Disusun Oleh :
PAI 2 SEMESTER V
Kelompok 5 :
SUMATRA UTARA
MEDAN
2022
Teknik Penilaian Kompetensi
Pengetahuan dan Menyusun Tes
Pengetahuan
Penilaian kognitif
adalah penilaian
yang dilakukan guru Pengetahuan
untuk mengukur 1. Shahih
tingkat pencapaian
dalam bidang 2. Objektif
kognitif
3. Adil
Pemahaman 4. Terpadu
5.Menyeluruh
6. Sistematis
7. Akuntable
Penerapan
Analisis
Sintesis Evaluasi
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes
lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian terhadap pengetahuan dapat digunakan sebagai
pemetaan kesulitan belajar peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran. Pedoman
penilian kompetensi pengetahuan ini dikembangkan sebagai rujukan teknis bagi pendidik
untuk melakukan penilian sebagaimana yang dikehendaki dalam Permendikbud Nomor
06 Tahun 2013. Terdapat 6 jenjang proses berpikir ranah kognitif atau pengetahuan
yakni:
1) Kemampuan Menghafal
2) Kemampuan Memahami
3) Kemampuan Menerapkan
4) Kemampuan Menganalisis
5) Kemampuan Sintesis
6) Kemampuan Mengevaluasi
Berikut ini Kata Kerja Operasional ranah Kognitif, yaitu sebagai berikut:
1
Budiarjo, Implementasi Evaluasi Pembelajaran, (Pandeglang: Rumah Belajar Matematika Indonesia,
2019), hlm. 71.
2
Suyadi, Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Zifatama Jawara, 2021), hlm. 85.
Kata Kerja Operasional (KKO) Edisi Revisi Teori Bloom
Dalam ranah Kompetensi Pengetahuan atau Kognitif itu terdapat enam jenjang proses
berfikir, yakni:
1. Pengetahuan/Hapalan/Ingatan (knowledge)
a. Mengemukakan arti
b. Memberi nama
c. Menjelaskan gagasan pokok
d. Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri
2. Pemahaman
a. Mengungkapkan gagasan
b. Mendeskripsikan dengan kata- kata sendiri
c. Menjelaskan gagasan pokok
d. Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri
3. Penerapan
Penerapan adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan ide-ide umum, tata cara
ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dalam situasi yang
baru dan konkrit. penerapan ini adalah proses berpikir setingkat lebih tinggi dari
pemahaman.
4. Analisis
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan
atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan
antar bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor yang lainnya. dalam
masalah, mengajukan pertanyaan untuk memperoleh informasi, membuat grafik, dan
mengkaji ulang.
5. Sintetis
Sintetis adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir
analisis. sintetis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian secara logis
sehingga menjelma sebagai suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
6. Evaluasi
Penilaian hasil belajar penting sekali dilakukan guru, sekolah maupun pemerintah
yang Penilaian hasil belajar penting sekali dilakukan oleh guru, sekolah maupun
pemerintah yang secara tidak langsung dapat digunakan untuk mengetahui kemajuan dan
perkembangan pendidikan dari waktu ke waktu. Untuk dapat menjadikan penilaian hasil
belajar sebagiamana diharapkan, maka penilaian harus memerhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
3
Syarifuddin, Inovasi Baru Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, (Yogyakarta:
Deepublish, 2018), hlm. 217.
5. Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik.
7. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah langkah yang baku
8. Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
9. Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasil.
4
Rahmat Raharjo Syatibi, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Yogyakarta: Azzagrafika, 2013),
hlm. 131.
yang digunakan. (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar
serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
6. Instrument penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian
sekolah/ madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa serta
memiliki bukti validitas empiric.
7. Instrument penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, dan memiliki bukti
validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antar
sekolah, antar daerah, dan antar tahun.
Untuk dapat menjadikan penilaian hasil belajar bermanfaat secara efektif, maka harus
dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip objektif, kontinu (berkesinambungan), dan
menyeluruh sehingga hasil penilaian memiliki tingkat validitas yang memadai.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian hasil belajar
5
peserta didik dengan pendekatan penilaian kelas (PBK) antara lain:
5
Ibid, hlm. 133-134.
6
Mulyasa, Kurikulum Yang Disempurnakan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 243.
D. Contoh Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada
pesertadidik dalam bentuk tulisan. Tes tertulis merupakan kelompok tes yang verbal
artina soal dan jawaban yang diberikan oleh pesrta didik berupa bahasa tulisan. tes
tertulis objektifitasnya relatif tinggi dibandingkan dengan tes lainnya.
2. Tes Lisan
Tes bentuk lisan adalah tes yang diguanakan untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi terutama pengetahuan. Tes lisan berupa pertanyaa-pertanyaan yang
diberikan guru secara ucap sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut ucap
juga. jawabannya dapat berupa kata, frase, kalimat ataupun paragraf.
Contohnya:
1. Salah satu dari keindahan ajaran Islam adalah bahwa Islam mengajarkan kepada
setiap pemeluknya untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan atas muslim
yang kita jumpai. Untuk itu, apakah yang akan anda sampaikan, ketika anda
berjumpa dengan gurumu?
Instrumen Penilian
NO NAMA SOAL SKOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh guru yang dapat berupa
pekerjaan rumah dan proyek baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan
karakteristik tugasnya. Adapun contoh Instrumen Penugasan ialah sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti
2. Kompetensi Dasar
2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan berbakti kepada orangtua dan guru
QS. Al-Isra’ (17): 23 dan hadist terkait.
3. Jenis Tugas : Kelompok
4. Tanggal Pemberian Tugas : 06 Oktober 2022
5. Waktu Pelaksanaan : 08 s.d 10 Oktober 2022
6. Batas Waktu Pengumpulan : 11 Oktober 2022
7. Deskripsi Tugas : Menunjukkan perilaku hormat dan berbakti
kepada guru.
A. Kesimpulan
Secara sederhana penilaian dapat diartikan sebagai proses yang di lakukan secara
sistematis meliputi pengumpulan data, analisis dan interprestasi informasi untuk membuat
keputusan. Kompetensi dapat di artikan sebagai kebulatan pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dapat di tampilkan oleh siswa dalam berfikir dan bertindak.
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom,
segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam
ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang
terendah
sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang yang dimaksud adalah
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian sedangkan instrument
penilaian dalam ranah kognitif ini berbentuk tes tulis, tes lisan dan penugasan.
B. Saran
Memiliki kemampuan dalam menyusun penilaian kognitif sangat penting yang harus
dikuasai oleh setiap pendidik. Karenanya sebagai mahasiswa pendidikan harus terus
mengupgrade diri agar kelak nantinya menjadi guru-guru professional dalam memberikan
evaluasi pembelajaran kepada para peserta didiknya. Tidak hanya itu penulis juga menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu penulis
mengharapkan kritikan dan sarannya yang bersifat membangun.
DAFTRA PUSTAKA
Budiarjo. 2019. Implementasi Evaluasi Pembelajaran. Pandeglang: Rumah Belajar
Matematika Indonesia.
Suyadi. 2021. Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Zifatama Jawara.
Syarifuddin. 2013. Inovasi Baru Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Yogyakarta: Deepublish.
Syaitibi, Rahmat Raharjo. 2013. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Yogyakarta:
Azzagrafika.
Mulyasa. 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung: Remaja Rosdakarya.