksi Merangkum Melaksanakan Mentransfer Memutuskan Menyiapkan
Meninjau Menjabarkan Memproduksi Melatih Memisahkan Memproduksi
Memilih Menggali Memproses Mengedit Menimbang Memperjelas
Mentabulasi Mengubah Mengaitkan Menemukan Merangkum
Memberi kode Mempertahankan Menyusun Menyeleksi Merekonstruksi
Menulis Mengartikan Memecahkan Mengoreksi Mengarang
Melakukan Mendeteksi Menyusun
Menyatakan Menerangkan
Mensimulasikan Menelaah Mengkode
Menelusuri Menafsirkan
Mentabulasi Mengukur Mengkombinasikan
Memprediksi Memproses Membangunkan Memfasilitasi
Melaporkan Membiasakan Merasionalkan Mengkonstruksi
Membedakan Mengklasifikasi Mendiagnosis Merumuskan
Menyesuaikan Memfokuskan Menghubungkan
Mengoperasikan Memadukan Menciptakan
Meramalkan Menampilkan
Ranah Afektif
Proses Afektif Definisi
penerimaan adalah semacam kepekaan dalam
A1 Penerimaan menerima rangsanagn atau stimulasi dari luar yang
datang pada diri peserta didik
suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif
untuk mengikutsertakan dirinya dalam fenomena
A2 Menanggapi
tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah
satu cara.
memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan
A3 Penilaian
terhadap suatu gejala atau stimulus tertentu.
konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta
A4 Mengelola
pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki.
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki
A5 Karakterisasi seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan
tingkah lakunya.
Mengorganisa- Karakterisasi
Menerima Merespon Menghargai
sikan Menurut Nilai
(A1) (A2) (A3)
(A4) (A5)

Mengikuti Menyenangi Mengasumsikan Mengubah Membiasakan


Menganut Mengompromikan Meyakini Menata Mengubah
Mematuhi Menyambut Meyakinkan Membangun perilaku
Meminati Mendukung Memperjelas Membentuk- Berakhlak
Melaporkan Menekankan pendapat mulia
Memilih Memprakarsai Memadukan Melayani
Memilah Menyumbang Mengelola Mempengaruhi
Menolak Mengimani Merembuk Mengkualifikasi
Menampilkan Menegosiasi Membuktikan
Menyetujui Memecahkan
Mengatakan
Proses Psikomotor

Proses Berpikir Makna


P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau
menghasilkan produk dengan cara dengan mengikuti petunjuk
umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini, siswa
dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan tertentu.
P3 Persisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan
keterampilan atau menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi,
dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan
sebagai “tingkat mahir”
P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk
agar sesuai dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari
satu keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten.
P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih
keterampilan dengan mudah dan membuat keterampilan
otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada
kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan
aktivitas, dan penguasaan keterampilan terkait sudah pada
tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah yang lebih
efisien).
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
(P1) (P2) (P3) (P4) (P5)

Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun Mendesain


Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan Menyempurnakan Menggabungkan Mengelola
Mengulangi Melaksanakan Mengkalibrasi koordinat Menciptakan
Mematuhi Menerapkan Mengendalikan Mengintegrasikan
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Beradaptasi
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mengembangkan
Menggabungkan Merancang Memutar Merumuskan
Mengatur Melatih Mengirim Memodifikasi
Mengumpulkan Memperbaiki Memproduksi master
Menimbang Memanipulasi Mencampur Mensketsa
Memperkecil Mereparasi Mengemas  
Mengubah Menyajikan
MARI KITA SATUKAN PEMAHAMAN TENTANG
PENDEKATAN, MODEL DAN METODE
KEGIATAN PEMBELAJARAN HOTS
- Model-Model Pembelajaran 1
1. MODEL PENEMUAN/PENYINGKAPAN
A. DISCOVERY LEARNING
Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah
memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk
akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

SINTAK MODEL DISCOVERY LEARNING:


1) Pemberian rangsangan (Stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
3) Pengumpulan data (Data Collection);
4) Pengolahan data (Data Processing);
5) Pembuktian (Verification), dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
Model-Model Pembelajaran (2)
B. INQUIRY LEARNING
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses
penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat.
SINTAK/TAHAP MODEL INKUIRI MELIPUTI:
1)   Orientasi masalah;
2)   Pengumpulan data dan verifikasi;
3)   Pengumpulan data melalui eksperimen;
4)   Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
5)   Analisis proses inkuiri.
Model-Model Pembelajaran (3)
2. PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang
menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara
individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi
permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual
SINTAK MODEL PROBLEM BASED LEARNING :
1) Orientasi peserta didik pada masalah
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Model-Model Pembelajaran (4)
3. PROJECT BASED LEARNING
Model Project Based Learning adalah Model pembelajaran yang
melibatkan keaktifan siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan
secara berkelompok/ mandiri melalui tahapan ilmiah dengan
batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk
untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
SINTAK PJBL:
1)Pertanyaan mendasar
2)Mendesain perencanaan produk
3)Menyusun jadwal pembuatan
4)Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek
5)Menguji hasil
6)Evaluasi penglaman belajar
Langkah-langkah Desain
Pembelajaran HOTS
1. Menentukan dan menganalisis Kompetensi Dasar yang sesuai
dengan tuntutan Permendikbud nomor 018/H/KR/2020 tanggal 5
Agustus 2020 tentang Kompetensi Dasar yang menjadi sasaran
minimal yang akan dicapai sesuai Kompetensi Dasar. Sesuai
dengan format dibawah.

Format Pasangan KD Pengetahuan dan Keterampilan


Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
Pengetahuan Keterampilan
<Nomor KD> <KD Pengetahuan> <Nomor KD> <KD Pengetahuan>
Indikator Pencapaian
Kompetensi
• Menurut William E. Blank (1982) indikator pencapaian kompetensi atau kriteria unjuk
kerja (Performance Criteria), merupakan indikasi seseorang telah menguasai Kompetensi
Dasar. Artinya Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) merupakan penanda pencapaian
kompetensi dasar yang diwujudkan dalam bentuk perubahan perilaku peserta didik yang
dapat diukur dan diamati, mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. IPK dapat
juga diartikan sebagai tingkat kinerja yang harus didemonstrasikan oleh peserta didik
untuk dapat dinyatakan telah menguasai suatu KD.

• IPK dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah, dan tuntutan lapangan kerja level lulusan SMK (level 2 atau
level 3). Perumusan IPK harus jelas dalam bentuk kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi, digunakan sebagai dasar untuk menyusun teknik dan
instrumen penilaian.
4. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dapat
dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai berikut.

a. Perhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan yang


menjadi target yang harus dicapai peserta didik.
b. Tentukan KD yang akan diturunkan menjadi IPK
c. Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai untuk perumusan IPK
agar konsep materi dapat tersampaikan secara efektif. Gradasi IPK di
Identifikasi dari Low Order Thinking Skill (LOTS) menuju High Order
Thinking Skill (HOTS)
d. Merumuskan IPK penunjang dan IPK kunci, sedangkan IPK pengayaan
dirumuskan apabila kompetensi minimal KD sudah dipenuhi oleh peserta
didik.
Contoh IPK
5.Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan kognitif,
psikomotor atau afektif. Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas
dalam menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta didik.
Tujuan pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada beberapa karakter
kecakapan yang akan dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selain
itu, tujuan pembelajaran ini juga bertujuan untuk menguatkan pilar
pendidikan.
6. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran berdasarkan Model Pembelajaran:
a.Pahami KD yang sudah dianalisis
b.Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah dikembangkan
c.Pahami sintak-sintak yang ada pada model pembelajaran, rumuskan kegiatan pendahuluan
yang meliputi Orientasi, Motivasi, dan Apersepsi
d.Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:
• IPK
• Karakteristik peserta didik
• Pendekatan saintifik
• 4C (creativity, critical thinking, communication, collaboration)
• PPK dan literasi
e.Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik individual maupun
kelompok.
• memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
• melakukan kegiatan tindak lanjut
• menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
• Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai KD bersangkutan
f.Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran
g.Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran yang mengaju kepada IPK
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tulislah tujuan pembelajaran dengan redaksi kalimat
yang jelas dan mengandung unsur ABCD sesuai
modul RPP Kurikulum 2013 dari Kemdikbud Nomor
37 Tahun 2018. Selain HOTS, unsur pembelajaran
inovasi TPACK juga bisa diterapkan pada komponen
RPP ini. Berikut ini contoh rumusan Tujuan
Pembelajaran (dalam 1 pertemuan):
MENYUSUN TUJUAN PEMBELAJARAN KOLABORASI ANTARA GURU DAN
MURID
CONTOH
KEGIATAN PENDAHULUAN – PENUTUP PEMBELAJARAN DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN COOPERATIV LEARNING
Format RPP

Format RPP.docx
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai